Categories
Reptil

7 Jenis Kura-kura Air Paling Populer Dipelihara, Apa Saja?

Ada banyak jenis kura-kura air yang biasa diadopsi sebagai hewan peliharaan. Semuanya tampil menawan dengan ciri khasnya masing-masing. Mulai dari yang penuh warna sampai yang agresif dan menantang, semuanya ada.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tujuh jenis kura-kura air yang populer dan sering dipelihara oleh penghobi. Penasaran apa saja? Yuk, simak ulasan kami berikut ini!

Jenis Kura-Kura Air

#1. Kura-Kura Brazil

Jenis kura-kura air yang pertama adalah Trachemys scripta elegans atau yang lebih dikenal dengan nama kura-kura brazil. Dalam dunia internasional, mereka dikenal dengan nama red-eared slider.

Kura-kura brazil berasal dari Amerika Utara dan termasuk dalam keluarga Emydidae. Jenis kura-kura air satu ini memiliki cangkang berwarna hijau kecoklatan dengan garis-garis kuning. Di sisi kepala, mereka memiliki bercak merah yang menyerupai telinga, sehingga dinamakan demikian.

Kura-kura brazil adalah jenis kura-kura air yang mudah beradaptasi dan tahan hidup di berbagai kondisi. Mereka juga aktif, lincah, dan bersahabat.

Untuk memeliharanya, kura-kura brazil membutuhkan akuarium yang luas dan bersih, dengan air yang hangat dan bersirkulasi. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu metabolisme.

Kura-kura brazil bersifat omnivora, artinya mereka makan segala macam makanan, baik hewan maupun tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka pelet khusus kura-kura, sayuran hijau, buah-buahan, cacing, udang, dan ikan kecil.

#2. Kura-Kura Ambon

Jenis kura-kura air yang kedua adalah Cuora amboinensis atau yang lebih dikenal dengan nama kura-kura ambon.

Kura-kura ambon berasal dari Asia Tenggara dan termasuk dalam keluarga Geoemydidae. Mereka memiliki cangkang berwarna coklat gelap dengan garis-garis kuning. Di bagian bawah cangkang, mereka memiliki warna merah, oranye, atau kuning. Mereka juga memiliki leher yang panjang dan bisa ditarik ke dalam cangkang.

Kura-kura ambon adalah jenis kura-kura air yang tenang dan pemalu. Mereka lebih suka bersembunyi di bawah air atau di antara tanaman.

Jika kamu ingin memeliharanya, sediakanlah akuarium yang cukup besar dan dalam, dengan air yang jernih dan bersuhu sekitar 25-28°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu sintesis vitamin D.

Untuk makanannya, kura-kura ambon bersifat herbivora, artinya mereka hanya makan tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka sayuran hijau, buah-buahan, dan pelet khusus kura-kura.

#3. Kura-Kura Dada Merah

Jenis kura-kura air yang ketiga adalah Emydura subglobosa atau yang lebih dikenal dengan nama kura-kura dada merah. Jenis ini berasal dari Australia dan Papua Nugini dan termasuk dalam keluarga Chelidae.

Sesuai namanya, kura-kura dada merah memiliki cangkang berwarna coklat kemerahan dengan bintik-bintik hitam. Di bagian atas kepala, mereka memiliki garis kuning yang mencolok. Kura-kura ini juga memiliki leher yang sangat panjang dan bisa meliuk-liuk seperti ular.

Kura-kura dada merah adalah jenis kura-kura air yang cerdas dan penasaran. Mereka sering mengintip keluar dari air dan mengejar makanan dengan cepat.

Kura-kura dada merah membutuhkan akuarium yang besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 24-28°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu pertumbuhan.

Kura-kura dada merah juga bersifat omnivora, yang artinya pemakan segala. Kamu bisa memberi mereka ikan kecil, udang, cacing, beberapa jenis sayuran, dan pelet khusus kura-kura.

#4. Diamondback Terrapin (DBT)

Jenis kura-kura air yang keempat adalah Malaclemys terrapin atau yang lebih dikenal dengan nama diamondback terrapin. Jenis ini berasal dari Amerika Utara dan termasuk dalam keluarga Emydidae.

Diamondback terrapin hadir dengan ciri khas berupa cangkang berwarna abu-abu atau coklat dengan pola berlian yang unik. Di bagian atas kepala, mereka memiliki bintik-bintik hitam atau coklat. Diamondback terrapin juga memiliki kaki yang berselaput dan kuat untuk berenang.

Diamondback terrapin adalah jenis kura-kura air yang hidup di perairan payau, yaitu perairan yang memiliki kadar garam di antara air tawar dan air laut. Mereka bisa beradaptasi dengan perubahan salinitas dan suhu air.

Dalam pemeliharaan, diamondback terrapin membutuhkan akuarium yang besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 22-26°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk mencegah penyakit.

Diamondback terrapin juga bersifat omnivora, artinya mereka makan hewan dan tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka pelet khusus kura-kura, sayuran hijau, buah-buahan, ikan kecil, udang, dan kerang.

#5. Kura-Kura Leher Ular Siebenrocki

Jenis kura-kura air yang kelima adalah Chelodina rugosa. Spesies ini lebih dikenal dengan nama kura-kura leher ular atau kura-kura siebenrocki. Mereka berasal dari Australia dan termasuk dalam keluarga Chelidae.

Kura-kura leher ular memiliki cangkang berwarna coklat atau hitam dengan tekstur kasar. Di bagian atas kepala, mereka memiliki garis kuning atau oranye. Mereka juga memiliki leher yang sangat panjang dan bisa meliuk-liuk seperti ular.

Kura-kura leher ular adalah jenis kura-kura air yang hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau, dan rawa. Mereka bisa menahan napas di bawah air hingga satu jam.

Idealnya, kura-kura leher ular membutuhkan akuarium yang besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 24-28°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu pertumbuhan.

Kura-kura leher ular Australia bersifat karnivora, artinya mereka hanya memakan daging-dagingan. Kamu bisa memberi mereka ikan kecil, udang, cacing, siput, dan pelet khusus kura-kura.

#6. Common Snapping Turtle

Jenis kura-kura air yang keenam adalah Chelydra serpentina atau yang lebih dikenal dengan nama Common Snapping Turtle alias kura-kura CST. Jenis ini berasal dari Amerika Utara dan termasuk dalam keluarga Chelydridae.

