Categories
Reptil

Cara Merawat Kura-Kura Brazil Ager Sehat dan Cepat Besar

Kura-kura brazil adalah salah satu jenis kura-kura air tawar yang populer di kalangan penghobi. Kura-kura brazil memiliki ciri khas berupa bintik-bintik kuning di leher dan kepala, serta garis-garis kuning di cangkangnya. Kura-kura brazil juga dikenal sebagai kura-kura mata merah, karena matanya yang berwarna merah.

Kura-kura brazil adalah hewan yang lucu dan mudah beradaptasi. Namun, kura-kura brazil juga membutuhkan perawatan yang tepat agar bisa hidup sehat dan bahagia. Apa saja yang harus kita perhatikan dalam merawat kura-kura brazil? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti.

Cara Merawat Kura-Kura Brazil

#1. Menyiapkan Tempat Tinggal yang Nyaman

Tempat tinggal yang nyaman adalah faktor penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kura-kura brazil. Kura-kura brazil membutuhkan tempat tinggal yang luas, bersih, dan memiliki area kering dan basah. Area kering berfungsi sebagai tempat berjemur, sedangkan area basah berfungsi sebagai tempat berenang dan makan.

Ukuran tempat tinggal kura-kura brazil tergantung pada ukuran dan jumlah kura-kura yang kamu pelihara. Sebagai patokan, kamu bisa menggunakan rumus 10 galon (38 liter) air untuk setiap 1 inci (2,5 cm) panjang kura-kura. Misalnya, jika kamu memiliki kura-kura brazil yang panjangnya 4 inci (10 cm), maka kamu membutuhkan tempat tinggal yang berisi setidaknya 40 galon (152 liter) air.

Tempat tinggal kura-kura brazil bisa berupa akuarium, kolam, atau bak plastik. Yang terpenting adalah tempat tinggal tersebut memiliki penutup yang rapat, agar kura-kura tidak bisa kabur. Selain itu, tempat tinggal tersebut harus diletakkan di tempat yang aman, jauh dari sumber panas, dingin, atau angin.

#2. Menyediakan Sinar Matahari atau Lampu UV

Sinar matahari atau lampu UV adalah sumber vitamin D3 yang penting untuk kura-kura brazil. Vitamin D3 membantu kura-kura brazil menyerap kalsium, yang berguna untuk pertumbuhan dan kesehatan cangkang dan tulang. Tanpa sinar matahari atau lampu UV, kura-kura brazil bisa mengalami penyakit seperti metabolic bone disease (MBD), yang menyebabkan cangkang dan tulang menjadi rapuh dan bengkok.

Jika kamu merawat kura-kura brazil di dalam ruangan, kamu harus menyediakan lampu UV khusus untuk reptil, yang bisa kamu beli di toko hewan peliharaan. Lampu UV harus dinyalakan selama 10-12 jam per hari, dan diletakkan di atas area kering tempat tinggal kura-kura. Jarak antara lampu UV dan kura-kura harus sekitar 12 inci (30 cm), dan lampu UV harus diganti setiap 6-12 bulan.

Jika kamu merawat kura-kura brazil di luar ruangan, kamu harus memastikan bahwa kura-kura mendapatkan cukup sinar matahari langsung setiap hari. Namun, kamu juga harus memberikan tempat teduh, agar kura-kura tidak kepanasan atau terbakar. Kamu juga harus menghindari tempat tinggal kura-kura dari predator, seperti burung, kucing, atau anjing.

#3. Memberikan Makanan yang Bergizi dan Bervariasi

Makanan yang bergizi dan bervariasi adalah kunci untuk menjaga kura-kura brazil tetap sehat dan bahagia. Kura-kura brazil adalah hewan omnivora, yang artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Makanan utama kura-kura brazil adalah pelet khusus untuk kura-kura, yang bisa kamu beli di toko hewan peliharaan. Pelet kura-kura mengandung protein, kalsium, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan kura-kura.

Selain pelet, kamu juga bisa memberikan makanan tambahan berupa sayuran, buah, dan daging. Sayuran yang baik untuk kura-kura brazil adalah yang berwarna hijau gelap, seperti selada, kangkung, bayam, atau daun bawang. Buah yang baik untuk kura-kura brazil adalah yang berwarna cerah, seperti apel, pisang, pepaya, atau stroberi. Daging yang baik untuk kura-kura brazil adalah yang rendah lemak, seperti cacing, udang, atau ikan.

Kamu harus memberikan makanan yang sesuai dengan ukuran dan usia kura-kura brazil. Kura-kura brazil yang masih muda membutuhkan lebih banyak protein, sedangkan kura-kura brazil yang sudah dewasa membutuhkan lebih banyak sayuran. Sebagai patokan, kamu bisa memberikan makanan sebanyak 10-15% dari berat badan kura-kura setiap hari. Kamu juga harus memberikan makanan di area basah tempat tinggal kura-kura, agar kura-kura bisa menelan makanan dengan mudah.

#4. Membersihkan Tempat Tinggal dan Air secara Rutin

Membersihkan tempat tinggal dan air secara rutin adalah cara untuk mencegah penyakit dan bau yang tidak sedap pada kura-kura brazil. Kura-kura brazil adalah hewan yang kotor, yang artinya mereka buang air besar dan kecil di tempat tinggal mereka. Jika tidak dibersihkan, kotoran kura-kura bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri, jamur, atau parasit, yang bisa membahayakan kesehatan kura-kura.

Kamu harus membersihkan tempat tinggal kura-kura brazil setidaknya sekali seminggu, dengan cara mengeluarkan kura-kura dan semua perlengkapan di dalamnya. Kamu bisa menggunakan sabun, air hangat, dan sikat untuk membersihkan tempat tinggal kura-kura. Kamu harus memastikan bahwa tempat tinggal kura-kura bebas dari sisa sabun, sebelum mengisi kembali dengan air bersih.

Kamu juga harus mengganti air tempat tinggal kura-kura brazil setidaknya dua kali seminggu, dengan cara menyedot air kotor dan menggantinya dengan air bersih. Kamu bisa menggunakan air keran, air sumur, atau air botol untuk tempat tinggal kura-kura. Kamu harus memastikan bahwa air tempat tinggal kura-kura memiliki suhu, pH, dan kandungan klorin yang sesuai. Kamu bisa menggunakan termometer, alat pengukur pH, dan alat penghilang klorin untuk mengatur air tempat tinggal kura-kura.

#5. Memeriksa Kesehatan dan Perilaku Kura-Kura secara Berkala

Memeriksa kesehatan dan perilaku kura-kura secara berkala adalah cara untuk mendeteksi dan mengobati masalah yang mungkin dialami kura-kura brazil. Kura-kura brazil adalah hewan yang rentan terhadap berbagai penyakit, seperti infeksi mata, infeksi kulit, infeksi saluran pernapasan, atau penyakit cangkang. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit-penyakit ini bisa berakibat fatal bagi kura-kura.

Kamu harus memeriksa kesehatan dan perilaku kura-kura brazil setidaknya sekali sebulan, dengan cara mengamati dan menyentuh kura-kura. Kamu harus memperhatikan apakah kura-kura memiliki gejala-gejala seperti mata berair, mata bengkak, mata tertutup, kulit kering, kulit bersisik, kulit berjamur, cangkang lunak, cangkang bengkok, cangkang berlubang, cangkang berjamur, nafas berbunyi, nafas pendek, bersin, batuk, atau kehilangan nafsu makan.

Jika kamu menemukan gejala-gejala tersebut, kamu harus segera membawa kura-kura ke dokter hewan yang berpengalaman dalam menangani reptil. Dokter hewan akan mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Akhir Kata

Itulah beberapa tips cara merawat kura-kura brazil yang sehat dan bahagia. Kura-kura brazil adalah hewan peliharaan yang lucu dan menarik, tetapi juga membutuhkan perhatian dan tanggung jawab dari kita. Dengan memberikan tempat tinggal yang nyaman, sinar matahari atau lampu UV, makanan yang bergizi dan bervariasi, kebersihan tempat tinggal dan air, serta pemeriksaan kesehatan dan perilaku secara rutin, kita bisa menjaga kura-kura brazil kita tetap sehat dan bahagia.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang ingin atau sudah memelihara kura-kura brazil. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang kura-kura brazil, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.

Categories
Ikan

Cara Merawat Retic Puffer, Si Ikan Buntal Kelapa yang Cantik

Siapa di sini yang sudah mengenal Retic Puffer? Yup, mereka juga dikenal dengan nama ikan buntal kelapa.

Retic Puffer atau ikan buntal kelapa adalah salah satu jenis ikan buntal yang populer di kalangan penghobi akuarium. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang bulat dan berwarna cokelat dengan pola jala yang menarik.

Ikan buntal kelapa termasuk dalam spesies Arothron reticularis, yang berasal dari perairan Indo-Pasifik. Mereka dapat tumbuh hingga 30 cm dan hidup hingga 10 tahun.

Pada artikel kali ini, kami akan mengulas tentang jenis ikan buntal satu ini, mulai dari sedikit pengenalannya, hingga bagaimana cara merawatnya.

Retic Puffer a.k.a Ikan Buntal Kelapa

Retic Puffer memiliki nama ilmiah Arothron reticularis, yang berarti “berjala” dalam bahasa Latin. Nama ini mengacu pada pola jala yang terdapat pada kulit ikan ini. Ikan buntal ini juga memiliki nama lain, seperti ikan buntal kelapa, ikan buntal jala, ikan buntal jaring, atau ikan buntal retikulatus.

Retic Puffer termasuk dalam keluarga Tetraodontidae, yang merupakan keluarga ikan buntal terbesar. Mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan tubuhnya menjadi bola ketika merasa terancam.

Ikan ini juga memiliki kelenjar racun yang dapat menyebabkan keracunan jika dimakan. Oleh karena itu, Retic Puffer tidak boleh dikonsumsi oleh manusia.

