Categories
Reptil

Ukuran Kura-Kura Brazil Bisa Sebesar Apa sih? Ini Jawabannya!

Halo Sobat Reptil! Pernah penasaran nggak sih, kura-kura Brazil itu bisa sebesar apa? Yuk, kita kupas tuntas di artikel ini!

Kura-kura Brazil, atau yang sering disebut red-eared slider (RES), adalah salah satu hewan peliharaan yang banyak digemari. Dengan ciri khas bercak merah di sisi kepalanya, hewan ini tidak hanya lucu tapi juga eksotis, murah meriah, dan mudah dirawat.

Dalam artikel ini, kami akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dekat tentang ukuran kura-kura Brazil dari masa ke masa. Silakan disimak!

Ukuran Kura-Kura Brazil Umur 1 Bulan

Bayi kura-kura Brazil yang baru menetas itu imut-imut, lho! Biasanya, panjang karapas mereka hanya sekitar 2-5 cm saja. Kecil banget bukan? Tapi jangan salah, meski kecil, mereka sudah siap berenang dan mencari makan sendiri.

Jika kamu memelihara kura-kura brazil di usia ini, maka kamu harus berhati-hati, karena kondisinya masih sangat rentan. Mereka masih sangat kecil dan membutuhkan perawatan yang teliti, terutama dalam hal pemberian makan dan kondisi habitatnya agar dapat tumbuh dengan baik.

Di lain sisi, di usia ini juga mereka sudah cukup aktif dan mulai menunjukkan insting alaminya untuk berenang serta mencari makan. Meskipun ukurannya yang mungil, mereka sudah memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Sangat penting untuk memastikan bahwa air di habitat mereka bersih dan suhunya stabil untuk mendukung pertumbuhan mereka yang optimal.

Ukuran Kura-Kura Brazil Umur 1 Tahun

Kura-kura Brazil yang berumur 1 tahun biasanya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari saat mereka menetas. Pada usia ini, ukuran karapas mereka bisa berkisar antara 10-12 cm. Mereka sudah mulai menunjukkan kepribadian yang lebih jelas dan kebiasaan makan yang beragam.

Di usia satu tahun, kura-kura Brazil juga mulai membutuhkan ruang yang lebih luas untuk berenang dan habitat yang lebih kompleks untuk mengeksplorasi. Penting bagi pemilik untuk menyediakan tempat yang cukup besar dengan air yang bersih dan area kering untuk mereka beristirahat.

Selain itu, kura-kura Brazil pada usia ini memerlukan diet yang seimbang yang mencakup sayuran hijau, buah-buahan, dan protein seperti serangga atau ikan kecil untuk mendukung pertumbuhan mereka. Jangan lupa juga untuk memberikan suplemen kalsium dan vitamin D3 untuk membantu perkembangan tempurung yang sehat.

Ingat, setiap kura-kura Brazil bisa tumbuh dengan laju yang berbeda tergantung pada genetik, diet, dan perawatan yang mereka terima. Jadi, pastikan kamu selalu memantau pertumbuhan dan kesehatan kura-kura Brazil kesayanganmu, ya!

Ukuran Kura-Kura Brazil Umur 20 Tahun

Nah, kalau sudah berumur 20 tahun, kura-kura Brazil bisa mencapai ukuran yang cukup mengesankan lho. Mereka bisa tumbuh hingga 25-30 cm. Di alam liar, ukuran ini membantu mereka bertahan dari predator dan mencari makan lebih efisien.

Kura-kura Brazil yang telah mencapai usia 20 tahun biasanya menunjukkan ukuran yang cukup besar. Mereka dapat tumbuh hingga panjang karapasnya menyentuh 25-30 cm. Di usia ini, kura-kura Brazil sudah tergolong sangat tua dan kemungkinan sudah tidak produktif lagi secara seksual.

Kura-kura Brazil dewasa ini membutuhkan perawatan yang lebih intensif, terutama dalam hal habitat yang cukup luas untuk bergerak bebas dan diet yang seimbang untuk menjaga kesehatan mereka. Mereka juga memerlukan paparan sinar matahari atau sumber UVB yang cukup untuk metabolisme yang baik dan penyerapan kalsium.

Penting untuk diingat bahwa meskipun kura-kura Brazil bisa hidup hingga 20 tahun atau lebih, lingkungan yang baik dan perawatan yang tepat sangat menentukan kualitas hidup mereka. Jadi, jika kamu memiliki kura-kura Brazil yang sudah berumur, pastikan untuk memberikan mereka perhatian ekstra agar mereka tetap sehat dan bahagia di tahun-tahun tua mereka.

Kura-Kura Brazil Terbesar

Kura-kura Brazil terbesar yang pernah tercatat memiliki ukuran yang sangat mengesankan, yaitu mencapai panjang karapas hingga 40 cm. Ukuran ini tentu tidak biasa dan merupakan kasus yang sangat jarang terjadi.

Biasanya, kura-kura Brazil dewasa akan memiliki panjang karapas sekitar 25-30 cm, tetapi ada beberapa individu yang dapat tumbuh jauh lebih besar karena faktor genetik, kondisi lingkungan yang sangat mendukung, dan diet yang optimal.

Akhir Kata

Jadi, itulah perjalanan ukuran kura-kura Brazil dari masa ke masa. Ingat ya, ukuran mereka bisa berbeda-beda tergantung perawatan dan lingkungan. Kalau kamu punya kura-kura Brazil, pastikan untuk memberikan mereka cinta dan perawatan terbaik agar mereka tumbuh sehat dan bahagia.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang reptil yang satu ini. Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk info-info menarik lainnya tentang dunia satwa. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Categories
Reptil

Variasi Makanan Terbaik untuk Kura-Kura Brazil

Halo, Sobat Reptil! Pernahkah kamu bertanya-tanya, “Apa sih yang seharusnya aku berikan untuk makanan kura-kura Brazil kesayangan aku?” Nah, kamu berada di tempat yang tepat karena kami akan membahas makanan apa saja yang cocok untuk teman berkarapas ini. Yuk, simak ulasannya!

Makanan Kura-Kura Brazil

#1. Pelet

Pelet adalah pilihan yang praktis dan mudah untuk memastikan kura-kura Brazil kamu mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Pilihlah pelet yang khusus diformulasikan untuk kura-kura air agar kebutuhan gizi mereka terpenuhi.

#2. Ikan

Ikan kecil seperti guppy atau molly bisa menjadi camilan lezat yang juga memberikan protein. Pastikan ikannya segar dan bersih, ya!

#3. Udang

Udang tidak hanya lezat tapi juga kaya akan mineral. Kamu bisa memberikan udang kecil atau krill sebagai variasi makanan.

#4. Serangga

Serangga seperti jangkrik atau cacing tanah adalah sumber protein yang baik. Pastikan serangga tersebut bebas dari pestisida dan aman untuk dikonsumsi.

#5. Sayur dan Buah

Kura-kura Brazil juga membutuhkan serat yang bisa didapat dari sayuran hijau dan buah-buahan. Berikan mereka sayuran seperti sawi atau kale, dan buah-buahan seperti pepaya atau mangga yang sudah matang.

Akhir Kata

Nah, itu dia beberapa makanan yang bisa kamu berikan untuk kura-kura Brazil. Ingat, variasi adalah kunci agar mereka tidak bosan dan tetap sehat. Selamat mencoba dan semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu dan si kecil berkarapas!

Categories
Reptil

Cara Merawat Kura-Kura Brazil Ager Sehat dan Cepat Besar

Kura-kura brazil adalah salah satu jenis kura-kura air tawar yang populer di kalangan penghobi. Kura-kura brazil memiliki ciri khas berupa bintik-bintik kuning di leher dan kepala, serta garis-garis kuning di cangkangnya. Kura-kura brazil juga dikenal sebagai kura-kura mata merah, karena matanya yang berwarna merah.

Kura-kura brazil adalah hewan yang lucu dan mudah beradaptasi. Namun, kura-kura brazil juga membutuhkan perawatan yang tepat agar bisa hidup sehat dan bahagia. Apa saja yang harus kita perhatikan dalam merawat kura-kura brazil? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti.

Cara Merawat Kura-Kura Brazil

#1. Menyiapkan Tempat Tinggal yang Nyaman

Tempat tinggal yang nyaman adalah faktor penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kura-kura brazil. Kura-kura brazil membutuhkan tempat tinggal yang luas, bersih, dan memiliki area kering dan basah. Area kering berfungsi sebagai tempat berjemur, sedangkan area basah berfungsi sebagai tempat berenang dan makan.

Ukuran tempat tinggal kura-kura brazil tergantung pada ukuran dan jumlah kura-kura yang kamu pelihara. Sebagai patokan, kamu bisa menggunakan rumus 10 galon (38 liter) air untuk setiap 1 inci (2,5 cm) panjang kura-kura. Misalnya, jika kamu memiliki kura-kura brazil yang panjangnya 4 inci (10 cm), maka kamu membutuhkan tempat tinggal yang berisi setidaknya 40 galon (152 liter) air.

Tempat tinggal kura-kura brazil bisa berupa akuarium, kolam, atau bak plastik. Yang terpenting adalah tempat tinggal tersebut memiliki penutup yang rapat, agar kura-kura tidak bisa kabur. Selain itu, tempat tinggal tersebut harus diletakkan di tempat yang aman, jauh dari sumber panas, dingin, atau angin.

#2. Menyediakan Sinar Matahari atau Lampu UV

Sinar matahari atau lampu UV adalah sumber vitamin D3 yang penting untuk kura-kura brazil. Vitamin D3 membantu kura-kura brazil menyerap kalsium, yang berguna untuk pertumbuhan dan kesehatan cangkang dan tulang. Tanpa sinar matahari atau lampu UV, kura-kura brazil bisa mengalami penyakit seperti metabolic bone disease (MBD), yang menyebabkan cangkang dan tulang menjadi rapuh dan bengkok.