Kura-kura CST memiliki cangkang berwarna coklat atau hitam dengan ukuran yang besar dan berat. Di bagian atas kepala, mereka memiliki mata yang kecil dan hidung yang panjang. Mereka juga memiliki rahang yang kuat dan tajam yang bisa menggigit dengan keras.

Kura-kura CST adalah jenis kura-kura air yang agresif dan berbahaya. Mereka bisa menyerang hewan atau manusia yang mengganggu mereka.

Untuk memeliharanya, kura-kura CST membutuhkan akuarium yang sangat besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 20-24°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk mencegah penyakit.

Kura-kura CST bersifat omnivora, meski cenderung karnivora. Kamu bisa memberi mereka pelet khusus kura-kura, ikan kecil, udang, dan daging.

#7. Alligator Snapping Turtle

Jenis kura-kura air yang ketujuh adalah Macrochelys temmincki atau yang lebih dikenal dengan nama Alligator Snapping Turtle alias kura-kura AST. Jenis ini berasal dari Amerika Utara dan termasuk dalam keluarga Chelydridae.

Kura-kura AST memiliki cangkang berwarna coklat atau hitam dengan ukuran yang sangat besar dan berat. Di bagian atas kepala, mereka memiliki mata yang kecil dan lidah yang berbentuk seperti cacing. Kura-kura AST juga memiliki rahang yang sangat kuat dan tajam yang bisa menggigit dengan ganas.

Kura-kura AST adalah jenis kura-kura air yang hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau, dan rawa. Mereka bisa menahan napas di bawah air hingga satu jam.

Kura-kura AST membutuhkan akuarium yang sangat besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 22-26°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu pertumbuhan.

Kura-kura AST bersifat karnivora, artinya mereka hanya makan hewan. Kamu bisa memberi mereka ikan kecil, udang, cacing, siput, dan daging.

Akhir Kata

Demikianlah artikel kami tentang tujuh jenis kura-kura air yang cocok untuk dipelihara.

Dari ketujuh jenis yang dibahas di sini, kira-kira jenis manakah yang paling kamu sukai? Tulis di kolom komentar, ya!

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Categories
Ikan

Jenis Ikan Palmas, 9 Upper Jaw dan 4 Lower Jaw, Lengkap!

Tahukah kamu? Jenis ikan palmas sejatinya ada banyak, lho. Memang sih, yang paling sering dijumpai di pasaran hanya jenis yang itu-itu saja. Kalau bukan endlicheri, ya senegalus albino. Tapi nyatanya, jenis mereka lebih dari itu. 

Selain itu, di kalangan para penghobi, palmas juga kadang dibedakan berdasarkan asal-muasalnya (WC dan CB), serta berdasarkan bentuk rahangnya (upper jaw dan lower jaw). 

Nah, untuk menjawab rasa penasaran kamu akan perbedaan jenis-jenisnya, langsung saja yuk, kita bahas semua di bawah ini!

WC dan CB, Pengelompokan Palmas Berdasarkan Asalnya

www.aquariadise.com

Jika dikelompokan berdasarkan asal-muasalnya, maka ikan palmas bisa dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu palmas WC dan palmas CB.

Apa bedanya? Ikan palmas WC (wild caught) merupakan jenis palmas liar yang diperoleh langsung dari alam, sedangkan palmas CB (captive breed) merupakan palmas yang sudah berupa hasil ternakan lokal.

Definisi tersebut rasanya sudah cukup untuk membedakan keduanya. Tapi, di antara kita mungkin masih banyak yang bertanya-tanya soal perbedaannya secara lebih lanjut. Misalnya soal:

  • Apakah perbedaannya hanya sebatas tempat asalnya?
  • Secara fisik, corak, dan motif, lebih bagus mana?
  • Lebih mahal mana antara keduanya?
  • Dan lain-lain

Nah, untuk mengetahui perbedaan palmas WC dan CB secara lebih lanjut, kamu bisa langsung cek tabel di bawah ini:

WCCB
Bentuk KepalaCenderung lebih aerodinamisTidak se-aerodinamis WC
BadanLebih memanjangLebih bantet
Sirip PunggungRelatif lebih lancipUmumnya lebih tumpul
MataTidak menonjolAgak menonjol keluar
CorakLebih minim dan acakLebih penuh corak
Kelainan GenetikJarang terjadiBanyak menghasilkan albino, slayer, shortbody, dsb

Dalam tabel di atas, telah disebutkan berbagai perbedaan lanjutan antara CB dan WC secara fisiknya. Sayangnya perbedaan tersebut bersifat relatif dan tidak mutlak, seperti adanya palmas CB yang mirip WC, atau sebaliknya. Bagaimana pun juga, ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi.

Upper Jaw dan Lower Jaw, Jenis Ikan Palmas Berdasarkan Rahangnya

Selain berdasarkan asalnya, ikan palmas juga sering digolongkan berdasarkan bentuk rahangnya. Sehingga, muncullah istilah palmas upper jaw dengan palmas lower jaw. Lantas apa perbedaan antara keduanya?

Ikan palmas upper jaw, adalah jenis palmas yang memiliki bentuk rahang atas lebih maju dibandingkan rahang bawahnya.

Sedangkan ikan palmas lower jaw adalah kebalikannya, di mana palmas yang tergolong kelompok ini memiliki rahang bawah yang lebih maju dibanding rahang atasnya.

Sebagai catatan tambahan, secara umum, palmas lower jaw juga biasanya memiliki growth rate yang lebih cepat dan bisa tumbuh hingga ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan palmas yang tergolong upper jaw.

Jenis Ikan Palmas Upper Jaw

Setelah mengetahui perbedaan pengelompokan palmas berdasarkan asal dan rahangnya, sekarang kita akan membahas juga untuk setiap jenis palmas yang ada. Yup, berdasarkan spesiesnya. 

Kita mulai dari jenis ikan palmas upper jaw, ya!

#1. Polypterus Senegalus

Pertama, adalah jenis ikan palmas senegalus (Polypterus senegalus). Disebut juga dengan nama senegal bichir, gray bichir, hingga cuvier’s bichir.

Mereka merupakan salah satu jenis yang paling banyak dijumpai di pasaran, karena konon termasuk spesies yang mudah untuk diternakan. Oleh sebab itu jugalah harganya menjadi sangat terjangkau.

Varian albinonya lebih digemari. Kalau varian standarnya hanya berwarna abu-abu polos tanpa motif, yang albino justru tampil menor dengan warna kuning cerah yang merona. Selain itu, ada juga varian golden, leucistic, platinum, hingga slayer.

