Categories
Reptil

Lengkap! Seperti Inilah Cara Merawat Kura-Kura CST

Halo penggemar hewan eksotis! Sudah tahukah kamu bagaimana cara merawat kura-kura CST dengan benar? Atau jangan-jangan, selama ini masih asal-asalan dalam merawatnya? Yuk, kita pelajari lagi.

Kura-kura CST atau Common Snapping Turtle (Chelydra serpentina) adalah salah satu jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Utara.

Ciri khasnya berupa perawakan yang seperti hewan purba, tempurung yang besar dan keras, serta rahang yang kuat dan tajam. Ukuran dewasa berkisar di angka 15 kg untuk beratnya dan 50 cm untuk panjangnya.

Spesies kura-kura satu ini termasuk hewan yang agresif dan tidak mudah jinak, sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya.

Cara Merawat Kura-Kura CST

Jika kamu ingin atau sedang memelihara kura-kura CST, maka ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Ini pembahasannya!

#1. Aquarium atau Kolam

Cara Merawat Kura-Kura CST Dimulai dari Menyediakan Tempat Tinggalnya.
kylefromohio.blogspot.com

Kura-kura CST membutuhkan wadah yang cukup luas sebagai tempat tinggalnya. Bisa berupa kolam, aquarium, atau sekadar kolam fiber. Kura-kura CST kecil masih bisa dipelihara di dalam box container plastik.

Sebagai gambaran, kamu bisa menggunakan aquarium atau kolam yang berukuran minimal 150 x 100 x 50 cm untuk satu ekor kura-kura CST dewasa. Sedangkan untuk ukuran kecil, 60 x 30 x 30 cm kami rasa sudah cukup.

Pastikan air di dalamnya bersih dan memiliki suhu antara 22-28°C. Kamu juga dapat menambahkan filter, pompa, dan pemanas air untuk menjaga kualitas air.

Selain itu, akan lebih baik jika kamu melengkapinya dengan tempat kering atau daratan untuk kura-kura CST berjemur dan beristirahat.

Meskipun banyak penghobi yang meninggalkan hal ini, namun pada faktanya kami sering mendapati kura-kura CST rawatan kami sering menaiki kayu yang tersedia di aquarium sebagai dekorasi.

Kamu bisa menggunakan basking plastik, batu, kayu, atau area tanah yang diletakkan di salah satu sudut aquarium atau kolam.

Pastikan area kering tersebut mudah dijangkau oleh kura-kura CST dan memiliki suhu antara 28-32°C. Semakin optimal lagi jika kamu menambahkan lampu UVB untuk membantu sintesis vitamin D3 pada kura-kura CST.

#2. Pakan

petfinder.com

Kura-kura CST adalah predator omnivora yang mendekati karnivora. Maksudnya, di alam liar mereka adalah hewan pemakan segala, namun daging-dagingan hasil buruannya lebih mereka sukai.

Kamu bisa memberikan pakan berupa ikan, udang, cacing, maggot, jangkrik, kodok, tikus, kepala ayam, daging sapi giling, dan pelet khusus kura-kura. Berikan pakan tersebut secara bervariasi dan seimbang, sesuai dengan kebutuhan nutrisi kura-kura CST.

Sesuaikan pemberian pakan dengan kebutuhannya. Patokan awal, kamu bisa berikan pakan seukuran kepalanya, atau menghitung 2-3% dari berat badannya. Jika kurang, kamu bisa menambahkannya. Jika terlalu banyak, kurangi di pemberian berikutnya.

Kura-kura CST memiliki metabolisme yang relatif lambat. Kamu bisa memberi makan kura-kura CST kecil sehari satu sampai dua kali. Semakin besar ukurannya, interval pemberian pakan bisa semakin dikurangi.

Berikan pakan di dalam air, agar kura-kura CST dapat menelan dengan mudah. Jangan memberikan pakan berlebihan, karena dapat menyebabkan kura-kura CST kegemukan atau sakit.

#3. Menjaga Kebersihan Air

Bicara Cara Merawat Kura-Kura CST, Tidak Luput dari Merawat Kualitas Air.
researchgate.net

Merawat hewan air berarti merawat kebersihan dan parameter air. Air yang kotor dapat menyebabkan kura-kura CST terkena penyakit kulit, mata, atau pernapasan. Oleh karena itu, kamu harus rutin mengganti air di dalam aquarium atau kolam.

Jika kamu menggunakan sistem filtrasi, maka kamu bisa mengganti air setiap minggu, atau lebih cepat jika terlalu kotor. Sedangkan jika tanpa sistem filtrasi, penggantian air harus dilakukan satu sampai dua hari sekali.

Gunakan air yang bersih dan tidak mengandung klorin atau zat kimia lainnya.

#4. Menjaga Kebersihan Kura-Kura CST

kimberlymoynahan.com

Selain air, tubuh kura-kura CST juga perlu dibersihkan secara berkala, terutama bagian tempurung, kulit, dan kaki.