Jika kamu merawat kura-kura brazil di dalam ruangan, kamu harus menyediakan lampu UV khusus untuk reptil, yang bisa kamu beli di toko hewan peliharaan. Lampu UV harus dinyalakan selama 10-12 jam per hari, dan diletakkan di atas area kering tempat tinggal kura-kura. Jarak antara lampu UV dan kura-kura harus sekitar 12 inci (30 cm), dan lampu UV harus diganti setiap 6-12 bulan.

Jika kamu merawat kura-kura brazil di luar ruangan, kamu harus memastikan bahwa kura-kura mendapatkan cukup sinar matahari langsung setiap hari. Namun, kamu juga harus memberikan tempat teduh, agar kura-kura tidak kepanasan atau terbakar. Kamu juga harus menghindari tempat tinggal kura-kura dari predator, seperti burung, kucing, atau anjing.

#3. Memberikan Makanan yang Bergizi dan Bervariasi

Makanan yang bergizi dan bervariasi adalah kunci untuk menjaga kura-kura brazil tetap sehat dan bahagia. Kura-kura brazil adalah hewan omnivora, yang artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Makanan utama kura-kura brazil adalah pelet khusus untuk kura-kura, yang bisa kamu beli di toko hewan peliharaan. Pelet kura-kura mengandung protein, kalsium, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan kura-kura.

Selain pelet, kamu juga bisa memberikan makanan tambahan berupa sayuran, buah, dan daging. Sayuran yang baik untuk kura-kura brazil adalah yang berwarna hijau gelap, seperti selada, kangkung, bayam, atau daun bawang. Buah yang baik untuk kura-kura brazil adalah yang berwarna cerah, seperti apel, pisang, pepaya, atau stroberi. Daging yang baik untuk kura-kura brazil adalah yang rendah lemak, seperti cacing, udang, atau ikan.

Kamu harus memberikan makanan yang sesuai dengan ukuran dan usia kura-kura brazil. Kura-kura brazil yang masih muda membutuhkan lebih banyak protein, sedangkan kura-kura brazil yang sudah dewasa membutuhkan lebih banyak sayuran. Sebagai patokan, kamu bisa memberikan makanan sebanyak 10-15% dari berat badan kura-kura setiap hari. Kamu juga harus memberikan makanan di area basah tempat tinggal kura-kura, agar kura-kura bisa menelan makanan dengan mudah.

#4. Membersihkan Tempat Tinggal dan Air secara Rutin

Membersihkan tempat tinggal dan air secara rutin adalah cara untuk mencegah penyakit dan bau yang tidak sedap pada kura-kura brazil. Kura-kura brazil adalah hewan yang kotor, yang artinya mereka buang air besar dan kecil di tempat tinggal mereka. Jika tidak dibersihkan, kotoran kura-kura bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri, jamur, atau parasit, yang bisa membahayakan kesehatan kura-kura.

Kamu harus membersihkan tempat tinggal kura-kura brazil setidaknya sekali seminggu, dengan cara mengeluarkan kura-kura dan semua perlengkapan di dalamnya. Kamu bisa menggunakan sabun, air hangat, dan sikat untuk membersihkan tempat tinggal kura-kura. Kamu harus memastikan bahwa tempat tinggal kura-kura bebas dari sisa sabun, sebelum mengisi kembali dengan air bersih.

Kamu juga harus mengganti air tempat tinggal kura-kura brazil setidaknya dua kali seminggu, dengan cara menyedot air kotor dan menggantinya dengan air bersih. Kamu bisa menggunakan air keran, air sumur, atau air botol untuk tempat tinggal kura-kura. Kamu harus memastikan bahwa air tempat tinggal kura-kura memiliki suhu, pH, dan kandungan klorin yang sesuai. Kamu bisa menggunakan termometer, alat pengukur pH, dan alat penghilang klorin untuk mengatur air tempat tinggal kura-kura.

#5. Memeriksa Kesehatan dan Perilaku Kura-Kura secara Berkala

Memeriksa kesehatan dan perilaku kura-kura secara berkala adalah cara untuk mendeteksi dan mengobati masalah yang mungkin dialami kura-kura brazil. Kura-kura brazil adalah hewan yang rentan terhadap berbagai penyakit, seperti infeksi mata, infeksi kulit, infeksi saluran pernapasan, atau penyakit cangkang. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit-penyakit ini bisa berakibat fatal bagi kura-kura.

Kamu harus memeriksa kesehatan dan perilaku kura-kura brazil setidaknya sekali sebulan, dengan cara mengamati dan menyentuh kura-kura. Kamu harus memperhatikan apakah kura-kura memiliki gejala-gejala seperti mata berair, mata bengkak, mata tertutup, kulit kering, kulit bersisik, kulit berjamur, cangkang lunak, cangkang bengkok, cangkang berlubang, cangkang berjamur, nafas berbunyi, nafas pendek, bersin, batuk, atau kehilangan nafsu makan.

Jika kamu menemukan gejala-gejala tersebut, kamu harus segera membawa kura-kura ke dokter hewan yang berpengalaman dalam menangani reptil. Dokter hewan akan mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Akhir Kata

Itulah beberapa tips cara merawat kura-kura brazil yang sehat dan bahagia. Kura-kura brazil adalah hewan peliharaan yang lucu dan menarik, tetapi juga membutuhkan perhatian dan tanggung jawab dari kita. Dengan memberikan tempat tinggal yang nyaman, sinar matahari atau lampu UV, makanan yang bergizi dan bervariasi, kebersihan tempat tinggal dan air, serta pemeriksaan kesehatan dan perilaku secara rutin, kita bisa menjaga kura-kura brazil kita tetap sehat dan bahagia.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang ingin atau sudah memelihara kura-kura brazil. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang kura-kura brazil, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.

Categories
Reptil

Kura-Kura Brazil: Hewan Peliharaan yang Menarik dan Mudah Dirawat

Kura-kura brazil adalah salah satu jenis kura-kura yang populer sebagai hewan peliharaan. Kura-kura ini memiliki warna tempurung yang cantik, ciri khas berupa bercak merah di belakang mata, dan sifat yang jinak. Kura-kura brazil berasal dari Amerika Selatan, tetapi sekarang sudah menyebar ke berbagai negara karena mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Kura-kura brazil juga termasuk hewan omnivora, yang artinya bisa makan tumbuhan dan hewan. Jika kamu tertarik untuk memelihara kura-kura brazil, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang taksonomi, ciri fisik, perilaku, dan habitatnya. Yuk, simak ulasan berikut ini!

Taksonomi

Kura-kura brazil termasuk ke dalam ordo Testudines, yang berisi sekitar 250 spesies penyu. Kura-kura brazil adalah subspesies dari Trachemys scripta, yang memiliki tiga varian, yaitu T. s. elegans (slider bertelinga merah), T. s. scripta (slider perut kuning), dan T. s. troostii (slider Cumberland). Nama ilmiah kura-kura brazil adalah Trachemys scripta elegans, yang pertama kali diberikan oleh Wied-Neuwied pada tahun 1839. Nama umum kura-kura brazil berasal dari negara asalnya, yaitu Brasil, meskipun kura-kura ini juga ditemukan di Argentina, Paraguay, Uruguay, dan Bolivia. Nama lain kura-kura brazil adalah red-eared slider, karena adanya semburat warna merah tepat di belakang matanya sehingga menyerupai telinga berwarna merah¹.

Ciri Fisik

Kura-kura brazil memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, usia, dan lingkungan. Kura-kura brazil jantan biasanya lebih kecil dari betina, dengan panjang tempurung antara 15-20 cm. Kura-kura brazil betina bisa mencapai panjang tempurung hingga 30 cm. Kura-kura brazil muda memiliki warna tempurung yang lebih cerah dan berkilau, sedangkan kura-kura brazil dewasa memiliki warna tempurung yang lebih gelap dan kusam. Kura-kura brazil memiliki tempurung yang berbentuk oval, dengan warna dasar hijau tua dan bintik-bintik kuning. Kura-kura brazil juga memiliki garis-garis kuning di sepanjang leher, kaki, dan ekor. Bagian bawah tempurung, yang disebut plastron, berwarna kuning dengan bercak hitam¹².

Salah satu ciri khas kura-kura brazil adalah adanya bercak merah di belakang matanya, yang menonjol di antara warna hijau dan kuning. Bercak merah ini bisa berubah warna menjadi oranye atau kuning, tergantung pada suhu dan kondisi kura-kura. Bercak merah ini berfungsi sebagai alat komunikasi antara kura-kura, terutama saat musim kawin. Kura-kura brazil jantan akan mengibaskan kaki depannya yang memiliki cakar panjang di depan wajah betina, sambil menggerakkan bercak merahnya. Jika betina tertarik, dia akan mengangguk-anggukkan kepalanya. Jika tidak, dia akan menggigit atau menghindar¹³.

Kura-kura brazil memiliki rahang yang kuat, yang bisa mengunyah makanan keras seperti kerang atau siput. Rahang bawah kura-kura brazil lebih bulat daripada jenis pseudemys yang lebih kotak. Kura-kura brazil juga memiliki jari-jari kaki yang dihubungkan oleh selaput, yang membantu mereka berenang di air. Kura-kura brazil memiliki kloaka, yaitu lubang pembuangan untuk saluran pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Kloaka kura-kura brazil jantan lebih jauh dari tempurung daripada betina, yang bisa digunakan untuk membedakan jenis kelamin¹².

Perilaku

Kura-kura brazil adalah hewan yang aktif dan penasaran, yang suka menjelajahi lingkungannya. Kura-kura brazil juga termasuk hewan sosial, yang bisa hidup berkelompok dengan kura-kura lain. Namun, kura-kura brazil juga bisa bersaing untuk mendapatkan makanan, tempat berjemur, atau pasangan. Kura-kura brazil jantan cenderung lebih agresif dan dominan daripada betina, terutama saat musim kawin. Kura-kura brazil jantan bisa mengejar, menggigit, atau menabrak kura-kura lain untuk menunjukkan kekuasaannya. Kura-kura brazil betina bisa lebih tenang dan damai, tetapi juga bisa mempertahankan diri jika diganggu¹³.