Karakternya juga sangat aktif untuk seukuran palmas. Mereka cenderung lebih banyak bergerak ke sana ke mari dibanding spesies-spesies lainnya. Cocok dipilih untuk meramaikan akuarium palmas yang notabene minim pergerakan.

#2. Polypterus Delhezi

Selanjutnya ada palmas delhezi (Polypterus delhezi). Juga punya beberapa nama lain, seperti barred bichir, armoured bichir, banded bichir, dan bandback bichir.

Jenis palmas cantik yang kadang suka bermutasi. Awalnya memiliki warna dasar abu-abu. Namun bagi yang beruntung, delhezi akan bermutasi ke warna hijau seolah ditumbuhi lumut, akibat pigmen hijau (emerald) yang dimilikinya.

Selain itu, palmas delhezi juga punya corak yang bervariasi, sehingga banyak istilah penyebutan untuk palmas jenis ini. Ada yang lessmark/patternless, ada yang royal tiger/royal stripe, ada yang royal spot, dan lain-lain.

#3. Polypterus Ornatipinnis

Adalah palmas orna (Polypterus ornatipinnis), salah satu spesies ikan palmas paling cantik yang pernah ada. Berwarna hitam dengan corak kuning berbintik. Sayang, warna cantik tersebut harus memudar seiring bertambahnya usia.

Palmas orna juga mempunyai sifat teritorial, khususnya ketika mereka telah beranjak dewasa. Ukurannya cukup besar dan punya pertumbuhan yang cukup cepat pula. Bahkan, meski termasuk seekor upper jaw, orna bisa mencapai ukuran 50 cm dalam pemeliharaan di akuarium, lho.

#4. Polypterus Mokelembembe

Polypterus mokelembembe. Disebut juga dengan nama Mokèlé-mbèmbé bichir dan berasal dari sungai Kongo. 

Merupakan spesies yang masih tergolong baru dideklarasikan. Keberadaannya di Indonesia pun masih bersifat WC, yang dalam kata lain berarti masih impor dan langsung diambil dari alam.

Mirip delhezi, palmas jenis ini juga memiliki pigmen emerald/hijau. Dengan begitu, menjadikan perawakannya dihiasi oleh corak cantik berwarna kuning kehijauan ala-ala tentara. Fisiknya mirip seperti P. retropinnis.

Karakternya cenderung pemalu dan hobi bersembunyi. Sedangkan pertumbuhannya lambat, dengan ukuran dewasa rata-rata hanya mencapai 30 cm saja. Ukuran terbesar dari spesies ini pernah ditemukan di angka 35 cm.

#5. Polypterus Palmas

Kemungkinan Polypterus palmas inilah yang menjadi asal-muasal penyebutan nama “palmas” di Indonesia untuk ikan-ikan dari keluarga Polypteridae

Alasan yang masuk akal, adalah karena penyebutan kata “palmas” dirasa lebih mudah ketimbang “polypterus” maupun “bichir” bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, nama palmaslah yang akhirnya dipilih untuk menyapa spesies ikan yang mirip naga ini. 

Nah, ada 2 sub spesies di bawah spesies P. palmas. Pertama ada shortfin atau marbled bichir (P. palmas palmas), serta yang kedua adalah golddust bichir (P. palmas buetikofferi).

Kedua sub spesies tadi awalnya merupakan spesies yang berbeda, lho. Namun entah mengapa, keduanya malah digabungkan menjadi 1 spesies. Padahal, banyak perbedaan mencolok antara keduanya.

#6. Polypterus Polli

Secara fisik mirip seperti kombinasi antara P. senegalus dengan P. palmas. Dengan base color abu-abu gelap, memiliki corak yang akan hilang seiring bertambahnya usia, serta bisa mempunyai pigmen hijau juga.

Pertumbuhan atau growth rate tergolong lambat. Ukuran terbesar yang pernah ditemukan hanya sampai 40 cm saja, sedangkan rata-rata di akuarium hanya berukuran 30 cm.

#7. Polypterus Retropinnis

Punya motif yang mirip dengan P. polli, namun berbeda di postur badannya. Polypterus retropinnis mempunyai badan yang cenderung lebih langsing, sedangkan bentuk kepala dan mulutnya relatif lebar.

Selain itu, palmas jenis ini juga sering salah nama, dianggap sebagai P. mokelembembe. Mungkin karena dalam catatan sejarah, pernah ada perubahan taksonomi, di mana P. mokelembembe dulunya merupakan spesies yang memegang nama ilmiah P. retropinnis ini.

#8. Polypterus Teugelsi

Spesies palmas yang baru diidentifikasi pada tahun 2004. Di luar sana dikenal juga dengan cross river bichir. Inilah Polypterus teugelsi yang punya corak unik dan berbeda. Menawarkan warna dasar cokelat kemerahan yang berpadu dengan warna kekuning-kuningan dan hitam sebagai coraknya.

Postur tubuhnya memanjang bagaikan ular, seolah masih tangkapan alam, padahal versi CB-nya sudah tersedia. Lain hal dengan palmas lainnya yang menggemuk di usia dewasa, palmas jenis ini justru akan tetap tumbuh memanjang.

Individu terpanjang dari spesies yang ini pernah ditemukan mencapai 61 cm. Sedangkan dalam perawatan di akuarium, biasanya hanya mencapai 40 cm saja. Meski begitu, pertumbuhannya termasuk yang relatif lambat.

#9. Polypterus Weeksii

Polypterus weeksii merupakan spesies palmas dengan mulut paling lebar dari semua spesies yang ada. Sedangkan ukurannya bisa lumayan besar, yaitu mencapai 50 cm dalam pemeliharaan di akuarium. 

Motifnya mirip seperti P. congicus, berupa motif strip tipis berwarna hitam gelap. Warna dasarnya abu-abu dengan kuning terang di bagian perut, membuatnya tampak kontras dengan corak yang ada.

Saat ini, keberadaan spesies ini di Indonesia masih bersifat impor (WC).

Jenis Ikan Palmas Lower Jaw

Selanjutnya dari golongan lower jaw. Berikut ada beberapa jenis ikan palmas yang masuk ke dalam kategori ini:

#1. Polypterus Endlicheri

Palmas endlicheri atau yang bernama latin Polypterus endlicheri, merupakan spesies ikan palmas lower jaw paling populer di kalangan penghobi, khususnya di Indonesia. 

Warna dasarnya abu-abu, dengan corak hitam yang bervariasi. Corak tersebut biasanya relatif tebal, meski ada juga yang lebih tipis dari kebanyakan.