Untuk membersihkannya, kamu dapat menggunakan sikat gigi yang lembut kura-kura CST kecil, atau sikat pakaian untuk kura-kura CST dewasa. Pastikan tidak menggosoknya terlalu keras, karena dapat melukai kura-kura CST.

Hindari menggunakan sabun mandi, pasta gigi, deterjen, atau zat kimia lain yang bukan peruntukannya, karena dapat merusak lapisan pelindung pada kura-kura CST dan dikhawatirkan memicu iritasi.

Jika kamu ingin menggunakan sabun, gunakanlah sabun khusus kura-kura atau reptil yang saat ini sudah semakin banyak variannya di toko-toko hewan peliharaan.

#5. Perlukah Kura-Kura CST Dijemur?

Menjemur Adalah Bagian Penting Dalam Rangkaian Cara Merawat Kura-Kura CST.
will.illinois.edu

Kura-kura CST membutuhkan sinar matahari untuk membantu sintesis vitamin D3, yang berguna untuk kesehatan tulang dan tempurung. Di samping itu, kura-kura CST juga merupakan hewan berdarah dingin yang tidak bisa menghangatkan tubuhnya sendiri.

Untuk itu, jangan lupa menjemur kura-kura CST di bawah sinar matahari pagi selama 15-30 menit setiap hari. Pastikan suhu udara tidak terlalu panas atau dingin, dan jangan meninggalkan kura-kura CST tanpa pengawasan.

#6. Cara Memegang Kura-Kura CST

thevlm.org

Kura-kura CST adalah hewan yang agresif dan dapat menggigit dengan kuat. Jika kamu ingin memegang kura-kura CST, maka kamu harus berhati-hati. Pegang kura-kura CST dari bagian belakang tempurung, dan jauhkan tangan kamu dari mulut dan kaki kura-kura CST.

Di samping itu, jangan membalik atau menggantung kura-kura CST, karena dapat menyebabkan cedera pada organ dalamnya.

#7. Jika Kura-Kura CST Sakit

crestwoodvethospital.com

Jika kamu melihat gejala-gejala penyakit seperti mata bengkak, hidung berair, nafsu makan menurun, lesu, luka, terindikasi adanya jamur, atau perubahan warna pada tempurung atau kulit kura-kura CST, segera bawa kura-kura CST ke dokter hewan yang mampu menangani reptil.

Jangan coba-coba mengobati kura-kura CST sendiri, karena dapat memperburuk kondisinya, kecuali kamu adalah dokter hewan itu sendiri. Ikuti saran dan petunjuk dari dokter hewan mengenai pengobatan dan perawatan kura-kura CST.

Akhir Kata

Demikianlah artikel tentang cara merawat kura-kura CST. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memelihara kura-kura CST.

Ingat, kura-kura CST adalah hewan yang membutuhkan perhatian dan tanggung jawab yang besar. Jangan memelihara kura-kura CST jika kamu tidak siap untuk merawatnya dengan baik. Selamat mencoba!

Categories
Reptil

10+ Fakta Unik Kura-Kura CST yang Harus Kamu Tahu!

Sudah tahukah kamu bahwa ada banyak sekali fakta unik dan menarik tentang kura-kura CST?

Kura-kura CST (Common Snapping Turtle) adalah salah satu jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Utara. Kura-kura ini memiliki ciri-ciri fisik yang unik dan menarik, yang membuatnya berbeda dari kura-kura lainnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa fakta unik tentang kura-kura ini. Simak yuk!

Fakta Unik Kura-Kura CST

#1. Arti Nama

thevlm.org

Fakta unik pertama tentang kura-kura CST adalah soal arti namanya.

Kura-kura CST adalah singkatan dari Common Snapping Turtle, yang berarti kura-kura penggigit biasa.

Nama “Snapping” menggambarkan kemampuan kura-kura ini untuk menggertakan rahangnya dengan sangat kuat, sehingga bisa memotong atau melukai apa saja yang masuk ke dalam mulutnya.

Di samping itu, kata “Common” bermakna bahwa spesies ini adalah jenis biasa dalam kelompok kura-kura Snapping, karena ada jenis lain dalam kelompok ini yang lebih mirip buaya dan dinamai Alligator Snapping Turtle.

#2. Gigitan yang Kuat

mentalfloss.com

Kura-kura CST memiliki rahang yang sangat kuat dan bisa menghasilkan tekanan sebesar 210 N. Dengan kekuatan sebesar ini, mereka dapat dengan mudah mengoyak mangsanya, menghancurkan buah-buahan keras seperti apel dan wortel, atau bahkan melubangi sebuah kaleng.

#3. Memakan Apapun

grit.com

Meski predator dan dominan mengonsumsi daging-dagingan, banyak sumber mengatakan bahwa kura-kura CST masih tergolong hewan omnivora, yang berarti bisa memakan segala.