Kura-kura brazil adalah hewan omnivora, yang bisa makan tumbuhan dan hewan. Kura-kura brazil muda lebih banyak makan hewan, seperti cacing, ikan, udang, atau daging. Kura-kura brazil dewasa lebih banyak makan tumbuhan, seperti sayuran, buah, atau rumput. Kura-kura brazil juga bisa makan pakan buatan yang mengandung protein, kalsium, dan vitamin. Kura-kura brazil harus diberi makan setiap hari, dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran dan usianya. Kura-kura brazil biasanya makan di dalam air, karena membutuhkan air untuk menelan makanannya¹².

Kura-kura brazil adalah hewan ectotherm, yang artinya suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan. Kura-kura brazil membutuhkan suhu yang hangat untuk menjaga metabolisme dan sistem kekebalan tubuhnya. Kura-kura brazil suka berjemur di bawah sinar matahari atau lampu UV, untuk menyerap vitamin D yang penting untuk pertumbuhan tulang dan tempurungnya. Kura-kura brazil juga membutuhkan air yang bersih dan segar, untuk berenang, minum, dan buang air. Kura-kura brazil bisa menahan napas di bawah air hingga 5 jam, dengan mengambil oksigen melalui kulit atau kloakanya¹².

Kura-kura brazil adalah hewan yang bisa berkembang biak dengan mudah, baik di alam liar maupun di penangkaran. Kura-kura brazil bisa mulai kawin saat usianya sekitar 2-4 tahun, tergantung pada ukuran dan kondisi tubuhnya. Kura-kura brazil biasanya kawin di musim semi atau musim gugur, saat suhu air dan udara cukup hangat. Kura-kura brazil betina bisa bertelur 2-4 kali dalam setahun, dengan jumlah telur antara 4-23 butir per kali bertelur. Telur kura-kura brazil berbentuk oval, dengan kulit yang keras dan berwarna putih. Kura-kura brazil betina akan menggali lubang di tanah yang lembab dan teduh, untuk menaruh dan menutup telurnya. Telur kura-kura brazil akan menetas setelah 60-90 hari, tergantung pada suhu dan kelembapan. Bayi kura-kura brazil akan keluar dari tempurung telur dengan menggunakan gigi telur, yang akan rontok setelah beberapa hari. Bayi kura-kura brazil bisa hidup mandiri sejak menetas, tanpa perlu perawatan dari induknya¹².

Habitat

Kura-kura brazil adalah hewan semi-akuatik, yang artinya hidup di darat dan air. Kura-kura brazil menyukai habitat yang memiliki air yang tenang, dangkal, dan berlumpur, seperti danau, sungai, rawa, atau kolam. Kura-kura brazil juga membutuhkan tempat yang memiliki vegetasi yang lebat, batu, kayu, atau tanah, untuk berjemur, beristirahat, atau bersembunyi dari predator. Kura-kura brazil bisa beradaptasi dengan berbagai iklim, asalkan suhu tidak terlalu dingin atau panas. Kura-kura brazil bisa bertahan hidup di suhu antara 10-32°C, tetapi idealnya antara 24-28°C .

Kura-kura brazil yang dipelihara di rumah harus diberikan tempat yang menyerupai habitat alaminya. Kura-kura brazil membutuhkan akuarium yang cukup besar, dengan volume minimal 10 kali ukuran tempurungnya. Akuarium harus diisi dengan air yang bersih dan segar, dengan kedalaman sekitar setengah panjang tempurung kura-kura. Akuarium juga harus dilengkapi dengan filter, pemanas, termometer, dan aerasi, untuk menjaga kualitas dan suhu air. Kura-kura brazil juga membutuhkan area kering, yang bisa berupa batu, kayu, atau tanaman buatan, yang bisa dijangkau dengan mudah dari air. Area kering harus diberi lampu UV, untuk memberikan sinar matahari buatan yang dibutuhkan kura-kura. Lampu UV harus dinyalakan selama 10-12 jam per hari, dan diganti setiap 6 bulan .

Akhir Kata

Kura-kura brazil adalah hewan peliharaan yang menarik dan mudah dirawat, asalkan kamu memenuhi kebutuhan dasarnya. Kura-kura brazil membutuhkan tempat yang luas, bersih, dan hangat, dengan air dan area kering yang sesuai. Kura-kura brazil juga membutuhkan makanan yang seimbang, yang mengandung protein, kalsium, dan vitamin. Kura-kura brazil adalah hewan yang aktif dan sosial, yang bisa berinteraksi dengan kamu dan kura-kura lain. Kura-kura brazil juga bisa berkembang biak dengan mudah, jika kamu ingin menambah anggota keluarga baru. Kura-kura brazil adalah hewan yang cantik, jinak, dan lucu, yang bisa menjadi teman setia kamu. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang ingin memelihara kura-kura brazil. Terima kasih sudah membaca!

Categories
Reptil

7 Jenis Kura-kura Air Paling Populer Dipelihara, Apa Saja?

Ada banyak jenis kura-kura air yang biasa diadopsi sebagai hewan peliharaan. Semuanya tampil menawan dengan ciri khasnya masing-masing. Mulai dari yang penuh warna sampai yang agresif dan menantang, semuanya ada.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tujuh jenis kura-kura air yang populer dan sering dipelihara oleh penghobi. Penasaran apa saja? Yuk, simak ulasan kami berikut ini!

Jenis Kura-Kura Air

#1. Kura-Kura Brazil

Jenis kura-kura air yang pertama adalah Trachemys scripta elegans atau yang lebih dikenal dengan nama kura-kura brazil. Dalam dunia internasional, mereka dikenal dengan nama red-eared slider.

Kura-kura brazil berasal dari Amerika Utara dan termasuk dalam keluarga Emydidae. Jenis kura-kura air satu ini memiliki cangkang berwarna hijau kecoklatan dengan garis-garis kuning. Di sisi kepala, mereka memiliki bercak merah yang menyerupai telinga, sehingga dinamakan demikian.

Kura-kura brazil adalah jenis kura-kura air yang mudah beradaptasi dan tahan hidup di berbagai kondisi. Mereka juga aktif, lincah, dan bersahabat.

Untuk memeliharanya, kura-kura brazil membutuhkan akuarium yang luas dan bersih, dengan air yang hangat dan bersirkulasi. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu metabolisme.

Kura-kura brazil bersifat omnivora, artinya mereka makan segala macam makanan, baik hewan maupun tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka pelet khusus kura-kura, sayuran hijau, buah-buahan, cacing, udang, dan ikan kecil.

#2. Kura-Kura Ambon

Jenis kura-kura air yang kedua adalah Cuora amboinensis atau yang lebih dikenal dengan nama kura-kura ambon.

Kura-kura ambon berasal dari Asia Tenggara dan termasuk dalam keluarga Geoemydidae. Mereka memiliki cangkang berwarna coklat gelap dengan garis-garis kuning. Di bagian bawah cangkang, mereka memiliki warna merah, oranye, atau kuning. Mereka juga memiliki leher yang panjang dan bisa ditarik ke dalam cangkang.

Kura-kura ambon adalah jenis kura-kura air yang tenang dan pemalu. Mereka lebih suka bersembunyi di bawah air atau di antara tanaman.

Jika kamu ingin memeliharanya, sediakanlah akuarium yang cukup besar dan dalam, dengan air yang jernih dan bersuhu sekitar 25-28°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu sintesis vitamin D.

Untuk makanannya, kura-kura ambon bersifat herbivora, artinya mereka hanya makan tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka sayuran hijau, buah-buahan, dan pelet khusus kura-kura.

#3. Kura-Kura Dada Merah

Jenis kura-kura air yang ketiga adalah Emydura subglobosa atau yang lebih dikenal dengan nama kura-kura dada merah. Jenis ini berasal dari Australia dan Papua Nugini dan termasuk dalam keluarga Chelidae.

Sesuai namanya, kura-kura dada merah memiliki cangkang berwarna coklat kemerahan dengan bintik-bintik hitam. Di bagian atas kepala, mereka memiliki garis kuning yang mencolok. Kura-kura ini juga memiliki leher yang sangat panjang dan bisa meliuk-liuk seperti ular.

Kura-kura dada merah adalah jenis kura-kura air yang cerdas dan penasaran. Mereka sering mengintip keluar dari air dan mengejar makanan dengan cepat.

Kura-kura dada merah membutuhkan akuarium yang besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 24-28°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu pertumbuhan.

Kura-kura dada merah juga bersifat omnivora, yang artinya pemakan segala. Kamu bisa memberi mereka ikan kecil, udang, cacing, beberapa jenis sayuran, dan pelet khusus kura-kura.

#4. Diamondback Terrapin (DBT)

Jenis kura-kura air yang keempat adalah Malaclemys terrapin atau yang lebih dikenal dengan nama diamondback terrapin. Jenis ini berasal dari Amerika Utara dan termasuk dalam keluarga Emydidae.

Diamondback terrapin hadir dengan ciri khas berupa cangkang berwarna abu-abu atau coklat dengan pola berlian yang unik. Di bagian atas kepala, mereka memiliki bintik-bintik hitam atau coklat. Diamondback terrapin juga memiliki kaki yang berselaput dan kuat untuk berenang.

Diamondback terrapin adalah jenis kura-kura air yang hidup di perairan payau, yaitu perairan yang memiliki kadar garam di antara air tawar dan air laut. Mereka bisa beradaptasi dengan perubahan salinitas dan suhu air.

Dalam pemeliharaan, diamondback terrapin membutuhkan akuarium yang besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 22-26°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk mencegah penyakit.