Palmas endlicheri bisa tumbuh besar. Pertumbuhannya pun bahkan bisa berkali-kali lebih cepat dibanding sebagian jenis palmas lainnya. Selain itu, karakter mereka juga agresif, seolah merupakan preman di dalam lingkungan akuariumnya.

#2. Polypterus Ansorgii

Selanjutnya adalah palmas ansorgii (Polypterus ansorgii), atau disebut juga sebagai guinean bichir. Dicirikan dengan warna dasar hijau kehitaman, serta memiliki motif kotak-kotak yang terputus seperti bata. 

Palmas ansorgii adalah spesies palmas terbesar yang pernah ada dalam catatan sejarah. Meski awalnya palmas jenis ini sempat diduga hanya dapat tumbuh hingga 30 cm saja, tapi ternyata ada individunya yang tertangkap (WC) dalam kondisi jauh lebih besar dari itu.

Sayangnya, nyaris tidak mungkin untuk mendapatkan ansorgii yang benar-benar murni. Hampir 99% CB untuk palmas ini merupakan hybrid dengan endlicheri. Bahkan, ansorgii yang disebut-sebut murni pun umumnya adalah hasil silangan dari (ansorgii x endlicheri) x (ansorgii x endlicheri).

#3. PBB (Polypterus Bichir Bichir) dan PBL (Polypterus Bichir Lapradei)

Ada PBB (disebut juga sebagai nile bichir), juga PBL (disebut juga palmas lapra atau nigerian bichir). Awalnya dianggap sebagai 2 spesies berbeda, namun kini telah direvisi sehingga menjadi 2 sub spesies dari 1 spesies yang sama, yaitu Polypterus bichir.

Secara fisik, keduanya memang memiliki banyak sekali kesamaan. Mulai dari pola marking, warna, bentuknya secara umum, ukuran, hingga temperamen yang cenderung agresif saat kecil. Meski demikian, tetap saja ada beberapa perbedaan di antara kedua sub spesies Polypterus bichir ini. 

Di Indonesia sendiri, spesies P. bichir yang biasa beredar adalah dari sub spesies PBL alias lapra.

#4. Polypterus Congicus

Polypterus congicus. Nama lainnya ialah congo bichir, si palmas yang sempat dikira merupakan sub spesies dari endlicheri karena kemiripan fisiknya jika dilihat secara kasat mata. 

Namun, lagi-lagi taksonomi direvisi, karena setelah diteliti lebih lanjut ternyata memiliki DNA yang justru lebih dekat dengan Polypterus bichir.

Juga, congicus sempat dikira sebagai spesies terbesar dalam keluarga palmas. Sayangnya, rekor tersebut terpecahkan setelah palmas ansorgii raksasa ditemukan mengalahkan ukuran palmas congicus ini.

Akhir Kata

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai jenis-jenis palmas yang bisa kamu pelihara. Mulai dari perbedaan antara jenis ikan palmas WC dan CB, bedanya upper jaw dan lower jaw, 9 spesies palmas upper jaw, serta 4 spesies palmas lower jaw.

Nah, dari total 13 jenis ikan palmas yang dibahas di sini, mana nih di antaranya yang paling ingin kamu pelihara? Sebutkan di komentar, ya!

Semoga bermanfaat.

Categories
Reptil

10 Reptil Peliharaan, Pencinta Hewan Eksotis Ayo Merapat!

Pencinta hewan eksotis, pastinya tertarik memiliki reptil peliharaan. Di antara alasannya, ialah karena reptil bukan merupakan hewan yang mainstream dipelihara, sehingga terkesan berbeda dan memiliki value tersendiri.

Reptil adalah kelompok hewan yang memiliki sisik, tidak berbulu, dan berdarah dingin. Reptil termasuk hewan yang eksotis dan menarik perhatian banyak orang. Beberapa reptil memang bisa dipelihara sebagai hewan kesayangan, asalkan kamu tahu cara merawatnya dengan baik.

Namun, tidak semua reptil cocok atau menarik untuk dijadikan hewan peliharaan. Ada beberapa faktor yang harus kamu pertimbangkan sebelum memilih reptil peliharaan, seperti penampilan fisik, ukuran, kebutuhan, perilaku, dan ketersediaan.

Kamu juga harus memastikan bahwa reptil yang kamu pilih tidak termasuk hewan yang dilindungi atau berbahaya.

Untuk membantu kamu menentukan reptil peliharaan yang sesuai dengan selera dan kemampuan kamu, kami telah merangkum 10 jenis reptil peliharaan yang populer dan menarik jadi pilihan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Jenis Reptil Peliharaan

#1. Kura-Kura Air, Alias Turtle

Kura-Kura Air Sebagai Reptil Peliharaan
tortoisesworld.com

Kura-kura air adalah salah satu reptil peliharaan yang paling diminati oleh banyak orang. Hewan satu ini memiliki bentuk yang lucu, warna yang bervariasi, serta karakter yang beragam.

Kura-kura air juga relatif mudah dirawat, asalkan kamu menyediakan kebutuhan yang tepat, seperti akuarium atau kolam yang cukup besar, bersih, tempat berjemur, serta lebih baik lagi jika dilengkapi dengan sistem filtrasi dan lampu penghangat.

Kura-kura air biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus kura-kura yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti sayuran, buah, cacing, dan ikan kecil.

Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan cangkang mereka kuat dan sehat.

Beberapa jenis kura-kura air yang populer sebagai hewan peliharaan adalah kura-kura brazil, painted turtle, kura-kura dada merah, kura-kura ambon, kura-kura leher ular, mata-mata, snapping turtle, map turtle, dan diamondback terrapin.

Jika kamu berencana memelihara kura-kura air, pilihlah kura-kura air sesuai kesanggupanmu dalam merawatnya, seperti ukuran yang sesuai dengan akuarium di rumahmu, keagresifan, serta soal harga dan perawatannya.

#2. Kura-Kura Darat, Alias Torto

www.kiezebrink.eu

Torto atau kura-kura darat adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang tenang dan tidak agresif.

Kura-kura darat memiliki cangkang yang keras dan kaki yang pendek. Kura-kura darat biasanya hidup di daerah kering dan beriklim hangat. Reptil ini juga memiliki umur yang panjang, bahkan ada yang bisa hidup lebih dari 100 tahun.

Kura-kura darat membutuhkan kandang yang luas, kering, dan aman. Kamu bisa membuat kandang di luar rumah, asalkan kamu memastikan bahwa tidak ada hewan lain yang bisa masuk atau mengganggu kura-kura darat kamu.