Retic Puffer atau ikan buntal kelapa tergolong hewan omnivora, yang berarti ia memakan berbagai jenis makanan, baik hewan maupun tumbuhan. Ikan ini menyukai makanan yang keras, seperti kerang, siput, atau udang. Ikan ini juga membutuhkan makanan yang mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan gigi dan tulangnya.

Cara Merawat Retic Puffer (Ikan Buntal Kelapa)

www.biolib.cz

Ikan buntal kelapa atau Retic Puffer bisa menjadi ikan yang cukup mudah dirawat, asalkan kamu memenuhi beberapa syarat kebutuhannya. Apa sajakah itu? Mari kita simak pembahasannya berikut ini.

#1. Akuarium Ikan Buntal Kelapa

Ikan buntal kelapa adalah ikan yang aktif dan suka bergerak, sehingga membutuhkan akuarium yang luas dan nyaman. Ukuran akuarium yang disarankan untuk Retic Puffer adalah minimal 200 liter, dengan panjang minimal 120 cm. Akuarium yang terlalu sempit akan membuat ikan ini stres dan mudah sakit.

Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa akuarium memiliki filter yang baik, karena Retic Puffer adalah ikan yang kotor dan memproduksi banyak limbah. Filter yang baik akan membantu menjaga kualitas air dan mengurangi risiko penyakit.

#2. Dekorasi Akuarium

Ikan buntal kelapa adalah ikan yang cerdas dan penasaran, sehingga membutuhkan dekorasi yang menarik dan bervariasi di dalam akuarium. Kamu bisa menambahkan tanaman, batu, kayu, atau ornamen lain yang aman dan tidak tajam.

Dekorasi akan memberikan tempat bersembunyi, bermain, dan mengeksplorasi bagi ikan ini. Namun, kamu juga harus berhati-hati dalam memilih dekorasi, karena Retic Puffer memiliki kebiasaan menggigit dan mengunyah apa saja yang ada di sekitarnya.

Kamu harus menghindari dekorasi yang berbahan plastik, logam, atau berwarna, karena bisa berbahaya jika tertelan oleh Retic Puffer. Di samping itu, kamu juga harus memastikan bahwa dekorasi tidak memiliki celah atau lubang yang bisa membuat ikan buntal kelapa terjebak atau terluka.

#3. Gunakan Air Payau

Ikan buntal kelapa adalah ikan yang berasal dari perairan payau, yaitu perairan yang memiliki kadar garam antara air tawar dan air laut. Oleh karena itu, kamu harus menyesuaikan kondisi air akuarium dengan habitat asli ikan ini.

Kamu bisa menggunakan air payau yang sudah tersedia di toko ikan, atau membuatnya sendiri dengan mencampurkan air tawar dan garam laut. Kadar garam yang ideal untuk Retic Puffer adalah sekitar 1.005-1.015, yang bisa kamu ukur dengan menggunakan alat khusus seperti hidrometer atau refraktometer.

Selain kadar garam, kamu juga harus memperhatikan parameter air lainnya, seperti pH, suhu, amonia, nitrit, dan nitrat. Berikut ini adalah rentang parameter air yang disarankan untuk ikan buntal kelapa:

  • pH: 7.5-8.5
  • Suhu: 24-28°C
  • Amonia: 0 ppm
  • Nitrit: 0 ppm
  • Nitrat: <20 ppm

Kamu harus rutin memeriksa dan menyesuaikan parameter air, karena perubahan yang drastis bisa menyebabkan stres dan penyakit pada Retic Puffer.

#4. Berikan Makanan yang Sesuai

Ikan buntal kelapa adalah ikan omnivora, yaitu ikan yang memakan tumbuhan dan hewan. Ikan ini memiliki gigi yang kuat dan tajam, yang digunakan untuk menghancurkan makanannya.

Mereka juga memiliki pertumbuhan gigi yang terus menerus, sehingga membutuhkan makanan yang keras dan berserat untuk mengasah giginya. Jika tidak, gigi Retic Puffer bisa terlalu panjang dan mengganggu makan dan kesehariannya.

Makanan yang cocok untuk Retic Puffer adalah makanan hidup, seperti udang, kerang, siput, cacing, atau ikan kecil. Kamu juga bisa memberikan makanan beku, seperti bloodworm, mysis, atau krill. Kamu juga bisa memberikan makanan kering, seperti pelet untuk ikan buntal.

Pastikan makanan yang kamu pilih berkualitas dan tidak mengandung bahan pengawet atau pewarna.

Kamu juga harus memperhatikan jumlah dan frekuensi pemberian makanan, karena Retic Puffer sangat rakus dan mudah kegemukan. Kamu bisa memberikan makanan sebanyak 2-3% dari berat badannya, sebanyak 1-2 kali sehari.

#5. Perawatan Kebersihan

Ikan buntal kelapa adalah ikan yang sensitif dan rentan terhadap penyakit, terutama penyakit kulit dan insang. Oleh karena itu, kamu harus menjaga kebersihan akuarium dan ikan ini.

Kamu harus rutin membersihkan akuarium, filter, dan dekorasi dari kotoran, sisa makanan, atau lumut. Kamu juga harus rutin mengganti sebagian air akuarium setiap minggu, sekitar 20-30% dari volume total.

Lebih dari itu, kamu juga harus memeriksa kondisi Retic Puffer secara berkala, dan mencari tanda-tanda penyakit, seperti luka, bengkak, bintik, lendir, atau perubahan warna.

Jika kamu menemukan gejala penyakit, kamu harus segera mengisolasi ikan Retic Puffer yang sakit, dan memberikan pengobatan yang sesuai. Kamu bisa menggunakan obat-obatan yang tersedia di toko ikan, atau berkonsultasi dengan dokter hewan.

Selain itu, kamu juga harus menghindari stres pada Retic Puffer, karena bisa memperburuk kondisi ikan. Kamu bisa mengurangi stres dengan memberikan tempat bersembunyi, menjaga suhu dan cahaya yang stabil, dan menghindari gangguan yang berlebihan.

Akhir Kata

Ikan buntal kelapa atau Retic Puffer adalah ikan yang cantik dan unik, yang dapat menjadi hewan peliharaan menarik di akuarium kamu.

Namun, ikan ini juga membutuhkan perawatan yang tepat, agar dapat hidup sehat dan bahagia. Kamu harus memperhatikan ukuran akuarium, kualitas air, dekorasi, tanaman, dan makanan yang kamu berikan untuknya.

Dengan begitu, kamu bisa menikmati keindahan dan keunikan Retic Puffer di rumah kamu.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang ingin memelihara Retic Puffer. Jika kamu memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Categories
Ikan

Cara Merawat Ikan Buntal Kerdil yang Menggemaskan

Ikan buntal kerdil atau dwarf pufferfish (Carinotetraodon travancoricus) adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang menarik perhatian banyak penghobi.

Meski berukuran kecil, ikan ini tetap memiliki ciri khas ikan buntal, yakni bentuk tubuh yang bulat dan bisa mengembang seperti balon ketika merasa terancam.

Ikan buntal kerdil juga memiliki warna yang cantik dan pola yang unik di tubuhnya. Selain itu, mereka memiliki kepribadian yang aktif, cerdas, dan penasaran. Tidak heran jika ikan ini menjadi salah satu ikan favorit bagi para penghobi.

Namun, merawat ikan ini tidak semudah yang dibayangkan. Mereka membutuhkan perhatian dan perawatan khusus agar bisa hidup sehat dan bahagia di dalam akuarium. Mereka juga memiliki beberapa kebiasaan dan kebutuhan yang berbeda dengan ikan hias lainnya.

Oleh karena itu, kamu harus mengetahui cara merawatnya dengan benar sebelum memutuskan untuk memeliharanya.

Ikan Buntal Kerdil

Ikan buntal kerdil adalah ikan endemik yang berasal dari India, terutama dari daerah Kerala dan Tamil Nadu. Mereka hidup di perairan yang hangat, asam, dan lunak, seperti sungai, rawa, dan danau.

Sebagai omnivora, mereka dapat memakan berbagai jenis makanan, mulai dari siput, cacing, serangga, hingga tumbuhan air, yang kiranya dapat mereka telan.

Sesuai namanya, ikan ini memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu sekitar 2,5 cm hingga 3,5 cm saja. Mereka juga memiliki umur yang relatif pendek, yaitu sekitar 4 tahun.

Ikan ini juga memiliki warna dasar yang kuning, hijau, atau coklat, dengan bintik-bintik hitam yang tersebar di seluruh tubuhnya. Jantan biasanya memiliki warna yang lebih cerah dan bintik-bintik yang lebih besar daripada betina. Ikan jantan juga memiliki garis hitam di perutnya yang disebut dengan “belly stripe“.

Giginya yang sangat tajam dan kuat disebut dengan “beak“. Gigi ini digunakan untuk menghancurkan makanan yang keras, seperti siput-siputan.

Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengembang seperti balon ketika merasa terancam atau stres. Hal ini dilakukan dengan menelan udara atau air ke dalam perutnya.

Ikan ini juga memiliki racun yang disebut dengan “tetrodotoxin” yang terdapat di kulit, organ dalam, dan telurnya. Racun ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian bagi manusia dan hewan lain yang memakannya.

Cara Merawat Ikan Buntal Kerdil

www.practicalfishkeeping.co.uk

Merawat ikan buntal jenis ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Kamu harus memperhatikan beberapa hal penting, seperti ukuran dan kondisi akuarium, kualitas air, suhu, filtrasi, pencahayaan, dekorasi, makanan, dan perilaku ikan.

Berikut adalah beberapa tips dan cara yang bisa kamu ikuti untuk merawatnya dengan baik.

#1. Ukuran dan Kondisi Akuarium

Sebagai gambaran, ukuran akuarium yang ideal untuk ikan buntal kerdil adalah sekitar 40 liter untuk satu ekor ikan, atau 60 liter untuk dua ekor ikan. Jika kamu ingin memelihara lebih dari dua ekor ikan, kamu bisa menambahkan 20 liter untuk setiap ekor ikan tambahan.

Kamu juga harus memastikan bahwa akuarium memiliki tutup yang rapat, karena dikhawatirkan melompat keluar dari air.