Diamondback terrapin juga bersifat omnivora, artinya mereka makan hewan dan tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka pelet khusus kura-kura, sayuran hijau, buah-buahan, ikan kecil, udang, dan kerang.

#5. Kura-Kura Leher Ular Siebenrocki

Jenis kura-kura air yang kelima adalah Chelodina rugosa. Spesies ini lebih dikenal dengan nama kura-kura leher ular atau kura-kura siebenrocki. Mereka berasal dari Australia dan termasuk dalam keluarga Chelidae.

Kura-kura leher ular memiliki cangkang berwarna coklat atau hitam dengan tekstur kasar. Di bagian atas kepala, mereka memiliki garis kuning atau oranye. Mereka juga memiliki leher yang sangat panjang dan bisa meliuk-liuk seperti ular.

Kura-kura leher ular adalah jenis kura-kura air yang hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau, dan rawa. Mereka bisa menahan napas di bawah air hingga satu jam.

Idealnya, kura-kura leher ular membutuhkan akuarium yang besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 24-28°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu pertumbuhan.

Kura-kura leher ular Australia bersifat karnivora, artinya mereka hanya memakan daging-dagingan. Kamu bisa memberi mereka ikan kecil, udang, cacing, siput, dan pelet khusus kura-kura.

#6. Common Snapping Turtle

Jenis kura-kura air yang keenam adalah Chelydra serpentina atau yang lebih dikenal dengan nama Common Snapping Turtle alias kura-kura CST. Jenis ini berasal dari Amerika Utara dan termasuk dalam keluarga Chelydridae.

Kura-kura CST memiliki cangkang berwarna coklat atau hitam dengan ukuran yang besar dan berat. Di bagian atas kepala, mereka memiliki mata yang kecil dan hidung yang panjang. Mereka juga memiliki rahang yang kuat dan tajam yang bisa menggigit dengan keras.

Kura-kura CST adalah jenis kura-kura air yang agresif dan berbahaya. Mereka bisa menyerang hewan atau manusia yang mengganggu mereka.

Untuk memeliharanya, kura-kura CST membutuhkan akuarium yang sangat besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 20-24°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk mencegah penyakit.

Kura-kura CST bersifat omnivora, meski cenderung karnivora. Kamu bisa memberi mereka pelet khusus kura-kura, ikan kecil, udang, dan daging.

#7. Alligator Snapping Turtle

Jenis kura-kura air yang ketujuh adalah Macrochelys temmincki atau yang lebih dikenal dengan nama Alligator Snapping Turtle alias kura-kura AST. Jenis ini berasal dari Amerika Utara dan termasuk dalam keluarga Chelydridae.

Kura-kura AST memiliki cangkang berwarna coklat atau hitam dengan ukuran yang sangat besar dan berat. Di bagian atas kepala, mereka memiliki mata yang kecil dan lidah yang berbentuk seperti cacing. Kura-kura AST juga memiliki rahang yang sangat kuat dan tajam yang bisa menggigit dengan ganas.

Kura-kura AST adalah jenis kura-kura air yang hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau, dan rawa. Mereka bisa menahan napas di bawah air hingga satu jam.

Kura-kura AST membutuhkan akuarium yang sangat besar dan dalam, dengan air yang bersih dan bersuhu sekitar 22-26°C. Mereka juga membutuhkan tempat kering untuk berjemur dan lampu UV untuk membantu pertumbuhan.

Kura-kura AST bersifat karnivora, artinya mereka hanya makan hewan. Kamu bisa memberi mereka ikan kecil, udang, cacing, siput, dan daging.

Akhir Kata

Demikianlah artikel kami tentang tujuh jenis kura-kura air yang cocok untuk dipelihara.

Dari ketujuh jenis yang dibahas di sini, kira-kira jenis manakah yang paling kamu sukai? Tulis di kolom komentar, ya!

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Categories
Reptil

Ingin Membangun Kolam Kura-Kura? Ketahui Dulu Hal Ini!

Membangun kolam kura-kura air ternyata memiliki beberapa keuntungan dibanding memeliharanya di aquarium, lho. Di antara alasannya, ialah karena ukurannya yang bisa dibuat lebih besar, sehingga cocok untuk pemeliharaan jangka panjang.

Akan tetapi, jika kamu ingin memelihara kura-kura di kolam, maka ada beberapa hal yang mungkin perlu kamu perhatikan terlebih dahulu. 

Kolam yang ditujukan untuk memelihara kura-kura, tentu tidak bisa disamakan dengan kolam ikan koi. Ada beberapa bagian yang perlu kamu siapkan, agar lebih cocok dengan karakteristik si reptil perenang satu ini.

Untuk mempersingkat waktu, yuk, langsung kita bahas!

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membuat Kolam Kura-Kura

www.houzz.com

Nah, di sini, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan saat memutuskan ingin merawat kura-kura air di dalam kolam. 

#1. Menentukan Lokasi di Mana Kolam Akan Dibuat

Sudah punya rencana, di mana kolam akan dibuat? Eits, tunggu dulu. Sudah yakin belum, kalau lokasi yang kamu tentukan itu cocok dengan kura-kura? Kalau dirasa kurang tepat, lebih baik cari lokasi lain, deh. 

Sejatinya, bukan soal apakah kolam diletakan di depan rumah atau halaman belakang. Namun faktor intensitas cahaya matahari, dampak perubahan cuaca, sampai faktor predator yang justru lebih perlu mendapat pertimbangan.

1.1. Cahaya Matahari

Ingat! Meski banyak menghabiskan waktu di dalam air, tapi kura-kura tetaplah reptil berdarah dingin yang membutuhkan paparan sinar matahari untuk menghangatkan diri. Jika sampai kurang asupan sinar matahari, bukan tidak mungkin berbagai masalah kesehatan datang silih berganti.

Pastikan kolam dibuat di lokasi yang mendapat sinar, ya. Tidak perlu 24 jam, kok. Cukup di rentang waktu tertentu saja. Misalnya di pagi hari saja, atau di sore hari saja. Kalau malam sih, jelas tidak mungkin, ya. Hehe.

Minimal, cahaya matahari tersebut bisa menyinari area daratan, di mana kura-kura yang kamu pelihara bisa berjemur. Ini tidak perlu dijelaskan lagi, ya. Kalau bukan buat berjemur, buat apa lagi cahaya mataharinya?

Lebih bagus lagi, kalau ada area yang teduh juga di kolamnya. Nggak mesti pohon besar, kok. Intinya, area teduh ini dibutuhkan untuk mencegah resiko dehidrasi, agar kura-kura dapat berteduh dari terik matahari di saat ia membutuhkannya.

1.2. Kemungkinan Dampak dari Perubahan Cuaca

Perubahan cuaca perlu kamu perhitungkan saat membuat kolam di luar ruangan. 

Sebab, penurunan suhu secara drastis dari panas siang hari ke cuaca badai, apalagi jika ditambah dengan angin dan hujan yang mengenainya secara langsung, maka hal ini dapat beresiko buruk bagi kesehatan kura-kura.

Memang sulit sih, untuk mengakalinya. Tapi paling tidak, kita mesti mau meminimalisirnya. Misalnya dengan cara:

  • Membuat kolam dekat tembok, supaya angin tidak langsung mengenai kura-kura.
  • Membangunnya di bawah atap, agar tidak terkena hujan secara langsung.
  • Atau, membawa masuk kura-kura sementara ke dalam ruangan.

1.3. Bagaimana Jika Indoor?

Membuat kolam di dalam ruangan (indoor) boleh-boleh saja. Namun, berarti kamu masih punya satu PR lagi, yakni rutin menjemur kura-kura air peliharaan kamu, karena tidak ada matahari di dalam ruangan bukan?

Keunggulan membuat kolam indoor, di antaranya ialah kura-kura menjadi lebih aman dari dampak perubahan cuaca, karena tidak secara langsung terkena terpaan angin, cipratan air hujan, resiko penyakit, dan faktor alam lainnya.

1.4. Jauh dari Predator

Satu lagi yang tak kalah penting, ialah memastikan bahwa kolam yang dibuat harus jauh dari predator. Tentu kita semua tidak mau, kalau kura-kura kesayangan kita terluka, atau bahkan mati karena serangan predator.

Tikus adalah salah satu hewan yang mengancam. Hewan ini terbukti sering melukai kura-kura, khususnya pada kura-kura bayi. Belum lagi tikus tergolong hewan yang kotor, sehingga berpotensi mengakibatkan luka mengalami infeksi.

Oleh karena itu, kamu mesti pintar-pintar membasmi predator yang mungkin ada di sekitar lokasi kolam, agar keselamatan hidup kura-kura lebih terjamin.

#2. Konsep Kolam Kura-Kura

Bagaimana konsep kolam yang akan dibangun harus dipikirkan matang-matang sejak awal. Karena pastinya bakal lebih repot lagi, kalau sampai ada perubahan rencana di tengah jalan nanti. Bongkar lagi, kerja lagi, biaya lagi.

2.1. Daratan dan Perairan

Setidaknya, kolam kura-kura harus dikonsep untuk mengandung 2 unsur alam, yang dalam hal ini ialah area daratan dan perairan. Ini penting, karena kebanyakan kura-kura air bersifat semi aquatic, yang notabene tidak sepenuhnya hidup di dalam air.

Bagian perairan mungkin sudah terbayang, nggak jauh-jauh dari kolam ikan kebanyakan. Tapi bagaimana dengan area daratan? Ini yang harus dipikirkan.

Untuk area daratan tersebut, kamu bisa mendesain kolam sedemikian rupa agar bisa diisi pasir atau tanah. Alternatif lainnya, kamu juga bisa gunakan kayu yang mengapung di tengah kolam sebagai daratannya, meski tidak dapat berfungsi sebagai lokasi breeding (bertelur). 