Lebih dari itu, kamu juga harus menyediakan tempat berjemur, tempat berlindung, dan tempat minum untuk kura-kura darat kamu.

Kura-kura darat kebanyakan bersifat herbivora, artinya mereka hanya memakan tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus kura-kura yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti rumput, kaktus, daun, bunga, dan buah.

Jangan memberi mereka makanan yang mengandung protein hewani, garam, gula, atau lemak, karena bisa merusak kesehatan mereka.

Beberapa jenis kura-kura darat yang populer sebagai hewan peliharaan adalah kura-kura aldabra, kura-kura sulcata, kura-kura pardalis, kura-kura indian star, kura-kura rusia, dan kura-kura cherry head, kura-kura red foot, dan lain-lain.

Saat memutuskan memelihara kura-kura darat, pertimbangkanlah masalah ke depannya, karena sebagian kura-kura darat bisa tumbuh sangat besar dan berat.

#3. Gecko, Reptil Peliharaan Imut

Gecko Sebagai Reptil Peliharaan
www.swelluk.com

Gecko adalah kelompok hewan yang termasuk dalam ordo Squamata, yang juga mencakup kadal dan ular. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu memiliki mata yang besar, lidah yang panjang, dan kaki yang bercakar atau bercuping.

Gecko membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Ada beberapa jenis gecko yang hidup di daerah tropis dan lembab, dan ada juga yang hidup di daerah gurun dan kering. Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis gecko yang kamu pilih.

Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk gecko kamu.

Gecko biasanya bersifat karnivora atau insektivora, artinya mereka memakan daging atau serangga. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus gecko yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti jangkrik, ulat, cacing, dan buah. Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan gigi mereka kuat dan sehat.

Jenis gecko yang paling umum dipelihara adalah leopard gecko, yang mana jenis ini masih menaungi banyak sub jenis lagi hasil dari perkawinan silang.

Gecko lainnya yang juga biasa dipelihara adalah crested gecko, madagascar day gecko, dan golden gecko. Bahkan, tokay gecko alias tokek yang notabene merupakan hewan liar di Indonesia, ternyata populer sebagai reptil peliharaan di kalangan penghobi internasional.

#4. Bunglon yang Penuh Warna

www.reptiles.swelluk.com

Bunglon adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang unik dan menawan. Pasalnya, bunglon memiliki perawakan yang menarik dengan warna yang tidak membosankan.

Bunglon adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Iguania, yang juga mencakup iguana dan kadal agama. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu memiliki mata yang bisa bergerak secara independen, lidah yang bisa meluncur jauh, dan kulit yang bisa berubah warna.

Bunglon membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Kebanyakan bunglon hidup di daerah tropis dan lembab, dan membutuhkan kandang yang tinggi dan luas.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis bunglon yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan banyak tanaman, cabang, dan tempat minum untuk bunglon kamu.

Bunglon biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus bunglon yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti sayuran, buah, bunga, jangkrik, ulat, dan cacing.

Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Beberapa jenis bunglon yang populer sebagai hewan peliharaan adalah bunglon panther, bunglon veiled, bunglon jackson, bunglon carpet, dan bunglon pygmy.

#5. Ular Juga Bisa Jadi Reptil Peliharaan

Ular Sebagai Reptil Peliharaan
kinovareptiles.com

Ular adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang elegan dan menantang. Meski banyak spesiesnya yang dianggap berbisa dan berbahaya, nyatanya ada pula beberapa di antaranya yang justru menarik dan relatif aman untuk dipelihara.

Ular adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Serpentes yang terdiri atas banyak spesies. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu tidak memiliki kaki, memiliki sisik yang licin, dan memiliki rahang yang bisa meloloskan mangsa yang besar.

Ular membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Ada beberapa jenis ular yang hidup di daerah tropis dan lembab, dan ada juga yang hidup di daerah gurun dan kering.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis ular yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk ular kamu.

Ular biasanya bersifat karnivora, artinya mereka memakan daging. Kamu bisa memberi mereka makanan alami seperti tikus, ayam, katak, telur, dan ikan, sesuai spesies apa yang kamu pelihara.

Beberapa jenis ular yang populer sebagai hewan peliharaan adalah ball python, corn snake, milk snake, dan king snake. Kamu harus berhati-hati dalam memilih jenis ular, karena ada beberapa jenis yang sangat berbisa, melilit, atau sangat agresif.

#6. Iguana, Gagah dengan Spike

www.northmadisonanimalvet.com

Iguana adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang besar dan eksotis.

Sama seperti bunglon, iguana adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Iguania. Iguana memiliki ciri khas yaitu memiliki sisik yang kasar, spike di punggungnya, ekor yang panjang, dan jumbai yang menonjol.

Iguana membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Kebanyakan iguana hidup di daerah tropis dan lembab, dan membutuhkan kandang yang sangat besar dan tinggi.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis iguana yang kamu pilih.

Iguana biasanya bersifat herbivora, artinya mereka hanya memakan tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus iguana yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti sayuran, buah, bunga, dan rumput.

Jangan memberi mereka makanan yang mengandung protein hewani, garam, gula, atau lemak, karena bisa merusak kesehatan mereka.

Beberapa jenis iguana yang populer sebagai hewan peliharaan adalah iguana hijau, iguana biru, iguana merah, dan iguana rhino.

#7. Bearded Dragon, Si Naga Berjanggut

en.wikipedia.org

Bearded dragon adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang ramah dan lucu.

Reptil satu ini merupakan kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Iguania, yang juga mencakup iguana dan bunglon. Mereka memiliki ciri khas yaitu memiliki jenggot yang bisa membengkak, ekor yang tebal, dan warna yang cerah.

Bearded dragon membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Mereka hidup di daerah gurun dan kering, dan membutuhkan kandang yang luas dan bersih.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis bearded dragon yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk bearded dragon kamu.

Bearded dragon biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus bearded dragon yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti sayuran, buah, jangkrik, ulat, dan cacing. Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Bearded dragon adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang paling populer dan mudah dirawat. Bearded dragon juga memiliki kepribadian yang menyenangkan, mereka bisa bersosialisasi dengan manusia dan hewan lain, serta menunjukkan ekspresi yang lucu.

#8. “Buaya” Cuvier’s Dwarf Caiman

Cuvier's Dwarf Caiman Sebagai Reptil Peliharaan
www.idntimes.com

Buat kamu yang menyukai hewan liar dan berani, mungkin cuvier’s dwarf caiman cocok jadi reptil peliharaanmu.