Bersihkanlah akuarium secara rutin, setidaknya sekali dalam seminggu, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ikan. Kamu bisa mengganti sekitar 25% hingga 50% air akuarium dengan air baru yang sudah disesuaikan dengan suhu dan pH-nya.

#2. Kualitas Air

Ikan buntal kerdil sangat sensitif terhadap kualitas air.

Kamu harus memastikan bahwa air akuarium memiliki pH yang asam, yaitu sekitar 6,5 hingga 7,5. Pastikan juga bahwa air akuarium memiliki kekerasan yang rendah, yaitu sekitar 5 hingga 15 dGH.

Kamu bisa menggunakan alat pengukur pH dan kekerasan air untuk memeriksa kondisi air secara berkala.

Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa air akuarium memiliki kadar nitrat dan amonia yang rendah, yaitu kurang dari 20 ppm dan 0,25 ppm. Kadar nitrat dan amonia yang tinggi bisa menyebabkan stres dan penyakit pada ikan.

Kamu bisa menggunakan alat pengukur nitrat dan amonia untuk memeriksa kadar zat-zat tersebut secara berkala.

#3. Suhu

Ikan buntal kerdil membutuhkan suhu air yang hangat, yaitu sekitar 24°C hingga 28°C. Kamu bisa menggunakan pemanas air untuk menjaga suhu air tetap stabil. Kamu juga harus memeriksa suhu air secara berkala dengan menggunakan termometer.

Jangan biarkan suhu air berubah secara drastis, karena hal ini bisa menyebabkan stres dan penyakit pada ikan.

#4. Filtrasi

Ikan buntal kerdil membutuhkan filtrasi yang baik untuk menjaga kualitas air tetap bersih dan sehat. Kamu bisa menggunakan filter biologis, kimia, atau mekanis untuk membersihkan air dari kotoran, sisa makanan, dan zat berbahaya.

Pilihlah filter yang memiliki aliran air yang lembut, karena mereka tidak menyukai aliran air yang terlalu kencang. Kamu juga harus membersihkan filter secara rutin, setidaknya sekali dalam sebulan, untuk menjaga kinerjanya.

#5. Pencahayaan

Selain sebagai dekorasi, ikan ini juga memang membutuhkan pencahayaan yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatannya. Kamu bisa menggunakan lampu LED atau neon untuk memberikan pencahayaan pada akuarium.

Kamu juga harus mengatur durasi pencahayaan, yaitu sekitar 8 hingga 10 jam per hari. Jangan biarkan akuarium terlalu gelap atau terlalu terang, karena hal ini bisa menyebabkan stres dan gangguan pada ikan.

#6. Dekorasi

Ikan buntal kerdil membutuhkan dekorasi yang bisa memberikan tempat bersembunyi, bermain, dan bersantai.

Kamu bisa menggunakan tanaman air, batu, kayu, atau ornamen lainnya untuk menghias akuarium. Pilihlah dekorasi yang tidak tajam atau berbahaya, karena mereka bisa terluka atau terjebak.

Kamu juga harus membersihkan dekorasi secara rutin, setidaknya sekali dalam sebulan, untuk menghindari pertumbuhan lumut atau jamur.

#7. Makanan Ikan Buntal Kerdil

Ikan buntal kerdil membutuhkan makanan yang bervariasi dan bergizi untuk menjaga kesehatan dan keceriaannya. Kamu bisa memberikan makanan hidup, beku, atau kering yang sesuai dengan ukuran dan selera ikan.

Beberapa contoh makanan yang disukai adalah siput, cacing, udang, kutu air, bloodworm, daphnia, artemia, dan pelet. Kamu juga bisa memberikan sayuran, seperti zucchini, mentimun, atau kangkung sebagai makanan tambahan.

Kamu harus memberikan makanan secukupnya, yaitu sekitar dua kali sehari. Jangan memberikan makanan terlalu banyak, karena hal ini bisa menyebabkan polusi air dan obesitas pada ikan.

#8. Perawatan Gigi Ikan Buntal Kerdil

Makanan bertekstur keras perlu diberikan untuk menjaga ukuran giginya. Hal ini dikarenakan, gigi ikan ini dapat terus tumbuh. Jika terlalu besar bisa mengancam nyawanya sendiri.

Jika giginya sudah tumbuh terlalu panjang, maka kamu harus memotong gigi tersebut. Kamu bisa memotong gigi ikan dengan menggunakan gunting kuku yang steril dan hati-hati.

Jika kamu tidak berani atau tidak bisa memotong gigi ikan, kamu bisa membawa ikan ke dokter hewan yang sanggup mengatasi kesehatan ikan.

#9. Perilaku Ikan

Ikan buntal kerdil memiliki perilaku yang unik dan menarik. Ikan ini sangat aktif, cerdas, dan penasaran. Bahkan, mereka bisa mengenali pemiliknya dan bereaksi terhadap rangsangan dari luar.

Namun, mereka juga bisa menjadi agresif dan teritorial, terutama pejantannya. Mereka bisa menyerang ikan lain yang dianggap sebagai pesaing atau ancaman. Mereka juga bisa menyerang ikan lain yang memiliki warna atau bentuk yang mirip dengan dirinya.

Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam memilih tankmate untuk ikan hias satu ini. Kamu bisa memilih ikan yang memiliki ukuran, warna, dan bentuk yang berbeda. Kamu juga harus memastikan bahwa tankmate memiliki kebutuhan dan perilaku yang serupa dengan ikan buntal kerdil.

Beberapa contoh tankmate yang cocok untuk ikan buntal kerdil adalah ikan otocinclus, ikan rasbora, ikan tetra, ikan guppy, ikan platy, ikan molly, dan ikan kardinal.

Di samping itu, kamu juga harus memperhatikan jumlah dan jenis kelamin ikan buntal kerdil yang kamu pelihara. Jika kamu ingin memelihara lebih dari satu ekor, kamu harus memastikan bahwa rasio jantan dan betina adalah 1:2 atau 1:3.

Jika kamu ingin memelihara satu ekor saja, kamu bisa memilih ikan betina, karena ikan betina cenderung lebih tenang dan tidak seagresif jantan.

Akhir Kata

Ikan buntal kerdil adalah ikan hias air tawar yang lucu dan menggemaskan. Ikan ini memiliki bentuk, warna, dan pola yang cantik, serta kepribadian yang aktif, cerdas, dan penasaran. Mereka bisa menjadi pilihan yang menarik untuk dipelihara.

Namun, mereka juga membutuhkan perawatan khusus yang tidak bisa diabaikan. Kamu harus memperhatikan ukuran dan kondisi akuarium, kualitas air, suhu, filtrasi, pencahayaan, dekorasi, makanan, dan perilaku ikan.

Dengan begitu, kamu bisa merawat ikan buntal kerdil dengan baik dan membuatnya hidup sehat dan bahagia di dalam akuarium.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memelihara ikan buntal kerdil atau yang sudah memeliharanya.

Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang ikan buntal kerdil, kamu bisa menulisnya di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini dan selamat mencoba!

Categories
Ikan

Cara Merawat Ikan Buntal Bintik Hijau, Katanya Gampang Mati?

Bagaimana sih cara merawat ikan buntal bintik hijau yang baik dan benar? Konon katanya, ikan ini gampang mati. Apa iya? Atau jangan-jangan, perawatan yang kita lakukan selama ini justru yang keliru?

Ikan buntal bintik hijau adalah salah satu jenis ikan buntal yang populer di kalangan penghobi ikan hias. Nama ilmiahnya Dichotomyctere nigroviridis dan berasal dari Asia Tenggara dan Selatan.

Ikan ini memiliki tubuh bulat berwarna hijau dengan bintik-bintik hitam yang menarik. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan tubuhnya menjadi tiga kali lipat jika merasa terancam. Selain itu, ikan ini juga mengandung racun yang sangat berbahaya, sehingga harus dijauhi oleh pemangsa.

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas tentang perawatan ikan hias satu ini. Yuk, pelajari!

Mengenal Ikan Buntal Bintik Hijau

Ikan buntal bintik hijau termasuk dalam keluarga Tetraodontidae, yang merupakan keluarga ikan yang memiliki empat gigi yang menyatu seperti paruh.

Ikan ini dapat tumbuh hingga panjang 17 cm, tetapi biasanya hanya sekitar 15 cm. Mereka hidup di perairan payau hingga asin, seperti sungai, muara, dan hutan bakau.

Spesies ini termasuk omnivora yang suka memakan siput, kerang, udang, cacing, dan tumbuhan air. Ikan ini juga dapat memakan ikan lain yang lebih kecil, sehingga harus dipisahkan dari ikan lain di akuarium.

Cara Merawat Ikan Buntal Bintik Hijau

aquascapebatang.blogspot.com

#1. Akuarium Ikan Buntal Bintik Hijau

Ikan buntal bintik hijau membutuhkan akuarium yang luas, minimal 30 galon untuk satu ekor.

Akuarium harus dilengkapi dengan kelengkapannya, seperti filter, aerator, pemanas, termometer, dan pencahayaan yang cukup. Selain itu, akuarium juga harus memiliki banyak tanaman, batu, akar, dan tempat bersembunyi untuk ikan.

Akuarium harus dibersihkan secara rutin dan airnya harus diganti sebagian setiap minggu.

#2. Sesuaikan Parameter Air

Di antara alasan mengapa spesies ini seolah-olah cepat mati adalah karena kesalahan penghobi yang memeliharanya di air tawar. Padahal, seperti yang sudah kami jelaskan di pengenalan tadi, mereka termasuk jenis ikan yang hidup di perairan payau hingga asin.

Oleh karena itu, kalau kamu berencana merawat ikan ini, pastikan kamu bisa memberikan parameter air yang sesuai dengan kondisi di habitat alaminya.

Air di akuarium harus memiliki pH antara 7,5 hingga 8,5, suhu antara 23 hingga 28 derajat Celcius, dan kadar garam antara 1,005 hingga 1,020. Kadar garam dapat diukur dengan menggunakan hidrometer atau refraktometer.