Jangan lupa untuk memikirkan, agar area daratan tidak memungkinkan kura-kura bisa melarikan diri dari rumahnya itu. Entah itu membangunnya di tengah kolam, atau memberinya dinding penghalang.

2.2. Perlukah Melengkapinya dengan Sistem Filtrasi?

Ini masih tahapan konsep, karena di tahap ini kita masih merancang dan menetukan, apakah kolam kura-kura yang akan dibuat nanti akan dilengkapi dengan sistem filtrasi atau tidak.

Lantas apa diperlukan? Disarankan sih, iya. Walaupun banyak pemelihara kura-kura di kolam tidak menggunakan filter, tapi dengan memberinya sistem filtrasi, kita bisa lebih menghemat tenaga, waktu, serta air untuk perawatan ke depannya. 

Semakin bagus filternya, maka semakin sehat dan bersih pula airnya. Kamu bisa mengikuti bagaimana sistem filtrasi pada kolam koi, membaginya menjadi beberapa chamber, lalu diisi dengan beberapa media. 

Penggunaan filter tong juga mungkin bisa dipilih. Namun yang perlu diperhatikan, besaran filter sebaiknya disesuaikan juga dengan ukuran kolam itu sendiri. Baik itu pada pompanya, hingga tempat menyimpan media fitrasinya.

2.3. Menentukan Ukurannya

Ukuran kolam sebenarnya dipengaruhi dengan ukuran kura-kura dan jumlahnya. Tapi namanya kolam, secara umum sudah lebih besar daripada ukuran aquarium yang biasa digunakan.

Sebagai gambaran, kamu bisa membuat kolam berukuran 1×1 atau 2×2 meter, dengan kedalaman area perairan 50 cm. Kamu boleh menyesuaikannya lagi dengan kondisi yang kamu miliki. Yang penting tidak terlalu sempit dan tidak perlu terlalu dalam juga airnya.

#3. Proses Pembuatan Kolam Kura-Kura

Kalau kamu tidak memiliki skill dalam hal ini, ada baiknya untuk meminta bantuan pada kuli bangunan atau jasa terkait dalam proses pembuatannya. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko terjadinya kesalahan pada kolam yang sudah didamba-dambakan.

Lain cerita kalau judulnya ingin bersenang-senang atau belajar. Kamu bisa pelajari tutorial detailnya lewat video YouTube misalnya. Tapi tentu dengan segala resiko yang mungkin bakal kamu dapati, ya.

#4. Pengeringan dan Sterilisasi Kolam Kura-Kura

Setelah kolam selesai dibuat, bukan berarti kolam langsung siap diisi air dan kura-kura. Bahan-bahan yang digunakan pada kolam, seperti semen dan cat, mungkin masih meninggalkan zat kimia berbahaya yang bisa mencemari air nantinya.

Karena itu, kolam tersebut perlu kamu sterilisasi terlebih dahulu selama beberapa waktu. Diamkan kolam selama 30 hari sampai semen mengering, keras, dan melekat dengan baik, kemudian baru lakukan tahap sterilisasi.

Para hobbyist biasa menggunakan pelepah pisang untuk mensterilkannya. Caranya kurang lebih sepert ini:

  1. Siapkan pelepah pisang. Banyaknya pelepah pisang yang dibutuhkan, kira-kira harus bisa digunakan untuk menutupi hampir seluruh permukaan kolam.
  2. Cacah pelepah pisang yang akan digunakan, agar getah dapat keluar.
  3. Isi kolam dengan air sampai penuh.
  4. Masukkan pelepah pisang yang telah dicacah tadi ke dalam kolam. Tebar sampai menutupi permukaan air pada kolam.
  5. Biarkan pelepah pisang direndam selama 3-7 hari.
  6. Jika sudah, kuras air rendaman pelepah, sembari menggosok dinding dan lantai kolam dengan pelepah yang sebelumnya digunakan untuk direndam.
  7. Bersihkan kolam, sikat sampai bersih.
  8. Kalau kamu menggunakan filter pada kolam, silakan isi lagi kolam dengan air, lalu biarkan filter berjalan selama 2 hari tanpa kura-kura di dalamnya.
  9. Sedangkan kalau tidak menggunakan filter, kamu bisa bilas kolam dengan air mengalir, agar sisa-sisa bahan kimia yang barang mengendap bisa ikut terbuang. Selanjutnya baru diisi dengan air yang akan digunakan.

#5. Memasukkan Kura-Kura ke Dalam Kolam

Setelah serangkaian proses pembuatan kolam dilakukan, akhirnya kolam siap untuk digunakan. Namun, supaya kita bisa lebih yakin, ada baiknya untuk menguji coba dulu soal keamanan kolam dari zat berbahaya.

Tipsnya, yakni dengan memasukkan dulu ikan-ikan kecil yang terjangkau harganya (ikan komet, molly, dan lain-lain) selama 1-2 hari. Jika ikan tersebut mampu bertahan, berarti kolam tersebut sudah siap dihuni oleh kura-kura peliharaan kita.

Silakan atur-atur dekorasi pada kolam sesuai selera, dengan catatan dekorasi tersebut tidak berbahaya bagi kura-kura. Kamu juga bisa memasukkan tanah, pasir, atau kayu sebagai daratan jika ini belum dilakukan.

Beres. Sekarang kura-kura siap menghuni rumah barunya. Sisanya, tinggal melakukan perawatan rutin saja, deh.

Akhir Kata

Begitulah kiranya pembahasan tentang tips dalam membangun kolam kura-kura.

Pahamilah, bahwa apa-apa yang disebutkan di atas tak lebih dari sekedar bahan masukkan dan pertimbangan dalam membuat kolam bagi kura-kura. Jika tidak memungkinkan karena satu atau dua hal, silakan dikondisikan. 

Jangan terlalu kaku. Sesuaikan saja dengan situasi kondisi yang kamu miliki, namun dengan tetap minimalisir resiko jika kolam yang kamu buat belum bisa sempurna.

Semoga bermanfaat.

Categories
Reptil

Makanan Kura-Kura Air Perlu Divariasikan. Cek Daftarnya di Sini!

Makanan kura-kura air (turtle) itu bukan cuma pelet, lho. Sebisa mungkin, kita mesti pintar-pintar memvariasikannya, agar kura-kura yang kita pelihara tidak bosan dan bisa memperoleh asupan gizi yang seimbang.

Beberapa jenis kura-kura air termasuk karnivora, seperti Common Snapping Turtle (CST) dan Alligator Snapping Turtle (AST). 

Namun, golongan omnivora diketahui lebih mendominasi. Kura-kura Brazil (RES) adalah salah satu contoh kura-kura air omnivora yang paling banyak dipelihara.

Makanan Kura-Kura Air

theturtlehub.com

Untuk memvariasikan makanan kura-kura air, pertama kita harus mengetahui dulu kura-kura apa yang dipelihara, dan memastikan termasuk golongan apakah ia. Apakah omnivora? Atau karnivora?

Selanjutnya, kita juga mesti mengetahui makanan apa saja yang cocok untuknya. Kura-kura hanya akan memakan makanan yang dianggapnya lezat, sedangkan kita yang merawatnya kadang tidak paham apa yang dimakannya itu berbahaya atau tidak untuk kura-kuranya.

Oleh karena itu, di sini mari kita ketahui bersama, makanan-makanan apa saja sih yang cocok dan biasa dikonsumsi oleh kura-kura air secara umum. Berikut pembahasannya:

Pelet, Makanan Kura-Kura Air yang Paling Sering Dipilih Para Hobbyist

Hampir semua spesies kura-kura air mau mengonsumsi pelet, baik itu kura-kura yang tergolong karnivora, atau juga kura-kura omnivora. 

Alasan kepraktisan juga menjadikan pelet sering dipilih oleh para pemelihara kura-kura air. Selain dapat disimpan relatif lama, pemberian pelet cukup ditaburkan langsung saja. Kita tidak perlu membersihkannya dulu, memotongnya, atau bahkan mengolahnya sebelum diberikan.

Lebih dari itu, kandungan gizi yang terkandung dalam pelet sering kali sudah terbilang lengkap. Hal ini dikarenakan, biasanya pelet sudah dibuat dari campuran beberapa bahan sekaligus.

Akan tetapi, karena alasan kepraktisan tadi, banyak hobbyist yang jadi malas untuk memvariasikan makanannya. 

Padahal, meski kandungan gizi dalam pelet relatif lengkap, sebaiknya kura-kura tetap memperoleh makanan lain, lho. Setidaknya agar kura-kura tersebut tidak bosan dengan makanannya, serta bisa memperoleh asupan yang tidak ia peroleh dari pelet.

Makanan Hidup Perlu Diberikan

Selanjutnya adalah pakan hidup. Untuk memvariasikan makanan yang diberikan pada kura-kura air peliharaan kita, maka memberikan pakan berupa hewan hidup bukanlah ide yang buruk.

Baik kura-kura omnivora maupun karnivora, keduanya sama-sama mau mengonsumsi makanan hidup, kok. Meskipun kebutuhan akan pakan semacam ini kembali lagi ke spesies kura-kura apa yang dipelihara.

Maksudnya begini. Kura-kura AST tentu lebih membutuhkan banyak daging dibandingkan RES (kura-kura Brazil). AST adalah karnivora, yang notabene makanan utamanya adalah daging-dagingan. Lain halnya dengan RES, yang juga perlu diselingi dengan buah dan sayuran.

Pemberian pakan hidup juga secara tidak langsung dapat memelihara insting alamiah seekor kura-kura. Kemampuannya dalam berburu akan diasah dalam momen ini. Pun bagi tubuhnya, yang menuntut ia untuk bergerak lebih banyak demi bisa melahap santapannya.

Nah, lantas pakan hidup apa saja yang dapat diberikan pada kura-kura air? Berikut beberapa di antaranya:

#1. Ikan

Bisa dibilang, ikan merupakan jenis pakan hidup yang paling sering diberikan untuk kura-kura. Mungkin karena mudah diperoleh. Ikan pakan dapat dijumpai dengan mudah di toko-toko ikan. Harganya relatif terjangkau, kok.