Cuvier’s dwarf caiman adalah kelompok hewan yang termasuk dalam ordo Crocodilia. Kerabat dekat buaya ini memiliki ciri khas yaitu memiliki kulit yang bersisik, gigi yang tajam, dan ekor yang kuat.

Cuvier’s dwarf caiman membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Cuvier’s dwarf caiman hidup di daerah tropis dan subtropis, dan membutuhkan kandang yang sangat besar dan berisi air.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan habitat aslinya. Kamu juga harus menyediakan tempat berjemur, tempat berlindung, dan tempat minum untuk cuvier’s dwarf caiman kamu.

Cuvier’s dwarf caiman biasanya bersifat karnivora, artinya mereka memakan daging. Kamu bisa memberi mereka makanan alami seperti ikan, ayam, tikus, dan kelinci. Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Cuvier’s dwarf caiman adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang berbahaya. Hewan ini bisa tumbuh sangat besar dan kuat, serta memiliki insting predator yang tinggi. Kamu harus berhati-hati dalam merawatnya, karena mereka bisa melukai kamu hewan peliharaan lain.

#9. Tegu, Reptil Peliharan yang Cerdas

precisionpredator.com

Buat kamu yang menyukai hewan yang cerdas dan setia, mungkin kamu harus mempertimbangkan tegu sebagai reptil peliharaan.

Tegu adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Teiidae, yang juga mencakup whiptail dan racerunner. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu memiliki sisik yang halus, ekor yang panjang, dan lidah yang bercabang.

Tegu membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Tegu hidup di daerah tropis dan subtropis, dan membutuhkan kandang yang besar dan nyaman.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis tegu yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk tegu kamu.

Tegu biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan seperti sayuran, buah, telur, daging, dan serangga. Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Tegu adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang paling cerdas dan setia. Mereka bisa belajar nama, suara, dan perintah dari pemiliknya, serta menunjukkan kasih sayang dan loyalitas. Mereka juga bisa beradaptasi dengan lingkungan dan hewan lain, serta memiliki kepribadian yang unik.

#10. Blue-tongued Skink, Si Lidah Biru

Blue-tongued Skink Sebagai Reptil Peliharaan
www.avianexotichospital.com

Kalau kamu suka hewan yang imut dan mudah dijinakkan, maka Blue-tongued skink cocok jadi pilihanmu.

Blue-tongued skink adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Scincidae, yang juga mencakup skink lainnya. Reptil satu ini memiliki ciri khas yaitu memiliki lidah yang berwarna biru, tubuh yang gemuk, dan kaki yang pendek.

Blue-tongued skink membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Blue-tongued skink hidup di daerah beriklim sedang, dan membutuhkan kandang yang luas dan bersih.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis blue-tongued skink yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk blue-tongued skink kamu.

Blue-tongued skink biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus seperti sayuran, buah, telur, daging, dan serangga. Berikan juga vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Reptil Peliharaan Manakah yang Paling Kamu Sukai?

Itulah 10 jenis reptil peliharaan yang unik dan menarik. Di antara 10 jenis tersebut, manakah yang paling ingin kamu adopsi? Silahkan pilih sesuai dengan selera dan kemampuanmu, ya.

Reptil peliharaan memang memiliki daya tarik tersendiri, namun kamu juga harus memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan mereka. Jangan lupa untuk selalu melakukan riset, konsultasi, dan perawatan yang tepat sebelum dan sesudah memelihara reptil peliharaan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberi kamu inspirasi untuk memelihara reptil peliharaan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Categories
Reptil

5 Kura-Kura Paling Berbahaya Ini Populer Diadopsi!

Apa kura-kura paling berbahaya di dunia? Jawabannya adalah kura-kura AST. Dengan cengkeraman gigitan yang paling kuat, kura-kura ini dinobatkan sebagai spesies kura-kura yang paling berbahaya di dunia.

Menariknya, meski disebut paling berbahaya, kura-kura AST justru populer dipelihara. Harganya pun terbilang tinggi, yang di antara faktor pengaruhnya adalah tingginya permintaan pasar.

Ternyata bukan hanya kura-kura AST, beberapa kura-kura berbahaya lainnya juga banyak yang diincar oleh para penghobi, lho.

Nah, pada artikel ini, kami akan membahas tentang beberapa jenis kura-kura paling berbahaya di dunia, tapi populer diadopsi. Apa sajakah itu? Simak artikel ini sampai habis!

Kura-Kura Paling Berbahaya, Tapi Populer Diadopsi

www.inaturalist.org

#1. Kura-Kura AST, Spesies Paling Berbahaya

Di urutan pertama, tentu tidak lain tidak bukan ialah kura-kura AST, alias Alligator Snapping Turtle.

Alligator Snapping Turtle (Macrochelys temminckii) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Utara.

Kura-kura ini memiliki nama alligator karena bentuk cangkangnya yang mirip dengan buaya. Mereka juga memiliki ukuran yang sangat besar, bisa mencapai 80 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 100 kg.

Alligator Snapping Turtle memiliki rahang yang sangat kuat, dan menurut salah satu referensi yang kami dapatkan bisa menghasilkan tekanan sebesar 1.004 psi. Mereka memiliki taring yang tajam dan bisa dengan mudah memotong jari tangan manusia.

Kura-kura ini biasanya bersembunyi di dasar sungai atau danau dan menunggu mangsanya. Mereka menggunakan lidahnya yang berbentuk seperti cacing untuk memancing ikan atau hewan lain.

Jika kamu ingin mengadopsi kura-kura ini, sebaiknya kamu sudah memiliki ilmu yang cukup untuk menanganinya dan mempertimbangkan faktor resikonya.

#2. Kura-Kura CST

Selain kura-kura AST, kerabatnya kura-kura CST atau Common Snapping Turtle juga tentunya masuk dalam nominasi ini.

Common Snapping Turtle (Chelydra serpentina) adalah jenis kura-kura air tawar yang juga berasal dari Amerika Utara. Kura-kura ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari Alligator Snapping Turtle, tetapi masih cukup besar, bisa mencapai 50 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 20 kg.

Common Snapping Turtle juga memiliki rahang yang kuat dan taring yang tajam, meski tidak sekuat Alligator Snapping Turtle.

Di sisi lain, meski tidak sekuat AST, kura-kura ini justru lebih agresif dan mudah tersinggung, terutama jika merasa terancam atau terganggu. Mereka bisa menyerang dengan cepat dan menggigit dengan keras.

