Apa saja sih tankmate ikan palmas yang kira-kira cocok dan bisa hidup berdampingan? Mengingat karakternya yang termasuk ikan bawah, akuarium yang diisi ikan ini jadi terasa kosong-melompong.
Belum lagi ditambah dengan kebiasaannya yang relatif jarang bergerak. Seolah melihat batang kayu yang tenggelam di dasar. Yaa meskipun di beberapa individu ada juga sih yang sedikit lebih heboh dibanding sesamanya.
Intinya, tankmate mungkin diperlukan. Bertujuan untuk lebih menghidupkan suasana akuarium, agar tidak monoton, juga tidak membuat si aquarist bosan dengan ikan jenis ini.
Yuk, kita bahas apa saja tankmate yang cocok buat ikan palmas!
Daftar Tankmate Ikan Palmas
Ikan palmas itu merupakan ikan purba. Jadi, bakal asyik deh kalau konsep akuarium diramaikan dengan jenis ikan purba lainnya. Terkesan eksotis, bukan?
Meski begitu, ikan ini juga bisa kok, digabung dengan sebagian jenis ikan lainnya. Misal, dari anggota keluarga cichlid, sampai ikan yang hobi bersih-bersih.
Berikut ini daftarnya:
#1. Ikan Arwana, Sesama Ikan Purba dan Menghidupkan Bagian Atas
Kalau kamu tertarik dengan konsep akuarium berisi ikan purba seperti yang telah kami singgung tadi, maka arwana adalah salah satu ikan yang bisa kamu pilih.
Iya, ikan arwana juga termasuk salah satu jenis ikan purba, lho. Berdasarkan penemuan fosil dan genetiknya, para ahli meyakaini bahwa arwana setidaknya telah menghuni dunia ini sejak 220 juta tahun yang lalu.
Selain itu, ikan arwana juga merupakan perenang tipe atas dan hobi mondar-mandir. Wah, kalau begini sih, semakin klop saja dengan ikan palmas, ya. Akuarium jadi gak kelihatan sepi lagi, deh.
Soal cantik sudah pasti. Disarankan pilih arwana Asia, seperti jenis super red, golden red, RTG, CBG, dan sebagainya. Sebab, di samping (umumnya) punya warna cerah, ukurannya juga tidak terlalu besar (relatif seukuran dengan palmas).
#2. Tankmate Ikan Palmas Selanjutnya, Sebagian Jenis Gar
Masih dari kalangan ikan purba, sekarang jenis ikan gar atau yang akrab disapa ikan aligator. Mereka juga cenderung menghabiskan waktu di bagian atas, sehingga bisa menghilangkan kesan kosong di akuarium palmas.
Tapi, jangan sembarangan memilih jenisnya, ya. Salah-salah, keselamatan palmas yang bisa jadi taruhannya. Gigi ikan aligator itu tajam, rahangnya lebar, dan ada yang bisa mencapai ukuran luar biasa besar.
Jenis yang bisa kamu pilih sebagai tankmate palmas, sebaiknya adalah jenis gar yang tidak bisa tumbuh terlalu besar. Misalnya, florida gar atau longnose gar.
#3. Berasal dari Benua yang Sama, Cichlid Afrika Juga Bisa Jadi Opsi
Palmas dan cichlid afrika berasal dari benua yang sama. Maka dari itu, kalau kamu menginginkan sebuah konsep akuarium yang dihuni oleh jenis ikan dari asal yang sama, maka kedua jenis ikan ini bisa kamu gabungkan.
Ikan cichlid afrika juga umumnya penuh dengan warna dan memiliki ragam varian yang teramat melimpah. Bertolak belakang dengan palmas yang mayoritas identik dengan warna gelap saja. Dengan menggabungkan keduanya, akuarium kamu bakal jadi lebih hidup, deh.
Namun sebaiknya, disarankan untuk memilih ikan cichlid afrika yang bisa tumbuh cukup besar. Misalnya jenis frontosa. Sebab, kalau ukurannya sudah tidak seimbang lagi, bisa-bisa ikan palmas malah menjadikan temannya itu sebagai cemilan.
#4. Datz, Tankmate Ikan Palmas dengan Growth Rate yang Sama-Sama Lambat
Datz, datnoid, atau disebut juga tiger fish. Merupakan ikan tipe perenang tengah yang cocok untuk meramaikan akuarium. Warnanya yang juga cokelat bergaris hitam, membuatnya tampak senada dengan palmas.
Persamaan lainnya dengan palmas, ialah datz memiliki growth rate (tingkat pertumbuhan) yang juga lambat. Dalam kata lain, mereka seharusnya bisa hidup berdampingan dalam kurun waktu yang cukup lama, tanpa khawatir saling memakan.
#5. Kaviat dan Feifeing, Buat Bantu Bersih-Bersih, nih
Dari divisi bersih-bersih, ikan kaviat dan feifeng bisa jadi pilihan terbaik. Termasuk ikan tipe tengah, aktif bergerak, hemat pakan, bahkan mau membersihkan remeh sisa makanan palmas yang tidak habis.
Akhir Kata
Nah, itulah sebagian jenis ikan yang cocok dipilih sebagai tankmate ikan palmas. Kamu sih tertarik sama yang mana? Ceritakan pendapatmu di komentar, ya!
Makanan ikan palmas itu baiknya yang seperti apa, sih? Demi memenuhi kecukupan gizinya, pemberikan pakan tentu tidak bisa sembarangan. Salah-salah, bukannya sehat, palmas malah bisa jadi kenapa-kenapa.
Nah, sebagai pemeliharanya, kita tentu tidak menginginkan hal itu terjadi, bukan? Karena itu, penting sekali untuk mengetahui, makanan-makanan seperti apa sih, yang tepat untuk ikan palmas.
Untungnya, sekarang kamu sudah berada di tempat yang tepat, nih. Di sini, kita akan sama-sama membahas tentang makanan yang cocok untuk diberikan kepada ikan palmas peliharaan kita. Simak pembahasannya di bawah ini, ya!
Seputar Pola Makan Ikan Palmas
Tahukah kamu? Ikan palmas adalah spesies ikan predator karnivora. Artinya, mereka merupakan pemburu daging-dagingan. Di habitat aslinya, mereka kerap ditemukan memangsa hewan-hewan kecil, mulai dari bangsa vertebrata, krustasea, hingga serangga.
Meski terlihat banyak berdiam diri, nyatanya palmas merupakan pemburu yang handal, lho. Cara mereka berburu cenderung pasif. Mereka lebih memilih menunggu mangsa datang mendekat, lalu menyergapnya dengan cepat.
Selain itu, palmas juga memiliki kecenderungan nokturnal. Karena itu, mereka akan lebih aktif berburu di malam hari. Sedangkan dalam akuarium, mereka juga diketahui lebih bersemangat mengejar pakannya jika lampu akuarium sudah dipadamkan oleh sang majikan.
Seperti Apa Makanan Ikan Palmas yang Sebaiknya Diberikan?
Tidak ada jenis pakan yang paling sempurna. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan. Tapi untuk memperoleh hasil terbaik, maka pemberian pakan tentunya perlu diseleksi terlebih dahulu.
Lantas seperti apakah pakan yang sebaiknya diberikan untuk palmas? Berikut ulasannya:
#1. Hidup, Mati-Segar, atau Beku?
Sebagian aquarist mungkin lebih senang memberikannya pakan hidup, namun sebagian lainnya justru memilih untuk membekukan pakannya terlebih dahulu.