Atau, kalau mau kita juga masih mudah mendapatkan ikan-ikan kecil di sungai sekitar rumah, khususnya jika kita tinggal di area pedesaan. Namun demikian, ikan hasil tangkapan alam ada baik dikarantina lebih dulu sebelum diberikan pada kura-kura.

Topik pemberian ikan sebagai pakan kura-kura juga kerap menjadi perbincangan di forum komunitas antara sesama penghobi. Karena banyak yang bertanya, maka para penghobi senior pun dengan senang hati membagikan pengalamannya.

Pernah ada salah satu anggota di grup pencinta kura-kura, membagikan informasi soal jenis-jenis ikan yang cocok diberikan untuk kura-kura Brazil. Informasi ini juga mungkin bisa jadi referensi untuk jenis kura-kura lainnya.

Di antara jenis ikan yang cocok untuk kura-kura air antara lain:

  • Ikan Molly
  • Ikan Platy
  • Ikan Guppy
  • Ikan Cere
  • Ikan Swordtail

Sedangkan untuk jenis-jenis ikan di bawah ini diketahui tidak cocok, bahkan tergolong berbahaya jika diberikan pada kura-kura air:

  • Ikan komet, koi, koki, dan jenis ikan mas (Cyprinus) lainnya.
  • Spottail shiner (Notropis hudsonius)
  • Emerald shiner (Notropis atherinoides)
  • White sucker (Catostomus commersonii)
  • Rosy red minnows (Pimephales promelas)

Mengapa jenis-jenis ikan tersebut tidak direkomendasikan? 

Alasannya adalah karena ikan-ikan tersebut memiliki kandungan zat antivitamin tiaminase, di mana jika ini dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengakibatkan kura-kura kekurangan vitamin B1, sehingga berdampak fatal bagi kura-kura.

#2. Udang

Selain ikan, udang juga merupakan jenis pakan hidup yang disukai kura-kura air. Terlebih lagi, udang juga dikenal punya kandungan karoten yang baik, sehingga cocok sekali digunakan untuk meningkatkan kecerahan warna pada kura-kura air kesayangan kita.

#3. Serangga

Beberapa jenis serangga dapat kamu berikan sebagai variasi makanan kura-kura. Misalnya, jangkrik dan kecoa dubia. Kedua jenis serangga ini populer digunakan sebagai pakan hewan peliharaan, termasuk kura-kura air.

#4. Cacing atau Ulat

Selanjutnya adalah cacing dan ulat. Eits, tapi jangan asal beri, ya. Kita harus memastikan dulu, apakah jenis cacing dan ulat tersebut cocok bagi kura-kura atau tidak. Salah-salah, dikhawatirkan kura-kura malah mengalami masalah kesehatan.

Nah, beberapa jenis yang disarankan antara lain:

  • Cacing sutera
  • Cacing tanah
  • Ulat jerman (Super worm)
  • Ulat hongkong (Mealworm)
  • Dan lain-lain

Catatan: Sebaiknya gunakan jenis cacing dan ulat yang memang biasa dijadikan pakan hewan peliharaan saja. Tidak direkomendasikan hasil tangkapan alam.

Pakan Beku Juga Bisa Jadi Pilihan

Selain pakan hidup, pakan beku juga bisa jadi pilihan sekaligus alternatifnya. Apalagi kalau kita tidak punya ruang perawatan tambahan untuk hewan pakan tersebut.

Keunggulan lainnya, pakan beku semacam ini bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama. Namun ingat, pastikan untuk tidak mengulang-ulang proses pembekuan dan pelelehan pakan. Lelehkan pakan seperlunya, hanya ketika akan diberikan saja.

Pakan juga jangan diberikan dalam kondisi beku. Lelehkan dulu sebentar dalam suhu ruang. Setelah mencair, potong-potong pakan jika diperlukan, kemudian baru diberikan pada kura-kura yang kamu pelihara.

Beberapa ide pakan beku di antaranya, yaitu:

  • Ikan cere
  • Daging ikan fillet
  • Udang kupas
  • Cacing beku

Catatan: Cuci bersih dulu pakan, sebelum dibekukan.

Buah dan Sayuran

Variasi makanan terakhir adalah buah dan sayuran, utamanya jika kura-kura air yang kamu pelihara tergolong omnivora, alias pemakan segala. Jadi, kalau kamu memelihara kura-kura karnivora seperti AST dan CST, kamu bisa lewati poin ini.

Namun perlu diketahui, beberapa jenis kura-kura air, sekalipun mereka omnivora, mungkin kamu akan mendapati mereka sulit untuk mengonsumsi makanan ini. Apalagi untuk sayuran, seolah kurang suka.

Meski begitu, pakan berupa buah dan sayur sesekali tetap perlu diberikan, ya. Alasannya sama, yakni guna menjaga keseimbangan gizi bagi kura-kura, serta ditambah lagi demi menjaga kesehatan pencernaannya juga.

Beberapa jenis sayuran yang direkomendasikan untuk kura-kura air, antara lain:

  • Ragam jenis selada
  • Sawi
  • Lobak 
  • Wortel
  • Kangkung
  • Dan lain-lain

Sedangkan untuk golongan buah-buahannya:

  • Apel
  • Pisang
  • Anggur
  • Semangka
  • Melon
  • Pepaya
  • Mangga
  • Plum
  • Buah naga
  • Dan masih banyak lagi

Akhir Kata

Nah, itulah beberapa jenis makanan kura-kura air yang bisa kamu berikan. 

Bahkan manusia pun akan bosan jika mengonsumsi makanan yang sama setiap hari. Kura-kura juga sama. Lantas, ketika kita sudah memutuskan untuk memeliharanya, kenapa kita hanya memberikannya makanan yang itu-itu saja?

Selain itu, mengganti-ganti menu makanan juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan gizi kura-kura yang kita pelihara, lho. Kalau ada kebutuhan gizi yang tidak tercukupi, bukan tidak mungkin kura-kura tersebut akan menderita suatu penyakit.

Semoga bermanfaat.

Categories
Reptil

Yuk, Set Up Aquarium Kura-Kura Air Kamu Supaya Layak Huni

Mempersiapkan kondisi aquarium kura-kura sangat penting dilakukan sebelum kita mulai memeliharanya. 

Aquarium bagi kura-kura air sejatinya adalah rumah baginya. Jika rumahnya saja tidak dapat mencukupi kebutuhannya, bagaimana bisa kura-kura yang kita pelihara akan tumbuh besar dan sehat nantinya?

Oleh karena itu, sebagai seseorang yang merawatnya, kita mesti memberikan tempat terbaik bagi kura-kura air kesayangan kita. 

Semua kebutuhan dan kelengkapannya mesti dipenuhi, mulai dari pembagian area perairan dan daratan, sistem filtrasi, pemasangan lampu, dan lain sebagainya.

Semua itu ditujukan agar kura-kura yang kita rawat dapat hidup dengan sehat dan nyaman.

Kelengkapan Aquarium Kura-Kura dan Tips Mengaturnya

www.hepper.com

Pertama-tama, kita perlu menyiapkan terlebih dahulu beberapa komponen penting dalam aquarium bagi kura-kura.

Kelengkapan-kelengkapan yang dimaksud di sini antara lain meliputi:

  • Aquarium atau wadahnya itu sendiri.
  • Lampu.
  • Heater.
  • Filtrasi.
  • Dan lain-lain.

Mari kita bahas secara lebih mendalam:

#1. Pemilihan Tempat Pemeliharaan

Kura-kura air biasa dipelihara di dalam kolam, aquarium, bak fiber, box kontainer, hingga baskom atau ember.

Setiap wadah tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena itulah kita perlu mempertimbangkan penggunaannya.

Misalnya penggunaan aquarium kaca. Kura-kura yang dipelihara dalam aquarium kaca memang akan terlihat lebih estetik, apalagi jika dilengkapi dengan beragam dekorasi menarik.

Akan tetapi, penggunaan aquarium kaca dengan dekorasi seperti itu akan menyulitkan kita pada saat tahap pemeliharaan. Dekorasi mungkin akan berantakan lagi saat kita melakukan penggantian air.

Selain itu, aquarium kaca juga punya resiko pecah, apalagi jika kura-kura sudah berukuran dewasa.

Contoh lainnya adalah baskom. Baskom mungkin terkesan sederhana, sehingga banyak pemelihara kura-kura pemula yang memilih wadah ini. 

Padahal, penggunaan baskom ini kurang disarankan lho, karena selain ukurannya yang terlalu sempit, bahan plastik pada baskom juga dikhawatirkan mempengaruhi kesehatan kura-kura.

Berikut perbandingan beberapa wadah yang biasa dipakai:

Jenis WadahKelebihanKekurangan
KolamLuas, terkesan seperti di alam.Pemeliharaan mungkin lebih melelahkan.
Aquarium kacaEstetik.Resiko pecah.
Aquarium akrilikRingan.Rentan bocor karena tekanan air.
Bak FiberAlternatif kolam, portable.Harganya lumayan tinggi.
Box KontainerAlternatif aquarium, portable.Bahan plastik dikhawatirkan mempengaruhi kesehatan.
Baskom/EmberSimpel, murah.Resiko kesehatan.

Saya pribadi lebih menyarankan penggunaan kolam, aquarium kaca, atau bak fiber. Meski tetap memiliki kekurangan, namun ketiga jenis wadah ini setidaknya tidak beresiko mempengaruhi kesehatan kura-kura yang kita pelihara.

Untuk ukurannya bisa disesuaikan dengan ukuran kura-kura yang akan kita pelihara. Pastikan jangan terlalu sempit, supaya tidak mempengaruhi pertumbuhannya, serta tidak pula menyebabkan kura-kura stres karena “penjara” yang mengekangnya.