Kadar garam harus ditingkatkan secara bertahap seiring dengan pertumbuhan ikan, karena ikan muda lebih cocok dengan air payau, sedangkan ikan dewasa lebih cocok dengan air asin.

#3. Berikan Makanan yang Bergizi dan Variatif

Ikan buntal bintik hijau adalah ikan yang suka memakan makanan hidup, terutama siput.

Siput adalah makanan yang baik untuk ikan ini, karena dapat membantu mengasah giginya yang terus tumbuh. Jika gigi ikan ini tidak diasah, maka dapat mengganggu kemampuan makannya. Selain siput, ikan ini juga dapat diberi makanan lain, seperti kerang, udang, cacing, dan pelet khusus ikan buntal.

Makanan harus diberikan dua kali sehari, dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran mulut ikan. Hindari memberikan makanan berlebihan, karena dapat menyebabkan obesitas dan penyakit.

#4. Jaga Kesehatan dan Kebersihan Ikan

Ternyata spesies ini relatif rentan terkena penyakit, terutama jika kondisi air tidak baik. Beberapa penyakit yang umum menyerang ikan ini adalah ich, gigi yang terlalu panjang, dan parasit internal.

Untuk mencegah dan mengobati penyakit, perhatikan gejala yang muncul pada ikan, seperti nafsu makan menurun, warna tubuh memudar, bercak putih, luka, atau perut bengkak.

Jika ikan sakit, segera pisahkan dari ikan lain dan berikan obat yang sesuai dengan penyakitnya. Selalu gunakan alat yang bersih dan steril saat menangani ikan.

#5. Hindari Stres dan Gangguan

Ikan buntal bintik hijau juga termasuk jenis ikan yang mudah stres, terutama jika merasa terancam atau terganggu. Stres dapat menyebabkan ikan mengembangkan tubuhnya, yang dapat berbahaya bagi kesehatannya.

Untuk menghindari stres, jangan menggoyang atau memukul akuarium, jangan memegang atau mengangkat ikan, jangan memasukkan tangan atau benda asing ke dalam akuarium, dan jangan mengubah kondisi air secara drastis.

Jika ikan mengembangkan tubuhnya, biarkan saja sampai kembali normal, dan jangan mencoba memecahkannya.

Akhir Kata

Itulah artikel tentang cara merawat ikan buntal bintik hijau yang unik dan menarik.

Setelah membaca artikel ini, kita jadi tahu, kalau sebetulnya bukan ikannya yang gampang mati, melainkan sering kali hal itu terjadi akibat kekeliruan penghobi yang merawatnya di parameter air yang salah.

Ikan ini adalah ikan yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri, tetapi juga memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Jika kamu ingin memelihara ikan ini, pastikan kamu sudah memahami dan memenuhi kebutuhan dan perilakunya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Categories
Ikan

Cara Merawat Mbu Puffer, Si Ikan Buntal Raksasa

Ikan buntal mbu, dikenal juga sebagai giant puffer atau yang berarti ikan buntal raksasa, adalah salah satu jenis ikan buntal air tawar yang paling populer di kalangan penghobi akuarium. Pasalnya, ikan ini memiliki bentuk tubuh unik yang bulat dan berduri, serta warna yang cerah dan menarik.

Namun masalahnya, ikan buntal mbu termasuk ikan yang sulit dipelihara, karena membutuhkan perhatian khusus dan sifat yang agresif.

Nah, lantas bagaimanakah cara merawat ikan buntal mbu yang baik dan benar? Simak ulasan kami berikut ini.

Mengenal Si Ikan Buntal Raksasa

Ikan buntal mbu (Tetraodon mbu) adalah ikan air tawar yang berasal dari Afrika Tengah, terutama dari Sungai Kongo dan Danau Tanganyika.

Ikan ini memiliki nama lain seperti giant puffer, giant freshwater puffer, atau giant green puffer, yang hampir semua nama tersebut mengarah pada juluikan “ikan buntal raksasa”. Nama mbu sendiri berasal dari bahasa Swahili yang berarti “puff” atau “mengembang”.

Sesuai julukannya, ikan buntal mbu memang memiliki ukuran yang sangat besar, bisa mencapai 60 cm atau lebih. Ini merupakan ukuran yang sangat besar untuk seekor ikan buntal.

Meski berukuran besar, ikan ini ternyata memiliki warna yang indah, yaitu hijau kekuningan dengan bintik-bintik hitam di seluruh tubuhnya.

Lebih dari itu, ikan buntal mbu memiliki mata yang besar dan ekspresif, serta mulut yang bisa membentuk bibir seperti manusia. Mereka juga bisa mengembangkan tubuhnya menjadi dua kali lipat saat merasa terancam atau marah.

Ikan buntal mbu adalah ikan yang cerdas dan penasaran, bisa mengenali pemiliknya dan bahkan meminta makanan dengan cara menggigit kaca akuarium.

Namun, ikan buntal mbu juga memiliki sifat yang agresif dan teritorial, tidak bisa hidup berdampingan dengan ikan lain. Mereka juga bisa mengeluarkan racun yang sangat berbahaya, yaitu tetrodotoxin, yang bisa membunuh manusia atau hewan lain dalam waktu singkat.

Cara Memelihara Ikan Buntal Raksasa

Cara Merawat Ikan Buntal Mbu Raksasa
tnaqua.org

Ikan buntal mbu adalah ikan yang membutuhkan perawatan khusus dan tidak cocok untuk pemula. Apalagi harganya terbilang mahal, sehingga akan sangat disayangkan jika sampai mati hanya karena kurangnya pengetahuan dalam merawatnya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu.

#1. Pilih Akuarium yang Sesuai

Sekali lagi, ikan buntal mbu adalah ikan buntal raksasa. Mereka juga berkarakter aktif. Sehingga, dibutuhkan akuarium yang luas dan nyaman untuk merawatnya.

Ukuran minimal akuarium untuk ikan buntal mbu adalah 500 liter, tetapi semakin besar semakin baik dan bisa disesuaikan dengan ukurannya.

Akuarium yang digunakan harus memiliki filter yang kuat dan efisien, serta pemanas dan termometer untuk menjaga suhu air yang ideal, yaitu antara 24-28°C.

Akuarium juga harus memiliki dekorasi yang cukup, seperti batu, kayu, tanaman, atau gua, untuk memberikan tempat bersembunyi dan bermain bagi ikan buntal mbu. Namun, dekorasi tidak boleh terlalu banyak atau tajam, karena bisa melukai ikan buntal mbu saat ia mengembangkan tubuhnya.

Pastikan akuarium memiliki penutup yang rapat, karena ikan buntal mbu bisa melompat keluar dari air.

#2. Beri Makanan yang Berkualitas

Ikan buntal mbu adalah ikan yang rakus dan omnivora, bisa memakan hampir semua jenis makanan. Namun, ikan buntal mbu juga membutuhkan makanan yang berkualitas dan seimbang, untuk menjaga kesehatan dan warnanya.

Makanan yang cocok untuk ikan buntal mbu adalah makanan hidup, seperti udang, cacing, siput, atau ikan kecil. Makanan bertekstur keras juga bisa membantu mengasah gigi ikan buntal mbu, yang terus tumbuh sepanjang hidupnya.

Selain makanan hidup, ikan buntal mbu juga bisa diberi makanan beku, seperti bloodworm, mysis, atau krill. Makanan beku harus dicairkan terlebih dahulu sebelum diberikan. Makanan kering, seperti pelet, juga bisa diberikan sebagai variasi, tetapi tidak boleh terlalu sering atau terlalu banyak, karena bisa menyebabkan masalah pencernaan atau kembung pada ikan buntal mbu.

Ikan buntal mbu harus diberi makan dua kali sehari, dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran dan nafsu makannya. Jangan memberi makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena bisa menyebabkan obesitas atau kelaparan. Juga, jangan memberi makan ikan buntal mbu saat ia sedang mengembang, karena bisa menyebabkan stres atau cedera.

#3. Jaga Kualitas Air

Ikan buntal mbu adalah ikan yang sensitif terhadap kualitas air, sehingga membutuhkan air yang bersih dan sehat.

Air harus memiliki pH yang netral atau sedikit basa, yaitu antara 7-8, serta kadar nitrat dan amonia yang rendah. Air juga harus memiliki kadar oksigen yang cukup, sehingga ikan buntal mbu bisa bernapas dengan nyaman.

Untuk menjaga kualitas air, akuarium harus rutin dibersihkan dan diganti airnya.

Penggantian air harus dilakukan setiap minggu, sebanyak 25-50% dari volume akuarium. Penggantian air harus dilakukan dengan hati-hati, agar tidak mengganggu ikan buntal mbu atau merusak siklus nitrogen.

Air yang digunakan harus disesuaikan dengan suhu, pH, dan kandungan mineral air yang ada di akuarium.

#4. Hindari Stres dan Gangguan

Ikan buntal mbu adalah ikan yang mudah stres dan marah, sehingga harus dihindari dari hal-hal yang bisa membuatnya tidak nyaman atau terancam. Beberapa hal yang bisa menyebabkan stres atau gangguan pada ikan buntal mbu adalah:

4.1 Kehadiran Ikan Lain

Ikan buntal mbu adalah ikan yang soliter dan teritorial, tidak bisa hidup bersama ikan lain. Ikan lain bisa dianggap sebagai pesaing atau mangsa oleh ikan buntal mbu, sehingga bisa menimbulkan pertempuran atau pemangsaan.

Jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu, kamu harus menyediakan akuarium khusus untuknya, tanpa ikan lain.

4.2 Cahaya yang Tidak Sesuai

Ikan buntal mbu adalah ikan yang aktif di siang hari, sehingga membutuhkan cahaya yang cukup untuk melihat dan beraktivitas.

Namun, cahaya yang terlalu terang atau gelap bisa membuat ikan buntal mbu tidak nyaman atau bingung.

Cahaya yang ideal untuk ikan buntal mbu adalah cahaya alami atau buatan yang tidak terlalu kuat atau redup, serta memiliki siklus yang teratur, yaitu 12 jam terang dan 12 jam gelap.