Untuk itu, sekarang mari kita coba lihat bersama, apa saja kelebihan dan kekurangan dari beberapa kategori pakan tadi:
1.1. Pakan Hidup
Kelebihan:
Melatih insting dan kemampuan palmas sebagai ikan predator
Pakan masih dalam kondisi segar
Pemberian pakan menjadi momen yang seru bagi si aquarist
Kekurangan:
Pakan hidup beresiko membawa penyakit atau patogen yang berbahaya bagi palmas
Kebiasaan memberikan pakan hidup mulai ditentang oleh sebagian kalangan
Kalau ada tankmate ikan lain, palmas mungkin kalah cepat untuk menangkapnya
1.2. Pakan Mati Dalam Kondisi Segar
Kelebihan:
Pakan masih dalam kondisi segar
Lebih mudah untuk ditangkap palmas
Pakan tidak beresiko menyakiti/menyerang palmas
Kekurangan:
Masih beresiko membawa penyakit/patogen
Tidak melatih insting dan kemampuan berburu
Sulit untuk mempertahankan kesegarannya
Tidak instan, karena pakan mungkin harus disimpan dalam kondisi hidup, serta baru dimatikan dan diproses (dibersihkan, dipotong, difilet, dsb) saat akan diberikan
1.3. Pakan Beku yang Dicairkan
Kelebihan:
Bisa disimpan sebagai stok pakan dalam jangka waktu relatif lama
Instan dan mudah diberikan
Lebih bebas dari penyakit dan patogen karena proses pembekuan
Kekurangan:
Kondisi pakan mungkin sudah segar lagi, apalagi kalau sudah disimpan terlalu lama
Tidak melatih insting palmas untuk berburu
Nah, setelah dibandingkan seperti tadi, bisa disimpulkan bahwa semua kategori pakan di atas ternyata memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu, pilihan terbaik adalah menyesuaikan pakan dengan goal yang ingin dicapai oleh si aquarist.
Sebagai contoh:
Kalau kamu ingin palmas terlatih dalam berburu, beri pakan hidup
Sedangkan kalau ingin cara yang instan dan tersedia selalu, bisa pilih pakan beku atau pelet
Begitu pun seterusnya
#2. Tiaminase
Hal lain yang biasa mendapat pertimbangan dalam pemilihan pakan hewan peliharaan (dalam hal ini palmas) adalah kandungan tiaminase. Pakan yang baik bagi palmas, paling tidak harus minim, atau bahkan bebas dari kandungan tiaminase ini.
Pertanyaannya sekarang, apa itu tiaminase?
Sederhananya, tiaminase merupakan enzim yang mampu memecah atau menghancurkan vitamin B1 (tiamin). Akibatnya, B1 pun bisa berkurang, atau bahkan habis tak tersisa, akibat keberadaan enzim tiaminase ini.
Dalam kata lain, palmas bisa menjadi kekurangan B1 jika terlalu banyak mengonsumsi pakan-pakan yang mengandung enzim tiaminase.
Padahal, vitamin B1 sangat dibutuhkan oleh palmas kesayangan kita, lho. Di antara peranannya, ialah guna mengubah karbohidrat menjadi glukosa, serta berperan penting bagi pertumbuhan ikan palmas.
Sedangkan palmas yang kekurangan akan vitamin ini akibat terlalu banyak mengonsumsi pakan dengan kandungan tiaminase tinggi, bisa mengalami masalah pertumbuhan, rentan stres, dan berdampak pula pada usianya.
#3. Bervariasi
Selanjutnya adalah memvariasikan pakan yang diberikan. Jangan beri palmas hanya dengan satu jenis pakan yang sama saja. Itu membosankan. Belum lagi, asupan gizi yang diperoleh palmas mungkin kurang seimbang, karena hanya mendapat gizi dari pakan yang itu-itu saja.
Daftar Pilihan Makanan Ikan Palmas
Nah, karena tadi telah disebutkan pakan yang baik adalah yang minim akan kandungan tiaminase, maka kita akan coba buatkan daftarnya. Berikut ini beberapa jenis pakan yang baik untuk palmas dengan kandungan tiaminase nihil, atau paling tidak, kandungannya minim:
Ikan cere dan guppy
Ikan molly dan platy
Ikan nila dan mujair (salah satu pakan alami palmas di habitat aslinya)
Ikan selar
Belut
Cacing tanah
Makanan yang Sebaiknya Dihindari untuk Ikan Palmas
Sebaliknya, berikut ini adalah makanan-makanan yang sebaiknya dihindari, karena diketahui memiliki kandungan tiaminase tinggi:
Ikan mas dan sejenisnya
Ikan tuna dan makarel
Ikan teri
Rosy red minnow
Cumi-cumi
Kerang-kerangan
Udang
Akhir Kata
Nah, itulah sekilas pembahasan mengenai makanan ikan palmas.
Sekarang, kamu mestinya sudah nggak bingung lagi, soal pakan apa yang sebaiknya diberikan untuk ikan palmas peliharaan kamu. Jadi, pakan apa nih yang menurutmu paling menarik untuk diberikan? Sebutkan di komentar, ya!
Tahukah kamu? Jenis ikan palmas sejatinya ada banyak, lho. Memang sih, yang paling sering dijumpai di pasaran hanya jenis yang itu-itu saja. Kalau bukan endlicheri, ya senegalus albino. Tapi nyatanya, jenis mereka lebih dari itu.
Selain itu, di kalangan para penghobi, palmas juga kadang dibedakan berdasarkan asal-muasalnya (WC dan CB), serta berdasarkan bentuk rahangnya (upper jaw dan lower jaw).
Nah, untuk menjawab rasa penasaran kamu akan perbedaan jenis-jenisnya, langsung saja yuk, kita bahas semua di bawah ini!
WC dan CB, Pengelompokan Palmas Berdasarkan Asalnya
Jika dikelompokan berdasarkan asal-muasalnya, maka ikan palmas bisa dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu palmas WC dan palmas CB.
Apa bedanya? Ikan palmas WC (wild caught) merupakan jenis palmas liar yang diperoleh langsung dari alam, sedangkan palmas CB (captive breed) merupakan palmas yang sudah berupa hasil ternakan lokal.
Definisi tersebut rasanya sudah cukup untuk membedakan keduanya. Tapi, di antara kita mungkin masih banyak yang bertanya-tanya soal perbedaannya secara lebih lanjut. Misalnya soal:
Apakah perbedaannya hanya sebatas tempat asalnya?
Secara fisik, corak, dan motif, lebih bagus mana?
Lebih mahal mana antara keduanya?
Dan lain-lain
Nah, untuk mengetahui perbedaan palmas WC dan CB secara lebih lanjut, kamu bisa langsung cek tabel di bawah ini:
WC
CB
Bentuk Kepala
Cenderung lebih aerodinamis
Tidak se-aerodinamis WC
Badan
Lebih memanjang
Lebih bantet
Sirip Punggung
Relatif lebih lancip
Umumnya lebih tumpul
Mata
Tidak menonjol
Agak menonjol keluar
Corak
Lebih minim dan acak
Lebih penuh corak
Kelainan Genetik
Jarang terjadi
Banyak menghasilkan albino, slayer, shortbody, dsb
Dalam tabel di atas, telah disebutkan berbagai perbedaan lanjutan antara CB dan WC secara fisiknya. Sayangnya perbedaan tersebut bersifat relatif dan tidak mutlak, seperti adanya palmas CB yang mirip WC, atau sebaliknya. Bagaimana pun juga, ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi.
Upper Jaw dan Lower Jaw, Jenis Ikan Palmas Berdasarkan Rahangnya
Selain berdasarkan asalnya, ikan palmas juga sering digolongkan berdasarkan bentuk rahangnya. Sehingga, muncullah istilah palmas upper jaw dengan palmas lower jaw. Lantas apa perbedaan antara keduanya?
Ikan palmas upper jaw, adalah jenis palmas yang memiliki bentuk rahang atas lebih maju dibandingkan rahang bawahnya.
Sedangkan ikan palmas lower jaw adalah kebalikannya, di mana palmas yang tergolong kelompok ini memiliki rahang bawah yang lebih maju dibanding rahang atasnya.
Sebagai catatan tambahan, secara umum, palmas lower jaw juga biasanya memiliki growth rate yang lebih cepat dan bisa tumbuh hingga ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan palmas yang tergolong upper jaw.
Jenis Ikan Palmas Upper Jaw
Setelah mengetahui perbedaan pengelompokan palmas berdasarkan asal dan rahangnya, sekarang kita akan membahas juga untuk setiap jenis palmas yang ada. Yup, berdasarkan spesiesnya.
Kita mulai dari jenis ikan palmas upper jaw, ya!
#1. Polypterus Senegalus
Pertama, adalah jenis ikan palmas senegalus (Polypterus senegalus). Disebut juga dengan nama senegal bichir, gray bichir, hingga cuvier’s bichir.