Pertimbangkan juga soal pertumbuhan kura-kura ke depannya. Sebagian kura-kura air memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Jika sekarang kamu menggunakan aquarium yang sempit, mungkin dalam waktu dekat kamu harus meng-upgrade aquarium ke yang lebih besar lagi.

#2. Mengatur Kedalaman Air Pada Aquarium Kura-Kura

Satu hal yang perlu dipahami di sini ialah, kura-kura air tetaplah reptil. Ia bukan amfibi, apalagi ikan. Namun di sisi lain, ia juga merupakan hewan aquatic yang sudah selayaknya membutuhkan air.

Berangkat dari hal tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa penting sekali dalam mengatur kedalaman air bagi kura-kura. Lantas seberapa dalamkah ketinggian air yang baik baginya?

Kura-kura air dapat disimpan pada air dengan ketinggian 3 kali tinggi tubuhnya. Bisa lebih tinggi, namun pastikan adanya area daratan sebagai tempat istirahatnya, karena kura-kura air –semi aquatic khususnya- tidak dapat selamanya berada di perairan.

Bagaimana jika lebih rendah lagi? Ternyata ini pun tidak baik. Sebab, jika sewaktu-waktu posisi kura-kura terbalik (karena terjatuh atau mungkin hal lainnya), ia akan kesulitan untuk mengembalikan lagi posisi tubuhnya ke kondisi semula.

#3. Sediakan Daratan atau Basking Spot

Daratan atau basking spot, mungkin tidak begitu penting jika kita memelihara kura-kura full aquatic. Namun lain halnya dengan kura-kura semi aquatic, yang notabene lebih sering dipelihara dan membutuhkan area daratan.

Sesuai namanya, kura-kura semi aquatic tidak mampu bertahan di area perairan secara terus-menerus. Mereka membutuhkan daratan sebagai tempat beristirahat, berjemur, hingga bertelur jika sudah memasuki masanya.

Kura-kura Brazil salah satunya. Yup, kura-kura ini merupakan salah satu jenis kura-kura semi aquatic yang paling banyak dipelihara. 

Nah, jika kamu ingin memelihara kura-kura semacam ini, maka penting sekali untuk menyiapkan area daratan, ya. Bisa menggunakan pasir, kayu, batuan, atau basking area siap pakai yang kini sudah banyak tersedia di toko-toko aquarium.

#4. Pentingnya Pemasangan Lampu

Kura-kura air termasuk jenis hewan berdarah dingin, di mana mereka tidak memiliki kemampuan untuk menghangatkan tubuhnya sendiri. 

Di alamnya, kura-kura akan memanfaatkan kehangatan sinar matahari untuk memperoleh kebutuhan sinar UVA dan UVB. Namun saat dipelihara, banyak pemelihara yang lalai akan hal ini. Mungkin karena melihat kura-kuranya sehat-sehat saja.

Padahal tidak demikian, lho. Kura-kura yang hidup tanpa asupan sinar UVA dan UVB, ibarat dipaksa untuk hidup dalam iklim terburuk yang ia mampu tinggali. Mungkin kura-kura mampu bertahan, tapi sejatinya mereka tersiksa.

Oleh karena itu, lampu UVA dan UVB penting sekali untuk disediakan. UVA berfungsi untuk menghangatkan tubuh dan meningkatkan nafsu makannya, sedangkan UVB berfungsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D bagi kura-kura.

NB: Kura-kura tetap harus rutin dijemur meski sudah menggunakan lampu UVA dan UVB.

Bagaimana dengan lampu aquarium? Penggunaannya boleh saja, tapi bukan sebagai pengganti lampu UVA dan UVB, karena jenis lampu ini tidak memiliki kemampuan tersebut, melainkan sebagai dekorasi semata.

Selain itu, pastikan juga kura-kura tidak menjadi stres karena keberadaan lampu aquarium tersebut, karena biasanya lampu aquarium memiliki cahaya yang cukup menyilaukan mata.

#5. Penggunaan Heater di Aquarium Kura-Kura

Masih soal kehangatan bagi kura-kura. Selain lampu, penggunaan penghangat air atau heater juga mungkin diperlukan.

Ini tidak mutlak sih, namun menjadi wajib jika:

  • Suhu air terlalu dingin.
  • Suhu air tidak stabil (naik turun secara signifikan).
  • Kura-kura sakit.

Jika suhu air sudah mencukupi dan kura-kura dalam keadaan sehat, maka tanpa heater pun tak masalah.

Selain itu, heater juga harus digunakan dengan hati-hati: 

  • Pastikan heater yang digunakan sesuai dengan volume air (bukan volume aquarium).
  • Simpan pada tempat yang aman dan tidak melukai kura-kura.
  • Heater tidak dalam kondisi rusak (bocor atau suhu terus meningkat).

#6. Sistem Filtrasi untuk Memelihara Air

Untuk memelihara kebersihan air dalam aquarium, maka sistem filtrasi sebaiknya perlu diterapkan. Apalagi jika aquarium yang digunakan berukuran besar, keberadaan sistem filtrasi pastinya akan sangat membantu.

Penggunaan jenis filter dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan kandang. Jika aquarium berukuran kecil, internal filter juga mungkin sudah mencukupi. Namun jika aquarium relatif besar, diperlukan filter dengan media yang lebih lengkap.

Media yang digunakan bisa mengikuti media-media yang biasa diterapkan untuk sistem filtrasi ikan hias. Mulai dari filter mekanik untuk menyaring kotoran berukuran besar, filter biologis sebagai rumah bakteri, hingga filter kimiawi untuk menyerap zat-zat berbahaya pada air.

Jika kamu menggunakan power head untuk memompa air ke dalam wadah filter, pastikan mesin terendam secara penuh untuk menghindari overheat. Hal ini mengingat biasanya ketinggian air bagi kura-kura tidak terlalu dalam.

#7. Kelengkapan Lainnya dan Dekorasi

Terakhir adalah kelengkapan-kelengkapan tambahan serta dekorasi bagi aquarium. 

Kelengkapan lain yang dimaksud di sini meliputi alat-alat penunjang pemeliharaan, seperti alat untuk mengecek parameter air, suhu, pH, dan kelembaban misalnya. Kelengkapan seperti ini biasanya baru mulai dibutuhkan seiring proses pemeliharaan kura-kura berlangsung.

Sedangkan dekorasi dapat disesuaikan dengan selera. Misalnya penggunaan substrat pada dasar aquarium, penambahan lampu LED, batu-batuan, hingga tanaman hidup. Penggunaan dekorasi semacam ini tentunya bersifat opsional saja.

Akhir Kata

Seperti itulah kira-kira tips mengenai set up aquarium kura-kura air.

Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan kita lebih terbayang dalam apa-apa yang mesti disiapkan sebelum dan saat memelihara kura-kura air, serta memahami tentang apa saja hal-hal yang mesti diprioritaskan.

Semoga bermanfaat. 

Categories
Reptil

Daftar Harga Kura-Kura Darat dan Air di Indonesia

Berapa sih harga kura-kura di Indonesia? Apa mahal?

Kura-kura adalah salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh para penhobi. Selain memiliki bentuk yang lucu dan unik, kura-kura juga dikenal sebagai hewan eksotis yang menarik dipelihara, perawatannya mudah, dan bisa hidup lama.

Namun, sebelum memutuskan untuk memelihara kura-kura, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui, salah satunya adalah soal harga.

Harga kura-kura tentu bervariasi, tergantung pada jenis, ukuran, usia, dan kualitasnya. Ada kura-kura yang harganya murah, ada juga yang harganya mahal. Harga kura-kura juga dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran di pasaran.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi tentang harga untuk beberapa jenis kura-kura di Indonesia, meliputi kura-kura darat maupun kura-kura air. Simak ulasan kami berikut ini!

#1. Harga Aldabra Tortoise

Kura-kura Aldabra adalah kura-kura darat terbesar kedua di dunia, setelah kura-kura Galapagos. Kura-kura Aldabra berasal dari Kepulauan Aldabra di Samudra Hindia.

Kura-kura Aldabra memiliki tempurung yang berwarna hitam atau abu-abu, dengan ukuran yang bisa mencapai 1,5 meter dan berat hingga 250 kg.

Kura-kura Aldabra adalah hewan yang dilindungi oleh CITES, sehingga perdagangannya harus mengikuti aturan yang ketat.

Harga kura-kura Aldabra di Indonesia sangat mahal, karena kura-kura ini langka dan sulit dibudidayakan. Harga kura-kura Aldabra yang masih bayi berkisar antara Rp 25-30 juta per ekor. Sedangkan harga kura-kura Aldabra yang sudah dewasa bisa mencapai ratusan juta rupiah.

#2. Harga Sulcata Tortoise

Kura-kura Sulcata adalah kura-kura darat terbesar ketiga di dunia, setelah kura-kura Galapagos dan Aldabra. Kura-kura Sulcata berasal dari daerah gurun di Afrika.

Kura-kura Sulcata memiliki tempurung yang berwarna kuning atau coklat, dengan ukuran yang bisa mencapai 80 cm dan berat hingga 100 kg.

Dibanding kura-kura Aldabra, harga kura-kura Sulcata di Indonesia masih lebih terjangkau. Harga kura-kura Sulcata yang masih bayi berkisar antara Rp 1-2 juta per ekor. Sedangkan harga kura-kura Sulcata yang sudah dewasa bisa mencapai puluhan juta rupiah.

#3. Harga Kura-Kura Pardalis

Kura-kura Pardalis adalah kura-kura darat yang juga berasal dari Afrika. Kura-kura Pardalis memiliki tempurung yang berwarna kuning kecokelatan, dengan bintik-bintik berwarna hitam. Ukuran kura-kura Pardalis bisa mencapai 40 cm dan berat hingga 13 kg.