4.3 Sesuatu yang Mengejutkan

Ikan buntal mbu adalah ikan yang mudah terkejut, sehingga sensitif terhadap aktivitas yang ada di lingkungan sekitarnya.

Misalnya, suara yang terlalu keras atau tiba-tiba bisa membuat ikan buntal mbu kaget atau takut, sehingga bisa mengembangkan tubuhnya atau berenang kasar ke sana ke mari secara kasar.

Jadi, jangan sesekali membuat gerakan atau suara yang membuatnya terkejut.

4.4 Sentuhan Kasar yang Tidak Diinginkan

Ikan buntal mbu adalah ikan yang bisa merasakan dan bereaksi terhadap sentuhan, sehingga tidak suka disentuh atau diganggu.

Sentuhan yang kasar atau tidak diinginkan bisa membuat ikan buntal mbu sakit atau marah, sehingga bisa menggigit atau mengembangkan tubuhnya.

Saat perlu berinteraksi langsung dengannya, seperti ketika membersihkan akuarium atau harus memindahkannya ke akuarium lain, sebisa mungkin lakukan secara hati-hati.

Tertarik Memelihara Ikan Buntal Raksasa?

Ikan buntal mbu atau ikan buntal raksasa memanglah ikan yang unik dan menarik, tetapi juga membutuhkan perawatan khusus dan tidak cocok untuk pemula.

Jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu, kamu harus mempersiapkan akuarium yang sesuai, memberi makanan yang berkualitas, menjaga kualitas air, dan menghindari stres dan gangguan. Dengan begitu, kamu bisa menikmati keindahan dan kepribadian ikan buntal mbu yang luar biasa.

Demikian artikel kami tentang cara merawat ikan buntal mbu. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang kamu butuhkan.

Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang ikan buntal mbu, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel kami. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Categories
Ikan

Cara Merawat Ikan Buntal Fahaka, Si Penghancur Cangkang!

Cara merawat ikan buntal Fahaka? Sebetulnya mudah, kok. Yang terpenting itu, kita paham apa saja yang menjadi kebutuhannya.

Iya, ikan buntal Fahaka ada salah satu jenis ikan buntal air tawar yang sempat populer karena ketangguhan gigitannya. Giginya yang besar dan tajam dapat dengan mudah menghancurkan apa pun, sekali pun itu hewan bercangkang keras seperti siput dan kepiting.

Salah satu tantangan dalam merawatnya adalah menjaga pertumbuhan giginya agar tidak terlalu besar dan menjadi boomerang baginya.

Nah, dalam artikel ini akan kami tentang bagaimana cara yang tepat merawat ikan buntal Fahaka. Mulai dari pemilihan aquarium, perawatan giginya, hingga perawatan rutin yang harus dilakukan.

Ikan Buntal Fahaka

Sebelum memelihara ikan buntal Fahaka, sebaiknya kamu mengenal terlebih dahulu karakteristik dan kebutuhan ikan ini.

Ikan buntal Fahaka memiliki nama ilmiah Tetraodon lineatus dan termasuk dalam keluarga Tetraodontidae. Mereka bisa tumbuh hingga 43 cm dan berumur hingga 10 tahun.

Fahaka termasuk jenis ikan beracun yang memiliki kandungan neurotoksin di kulit, daging, dan organ dalamnya. Jadi, kamu harus berhati-hati saat menangani ikan ini dan jangan sekali-kali berniat untuk memasaknya.

Omnivora yang rakus, itulah julukan yang cocok untuknya. Mereka bisa memakan segala macam makanan, mulai dari tumbuhan, serangga, cacing, siput, kerang, kepiting, udang, hingga ikan kecil. Giginya yang kuat dan tajam sangat mendukung karakternya tersebut.

Ikan buntal Fahaka memiliki kebiasaan mengubur diri di dasar aquarium untuk bersembunyi atau menunggu mangsa. Ikan ini juga sangat teritorial dan akan menyerang ikan lain yang masuk ke wilayahnya.

Cara Merawat Ikan Buntal Fahaka

www.fishlaboratory.com

Jika kamu sudah memutuskan untuk memelihara ikan buntal Fahaka, kamu harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam merawat ikan buntal Fahaka.

#1. Pemilihan Aquarium

Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang besar dan aktif, jadi kamu harus menyediakan aquarium yang luas dan nyaman untuk ikan ini. Ukuran aquarium yang disarankan adalah minimal 200 liter untuk satu ekor ikan buntal Fahaka.

Aquarium juga harus dilengkapi dengan filter untuk menjaga kualitas dan parameter air. Suhu air yang ideal untuk ikan buntal fahaka adalah 24-28°C, sedangkan pH air yang cocok untuk ikan ini adalah 7-8 dengan kekerasan air 5-12 dH.

#2. Substrat untuk Mengubur Diri

Ikan buntal Fahaka suka mengubur diri di dasar aquarium, jadi kamu harus menyediakan substrat yang lembut dan halus untuk ikan ini.

Substrat yang bisa kamu gunakan adalah pasir halus, seperti pasir bali. Substrat tersebut juga harus bersih dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Untuk mempercantik tampilan dan memberikan nuansa alami, kamu juga bisa menambahkan beberapa tanaman air, akar, atau batu untuk memberikan tempat bersembunyi dan dekorasi untuk ikan ini.

#3. Tanpa Tankmate

Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang sangat agresif dan tidak bisa berdampingan dengan ikan lain. Ikan ini akan menyerang dan memangsa ikan lain yang ada di aquarium. Jadi, kamu harus memelihara ikan buntal Fahaka sendiri tanpa tankmate.

Jika kamu ingin memelihara lebih dari satu ekor ikan buntal Fahaka, kamu harus menyediakan aquarium yang lebih besar dan memisahkan ikan-ikan tersebut dengan pembatas.

Memaksakan memelihara ikan buntal Fahaka dengan Fahaka atau jenis ikan lainnya hanya akan menjadi bencana. Kerusakan ekor dan sirip, mulut yang sobek, bahkan kematian dapat terjadi akibat perkelahian.

#4. Makanan Keras untuk Merawat Gigi Ikan Buntal Fahaka

Ikan buntal Fahaka memiliki gigi yang tajam dan terus tumbuh sepanjang hidupnya. Jika gigi ikan ini tidak terasah, ikan ini bisa kesulitan makan dan akhirnya mati.

Oleh karena itu, kamu harus memberikan makanan yang keras untuk ikan ini. Makanan keras yang bisa kamu berikan adalah siput, kerang, udang, lobster, atau kepiting. Sebagai selingan, kamu juga bisa memberinya pelet, ikan kecil, atau makanan tak bercangkang lainnya.

Pastikan kamu memberikan makanan secukupnya dan tidak berlebihan untuk ikan ini. Frekuensi pemberian makanan maksimal dua kali sehari.

#5. Penggantian Air

Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang sensitif terhadap kualitas air, jadi kamu harus rutin mengganti air aquarium untuk ikan ini.

Kamu harus mengganti sekitar 25-30% air aquarium setiap minggunya dengan air yang bersih dan sesuai dengan parameter ikan ini. Kamu juga harus membersihkan filter, substrat, dan dekorasi aquarium dari kotoran dan sisa makanan ikan ini.

Di samping itu, kamu juga harus menghindari penggunaan obat-obatan atau bahan kimia lain yang bisa merusak keseimbangan biologis aquarium.

Akhir Kata

Itulah beberapa tips cara merawat ikan buntal Fahaka agar sehat dan baik pertumbuhannya.

Ikan ini memang membutuhkan perawatan khusus dan mungkin tidak cocok untuk pemula. Namun, jika kamu bisa merawat ikan ini dengan baik, kamu akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Categories
Reptil

Gak Ribet! Cara Merawat Kura-Kura AST Cuma Seperti Ini

Tahukah kamu? Cara merawat kura-kura AST ternyata sangat mudah, lho. Alih-alih memikirkan perawatan yang kompleks, mementingkan keamanan pemeliharanya justru lebih dipentingkan.

Iya, kura-kura AST merupakan spesies kura-kura galak. Mereka tangguh, tidak manja, dan relatif mudah beradaptasi.

Kura-kura AST juga merupakan spesies kura-kura air tawar terbesar di Amerika Utara dan salah satu kura-kura terbesar di dunia. Mereka memiliki cangkang yang berduri, rahang yang kuat, dan ekor yang bersisik. Mereka juga memiliki lidah yang menyerupai cacing yang digunakan untuk memancing mangsa.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips tentang cara merawat kura-kura AST dengan baik. Kami harap artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memelihara kura-kura AST atau sekadar ingin tahu lebih banyak tentang mereka.

Mengenal Sedikit Tentang Kura-kura AST

Sebelum memelihara kura-kura AST, kamu perlu mengetahui beberapa hal penting tentang mereka. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang kura-kura AST:

  • Kura-kura AST adalah kura-kura air tawar yang hidup di sungai, danau, rawa, dan saluran air di Amerika Serikat bagian tenggara. Mereka juga ditemukan di Afrika Selatan sebagai spesies invasif.
  • Kura-kura AST dapat tumbuh hingga 80-100 cm dan beratnya mencapai 70-90 kg. Mereka adalah kura-kura yang sangat kuat dan dapat hidup hingga 45 tahun di alam liar, atau bahkan lebih lama di penangkaran.
  • Kura-kura AST adalah karnivora yang memakan ikan, udang, kepiting, siput, katak, ular, burung, dan mamalia kecil. Mereka juga dapat memakan tumbuhan air, buah, dan sayuran sebagai suplemen.
  • Kura-kura AST adalah hewan nokturnal yang lebih aktif di malam hari. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dasar air, dan hanya muncul ke permukaan untuk bernapas. Mereka juga dapat menahan napas hingga 50 menit.
  • Kura-kura AST adalah hewan soliter yang tidak suka bersosialisasi dengan kura-kura lain. Mereka juga sangat agresif dan dapat menggigit dengan keras jika merasa terancam. Mereka dapat menyebabkan luka serius atau bahkan amputasi pada manusia.