Mereka merupakan salah satu jenis yang paling banyak dijumpai di pasaran, karena konon termasuk spesies yang mudah untuk diternakan. Oleh sebab itu jugalah harganya menjadi sangat terjangkau.
Varian albinonya lebih digemari. Kalau varian standarnya hanya berwarna abu-abu polos tanpa motif, yang albino justru tampil menor dengan warna kuning cerah yang merona. Selain itu, ada juga varian golden, leucistic, platinum, hingga slayer.
Karakternya juga sangat aktif untuk seukuran palmas. Mereka cenderung lebih banyak bergerak ke sana ke mari dibanding spesies-spesies lainnya. Cocok dipilih untuk meramaikan akuarium palmas yang notabene minim pergerakan.
#2. Polypterus Delhezi
Selanjutnya ada palmas delhezi (Polypterus delhezi). Juga punya beberapa nama lain, seperti barred bichir, armoured bichir, banded bichir, dan bandback bichir.
Jenis palmas cantik yang kadang suka bermutasi. Awalnya memiliki warna dasar abu-abu. Namun bagi yang beruntung, delhezi akan bermutasi ke warna hijau seolah ditumbuhi lumut, akibat pigmen hijau (emerald) yang dimilikinya.
Selain itu, palmas delhezi juga punya corak yang bervariasi, sehingga banyak istilah penyebutan untuk palmas jenis ini. Ada yang lessmark/patternless, ada yang royal tiger/royal stripe, ada yang royal spot, dan lain-lain.
#3. Polypterus Ornatipinnis
Adalah palmas orna (Polypterus ornatipinnis), salah satu spesies ikan palmas paling cantik yang pernah ada. Berwarna hitam dengan corak kuning berbintik. Sayang, warna cantik tersebut harus memudar seiring bertambahnya usia.
Palmas orna juga mempunyai sifat teritorial, khususnya ketika mereka telah beranjak dewasa. Ukurannya cukup besar dan punya pertumbuhan yang cukup cepat pula. Bahkan, meski termasuk seekor upper jaw, orna bisa mencapai ukuran 50 cm dalam pemeliharaan di akuarium, lho.
#4. Polypterus Mokelembembe
Polypterus mokelembembe. Disebut juga dengan nama Mokèlé-mbèmbé bichir dan berasal dari sungai Kongo.
Merupakan spesies yang masih tergolong baru dideklarasikan. Keberadaannya di Indonesia pun masih bersifat WC, yang dalam kata lain berarti masih impor dan langsung diambil dari alam.
Mirip delhezi, palmas jenis ini juga memiliki pigmen emerald/hijau. Dengan begitu, menjadikan perawakannya dihiasi oleh corak cantik berwarna kuning kehijauan ala-ala tentara. Fisiknya mirip seperti P. retropinnis.
Karakternya cenderung pemalu dan hobi bersembunyi. Sedangkan pertumbuhannya lambat, dengan ukuran dewasa rata-rata hanya mencapai 30 cm saja. Ukuran terbesar dari spesies ini pernah ditemukan di angka 35 cm.
#5. Polypterus Palmas
Kemungkinan Polypterus palmas inilah yang menjadi asal-muasal penyebutan nama “palmas” di Indonesia untuk ikan-ikan dari keluarga Polypteridae.
Alasan yang masuk akal, adalah karena penyebutan kata “palmas” dirasa lebih mudah ketimbang “polypterus” maupun “bichir” bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, nama palmaslah yang akhirnya dipilih untuk menyapa spesies ikan yang mirip naga ini.
Nah, ada 2 sub spesies di bawah spesies P. palmas. Pertama ada shortfin atau marbled bichir (P. palmas palmas), serta yang kedua adalah golddust bichir (P. palmas buetikofferi).
Kedua sub spesies tadi awalnya merupakan spesies yang berbeda, lho. Namun entah mengapa, keduanya malah digabungkan menjadi 1 spesies. Padahal, banyak perbedaan mencolok antara keduanya.
#6. Polypterus Polli
Secara fisik mirip seperti kombinasi antara P. senegalus dengan P. palmas. Dengan base color abu-abu gelap, memiliki corak yang akan hilang seiring bertambahnya usia, serta bisa mempunyai pigmen hijau juga.
Pertumbuhan atau growth rate tergolong lambat. Ukuran terbesar yang pernah ditemukan hanya sampai 40 cm saja, sedangkan rata-rata di akuarium hanya berukuran 30 cm.
#7. Polypterus Retropinnis
Punya motif yang mirip dengan P. polli, namun berbeda di postur badannya. Polypterus retropinnis mempunyai badan yang cenderung lebih langsing, sedangkan bentuk kepala dan mulutnya relatif lebar.
Selain itu, palmas jenis ini juga sering salah nama, dianggap sebagai P. mokelembembe. Mungkin karena dalam catatan sejarah, pernah ada perubahan taksonomi, di mana P. mokelembembe dulunya merupakan spesies yang memegang nama ilmiah P. retropinnis ini.
#8. Polypterus Teugelsi
Spesies palmas yang baru diidentifikasi pada tahun 2004. Di luar sana dikenal juga dengan cross river bichir. Inilah Polypterus teugelsi yang punya corak unik dan berbeda. Menawarkan warna dasar cokelat kemerahan yang berpadu dengan warna kekuning-kuningan dan hitam sebagai coraknya.
Postur tubuhnya memanjang bagaikan ular, seolah masih tangkapan alam, padahal versi CB-nya sudah tersedia. Lain hal dengan palmas lainnya yang menggemuk di usia dewasa, palmas jenis ini justru akan tetap tumbuh memanjang.
Individu terpanjang dari spesies yang ini pernah ditemukan mencapai 61 cm. Sedangkan dalam perawatan di akuarium, biasanya hanya mencapai 40 cm saja. Meski begitu, pertumbuhannya termasuk yang relatif lambat.
#9. Polypterus Weeksii
Polypterus weeksii merupakan spesies palmas dengan mulut paling lebar dari semua spesies yang ada. Sedangkan ukurannya bisa lumayan besar, yaitu mencapai 50 cm dalam pemeliharaan di akuarium.
Motifnya mirip seperti P. congicus, berupa motif strip tipis berwarna hitam gelap. Warna dasarnya abu-abu dengan kuning terang di bagian perut, membuatnya tampak kontras dengan corak yang ada.
Saat ini, keberadaan spesies ini di Indonesia masih bersifat impor (WC).
Jenis Ikan Palmas Lower Jaw
Selanjutnya dari golongan lower jaw. Berikut ada beberapa jenis ikan palmas yang masuk ke dalam kategori ini:
#1. Polypterus Endlicheri
Palmas endlicheri atau yang bernama latin Polypterus endlicheri, merupakan spesies ikan palmas lower jaw paling populer di kalangan penghobi, khususnya di Indonesia.
Warna dasarnya abu-abu, dengan corak hitam yang bervariasi. Corak tersebut biasanya relatif tebal, meski ada juga yang lebih tipis dari kebanyakan.
Palmas endlicheri bisa tumbuh besar. Pertumbuhannya pun bahkan bisa berkali-kali lebih cepat dibanding sebagian jenis palmas lainnya. Selain itu, karakter mereka juga agresif, seolah merupakan preman di dalam lingkungan akuariumnya.
#2. Polypterus Ansorgii
Selanjutnya adalah palmas ansorgii (Polypterus ansorgii), atau disebut juga sebagai guinean bichir. Dicirikan dengan warna dasar hijau kehitaman, serta memiliki motif kotak-kotak yang terputus seperti bata.
Palmas ansorgii adalah spesies palmas terbesar yang pernah ada dalam catatan sejarah. Meski awalnya palmas jenis ini sempat diduga hanya dapat tumbuh hingga 30 cm saja, tapi ternyata ada individunya yang tertangkap (WC) dalam kondisi jauh lebih besar dari itu.
Sayangnya, nyaris tidak mungkin untuk mendapatkan ansorgii yang benar-benar murni. Hampir 99% CB untuk palmas ini merupakan hybrid dengan endlicheri. Bahkan, ansorgii yang disebut-sebut murni pun umumnya adalah hasil silangan dari (ansorgii x endlicheri) x (ansorgii x endlicheri).