Harga kura-kura Pardalis di Indonesia cukup bervariasi, tergantung pada corak dan ukurannya. Harga kura-kura Pardalis yang masih bayi berkisar antara 1 hingga 5 juta rupiah per ekor. Sedangkan harga kura-kura Pardalis yang sudah dewasa bisa mencapai puluhan juta rupiah per ekor.

#4. Harga Kura-Kura Indian Star

Kura-kura Indian Star adalah kura-kura darat yang berasal dari India dan Sri Lanka. Kura-kura Indian Star memiliki tempurung yang berwarna coklat dan hitam, dengan motif bintang-bintang yang khas. Ukuran kura-kura Indian Star bisa mencapai 25 cm.

Harga kura-kura Indian Star di Indonesia cukup mahal, karena kura-kura ini sudah semakin langka dan sulit didapatkan. Harga kura-kura Indian Star bisa mencapai puluhan juta rupiah per ekornya.

#5. Harga Alligator Snapping Turtle

Kura-kura AST adalah kura-kura air terbesar di dunia, yang berasal dari Amerika Utara. Kura-kura AST memiliki tempurung yang berduri dan mulut yang besar. Ukuran kura-kura AST bisa mencapai 80 cm dan berat hingga 100 kg. Kura-kura AST adalah hewan yang buas dan berbahaya.

Harga kura-kura AST di Indonesia cukup mahal, karena kura-kura stok yang langka dan permintaan yang tinggi. Kura-kura AST ukuran 10 cm adalah sekitar 1 juta rupiah per ekornya. Sedangkan harga kura-kura AST 20 cm adalah sekitar 3 jutaan.

#6. Harga Common Snapping Turtle

Kura-kura CST adalah kura-kura air yang berasal dari Amerika Utara dan Tengah. Kura-kura CST memiliki tempurung yang berwarna coklat atau hitam, dengan mulut yang besar dan tajam. Kura-kura CST juga merupakan hewan yang agresif dan seringkali melakukan penyerangan.

Harga kura-kura CST di Indonesia lebih terjangkau dibanding AST. Harga kura-kura CST yang masih bayi berkisar antara Rp 200-300 ribuan per ekor.

#7. Harga Kura-Kura Brazil

Kura-kura Brazil adalah kura-kura air yang berasal dari Amerika Selatan. Kura-kura Brazil memiliki tempurung yang berwarna hijau atau coklat, dengan kepala yang berwarna merah. Ukuran kura-kura Brazil bisa mencapai 30 cm dan berat hingga 3 kg.

Harga kura-kura Brazil di Indonesia cukup terjangkau, karena kura-kura ini banyak dan populer di pasaran. Harga kura-kura Brazil yang masih bayi berkisar antara Rp 20-50 ribu per eko². Sedangkan harga kura-kura Brazil yang sudah dewasa bisa mencapai Rp 100-300 ribu per ekor.

Akhir Kata

Demikianlah kurang lebih informasi yang bisa kami sampaikan tentang harga kura-kura di Indonesia, baik kura-kura darat maupun kura-kura air.

Ingat, harga yang tertera dalam artikel ini hanya bisa digunakan sebagai patokan, karena harga di pasaran dapat berbeda-beda, tergantung penjual, ukuran, kualitas, dan lain sebagainya. Selain itu, harga juga bisa berubah sewaktu-waktu.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memelihara kura-kura sebagai hewan peliharaan.

Categories
Reptil

5 Kura-Kura Paling Berbahaya Ini Populer Diadopsi!

Apa kura-kura paling berbahaya di dunia? Jawabannya adalah kura-kura AST. Dengan cengkeraman gigitan yang paling kuat, kura-kura ini dinobatkan sebagai spesies kura-kura yang paling berbahaya di dunia.

Menariknya, meski disebut paling berbahaya, kura-kura AST justru populer dipelihara. Harganya pun terbilang tinggi, yang di antara faktor pengaruhnya adalah tingginya permintaan pasar.

Ternyata bukan hanya kura-kura AST, beberapa kura-kura berbahaya lainnya juga banyak yang diincar oleh para penghobi, lho.

Nah, pada artikel ini, kami akan membahas tentang beberapa jenis kura-kura paling berbahaya di dunia, tapi populer diadopsi. Apa sajakah itu? Simak artikel ini sampai habis!

Kura-Kura Paling Berbahaya, Tapi Populer Diadopsi

www.inaturalist.org

#1. Kura-Kura AST, Spesies Paling Berbahaya

Di urutan pertama, tentu tidak lain tidak bukan ialah kura-kura AST, alias Alligator Snapping Turtle.

Alligator Snapping Turtle (Macrochelys temminckii) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Utara.

Kura-kura ini memiliki nama alligator karena bentuk cangkangnya yang mirip dengan buaya. Mereka juga memiliki ukuran yang sangat besar, bisa mencapai 80 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 100 kg.

Alligator Snapping Turtle memiliki rahang yang sangat kuat, dan menurut salah satu referensi yang kami dapatkan bisa menghasilkan tekanan sebesar 1.004 psi. Mereka memiliki taring yang tajam dan bisa dengan mudah memotong jari tangan manusia.

Kura-kura ini biasanya bersembunyi di dasar sungai atau danau dan menunggu mangsanya. Mereka menggunakan lidahnya yang berbentuk seperti cacing untuk memancing ikan atau hewan lain.

Jika kamu ingin mengadopsi kura-kura ini, sebaiknya kamu sudah memiliki ilmu yang cukup untuk menanganinya dan mempertimbangkan faktor resikonya.

#2. Kura-Kura CST

Selain kura-kura AST, kerabatnya kura-kura CST atau Common Snapping Turtle juga tentunya masuk dalam nominasi ini.

Common Snapping Turtle (Chelydra serpentina) adalah jenis kura-kura air tawar yang juga berasal dari Amerika Utara. Kura-kura ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari Alligator Snapping Turtle, tetapi masih cukup besar, bisa mencapai 50 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 20 kg.

Common Snapping Turtle juga memiliki rahang yang kuat dan taring yang tajam, meski tidak sekuat Alligator Snapping Turtle.

Di sisi lain, meski tidak sekuat AST, kura-kura ini justru lebih agresif dan mudah tersinggung, terutama jika merasa terancam atau terganggu. Mereka bisa menyerang dengan cepat dan menggigit dengan keras.

Dalam habitatnya, Common Snapping Turtle biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau kolam yang berlumpur.

Kura-kura ini kadang didapati berjemur di atas batuan atau kayu. Namun jika terganggu, mereka akan langsung masuk ke dalam air dan menghilang begitu saja.

#3. Kura-Kura Mata-Mata

Kura-Kura Mata-Mata (Chelus fimbriatus) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Selatan.

Mata-mata merupakan spesies kura-kura yang sangat unik, khususnya dari segi penampilan mereka. Dengan cangkang yang berlekuk-lekuk, kulit yang berlipat-lipat, leher yang panjang dan pipih, serta kepala segitiga.

Kura-kura ini tergolong berukuran sedang, bisa mencapai 45 cm panjangnya dan beratnya sekitar 15 kg.

Pada dasarnya, kura-kura mata-mata adalah kura-kura yang sangat pemalu dan jarang keluar dari air. Kura-kura ini biasanya berdiam di dasar sungai atau danau yang berair keruh dan banyak tanaman. Kura-kura ini menggunakan lehernya yang panjang untuk menangkap mangsanya, seperti ikan, katak, atau udang.

Karena pemalu, kura-kura mata-mata jarang menyerang manusia. Meski begitu, mereka bisa menggigit dengan kuat dan melukai, khususnya ketika merasa terancam.

#4. Kura-Kura Leher Ular

Kura-Kura leher ular (Chelodina longicollis) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Australia. Dinamakan leher ular karena lehernya yang sangat panjang dan bisa melipat ke belakang.

Kura-kura leher ular berukuran kecil, hanya sekitar 25 cm panjangnya dan beratnya sekitar 1 kg. Mereka merupakan kura-kura yang aktif dan lincah, bisa bergerak dengan cepat di air maupun di darat.

Kura-kura ini biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau genangan air yang dangkal. Mereka menggunakan lehernya yang panjang untuk mengejutkan dan menangkap mangsanya, seperti ikan, katak, atau serangga.

Kura-kura ini juga bisa menggigit dengan kuat, tetapi sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Masalahnya, leher kura-kura ini sangat panjang, sehingga jangkauan gigitannya cukup luas ke segala arah.

#5. Labi-Labi

Labi-Labi (Trionyx sinensis) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Asia, terutama China. Mereka memiliki ciri-ciri yang berbeda dari kura-kura lain, yaitu cangkangnya yang lunak, sehingga kadang disebut sebagai kura-kura cangkang lunak.

Labi-labi memiliki ukuran yang bervariasi, bisa mencapai 100 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 50 kg.

Labi-labi adalah kura-kura yang sangat rakus dan pemangsa, bisa memakan apa saja yang bisa dimasukkan ke mulutnya, seperti ikan, katak, burung, tikus, atau bahkan ular. Mereka memiliki rahang yang kuat dan gigitan yang tajam, sehingga bisa melukai manusia dengan mudah.

Labi-labi biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau kolam yang berair jernih dan banyak oksigen. Mereka kadang ditemukan berjemur di atas tanah, tetapi akan langsung masuk ke air dan menyelam ketika terancam.

Tertarik Mengadopsi Kura-Kura Paling Berbahaya?

Itulah lima jenis kura-kura paling berbahaya di dunia yang populer diadopsi.

Meskipun kura-kura adalah hewan yang menarik dan eksotis, tetapi beberapa di antaranya terbilang berbahaya untuk diadopsi. Bahkan, beberapa kura-kura bisa menjadi sangat berbahaya dan membahayakan keselamatan kamu.

Jadi, jika kamu berencana mengadopsi salah satu kura-kura tersebut, jangan lupa pertimbangkan faktor resiko yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Bagaimana? Tertarik mengadopsi?

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang kura-kura. Terima kasih telah membaca!