Cara Merawat Kura-Kura AST

Jika kamu ingin memelihara kura-kura AST, kamu harus siap menghadapi tantangan dan tanggung jawab yang besar. Kura-kura AST bukanlah hewan peliharaan yang mudah atau murah. Mereka membutuhkan ruang, peralatan, pakan, dan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat merawat kura-kura AST:

#1. Aquarium/Kolam

Kura-kura AST adalah kura-kura air tawar yang membutuhkan tempat tinggal yang luas dan dalam. Kamu tidak dapat memelihara kura-kura AST di dalam aquarium kecil atau bak mandi. Kamu harus menyediakan aquarium atau kolam yang dapat menampung setidaknya 1000 liter air untuk satu kura-kura AST dewasa. Jika kamu memiliki lebih dari satu kura-kura AST, kamu harus menambahkan 500 liter air untuk setiap kura-kura tambahan.

1.1 Pemilihan Tempat Tinggal

Aquarium atau kolam yang kamu gunakan untuk kura-kura AST harus terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, seperti kaca, plastik, atau fiberglass. Kamu harus memastikan bahwa aquarium atau kolam tidak bocor, retak, atau rusak. Kamu juga harus memastikan bahwa aquarium atau kolam memiliki penutup yang rapat dan aman, karena kura-kura AST dapat melompat atau merangkak keluar dari tempat tinggal mereka.

Aquarium atau kolam yang kamu gunakan untuk kura-kura AST harus memiliki dua area, yaitu area air dan area darat. Area air adalah tempat kura-kura AST berenang, berburu, dan beristirahat. Area darat adalah tempat kura-kura AST berjemur, bertelur, dan bersembunyi. Kamu harus menyediakan area air yang luas dan dalam, dan area darat yang kering dan nyaman.

1.2 Kedalaman Air

Kedalaman air di aquarium atau kolam harus setidaknya 60 cm untuk kura-kura AST dewasa. Kura-kura AST suka berada di dasar air, jadi kamu harus menyediakan kedalaman air yang cukup untuk mereka. Kamu juga harus menyediakan beberapa tempat berlindung di dasar air, seperti batu, kayu, tanaman, atau gua buatan. Tempat berlindung ini akan membuat kura-kura AST merasa aman dan nyaman.

1.3 Sistem Filtrasi

Kura-kura AST adalah hewan yang kotor dan dapat mengotori air dengan cepat. Mereka membuang kotoran, sisa makanan, dan kulit mati di dalam air. Jika air tidak dibersihkan secara teratur, air akan menjadi keruh, bau, dan berbahaya bagi kesehatan kura-kura AST. Kamu harus menyediakan sistem filtrasi yang kuat dan efisien untuk menjaga kualitas air di aquarium atau kolam.

Sistem filtrasi yang kamu gunakan untuk kura-kura AST harus dapat menyaring partikel padat, zat kimia, dan bakteri dari air. Kamu harus menggunakan filter biologis, kimia, dan mekanis yang sesuai dengan ukuran dan kapasitas aquarium atau kolam. Kamu juga harus membersihkan dan mengganti media filter secara teratur, sesuai dengan petunjuk produsen.

Selain sistem filtrasi, kamu juga harus melakukan pergantian air secara teratur untuk menjaga kualitas air di aquarium atau kolam.  Kamu harus mengganti sekitar 25-50% air setiap minggu, atau lebih sering jika air terlihat kotor. Kamu harus menggunakan air bersih dan bebas klorin untuk mengganti air. Kamu juga harus menyesuaikan suhu, pH, dan kekerasan air dengan kondisi ideal untuk kura-kura AST.

#2. Pakan

Kura-kura AST adalah karnivora yang membutuhkan pakan yang kaya protein dan lemak. Mereka juga membutuhkan sedikit kalsium dan vitamin untuk menjaga kesehatan cangkang dan tulang mereka. Kamu harus memberikan pakan yang sesuai dengan ukuran, usia, dan aktivitas kura-kura AST.

2.1 Seberapa Banyak & Seberapa Sering

Jumlah dan frekuensi pemberian pakan untuk kura-kura AST tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran, usia, suhu, dan musim. Secara umum, kamu dapat mengikuti aturan berikut:

  • Untuk kura-kura AST bayi dan remaja (panjang cangkang kurang dari 20 cm), kamu harus memberikan pakan sebanyak 2-5% dari berat badan mereka setiap hari.
  • Untuk kura-kura AST dewasa (panjang cangkang lebih dari 20 cm), kamu harus memberikan pakan sebanyak 1-2% dari berat badan mereka setiap 2-3 hari.
  • Untuk kura-kura AST yang sedang bertelur, kamu harus memberikan pakan sebanyak 3-4% dari berat badan mereka setiap hari.
  • Untuk kura-kura AST yang sedang berhibernasi, kamu tidak perlu memberikan pakan sama sekali.  Kura-kura AST akan berhenti makan dan bergerak saat suhu air turun di bawah 10°C.  Mereka akan memasuki kondisi dormansi yang disebut brumasi.  Brumasi adalah proses alami yang membantu kura-kura AST bertahan hidup di musim dingin.

2.2 Variasi Makanan

Kura-kura AST adalah hewan yang rakus dan tidak pemilih. Mereka akan memakan apa saja yang kamu berikan, asalkan berbau dan bergerak.  Namun, kamu tidak boleh memberikan pakan yang sama setiap hari. Kamu harus memberikan variasi makanan yang seimbang dan bergizi untuk kura-kura AST.

Beberapa contoh makanan yang baik untuk kura-kura AST adalah:

  • Ikan segar atau beku, seperti ikan mas, ikan lele, ikan gurami, ikan sarden, atau ikan tuna.  Kamu harus memilih ikan yang rendah merkuri dan tulang lunak.  Kamu juga harus memotong ikan menjadi potongan kecil yang sesuai dengan ukuran mulut kura-kura AST.
  • Udang, kepiting, atau kerang segar atau beku.  Kamu harus membersihkan dan mencabut kulit dan cangkang dari udang, kepiting, atau kerang sebelum memberikannya kepada kura-kura AST.
  • Siput, katak, ular, tikus, atau ayam segar atau beku.  Kamu harus memilih hewan yang sehat dan bebas penyakit.  Kamu juga harus memotong hewan menjadi potongan kecil yang sesuai dengan ukuran mulut kura-kura AST.
  • Tumbuhan air, buah, atau sayuran segar.  Kamu harus memilih tumbuhan yang tidak beracun dan bersih.  Kamu juga harus memotong tumbuhan menjadi potongan kecil yang mudah dimakan oleh kura-kura AST.  Beberapa contoh tumbuhan yang baik untuk kura-kura AST adalah daun selada, kangkung, bayam, wortel, apel, atau pisang.

Kamu harus menghindari memberikan makanan yang buruk atau berbahaya untuk kura-kura AST, seperti:

  • Makanan olahan, seperti sosis, nugget, roti, atau keju.  Makanan olahan mengandung bahan pengawet, garam, gula, atau lemak yang dapat merusak kesehatan kura-kura AST.
  • Makanan berlemak, seperti daging sapi, babi, atau kambing.  Makanan berlemak dapat menyebabkan obesitas, penyakit hati, atau penyumbatan pembuluh darah pada kura-kura AST.
  • Makanan berkarbohidrat, seperti kentang, nasi, atau pasta.  Makanan berkarbohidrat dapat menyebabkan diabetes, kembung, atau diare pada kura-kura AST.
  • Makanan berprotein tinggi, seperti telur, susu, atau kefir.  Makanan berprotein tinggi dapat menyebabkan gangguan ginjal, batu kalsium, atau infeksi saluran kemih pada kura-kura AST.
  • Makanan beroksidasi, seperti ikan kaleng, udang kering, atau daging asap.  Makanan beroksidasi mengandung radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dan DNA kura-kura AST.

#3. Kebersihan

Kura-kura AST adalah hewan yang rentan terhadap penyakit dan infeksi. Mereka dapat terkena jamur, bakteri, virus, parasit, atau cedera yang dapat mengancam nyawa mereka.  Kamu harus menjaga kebersihan kura-kura AST dan tempat tinggal mereka untuk mencegah masalah kesehatan yang serius. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu lakukan untuk menjaga kebersihan kura-kura AST:

3.1 Kebersihan Air

Kamu harus memastikan bahwa air di aquarium atau kolam selalu bersih dan jernih. Kamu harus menggunakan sistem filtrasi yang kuat dan efisien untuk menyaring kotoran, sisa makanan, dan zat kimia dari air.  Kamu juga harus melakukan pergantian air secara teratur untuk menghilangkan nitrat, amonia, dan fosfat dari air.

Kamu harus mengukur dan menyesuaikan parameter air dengan kondisi ideal untuk kura-kura AST.  Parameter air yang penting adalah suhu, pH, dan kekerasan.  Kamu dapat menggunakan termometer, pH meter, dan tes kit untuk mengukur parameter air.  Kamu dapat menggunakan pemanas, pendingin, penyangga, atau garam untuk menyesuaikan parameter air.

Berikut adalah nilai ideal untuk parameter air bagi kura-kura AST:

  • Suhu: 22-28°C
  • pH: 6,5-7,5
  • Kekerasan: 5-15 dGH

Kamu harus menghindari perubahan parameter air yang tiba-tiba atau ekstrem, karena dapat menyebabkan stres atau syok pada kura-kura AST.  Kamu harus mengubah parameter air secara bertahap dan terkontrol.