#3. PBB (Polypterus Bichir Bichir) dan PBL (Polypterus Bichir Lapradei)
Ada PBB (disebut juga sebagai nile bichir), juga PBL (disebut juga palmas lapra atau nigerian bichir). Awalnya dianggap sebagai 2 spesies berbeda, namun kini telah direvisi sehingga menjadi 2 sub spesies dari 1 spesies yang sama, yaitu Polypterus bichir.
Secara fisik, keduanya memang memiliki banyak sekali kesamaan. Mulai dari pola marking, warna, bentuknya secara umum, ukuran, hingga temperamen yang cenderung agresif saat kecil. Meski demikian, tetap saja ada beberapa perbedaan di antara kedua sub spesies Polypterus bichir ini.
Di Indonesia sendiri, spesies P. bichir yang biasa beredar adalah dari sub spesies PBL alias lapra.
#4. Polypterus Congicus
Polypterus congicus. Nama lainnya ialah congo bichir, si palmas yang sempat dikira merupakan sub spesies dari endlicheri karena kemiripan fisiknya jika dilihat secara kasat mata.
Namun, lagi-lagi taksonomi direvisi, karena setelah diteliti lebih lanjut ternyata memiliki DNA yang justru lebih dekat dengan Polypterus bichir.
Juga, congicus sempat dikira sebagai spesies terbesar dalam keluarga palmas. Sayangnya, rekor tersebut terpecahkan setelah palmas ansorgii raksasa ditemukan mengalahkan ukuran palmas congicus ini.
Akhir Kata
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai jenis-jenis palmas yang bisa kamu pelihara. Mulai dari perbedaan antara jenis ikan palmas WC dan CB, bedanya upper jaw dan lower jaw, 9 spesies palmas upper jaw, serta 4 spesies palmas lower jaw.
Nah, dari total 13 jenis ikan palmas yang dibahas di sini, mana nih di antaranya yang paling ingin kamu pelihara? Sebutkan di komentar, ya!
Siapa di sini yang sudah mengenal Retic Puffer? Yup, mereka juga dikenal dengan nama ikan buntal kelapa.
Retic Puffer atau ikan buntal kelapa adalah salah satu jenis ikan buntal yang populer di kalangan penghobi akuarium. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang bulat dan berwarna cokelat dengan pola jala yang menarik.
Ikan buntal kelapa termasuk dalam spesies Arothron reticularis, yang berasal dari perairan Indo-Pasifik. Mereka dapat tumbuh hingga 30 cm dan hidup hingga 10 tahun.
Pada artikel kali ini, kami akan mengulas tentang jenis ikan buntal satu ini, mulai dari sedikit pengenalannya, hingga bagaimana cara merawatnya.
Retic Puffer a.k.a Ikan Buntal Kelapa
Retic Puffer memiliki nama ilmiah Arothron reticularis, yang berarti “berjala” dalam bahasa Latin. Nama ini mengacu pada pola jala yang terdapat pada kulit ikan ini. Ikan buntal ini juga memiliki nama lain, seperti ikan buntal kelapa, ikan buntal jala, ikan buntal jaring, atau ikan buntal retikulatus.
Retic Puffer termasuk dalam keluarga Tetraodontidae, yang merupakan keluarga ikan buntal terbesar. Mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan tubuhnya menjadi bola ketika merasa terancam.
Ikan ini juga memiliki kelenjar racun yang dapat menyebabkan keracunan jika dimakan. Oleh karena itu, Retic Puffer tidak boleh dikonsumsi oleh manusia.
Retic Puffer atau ikan buntal kelapa tergolong hewan omnivora, yang berarti ia memakan berbagai jenis makanan, baik hewan maupun tumbuhan. Ikan ini menyukai makanan yang keras, seperti kerang, siput, atau udang. Ikan ini juga membutuhkan makanan yang mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan gigi dan tulangnya.
Cara Merawat Retic Puffer (Ikan Buntal Kelapa)
Ikan buntal kelapa atau Retic Puffer bisa menjadi ikan yang cukup mudah dirawat, asalkan kamu memenuhi beberapa syarat kebutuhannya. Apa sajakah itu? Mari kita simak pembahasannya berikut ini.
#1. Akuarium Ikan Buntal Kelapa
Ikan buntal kelapa adalah ikan yang aktif dan suka bergerak, sehingga membutuhkan akuarium yang luas dan nyaman. Ukuran akuarium yang disarankan untuk Retic Puffer adalah minimal 200 liter, dengan panjang minimal 120 cm. Akuarium yang terlalu sempit akan membuat ikan ini stres dan mudah sakit.
Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa akuarium memiliki filter yang baik, karena Retic Puffer adalah ikan yang kotor dan memproduksi banyak limbah. Filter yang baik akan membantu menjaga kualitas air dan mengurangi risiko penyakit.
#2. Dekorasi Akuarium
Ikan buntal kelapa adalah ikan yang cerdas dan penasaran, sehingga membutuhkan dekorasi yang menarik dan bervariasi di dalam akuarium. Kamu bisa menambahkan tanaman, batu, kayu, atau ornamen lain yang aman dan tidak tajam.
Dekorasi akan memberikan tempat bersembunyi, bermain, dan mengeksplorasi bagi ikan ini. Namun, kamu juga harus berhati-hati dalam memilih dekorasi, karena Retic Puffer memiliki kebiasaan menggigit dan mengunyah apa saja yang ada di sekitarnya.
Kamu harus menghindari dekorasi yang berbahan plastik, logam, atau berwarna, karena bisa berbahaya jika tertelan oleh Retic Puffer. Di samping itu, kamu juga harus memastikan bahwa dekorasi tidak memiliki celah atau lubang yang bisa membuat ikan buntal kelapa terjebak atau terluka.
#3. Gunakan Air Payau
Ikan buntal kelapa adalah ikan yang berasal dari perairan payau, yaitu perairan yang memiliki kadar garam antara air tawar dan air laut. Oleh karena itu, kamu harus menyesuaikan kondisi air akuarium dengan habitat asli ikan ini.
Kamu bisa menggunakan air payau yang sudah tersedia di toko ikan, atau membuatnya sendiri dengan mencampurkan air tawar dan garam laut. Kadar garam yang ideal untuk Retic Puffer adalah sekitar 1.005-1.015, yang bisa kamu ukur dengan menggunakan alat khusus seperti hidrometer atau refraktometer.
Selain kadar garam, kamu juga harus memperhatikan parameter air lainnya, seperti pH, suhu, amonia, nitrit, dan nitrat. Berikut ini adalah rentang parameter air yang disarankan untuk ikan buntal kelapa:
pH: 7.5-8.5
Suhu: 24-28°C
Amonia: 0 ppm
Nitrit: 0 ppm
Nitrat: <20 ppm
Kamu harus rutin memeriksa dan menyesuaikan parameter air, karena perubahan yang drastis bisa menyebabkan stres dan penyakit pada Retic Puffer.
#4. Berikan Makanan yang Sesuai
Ikan buntal kelapa adalah ikan omnivora, yaitu ikan yang memakan tumbuhan dan hewan. Ikan ini memiliki gigi yang kuat dan tajam, yang digunakan untuk menghancurkan makanannya.
Mereka juga memiliki pertumbuhan gigi yang terus menerus, sehingga membutuhkan makanan yang keras dan berserat untuk mengasah giginya. Jika tidak, gigi Retic Puffer bisa terlalu panjang dan mengganggu makan dan kesehariannya.
Makanan yang cocok untuk Retic Puffer adalah makanan hidup, seperti udang, kerang, siput, cacing, atau ikan kecil. Kamu juga bisa memberikan makanan beku, seperti bloodworm, mysis, atau krill. Kamu juga bisa memberikan makanan kering, seperti pelet untuk ikan buntal.
Pastikan makanan yang kamu pilih berkualitas dan tidak mengandung bahan pengawet atau pewarna.
Kamu juga harus memperhatikan jumlah dan frekuensi pemberian makanan, karena Retic Puffer sangat rakus dan mudah kegemukan. Kamu bisa memberikan makanan sebanyak 2-3% dari berat badannya, sebanyak 1-2 kali sehari.