Dalam habitatnya, Common Snapping Turtle biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau kolam yang berlumpur.

Kura-kura ini kadang didapati berjemur di atas batuan atau kayu. Namun jika terganggu, mereka akan langsung masuk ke dalam air dan menghilang begitu saja.

#3. Kura-Kura Mata-Mata

Kura-Kura Mata-Mata (Chelus fimbriatus) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Selatan.

Mata-mata merupakan spesies kura-kura yang sangat unik, khususnya dari segi penampilan mereka. Dengan cangkang yang berlekuk-lekuk, kulit yang berlipat-lipat, leher yang panjang dan pipih, serta kepala segitiga.

Kura-kura ini tergolong berukuran sedang, bisa mencapai 45 cm panjangnya dan beratnya sekitar 15 kg.

Pada dasarnya, kura-kura mata-mata adalah kura-kura yang sangat pemalu dan jarang keluar dari air. Kura-kura ini biasanya berdiam di dasar sungai atau danau yang berair keruh dan banyak tanaman. Kura-kura ini menggunakan lehernya yang panjang untuk menangkap mangsanya, seperti ikan, katak, atau udang.

Karena pemalu, kura-kura mata-mata jarang menyerang manusia. Meski begitu, mereka bisa menggigit dengan kuat dan melukai, khususnya ketika merasa terancam.

#4. Kura-Kura Leher Ular

Kura-Kura leher ular (Chelodina longicollis) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Australia. Dinamakan leher ular karena lehernya yang sangat panjang dan bisa melipat ke belakang.

Kura-kura leher ular berukuran kecil, hanya sekitar 25 cm panjangnya dan beratnya sekitar 1 kg. Mereka merupakan kura-kura yang aktif dan lincah, bisa bergerak dengan cepat di air maupun di darat.

Kura-kura ini biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau genangan air yang dangkal. Mereka menggunakan lehernya yang panjang untuk mengejutkan dan menangkap mangsanya, seperti ikan, katak, atau serangga.

Kura-kura ini juga bisa menggigit dengan kuat, tetapi sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Masalahnya, leher kura-kura ini sangat panjang, sehingga jangkauan gigitannya cukup luas ke segala arah.

#5. Labi-Labi

Labi-Labi (Trionyx sinensis) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Asia, terutama China. Mereka memiliki ciri-ciri yang berbeda dari kura-kura lain, yaitu cangkangnya yang lunak, sehingga kadang disebut sebagai kura-kura cangkang lunak.

Labi-labi memiliki ukuran yang bervariasi, bisa mencapai 100 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 50 kg.

Labi-labi adalah kura-kura yang sangat rakus dan pemangsa, bisa memakan apa saja yang bisa dimasukkan ke mulutnya, seperti ikan, katak, burung, tikus, atau bahkan ular. Mereka memiliki rahang yang kuat dan gigitan yang tajam, sehingga bisa melukai manusia dengan mudah.

Labi-labi biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau kolam yang berair jernih dan banyak oksigen. Mereka kadang ditemukan berjemur di atas tanah, tetapi akan langsung masuk ke air dan menyelam ketika terancam.

Tertarik Mengadopsi Kura-Kura Paling Berbahaya?

Itulah lima jenis kura-kura paling berbahaya di dunia yang populer diadopsi.

Meskipun kura-kura adalah hewan yang menarik dan eksotis, tetapi beberapa di antaranya terbilang berbahaya untuk diadopsi. Bahkan, beberapa kura-kura bisa menjadi sangat berbahaya dan membahayakan keselamatan kamu.

Jadi, jika kamu berencana mengadopsi salah satu kura-kura tersebut, jangan lupa pertimbangkan faktor resiko yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Bagaimana? Tertarik mengadopsi?

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang kura-kura. Terima kasih telah membaca!

Categories
Reptil

Macam-Macam Snapping Turtle: Gengnya Kura-Kura Ganas!

Sudah tahukah kamu kalau macam-macam Snapping turtle itu ternyata bukan hanya terbatas pada kura-kura AST dan CST semata?

Snapping turtle adalah sekelompok kura-kura air tawar ganas yang mengarah pada famili Chelydridae. Kelompok ini memiliki ciri khas berupa paruh yang tajam dan kuat, serta cangkang yang besar dan berduri.

Snapping turtle dikenal sebagai kura-kura pemangsa yang agresif dan berbahaya, namun juga memiliki daya tarik tersendiri bagi para penghobi dan kolektornya.

Nah, dalam artikel ini, kami akan membahas apa saja macam-macam Snapping turtle dari kedua genus tersebut, serta sedikit penjelasannya.

Genus Snapping Turtle

Snapping turtle atau famili Chelydridae setidaknya terdiri menjadi dua genus, yaitu Chelydra dan Macrochelys. Setiap genus tentunya terdiri dari beberapa spesies dengan ciri khasnya masing-masing.

Spesies-spesies yang berada di dalam genus Chelydra, antara lain:

  • Chelydra serpentina (Common Snapping Turtle)
  • Chelydra serpentina osceola (Florida Snapping Turtle)
  • Chelydra acutirostris (South American Snapping Turtle)
  • Chelydra rossignonii (Central American Snapping Turtle)

Sedangkan beberapa spesies Macrochelys meliputi:

  • Macrochelys temminckii (Alligator Snapping Turtle)
  • Macrochelys suwanniensis (Suwanne Snapping Turtle)
  • Macrochelys apalachicolae (Apalachicola Snapping Turtle)

Macam-Macam Genus Chelydra

wildadirondacks.org

#1. Chelydra Serpentina (Common Snapping Turtle)

Jenis ini adalah snapping turtle Chlydra yang paling terkenal di kalangan penghobi.

Common Snapping Turtle dapat ditemukan di hampir seluruh Amerika Utara, dari Kanada hingga Meksiko, serta di beberapa pulau Karibia.

Jenis ini memiliki cangkang yang berwarna cokelat kehitaman, dengan panjang sekitar 25-47 cm.

Paruhnya sangat tajam dan kuat, sehingga dapat memotong jari atau tangan manusia. Mereka termasuk kura-kura omnivora yang memakan berbagai macam hewan dan tumbuhan, seperti ikan, katak, ular, burung, siput, alga, dan buah-buahan.

Common Snapping Turtle biasanya hidup di perairan yang tenang dan berlumpur, seperti danau, sungai, rawa, atau kolam. Mereka dapat bertahan hidup di berbagai kondisi iklim, bahkan dapat hibernasi di bawah air selama musim dingin.