3.2 Kebersihan Tubuh

Kamu harus memeriksa kondisi tubuh kura-kura AST secara teratur untuk mendeteksi adanya luka, infeksi, atau penyakit.  Kamu harus memeriksa mata, hidung, mulut, leher, kaki, ekor, dan cangkang kura-kura AST.  Kamu harus mencari tanda-tanda yang tidak normal, seperti:

  • Mata yang bengkak, berair, atau tertutup lendir.  Ini dapat menunjukkan adanya infeksi mata, konjungtivitis, atau penyakit pernapasan.
  • Hidung yang berlendir, berdarah, atau bernapas dengan suara.  Ini dapat menunjukkan adanya pilek, pneumonia, atau penyakit pernapasan lainnya.
  • Mulut yang berbusa, berbau, atau berdarah.  Ini dapat menunjukkan adanya stomatitis, abses, atau penyakit mulut lainnya.
  • Leher yang membengkak, merah, atau bernanah.  Ini dapat menunjukkan adanya infeksi kulit, luka, atau tumor.
  • Kaki yang bengkak, lecet, atau berdarah.  Ini dapat menunjukkan adanya infeksi kaki, luka, atau cedera.
  • Ekor yang patah, terpotong, atau berdarah.  Ini dapat menunjukkan adanya infeksi ekor, luka, atau cedera.
  • Cangkang yang retak, berlubang, atau berjamur.  Ini dapat menunjukkan adanya infeksi cangkang, luka, atau penyakit cangkang lainnya.

Jika kamu menemukan tanda-tanda yang tidak normal pada tubuh kura-kura AST, kamu harus segera menghubungi dokter hewan yang berpengalaman dengan kura-kura.  Kamu harus memberikan perawatan yang sesuai dengan petunjuk dokter hewan.  Kamu juga harus menjaga kebersihan tubuh kura-kura AST dengan cara:

  • Membersihkan tubuh kura-kura AST dengan air bersih dan sikat lembut setiap minggu.  Kamu harus membersihkan mata, hidung, mulut, leher, kaki, ekor, dan cangkang kura-kura AST dengan hati-hati.  Kamu harus menghindari menyikat terlalu keras atau menyentuh luka atau infeksi.
  • Mengeringkan tubuh kura-kura AST dengan handuk bersih setelah membersihkannya.  Kamu harus mengeringkan tubuh kura-kura AST dengan lembut dan menyeluruh.  Kamu harus menghindari menggosok atau menekan tubuh kura-kura AST.
  • Mengoleskan obat atau salep yang diresepkan oleh dokter hewan pada luka atau infeksi.  Kamu harus mengoleskan obat atau salep sesuai dengan dosis dan frekuensi yang ditentukan oleh dokter hewan.  Kamu harus menghindari menyentuh atau menjilat obat atau salep.

#4. Berjemur

Kura-kura AST adalah hewan poikiloterm, yang artinya suhu tubuh mereka bergantung pada suhu lingkungan.  Mereka membutuhkan sinar matahari atau sumber panas buatan untuk menjaga suhu tubuh dan metabolisme mereka.  Sinar matahari atau sumber panas buatan juga membantu kura-kura AST memproduksi vitamin D, yang penting untuk kesehatan cangkang dan tulang mereka.

Kamu harus menyediakan area darat yang kering dan nyaman untuk kura-kura AST berjemur.  Area darat harus memiliki substrat yang bersih, seperti pasir, kerikil, atau tanah.  Area darat juga harus memiliki tempat berlindung, seperti batu, kayu, atau rumah buatan.  Tempat berlindung ini akan memberikan perlindungan dan privasi bagi kura-kura AST.

Kamu harus menyediakan sumber panas buatan untuk kura-kura AST berjemur, jika sinar matahari tidak cukup atau tidak tersedia.  Sumber panas buatan yang kamu gunakan untuk kura-kura AST harus aman dan efektif, seperti lampu UVB, lampu inframerah, atau pemanas air.  Kamu harus memilih sumber panas buatan yang sesuai dengan ukuran dan kapasitas aquarium atau kolam.

Kamu harus mengatur suhu dan durasi berjemur untuk kura-kura AST.  Suhu berjemur yang ideal untuk kura-kura AST adalah 28-32°C.  Durasi berjemur yang ideal untuk kura-kura AST adalah 2-4 jam per hari.  Kamu harus menghindari suhu berjemur yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, karena dapat menyebabkan dehidrasi, luka bakar, atau hipotermia pada kura-kura AST.  Kamu juga harus menghindari durasi berjemur yang terlalu lama atau terlalu pendek, karena dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan vitamin D pada kura-kura AST.

#5. Kura-Kura AST Sakit

Meskipun kamu sudah merawat kura-kura AST dengan baik, ada kemungkinan kura-kura AST kamu sakit atau terluka.  Kura-kura AST adalah hewan yang tangguh dan tidak mudah menunjukkan gejala sakit atau nyeri.  Mereka cenderung menyembunyikan kondisi mereka sampai penyakit atau cedera menjadi parah.  Oleh karena itu, kamu harus waspada dan peka terhadap perubahan perilaku atau penampilan kura-kura AST kamu.

Beberapa tanda umum yang menunjukkan bahwa kura-kura AST kamu sakit atau terluka adalah:

  • Nafsu makan berkurang atau hilang.  Kura-kura AST yang sehat akan makan dengan lahap dan teratur.  Jika kura-kura AST kamu menolak makan atau makan lebih sedikit dari biasanya, ini dapat menunjukkan adanya masalah pencernaan, infeksi, atau stres.
  • Aktivitas berkurang atau hilang.  Kura-kura AST yang sehat akan bergerak dengan lincah dan enerjik.  Jika kura-kura AST kamu lesu, lemah, atau tidak bergerak sama sekali, ini dapat menunjukkan adanya masalah pernapasan, sirkulasi, atau syaraf.
  • Perilaku abnormal atau agresif.  Kura-kura AST yang sehat akan bersikap tenang dan soliter.  Jika kura-kura AST kamu gelisah, gelagapan, atau menyerang, ini dapat menunjukkan adanya rasa sakit, ketakutan, atau frustrasi.
  • Penampilan berubah atau memburuk.  Kura-kura AST yang sehat akan memiliki mata, hidung, mulut, leher, kaki, ekor, dan cangkang yang bersih dan sehat.  Jika kura-kura AST kamu memiliki luka, infeksi, atau penyakit pada tubuhnya, ini dapat menunjukkan adanya cedera, bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Jika kamu melihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kura-kura AST kamu sakit atau terluka, kamu harus segera mengambil tindakan yang tepat.  Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk membantu kura-kura AST kamu:

  • Mengisolasi kura-kura AST kamu dari kura-kura lain.  Kamu harus memindahkan kura-kura AST kamu ke aquarium atau kolam yang terpisah dari kura-kura lain.  Ini akan mencegah penularan penyakit atau cedera kepada kura-kura lain.  Ini juga akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi kura-kura AST kamu.
  • Menghubungi dokter hewan yang berpengalaman dengan kura-kura.  Kamu harus segera menghubungi dokter hewan yang berpengalaman dengan kura-kura dan memberitahu kondisi kura-kura AST kamu.  Kamu harus mengikuti saran dan petunjuk dokter hewan dengan cermat.  Kamu harus membawa kura-kura AST kamu ke klinik hewan jika diperlukan.
  • Memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi kura-kura AST kamu.  Kamu harus memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi kura-kura AST kamu, seperti memberikan obat, salep, atau antibiotik yang diresepkan oleh dokter hewan.  Kamu juga harus menjaga kebersihan, suhu, dan kelembaban tempat tinggal kura-kura AST kamu.  Kamu juga harus memberikan pakan yang mudah dicerna dan bergizi bagi kura-kura AST kamu.

#6. Keselamatan Pemelihara

Kura-kura AST adalah hewan yang indah dan menarik, tetapi juga berbahaya dan menantang. Mereka dapat menyakiti diri mereka sendiri, kura-kura lain, atau manusia yang merawat mereka. Kamu harus berhati-hati dan bertanggung jawab saat merawat kura-kura AST. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu lakukan untuk menjaga keselamatan kamu dan kura-kura AST kamu:

6.1 Cara Memegang

Kura-kura AST adalah hewan yang sangat kuat dan dapat menggigit dengan keras. Mereka dapat menyebabkan luka serius atau bahkan amputasi pada jari, tangan, atau lengan manusia.  Kamu harus menghindari memegang kura-kura AST kecuali jika benar-benar perlu. Jika kamu harus memegang kura-kura AST, kamu harus mengikuti cara berikut:

  • Memakai sarung tangan tebal dan kacamata pelindung.  Sarung tangan dan kacamata akan melindungi kulit dan mata kamu dari gigitan atau cipratan kura-kura AST.
  • Memegang kura-kura AST dari belakang cangkangnya.  Kamu harus memegang kura-kura AST dari belakang cangkangnya dengan kedua tangan.  Kamu harus memastikan bahwa jari, tangan, atau lengan kamu tidak berada di depan mulut kura-kura AST.
  • Mengangkat kura-kura AST dengan hati-hati dan mantap.  Kamu harus mengangkat kura-kura AST dengan hati-hati dan mantap, tanpa menggoyang-goyangkan atau membalik-balikkan mereka.  Kamu harus memastikan bahwa kura-kura AST tidak jatuh atau terlepas dari pegangan kamu.
  • Menempatkan kura-kura AST di tempat yang aman dan nyaman.  Kamu harus menempatkan kura-kura AST di tempat yang aman dan nyaman, seperti aquarium, kolam, atau wadah yang bersih dan kering.  Kamu harus menghindari menempatkan kura-kura AST di tempat yang panas, dingin, atau berbahaya, seperti oven, freezer, atau jalan raya.

6.2 Resiko Penyakit

Kura-kura AST adalah hewan yang dapat membawa berbagai penyakit yang dapat menular kepada manusia. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh kura-kura AST adalah:

  • Salmonelosis.  Salmonelosis adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan diare, muntah, demam, atau kematian pada manusia.  Bakteri salmonella dapat ditemukan di mulut, usus, atau kotoran kura-kura AST.  Kamu dapat tertular salmonelosis jika kamu menyentuh atau mencium kura-kura AST, atau jika kamu menyentuh atau memakan sesuatu yang terkontaminasi oleh kura-kura AST.
  • Leptospirosis.  Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan demam, sakit kepala, kuning, atau gagal ginjal pada manusia.  Bakteri leptospira dapat ditemukan di air, tanah, atau tumbuhan yang terkontaminasi oleh kencing kura-kura AST.  Kamu dapat tertular leptospirosis jika kamu terkena air, tanah, atau tumbuhan yang terkontaminasi oleh kura-kura AST, atau jika kamu tergigit oleh kura-kura AST.
  • Herpesvirus.  Herpesvirus adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan luka, bisul, atau kanker pada manusia.  Virus herpes dapat ditemukan di mulut, mata, atau kulit kura-kura AST.  Kamu dapat tertular herpesvirus jika kamu menyentuh atau mencium kura-kura AST, atau jika kamu terkena air liur, air mata, atau darah kura-kura AST.