#5. Perawatan Kebersihan
Ikan buntal kelapa adalah ikan yang sensitif dan rentan terhadap penyakit, terutama penyakit kulit dan insang. Oleh karena itu, kamu harus menjaga kebersihan akuarium dan ikan ini.
Kamu harus rutin membersihkan akuarium, filter, dan dekorasi dari kotoran, sisa makanan, atau lumut. Kamu juga harus rutin mengganti sebagian air akuarium setiap minggu, sekitar 20-30% dari volume total.
Lebih dari itu, kamu juga harus memeriksa kondisi Retic Puffer secara berkala, dan mencari tanda-tanda penyakit, seperti luka, bengkak, bintik, lendir, atau perubahan warna.
Jika kamu menemukan gejala penyakit, kamu harus segera mengisolasi ikan Retic Puffer yang sakit, dan memberikan pengobatan yang sesuai. Kamu bisa menggunakan obat-obatan yang tersedia di toko ikan, atau berkonsultasi dengan dokter hewan.
Selain itu, kamu juga harus menghindari stres pada Retic Puffer, karena bisa memperburuk kondisi ikan. Kamu bisa mengurangi stres dengan memberikan tempat bersembunyi, menjaga suhu dan cahaya yang stabil, dan menghindari gangguan yang berlebihan.
Akhir Kata
Ikan buntal kelapa atau Retic Puffer adalah ikan yang cantik dan unik, yang dapat menjadi hewan peliharaan menarik di akuarium kamu.
Namun, ikan ini juga membutuhkan perawatan yang tepat, agar dapat hidup sehat dan bahagia. Kamu harus memperhatikan ukuran akuarium, kualitas air, dekorasi, tanaman, dan makanan yang kamu berikan untuknya.
Dengan begitu, kamu bisa menikmati keindahan dan keunikan Retic Puffer di rumah kamu.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang ingin memelihara Retic Puffer. Jika kamu memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Ikan buntal kerdil atau dwarf pufferfish (Carinotetraodon travancoricus) adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang menarik perhatian banyak penghobi.
Meski berukuran kecil, ikan ini tetap memiliki ciri khas ikan buntal, yakni bentuk tubuh yang bulat dan bisa mengembang seperti balon ketika merasa terancam.
Ikan buntal kerdil juga memiliki warna yang cantik dan pola yang unik di tubuhnya. Selain itu, mereka memiliki kepribadian yang aktif, cerdas, dan penasaran. Tidak heran jika ikan ini menjadi salah satu ikan favorit bagi para penghobi.
Namun, merawat ikan ini tidak semudah yang dibayangkan. Mereka membutuhkan perhatian dan perawatan khusus agar bisa hidup sehat dan bahagia di dalam akuarium. Mereka juga memiliki beberapa kebiasaan dan kebutuhan yang berbeda dengan ikan hias lainnya.
Oleh karena itu, kamu harus mengetahui cara merawatnya dengan benar sebelum memutuskan untuk memeliharanya.
Ikan Buntal Kerdil
Ikan buntal kerdil adalah ikan endemik yang berasal dari India, terutama dari daerah Kerala dan Tamil Nadu. Mereka hidup di perairan yang hangat, asam, dan lunak, seperti sungai, rawa, dan danau.
Sebagai omnivora, mereka dapat memakan berbagai jenis makanan, mulai dari siput, cacing, serangga, hingga tumbuhan air, yang kiranya dapat mereka telan.
Sesuai namanya, ikan ini memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu sekitar 2,5 cm hingga 3,5 cm saja. Mereka juga memiliki umur yang relatif pendek, yaitu sekitar 4 tahun.
Ikan ini juga memiliki warna dasar yang kuning, hijau, atau coklat, dengan bintik-bintik hitam yang tersebar di seluruh tubuhnya. Jantan biasanya memiliki warna yang lebih cerah dan bintik-bintik yang lebih besar daripada betina. Ikan jantan juga memiliki garis hitam di perutnya yang disebut dengan “belly stripe“.
Giginya yang sangat tajam dan kuat disebut dengan “beak“. Gigi ini digunakan untuk menghancurkan makanan yang keras, seperti siput-siputan.
Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengembang seperti balon ketika merasa terancam atau stres. Hal ini dilakukan dengan menelan udara atau air ke dalam perutnya.
Ikan ini juga memiliki racun yang disebut dengan “tetrodotoxin” yang terdapat di kulit, organ dalam, dan telurnya. Racun ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian bagi manusia dan hewan lain yang memakannya.
Cara Merawat Ikan Buntal Kerdil
Merawat ikan buntal jenis ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Kamu harus memperhatikan beberapa hal penting, seperti ukuran dan kondisi akuarium, kualitas air, suhu, filtrasi, pencahayaan, dekorasi, makanan, dan perilaku ikan.
Berikut adalah beberapa tips dan cara yang bisa kamu ikuti untuk merawatnya dengan baik.
#1. Ukuran dan Kondisi Akuarium
Sebagai gambaran, ukuran akuarium yang ideal untuk ikan buntal kerdil adalah sekitar 40 liter untuk satu ekor ikan, atau 60 liter untuk dua ekor ikan. Jika kamu ingin memelihara lebih dari dua ekor ikan, kamu bisa menambahkan 20 liter untuk setiap ekor ikan tambahan.
Kamu juga harus memastikan bahwa akuarium memiliki tutup yang rapat, karena dikhawatirkan melompat keluar dari air.
Bersihkanlah akuarium secara rutin, setidaknya sekali dalam seminggu, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ikan. Kamu bisa mengganti sekitar 25% hingga 50% air akuarium dengan air baru yang sudah disesuaikan dengan suhu dan pH-nya.
#2. Kualitas Air
Ikan buntal kerdil sangat sensitif terhadap kualitas air.
Kamu harus memastikan bahwa air akuarium memiliki pH yang asam, yaitu sekitar 6,5 hingga 7,5. Pastikan juga bahwa air akuarium memiliki kekerasan yang rendah, yaitu sekitar 5 hingga 15 dGH.
Kamu bisa menggunakan alat pengukur pH dan kekerasan air untuk memeriksa kondisi air secara berkala.
Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa air akuarium memiliki kadar nitrat dan amonia yang rendah, yaitu kurang dari 20 ppm dan 0,25 ppm. Kadar nitrat dan amonia yang tinggi bisa menyebabkan stres dan penyakit pada ikan.
Kamu bisa menggunakan alat pengukur nitrat dan amonia untuk memeriksa kadar zat-zat tersebut secara berkala.
#3. Suhu
Ikan buntal kerdil membutuhkan suhu air yang hangat, yaitu sekitar 24°C hingga 28°C. Kamu bisa menggunakan pemanas air untuk menjaga suhu air tetap stabil. Kamu juga harus memeriksa suhu air secara berkala dengan menggunakan termometer.
Jangan biarkan suhu air berubah secara drastis, karena hal ini bisa menyebabkan stres dan penyakit pada ikan.
#4. Filtrasi
Ikan buntal kerdil membutuhkan filtrasi yang baik untuk menjaga kualitas air tetap bersih dan sehat. Kamu bisa menggunakan filter biologis, kimia, atau mekanis untuk membersihkan air dari kotoran, sisa makanan, dan zat berbahaya.
Pilihlah filter yang memiliki aliran air yang lembut, karena mereka tidak menyukai aliran air yang terlalu kencang. Kamu juga harus membersihkan filter secara rutin, setidaknya sekali dalam sebulan, untuk menjaga kinerjanya.
#5. Pencahayaan
Selain sebagai dekorasi, ikan ini juga memang membutuhkan pencahayaan yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatannya. Kamu bisa menggunakan lampu LED atau neon untuk memberikan pencahayaan pada akuarium.
Kamu juga harus mengatur durasi pencahayaan, yaitu sekitar 8 hingga 10 jam per hari. Jangan biarkan akuarium terlalu gelap atau terlalu terang, karena hal ini bisa menyebabkan stres dan gangguan pada ikan.
#6. Dekorasi
Ikan buntal kerdil membutuhkan dekorasi yang bisa memberikan tempat bersembunyi, bermain, dan bersantai.