#2. Chelydra Serpentina Osceola (Florida Snapping Turtle)

Jenis ini dulunya dianggap sebagai subspesies dari Chelydra serpentina, namun kini dianggap sebagai sinonim alias jenis yang sama. Sehingga, dari segi taksonomi jenis ini sudah tidak diakui lagi secara resmi.

Sesuai namanya, Florida Snapping Turtle hanya dapat ditemukan di Florida, Amerika Serikat.

Florida Snapping Turtle memiliki cangkang yang lebih datar dan lebih lebar daripada Common Snapping Turtle, dengan panjang sekitar 30-40 cm. Warna cangkangnya bervariasi, dari cokelat kekuningan hingga keabu-abuan.

Jenis ini juga memiliki paruh yang tajam dan kuat, serta pola kulit yang berbintik-bintik. Mereka memiliki diet yang mirip dengan Common Snapping Turtle, yaitu omnivora.

Habitatnya berada di perairan yang dangkal dan berlumpur, seperti rawa, kanal, atau kolam.

#3. Chelydra Acutirostris (South American Snapping Turtle)

South American Snapping Turtle adalah jenis yang berasal dari Amerika Selatan, terutama di wilayah Andes dan Amazon.

Spesies ini memiliki cangkang yang berwarna cokelat kemerahan, dengan panjang sekitar 30-50 cm. Paruhnya sangat tajam dan lancip, sehingga dapat menembus kulit atau tulang mangsanya.

South American Snapping Turtle adalah kura-kura karnivora yang memakan hewan-hewan kecil, seperti ikan, katak, ular, kadal, atau tikus.

Jenis ini hidup di perairan yang berarus deras dan berbatu, seperti sungai, sungai kecil, atau air terjun. Mereka dapat beradaptasi dengan baik di daerah yang tinggi dan dingin, serta daerah yang rendah dan panas.

#4. Chelydra Rossignonii (Central American Snapping Turtle)

Central American Snapping Turtle adalah snapping turtle yang berasal dari Amerika Tengah, terutama di wilayah Meksiko, Guatemala, Belize, Honduras, dan Nikaragua.

Jenis ini memiliki cangkang yang berwarna cokelat kehijauan, dengan panjang sekitar 20-35 cm. Paruhnya tajam dan kuat, namun tidak sepanjang South American Snapping Turtle.

Jenis ini juga adalah kura-kura omnivora yang memakan hewan dan tumbuhan, seperti ikan, katak, ular, siput, alga, dan buah-buahan.

Mereka hidup di perairan yang tenang dan berlumpur, seperti danau, sungai, rawa, atau kolam.

Soal perkembangbiakan, Central American Snapping Turtle dapat bertelur hingga 40 butir per musim, yang merupakan jumlah terbanyak di antara snapping turtle lainnya.

Macam-Macam Genus Macrochelys

www.fishipedia.fr

#1. Macrochelys Temminckii (Alligator Snapping Turtle)

Alligator Snapping Turtle adalah snapping turtle yang paling besar dan berat di dunia. Untuk golongan genus Macrochelys, spesies inilah yang paling dikenal di kalangan para penghobi.

Macrochelys temminckii, juga dikenal sebagai kura-kura AST atau kura-kura buaya, dapat ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara, terutama di wilayah Mississippi, Alabama, Georgia, Florida, dan Louisiana.

Jenis ini memiliki cangkang yang berwarna cokelat keabu-abuan, dengan panjang sekitar 40-80 cm. Cangkangnya memiliki tiga baris duri yang menjulang, sehingga menyerupai buaya. Paruhnya sangat tajam dan kuat, serta memiliki tonjolan seperti umpan di ujung lidahnya, yang digunakan untuk memikat mangsanya.

Alligator Snapping Turtle adalah kura-kura karnivora yang memakan hewan-hewan besar, seperti ikan, katak, ular, burung, rakun, atau bahkan buaya. Jenis ini hidup di perairan yang dalam dan berarus lambat, seperti sungai, rawa, atau muara.

Fakta menariknya, Alligator Snapping Turtle dapat hidup hingga 100 tahun atau lebih, dan dapat mencapai berat hingga 100 kg.

#2. Macrochelys Suwanniensis (Suwannee Snapping Turtle)

Suwannee Snapping Turtle adalah spesies yang baru dikemukakan pada tahun 2014. Macrochelys suwanniensis hanya dapat ditemukan di Sungai Suwannee, Florida, Amerika Serikat.

Spesies ini memiliki cangkang yang berwarna cokelat kekuningan, dengan panjang sekitar 30-40 cm. Cangkangnya memiliki tiga baris duri yang tidak terlalu tinggi, serta memiliki pola seperti sisik di permukaannya.

Dari segi paruh, mereka memiliki paruh yang tajam dan kuat, namun tidak memiliki tonjolan di ujung lidahnya. Mereka juga termasuk kura-kura karnivora yang memakan hewan-hewan kecil, seperti ikan, katak, ular, atau siput.

Jenis ini hidup di perairan yang dangkal dan berbatu, seperti sungai, sungai kecil, atau air terjun.

#3. Macrochelys Apalachicolae (Apalachicola Snapping Turtle)

Apalachicola Snapping Turtle, jenis ini adalah snapping turtle yang juga baru ditemukan pada tahun 2014. Macrochelys apalachicolae hanya dapat ditemukan di Sungai Apalachicola, Florida, Amerika Serikat.

Apalchicola Snapping Turtle memiliki cangkang yang berwarna cokelat kehitaman, dengan panjang sekitar 30-40 cm. Cangkangnya memiliki tiga baris duri yang tidak terlalu tinggi, serta memiliki pola seperti sisik di permukaannya.

Paruhnya tajam dan kuat, namun tidak memiliki tonjolan di ujung lidahnya. Macrochelys apalachicolae adalah kura-kura karnivora yang memakan hewan-hewan kecil, seperti ikan, katak, ular, atau siput.

Jenis ini hidup di perairan yang dangkal dan berbatu, seperti sungai, sungai kecil, atau air terjun.

Akhir Kata

Demikianlah artikel kami tentang macam-macam snapping turtle dari genus Chelydra dan Macrochelys.

Snapping turtle adalah kura-kura yang menarik dan unik, namun juga membutuhkan perawatan yang khusus dan hati-hati. Jika kamu tertarik untuk memelihara snapping turtle, pastikan kamu memiliki pengetahuan dan fasilitas yang memadai.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang macam-macam snapping turtle. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.