Untuk mencegah penularan penyakit dari kura-kura AST, kamu harus mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali kamu menyentuh kura-kura AST atau sesuatu yang terkontaminasi oleh kura-kura AST.  Kamu harus mencuci tangan dengan baik dan menyeluruh, termasuk di antara jari, di bawah kuku, dan di pergelangan tangan.
  • Menggunakan sarung tangan, masker, dan kacamata pelindung saat merawat kura-kura AST yang sakit atau terluka.  Kamu harus menggunakan alat pelindung diri yang bersih dan steril, dan membuangnya dengan benar setelah digunakan.
  • Menjauhkan kura-kura AST dari anak-anak, orang tua, atau orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.  Kamu harus menjauhkan kura-kura AST dari orang-orang yang lebih rentan terhadap penyakit, karena mereka dapat mengalami gejala yang lebih parah atau fatal jika tertular.
  • Menghubungi dokter jika kamu mengalami gejala penyakit yang mungkin ditularkan oleh kura-kura AST.  Kamu harus segera menghubungi dokter jika kamu mengalami gejala seperti diare, muntah, demam, sakit kepala, kuning, atau luka.  Kamu harus memberitahu dokter bahwa kamu memiliki kontak dengan kura-kura AST, dan mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter.

Akhir Kata

Demikianlah beberapa tips tentang cara merawat kura-kura AST dengan baik. Kami harap artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memelihara kura-kura AST atau sekadar ingin tahu lebih banyak tentang mereka. Kura-kura AST adalah hewan yang luar biasa, tetapi juga membutuhkan perhatian dan tanggung jawab yang besar. Jika kamu merawat kura-kura AST dengan baik, kamu akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan berharga bersama mereka.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Categories
Reptil

Lengkap! Seperti Inilah Cara Merawat Kura-Kura CST

Halo penggemar hewan eksotis! Sudah tahukah kamu bagaimana cara merawat kura-kura CST dengan benar? Atau jangan-jangan, selama ini masih asal-asalan dalam merawatnya? Yuk, kita pelajari lagi.

Kura-kura CST atau Common Snapping Turtle (Chelydra serpentina) adalah salah satu jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Utara.

Ciri khasnya berupa perawakan yang seperti hewan purba, tempurung yang besar dan keras, serta rahang yang kuat dan tajam. Ukuran dewasa berkisar di angka 15 kg untuk beratnya dan 50 cm untuk panjangnya.

Spesies kura-kura satu ini termasuk hewan yang agresif dan tidak mudah jinak, sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya.

Cara Merawat Kura-Kura CST

Jika kamu ingin atau sedang memelihara kura-kura CST, maka ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Ini pembahasannya!

#1. Aquarium atau Kolam

Cara Merawat Kura-Kura CST Dimulai dari Menyediakan Tempat Tinggalnya.
kylefromohio.blogspot.com

Kura-kura CST membutuhkan wadah yang cukup luas sebagai tempat tinggalnya. Bisa berupa kolam, aquarium, atau sekadar kolam fiber. Kura-kura CST kecil masih bisa dipelihara di dalam box container plastik.

Sebagai gambaran, kamu bisa menggunakan aquarium atau kolam yang berukuran minimal 150 x 100 x 50 cm untuk satu ekor kura-kura CST dewasa. Sedangkan untuk ukuran kecil, 60 x 30 x 30 cm kami rasa sudah cukup.

Pastikan air di dalamnya bersih dan memiliki suhu antara 22-28°C. Kamu juga dapat menambahkan filter, pompa, dan pemanas air untuk menjaga kualitas air.

Selain itu, akan lebih baik jika kamu melengkapinya dengan tempat kering atau daratan untuk kura-kura CST berjemur dan beristirahat.

Meskipun banyak penghobi yang meninggalkan hal ini, namun pada faktanya kami sering mendapati kura-kura CST rawatan kami sering menaiki kayu yang tersedia di aquarium sebagai dekorasi.

Kamu bisa menggunakan basking plastik, batu, kayu, atau area tanah yang diletakkan di salah satu sudut aquarium atau kolam.

Pastikan area kering tersebut mudah dijangkau oleh kura-kura CST dan memiliki suhu antara 28-32°C. Semakin optimal lagi jika kamu menambahkan lampu UVB untuk membantu sintesis vitamin D3 pada kura-kura CST.

#2. Pakan

petfinder.com

Kura-kura CST adalah predator omnivora yang mendekati karnivora. Maksudnya, di alam liar mereka adalah hewan pemakan segala, namun daging-dagingan hasil buruannya lebih mereka sukai.

Kamu bisa memberikan pakan berupa ikan, udang, cacing, maggot, jangkrik, kodok, tikus, kepala ayam, daging sapi giling, dan pelet khusus kura-kura. Berikan pakan tersebut secara bervariasi dan seimbang, sesuai dengan kebutuhan nutrisi kura-kura CST.

Sesuaikan pemberian pakan dengan kebutuhannya. Patokan awal, kamu bisa berikan pakan seukuran kepalanya, atau menghitung 2-3% dari berat badannya. Jika kurang, kamu bisa menambahkannya. Jika terlalu banyak, kurangi di pemberian berikutnya.

Kura-kura CST memiliki metabolisme yang relatif lambat. Kamu bisa memberi makan kura-kura CST kecil sehari satu sampai dua kali. Semakin besar ukurannya, interval pemberian pakan bisa semakin dikurangi.

Berikan pakan di dalam air, agar kura-kura CST dapat menelan dengan mudah. Jangan memberikan pakan berlebihan, karena dapat menyebabkan kura-kura CST kegemukan atau sakit.

#3. Menjaga Kebersihan Air

Bicara Cara Merawat Kura-Kura CST, Tidak Luput dari Merawat Kualitas Air.
researchgate.net

Merawat hewan air berarti merawat kebersihan dan parameter air. Air yang kotor dapat menyebabkan kura-kura CST terkena penyakit kulit, mata, atau pernapasan. Oleh karena itu, kamu harus rutin mengganti air di dalam aquarium atau kolam.

Jika kamu menggunakan sistem filtrasi, maka kamu bisa mengganti air setiap minggu, atau lebih cepat jika terlalu kotor. Sedangkan jika tanpa sistem filtrasi, penggantian air harus dilakukan satu sampai dua hari sekali.

Gunakan air yang bersih dan tidak mengandung klorin atau zat kimia lainnya.

#4. Menjaga Kebersihan Kura-Kura CST

kimberlymoynahan.com

Selain air, tubuh kura-kura CST juga perlu dibersihkan secara berkala, terutama bagian tempurung, kulit, dan kaki.

Untuk membersihkannya, kamu dapat menggunakan sikat gigi yang lembut kura-kura CST kecil, atau sikat pakaian untuk kura-kura CST dewasa. Pastikan tidak menggosoknya terlalu keras, karena dapat melukai kura-kura CST.

Hindari menggunakan sabun mandi, pasta gigi, deterjen, atau zat kimia lain yang bukan peruntukannya, karena dapat merusak lapisan pelindung pada kura-kura CST dan dikhawatirkan memicu iritasi.

Jika kamu ingin menggunakan sabun, gunakanlah sabun khusus kura-kura atau reptil yang saat ini sudah semakin banyak variannya di toko-toko hewan peliharaan.

#5. Perlukah Kura-Kura CST Dijemur?

Menjemur Adalah Bagian Penting Dalam Rangkaian Cara Merawat Kura-Kura CST.
will.illinois.edu

Kura-kura CST membutuhkan sinar matahari untuk membantu sintesis vitamin D3, yang berguna untuk kesehatan tulang dan tempurung. Di samping itu, kura-kura CST juga merupakan hewan berdarah dingin yang tidak bisa menghangatkan tubuhnya sendiri.

Untuk itu, jangan lupa menjemur kura-kura CST di bawah sinar matahari pagi selama 15-30 menit setiap hari. Pastikan suhu udara tidak terlalu panas atau dingin, dan jangan meninggalkan kura-kura CST tanpa pengawasan.

#6. Cara Memegang Kura-Kura CST

thevlm.org

Kura-kura CST adalah hewan yang agresif dan dapat menggigit dengan kuat. Jika kamu ingin memegang kura-kura CST, maka kamu harus berhati-hati. Pegang kura-kura CST dari bagian belakang tempurung, dan jauhkan tangan kamu dari mulut dan kaki kura-kura CST.

Di samping itu, jangan membalik atau menggantung kura-kura CST, karena dapat menyebabkan cedera pada organ dalamnya.

#7. Jika Kura-Kura CST Sakit

crestwoodvethospital.com

Jika kamu melihat gejala-gejala penyakit seperti mata bengkak, hidung berair, nafsu makan menurun, lesu, luka, terindikasi adanya jamur, atau perubahan warna pada tempurung atau kulit kura-kura CST, segera bawa kura-kura CST ke dokter hewan yang mampu menangani reptil.

Jangan coba-coba mengobati kura-kura CST sendiri, karena dapat memperburuk kondisinya, kecuali kamu adalah dokter hewan itu sendiri. Ikuti saran dan petunjuk dari dokter hewan mengenai pengobatan dan perawatan kura-kura CST.

Akhir Kata

Demikianlah artikel tentang cara merawat kura-kura CST. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memelihara kura-kura CST.

Ingat, kura-kura CST adalah hewan yang membutuhkan perhatian dan tanggung jawab yang besar. Jangan memelihara kura-kura CST jika kamu tidak siap untuk merawatnya dengan baik. Selamat mencoba!