Kamu bisa menggunakan tanaman air, batu, kayu, atau ornamen lainnya untuk menghias akuarium. Pilihlah dekorasi yang tidak tajam atau berbahaya, karena mereka bisa terluka atau terjebak.
Kamu juga harus membersihkan dekorasi secara rutin, setidaknya sekali dalam sebulan, untuk menghindari pertumbuhan lumut atau jamur.
#7. Makanan Ikan Buntal Kerdil
Ikan buntal kerdil membutuhkan makanan yang bervariasi dan bergizi untuk menjaga kesehatan dan keceriaannya. Kamu bisa memberikan makanan hidup, beku, atau kering yang sesuai dengan ukuran dan selera ikan.
Beberapa contoh makanan yang disukai adalah siput, cacing, udang, kutu air, bloodworm, daphnia, artemia, dan pelet. Kamu juga bisa memberikan sayuran, seperti zucchini, mentimun, atau kangkung sebagai makanan tambahan.
Kamu harus memberikan makanan secukupnya, yaitu sekitar dua kali sehari. Jangan memberikan makanan terlalu banyak, karena hal ini bisa menyebabkan polusi air dan obesitas pada ikan.
#8. Perawatan Gigi Ikan Buntal Kerdil
Makanan bertekstur keras perlu diberikan untuk menjaga ukuran giginya. Hal ini dikarenakan, gigi ikan ini dapat terus tumbuh. Jika terlalu besar bisa mengancam nyawanya sendiri.
Jika giginya sudah tumbuh terlalu panjang, maka kamu harus memotong gigi tersebut. Kamu bisa memotong gigi ikan dengan menggunakan gunting kuku yang steril dan hati-hati.
Jika kamu tidak berani atau tidak bisa memotong gigi ikan, kamu bisa membawa ikan ke dokter hewan yang sanggup mengatasi kesehatan ikan.
#9. Perilaku Ikan
Ikan buntal kerdil memiliki perilaku yang unik dan menarik. Ikan ini sangat aktif, cerdas, dan penasaran. Bahkan, mereka bisa mengenali pemiliknya dan bereaksi terhadap rangsangan dari luar.
Namun, mereka juga bisa menjadi agresif dan teritorial, terutama pejantannya. Mereka bisa menyerang ikan lain yang dianggap sebagai pesaing atau ancaman. Mereka juga bisa menyerang ikan lain yang memiliki warna atau bentuk yang mirip dengan dirinya.
Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam memilih tankmate untuk ikan hias satu ini. Kamu bisa memilih ikan yang memiliki ukuran, warna, dan bentuk yang berbeda. Kamu juga harus memastikan bahwa tankmate memiliki kebutuhan dan perilaku yang serupa dengan ikan buntal kerdil.
Beberapa contoh tankmate yang cocok untuk ikan buntal kerdil adalah ikan otocinclus, ikan rasbora, ikan tetra, ikan guppy, ikan platy, ikan molly, dan ikan kardinal.
Di samping itu, kamu juga harus memperhatikan jumlah dan jenis kelamin ikan buntal kerdil yang kamu pelihara. Jika kamu ingin memelihara lebih dari satu ekor, kamu harus memastikan bahwa rasio jantan dan betina adalah 1:2 atau 1:3.
Jika kamu ingin memelihara satu ekor saja, kamu bisa memilih ikan betina, karena ikan betina cenderung lebih tenang dan tidak seagresif jantan.
Akhir Kata
Ikan buntal kerdil adalah ikan hias air tawar yang lucu dan menggemaskan. Ikan ini memiliki bentuk, warna, dan pola yang cantik, serta kepribadian yang aktif, cerdas, dan penasaran. Mereka bisa menjadi pilihan yang menarik untuk dipelihara.
Namun, mereka juga membutuhkan perawatan khusus yang tidak bisa diabaikan. Kamu harus memperhatikan ukuran dan kondisi akuarium, kualitas air, suhu, filtrasi, pencahayaan, dekorasi, makanan, dan perilaku ikan.
Dengan begitu, kamu bisa merawat ikan buntal kerdil dengan baik dan membuatnya hidup sehat dan bahagia di dalam akuarium.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memelihara ikan buntal kerdil atau yang sudah memeliharanya.
Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang ikan buntal kerdil, kamu bisa menulisnya di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini dan selamat mencoba!
Bagaimana sih cara merawat ikan buntal bintik hijau yang baik dan benar? Konon katanya, ikan ini gampang mati. Apa iya? Atau jangan-jangan, perawatan yang kita lakukan selama ini justru yang keliru?
Ikan buntal bintik hijau adalah salah satu jenis ikan buntal yang populer di kalangan penghobi ikan hias. Nama ilmiahnya Dichotomyctere nigroviridis dan berasal dari Asia Tenggara dan Selatan.
Ikan ini memiliki tubuh bulat berwarna hijau dengan bintik-bintik hitam yang menarik. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan tubuhnya menjadi tiga kali lipat jika merasa terancam. Selain itu, ikan ini juga mengandung racun yang sangat berbahaya, sehingga harus dijauhi oleh pemangsa.
Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas tentang perawatan ikan hias satu ini. Yuk, pelajari!
Mengenal Ikan Buntal Bintik Hijau
Ikan buntal bintik hijau termasuk dalam keluarga Tetraodontidae, yang merupakan keluarga ikan yang memiliki empat gigi yang menyatu seperti paruh.
Ikan ini dapat tumbuh hingga panjang 17 cm, tetapi biasanya hanya sekitar 15 cm. Mereka hidup di perairan payau hingga asin, seperti sungai, muara, dan hutan bakau.
Spesies ini termasuk omnivora yang suka memakan siput, kerang, udang, cacing, dan tumbuhan air. Ikan ini juga dapat memakan ikan lain yang lebih kecil, sehingga harus dipisahkan dari ikan lain di akuarium.
Cara Merawat Ikan Buntal Bintik Hijau
#1. Akuarium Ikan Buntal Bintik Hijau
Ikan buntal bintik hijau membutuhkan akuarium yang luas, minimal 30 galon untuk satu ekor.
Akuarium harus dilengkapi dengan kelengkapannya, seperti filter, aerator, pemanas, termometer, dan pencahayaan yang cukup. Selain itu, akuarium juga harus memiliki banyak tanaman, batu, akar, dan tempat bersembunyi untuk ikan.
Akuarium harus dibersihkan secara rutin dan airnya harus diganti sebagian setiap minggu.
#2. Sesuaikan Parameter Air
Di antara alasan mengapa spesies ini seolah-olah cepat mati adalah karena kesalahan penghobi yang memeliharanya di air tawar. Padahal, seperti yang sudah kami jelaskan di pengenalan tadi, mereka termasuk jenis ikan yang hidup di perairan payau hingga asin.
Oleh karena itu, kalau kamu berencana merawat ikan ini, pastikan kamu bisa memberikan parameter air yang sesuai dengan kondisi di habitat alaminya.
Air di akuarium harus memiliki pH antara 7,5 hingga 8,5, suhu antara 23 hingga 28 derajat Celcius, dan kadar garam antara 1,005 hingga 1,020. Kadar garam dapat diukur dengan menggunakan hidrometer atau refraktometer.
Kadar garam harus ditingkatkan secara bertahap seiring dengan pertumbuhan ikan, karena ikan muda lebih cocok dengan air payau, sedangkan ikan dewasa lebih cocok dengan air asin.
#3. Berikan Makanan yang Bergizi dan Variatif
Ikan buntal bintik hijau adalah ikan yang suka memakan makanan hidup, terutama siput.
Siput adalah makanan yang baik untuk ikan ini, karena dapat membantu mengasah giginya yang terus tumbuh. Jika gigi ikan ini tidak diasah, maka dapat mengganggu kemampuan makannya. Selain siput, ikan ini juga dapat diberi makanan lain, seperti kerang, udang, cacing, dan pelet khusus ikan buntal.
Makanan harus diberikan dua kali sehari, dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran mulut ikan. Hindari memberikan makanan berlebihan, karena dapat menyebabkan obesitas dan penyakit.
#4. Jaga Kesehatan dan Kebersihan Ikan
Ternyata spesies ini relatif rentan terkena penyakit, terutama jika kondisi air tidak baik. Beberapa penyakit yang umum menyerang ikan ini adalah ich, gigi yang terlalu panjang, dan parasit internal.
Untuk mencegah dan mengobati penyakit, perhatikan gejala yang muncul pada ikan, seperti nafsu makan menurun, warna tubuh memudar, bercak putih, luka, atau perut bengkak.
Jika ikan sakit, segera pisahkan dari ikan lain dan berikan obat yang sesuai dengan penyakitnya. Selalu gunakan alat yang bersih dan steril saat menangani ikan.
#5. Hindari Stres dan Gangguan
Ikan buntal bintik hijau juga termasuk jenis ikan yang mudah stres, terutama jika merasa terancam atau terganggu. Stres dapat menyebabkan ikan mengembangkan tubuhnya, yang dapat berbahaya bagi kesehatannya.
Untuk menghindari stres, jangan menggoyang atau memukul akuarium, jangan memegang atau mengangkat ikan, jangan memasukkan tangan atau benda asing ke dalam akuarium, dan jangan mengubah kondisi air secara drastis.
Jika ikan mengembangkan tubuhnya, biarkan saja sampai kembali normal, dan jangan mencoba memecahkannya.
Akhir Kata
Itulah artikel tentang cara merawat ikan buntal bintik hijau yang unik dan menarik.
Setelah membaca artikel ini, kita jadi tahu, kalau sebetulnya bukan ikannya yang gampang mati, melainkan sering kali hal itu terjadi akibat kekeliruan penghobi yang merawatnya di parameter air yang salah.
Ikan ini adalah ikan yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri, tetapi juga memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Jika kamu ingin memelihara ikan ini, pastikan kamu sudah memahami dan memenuhi kebutuhan dan perilakunya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Ikan buntal mbu, dikenal juga sebagai giant puffer atau yang berarti ikan buntal raksasa, adalah salah satu jenis ikan buntal air tawar yang paling populer di kalangan penghobi akuarium. Pasalnya, ikan ini memiliki bentuk tubuh unik yang bulat dan berduri, serta warna yang cerah dan menarik.
Namun masalahnya, ikan buntal mbu termasuk ikan yang sulit dipelihara, karena membutuhkan perhatian khusus dan sifat yang agresif.
Nah, lantas bagaimanakah cara merawat ikan buntal mbu yang baik dan benar? Simak ulasan kami berikut ini.
Mengenal Si Ikan Buntal Raksasa
Ikan buntal mbu (Tetraodon mbu) adalah ikan air tawar yang berasal dari Afrika Tengah, terutama dari Sungai Kongo dan Danau Tanganyika.
Ikan ini memiliki nama lain seperti giant puffer, giant freshwater puffer, atau giant green puffer, yang hampir semua nama tersebut mengarah pada juluikan “ikan buntal raksasa”. Nama mbu sendiri berasal dari bahasa Swahili yang berarti “puff” atau “mengembang”.
Sesuai julukannya, ikan buntal mbu memang memiliki ukuran yang sangat besar, bisa mencapai 60 cm atau lebih. Ini merupakan ukuran yang sangat besar untuk seekor ikan buntal.
Meski berukuran besar, ikan ini ternyata memiliki warna yang indah, yaitu hijau kekuningan dengan bintik-bintik hitam di seluruh tubuhnya.
Lebih dari itu, ikan buntal mbu memiliki mata yang besar dan ekspresif, serta mulut yang bisa membentuk bibir seperti manusia. Mereka juga bisa mengembangkan tubuhnya menjadi dua kali lipat saat merasa terancam atau marah.
Ikan buntal mbu adalah ikan yang cerdas dan penasaran, bisa mengenali pemiliknya dan bahkan meminta makanan dengan cara menggigit kaca akuarium.
Namun, ikan buntal mbu juga memiliki sifat yang agresif dan teritorial, tidak bisa hidup berdampingan dengan ikan lain. Mereka juga bisa mengeluarkan racun yang sangat berbahaya, yaitu tetrodotoxin, yang bisa membunuh manusia atau hewan lain dalam waktu singkat.
Cara Memelihara Ikan Buntal Raksasa
Ikan buntal mbu adalah ikan yang membutuhkan perawatan khusus dan tidak cocok untuk pemula. Apalagi harganya terbilang mahal, sehingga akan sangat disayangkan jika sampai mati hanya karena kurangnya pengetahuan dalam merawatnya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu.
#1. Pilih Akuarium yang Sesuai
Sekali lagi, ikan buntal mbu adalah ikan buntal raksasa. Mereka juga berkarakter aktif. Sehingga, dibutuhkan akuarium yang luas dan nyaman untuk merawatnya.
Ukuran minimal akuarium untuk ikan buntal mbu adalah 500 liter, tetapi semakin besar semakin baik dan bisa disesuaikan dengan ukurannya.
Akuarium yang digunakan harus memiliki filter yang kuat dan efisien, serta pemanas dan termometer untuk menjaga suhu air yang ideal, yaitu antara 24-28°C.
Akuarium juga harus memiliki dekorasi yang cukup, seperti batu, kayu, tanaman, atau gua, untuk memberikan tempat bersembunyi dan bermain bagi ikan buntal mbu. Namun, dekorasi tidak boleh terlalu banyak atau tajam, karena bisa melukai ikan buntal mbu saat ia mengembangkan tubuhnya.
Pastikan akuarium memiliki penutup yang rapat, karena ikan buntal mbu bisa melompat keluar dari air.
#2. Beri Makanan yang Berkualitas
Ikan buntal mbu adalah ikan yang rakus dan omnivora, bisa memakan hampir semua jenis makanan. Namun, ikan buntal mbu juga membutuhkan makanan yang berkualitas dan seimbang, untuk menjaga kesehatan dan warnanya.
Makanan yang cocok untuk ikan buntal mbu adalah makanan hidup, seperti udang, cacing, siput, atau ikan kecil. Makanan bertekstur keras juga bisa membantu mengasah gigi ikan buntal mbu, yang terus tumbuh sepanjang hidupnya.
Selain makanan hidup, ikan buntal mbu juga bisa diberi makanan beku, seperti bloodworm, mysis, atau krill. Makanan beku harus dicairkan terlebih dahulu sebelum diberikan. Makanan kering, seperti pelet, juga bisa diberikan sebagai variasi, tetapi tidak boleh terlalu sering atau terlalu banyak, karena bisa menyebabkan masalah pencernaan atau kembung pada ikan buntal mbu.
Ikan buntal mbu harus diberi makan dua kali sehari, dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran dan nafsu makannya. Jangan memberi makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena bisa menyebabkan obesitas atau kelaparan. Juga, jangan memberi makan ikan buntal mbu saat ia sedang mengembang, karena bisa menyebabkan stres atau cedera.
#3. Jaga Kualitas Air
Ikan buntal mbu adalah ikan yang sensitif terhadap kualitas air, sehingga membutuhkan air yang bersih dan sehat.
Air harus memiliki pH yang netral atau sedikit basa, yaitu antara 7-8, serta kadar nitrat dan amonia yang rendah. Air juga harus memiliki kadar oksigen yang cukup, sehingga ikan buntal mbu bisa bernapas dengan nyaman.
Untuk menjaga kualitas air, akuarium harus rutin dibersihkan dan diganti airnya.
Penggantian air harus dilakukan setiap minggu, sebanyak 25-50% dari volume akuarium. Penggantian air harus dilakukan dengan hati-hati, agar tidak mengganggu ikan buntal mbu atau merusak siklus nitrogen.
Air yang digunakan harus disesuaikan dengan suhu, pH, dan kandungan mineral air yang ada di akuarium.
#4. Hindari Stres dan Gangguan
Ikan buntal mbu adalah ikan yang mudah stres dan marah, sehingga harus dihindari dari hal-hal yang bisa membuatnya tidak nyaman atau terancam. Beberapa hal yang bisa menyebabkan stres atau gangguan pada ikan buntal mbu adalah:
4.1 Kehadiran Ikan Lain
Ikan buntal mbu adalah ikan yang soliter dan teritorial, tidak bisa hidup bersama ikan lain. Ikan lain bisa dianggap sebagai pesaing atau mangsa oleh ikan buntal mbu, sehingga bisa menimbulkan pertempuran atau pemangsaan.
Jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu, kamu harus menyediakan akuarium khusus untuknya, tanpa ikan lain.
4.2 Cahaya yang Tidak Sesuai
Ikan buntal mbu adalah ikan yang aktif di siang hari, sehingga membutuhkan cahaya yang cukup untuk melihat dan beraktivitas.
Namun, cahaya yang terlalu terang atau gelap bisa membuat ikan buntal mbu tidak nyaman atau bingung.
Cahaya yang ideal untuk ikan buntal mbu adalah cahaya alami atau buatan yang tidak terlalu kuat atau redup, serta memiliki siklus yang teratur, yaitu 12 jam terang dan 12 jam gelap.
4.3 Sesuatu yang Mengejutkan
Ikan buntal mbu adalah ikan yang mudah terkejut, sehingga sensitif terhadap aktivitas yang ada di lingkungan sekitarnya.
Misalnya, suara yang terlalu keras atau tiba-tiba bisa membuat ikan buntal mbu kaget atau takut, sehingga bisa mengembangkan tubuhnya atau berenang kasar ke sana ke mari secara kasar.
Jadi, jangan sesekali membuat gerakan atau suara yang membuatnya terkejut.
4.4 Sentuhan Kasar yang Tidak Diinginkan
Ikan buntal mbu adalah ikan yang bisa merasakan dan bereaksi terhadap sentuhan, sehingga tidak suka disentuh atau diganggu.
Sentuhan yang kasar atau tidak diinginkan bisa membuat ikan buntal mbu sakit atau marah, sehingga bisa menggigit atau mengembangkan tubuhnya.
Saat perlu berinteraksi langsung dengannya, seperti ketika membersihkan akuarium atau harus memindahkannya ke akuarium lain, sebisa mungkin lakukan secara hati-hati.
Tertarik Memelihara Ikan Buntal Raksasa?
Ikan buntal mbu atau ikan buntal raksasa memanglah ikan yang unik dan menarik, tetapi juga membutuhkan perawatan khusus dan tidak cocok untuk pemula.
Jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu, kamu harus mempersiapkan akuarium yang sesuai, memberi makanan yang berkualitas, menjaga kualitas air, dan menghindari stres dan gangguan. Dengan begitu, kamu bisa menikmati keindahan dan kepribadian ikan buntal mbu yang luar biasa.
Demikian artikel kami tentang cara merawat ikan buntal mbu. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang kamu butuhkan.
Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang ikan buntal mbu, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel kami. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Cara merawat ikan buntal Fahaka? Sebetulnya mudah, kok. Yang terpenting itu, kita paham apa saja yang menjadi kebutuhannya.
Iya, ikan buntal Fahaka ada salah satu jenis ikan buntal air tawar yang sempat populer karena ketangguhan gigitannya. Giginya yang besar dan tajam dapat dengan mudah menghancurkan apa pun, sekali pun itu hewan bercangkang keras seperti siput dan kepiting.
Salah satu tantangan dalam merawatnya adalah menjaga pertumbuhan giginya agar tidak terlalu besar dan menjadi boomerang baginya.
Nah, dalam artikel ini akan kami tentang bagaimana cara yang tepat merawat ikan buntal Fahaka. Mulai dari pemilihan aquarium, perawatan giginya, hingga perawatan rutin yang harus dilakukan.
Ikan Buntal Fahaka
Sebelum memelihara ikan buntal Fahaka, sebaiknya kamu mengenal terlebih dahulu karakteristik dan kebutuhan ikan ini.
Ikan buntal Fahaka memiliki nama ilmiah Tetraodon lineatus dan termasuk dalam keluarga Tetraodontidae. Mereka bisa tumbuh hingga 43 cm dan berumur hingga 10 tahun.
Fahaka termasuk jenis ikan beracun yang memiliki kandungan neurotoksin di kulit, daging, dan organ dalamnya. Jadi, kamu harus berhati-hati saat menangani ikan ini dan jangan sekali-kali berniat untuk memasaknya.
Omnivora yang rakus, itulah julukan yang cocok untuknya. Mereka bisa memakan segala macam makanan, mulai dari tumbuhan, serangga, cacing, siput, kerang, kepiting, udang, hingga ikan kecil. Giginya yang kuat dan tajam sangat mendukung karakternya tersebut.
Ikan buntal Fahaka memiliki kebiasaan mengubur diri di dasar aquarium untuk bersembunyi atau menunggu mangsa. Ikan ini juga sangat teritorial dan akan menyerang ikan lain yang masuk ke wilayahnya.
Cara Merawat Ikan Buntal Fahaka
Jika kamu sudah memutuskan untuk memelihara ikan buntal Fahaka, kamu harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam merawat ikan buntal Fahaka.
#1. Pemilihan Aquarium
Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang besar dan aktif, jadi kamu harus menyediakan aquarium yang luas dan nyaman untuk ikan ini. Ukuran aquarium yang disarankan adalah minimal 200 liter untuk satu ekor ikan buntal Fahaka.
Aquarium juga harus dilengkapi dengan filter untuk menjaga kualitas dan parameter air. Suhu air yang ideal untuk ikan buntal fahaka adalah 24-28°C, sedangkan pH air yang cocok untuk ikan ini adalah 7-8 dengan kekerasan air 5-12 dH.
#2. Substrat untuk Mengubur Diri
Ikan buntal Fahaka suka mengubur diri di dasar aquarium, jadi kamu harus menyediakan substrat yang lembut dan halus untuk ikan ini.
Substrat yang bisa kamu gunakan adalah pasir halus, seperti pasir bali. Substrat tersebut juga harus bersih dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Untuk mempercantik tampilan dan memberikan nuansa alami, kamu juga bisa menambahkan beberapa tanaman air, akar, atau batu untuk memberikan tempat bersembunyi dan dekorasi untuk ikan ini.
#3. Tanpa Tankmate
Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang sangat agresif dan tidak bisa berdampingan dengan ikan lain. Ikan ini akan menyerang dan memangsa ikan lain yang ada di aquarium. Jadi, kamu harus memelihara ikan buntal Fahaka sendiri tanpa tankmate.
Jika kamu ingin memelihara lebih dari satu ekor ikan buntal Fahaka, kamu harus menyediakan aquarium yang lebih besar dan memisahkan ikan-ikan tersebut dengan pembatas.
Memaksakan memelihara ikan buntal Fahaka dengan Fahaka atau jenis ikan lainnya hanya akan menjadi bencana. Kerusakan ekor dan sirip, mulut yang sobek, bahkan kematian dapat terjadi akibat perkelahian.
#4. Makanan Keras untuk Merawat Gigi Ikan Buntal Fahaka
Ikan buntal Fahaka memiliki gigi yang tajam dan terus tumbuh sepanjang hidupnya. Jika gigi ikan ini tidak terasah, ikan ini bisa kesulitan makan dan akhirnya mati.
Oleh karena itu, kamu harus memberikan makanan yang keras untuk ikan ini. Makanan keras yang bisa kamu berikan adalah siput, kerang, udang, lobster, atau kepiting. Sebagai selingan, kamu juga bisa memberinya pelet, ikan kecil, atau makanan tak bercangkang lainnya.
Pastikan kamu memberikan makanan secukupnya dan tidak berlebihan untuk ikan ini. Frekuensi pemberian makanan maksimal dua kali sehari.
#5. Penggantian Air
Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang sensitif terhadap kualitas air, jadi kamu harus rutin mengganti air aquarium untuk ikan ini.
Kamu harus mengganti sekitar 25-30% air aquarium setiap minggunya dengan air yang bersih dan sesuai dengan parameter ikan ini. Kamu juga harus membersihkan filter, substrat, dan dekorasi aquarium dari kotoran dan sisa makanan ikan ini.
Di samping itu, kamu juga harus menghindari penggunaan obat-obatan atau bahan kimia lain yang bisa merusak keseimbangan biologis aquarium.
Akhir Kata
Itulah beberapa tips cara merawat ikan buntal Fahaka agar sehat dan baik pertumbuhannya.
Ikan ini memang membutuhkan perawatan khusus dan mungkin tidak cocok untuk pemula. Namun, jika kamu bisa merawat ikan ini dengan baik, kamu akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.