Kura-kura CST tidak memilih-milih makanan, dan bisa memakan hampir semua jenis makanan yang ada di perairan, seperti tumbuhan air, ikan, katak, ular, burung, tikus, bahkan kura-kura lainnya. Kura-kura CST juga tidak segan-segan memakan bangkai yang ada di sekitarnya.

Kura-kura CST bisa menelan mangsanya utuh, atau memotongnya menjadi potongan-potongan kecil dengan rahangnya yang tajam.

#4. Kembaran Alligator Snapping Turtle

theturtlehub.com

Seperti yang telah disinggung sedikit sebelumnya, kura-kura CST memiliki berkerabat dekat dengan Alligator Snapping Turtle atau kura-kura AST.

Kura-kura AST adalah jenis kura-kura air tawar terbesar di dunia, yang bisa mencapai panjang 80 cm dan berat lebih dari 100 kg.

Kura-kura AST juga memiliki ciri-ciri fisik yang mirip dengan kura-kura CST, seperti tempurung yang bergerigi, leher yang panjang, dan rahang yang kuat.

Meski demikian, bukan berarti keduanya tak bisa dibedakan. Kamu bisa membaca beberapa perbedaan antara kura-kura CST dan AST di artikel ini.

#5. Postur Tubuh Seperti Hewan Purba

themeateater.com

Kura-kura CST memiliki postur tubuh yang terlihat bagaikan seekor hewan purba. Spesies ini memiliki tempurung yang besar dan berat, leher yang panjang dan berlipat, ekor yang panjang dan bergerigi, dan keseluruhannya dihiasi dengan tonjolan-tonjolan khas purba kala.

Belum lagi, karapas atau tempurung kura-kura CST dihiasi hanya dengan warga gelap nan polos, mulai dari hitam, cokelat, hingga hijau tua, sehingga memberikan kesan purba yang semakin kuat.

Di samping itu, kura-kura CST juga memiliki daya tahan yang luar biasa. Mereka bisa bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan, bahkan di musim dingin yang ekstrem.

#6. Karapas Bergerigi yang Semakin Halus Seiring Waktu

a-z-animals.com

Karapas kura-kura CST memiliki scute atau sisik tempurung yang membentuk tonjolan-tonjolan. Namun, scute pada karapasnya itu tidak selamanya berbentuk seperti itu.

Ketika kura-kura CST masih kecil, karapasnya lebih bergerigi dan lebih menonjol. Mungkin hal ini bermanfaat sebagai perlindungan ekstra bagi kura-kura CST yang masih rentan.

Namun, seiring bertambahnya usia, karapas kura-kura CST akan semakin halus dan lebih datar, sehingga tonjolan-tonjolan tersebut hilang menyisakan sedikit bagiannya saja.

#7. Karapas Sering Ditumbuhi Lumut

reconnectwithnature.org

Kura-kura CST adalah hewan yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam air daripada di darat. Mereka biasanya hidup di perairan yang tenang dan berlumpur, seperti danau, sungai, rawa, atau kanal.

Kura-kura CST juga tidak sering keluar dari air, kecuali untuk bertelur atau berjemur di bawah sinar matahari.

Oieh sebab itu, karapas kura-kura CST sering kali ditumbuhi lumut atau alga. Hal ini memberikan warna hijau atau cokelat pada karapasnya.

Jangan salah, nyatanya lumut atau alga yang tumbuh di karapasnya ini bisa memberikan beberapa manfaat bagi kura-kura CST, seperti:

  • Memberikan kamuflase atau penyamaran bagi kura-kura CST, sehingga bisa menghindari predator atau mangsa yang melihatnya.
  • Memberikan isolasi atau perlindungan bagi kura-kura CST, sehingga bisa menjaga suhu tubuhnya tetap stabil, terutama di musim dingin.

#8. Kura-Kura Ganas yang Populer Dipelihara

animalspot.net

Kura-kura CST adalah hewan yang ganas dan agresif, terlebih lagi ketika merasa terancam atau terganggu. Kura-kura CST akan menyerang apa saja yang mendekatinya, baik itu hewan lain, manusia, atau bahkan benda mati.

Spesies kura-kura ini akan mengeluarkan lehernya dengan cepat dan menggigitkan rahangnya dengan kuat, sehingga bisa menyebabkan luka atau patah tulang pada korban. Mereka juga bisa mengeluarkan bunyi mendesis, yang menunjukkan kemarahannya.

Kura-kura CST juga tidak mudah jinak, dan bisa tetap ganas meskipun sudah dipelihara sejak kecil.

Namun, meskipun dikenal ganas dan agresif, kura-kura CST tetap menjadi hewan yang populer dipelihara oleh banyak orang, terutama oleh para penghobi kura-kura. Kura-kura CST memiliki daya tarik tersendiri, karena memiliki ciri-ciri fisik yang unik dan menarik, serta memiliki karakter yang kuat dan tangguh.

Soal perawatan, kura-kura CST juga relatif mudah dipelihara, karena tidak membutuhkan perawatan khusus, dan bisa bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan.

#9. Kadang Ditemukan di Perairan Payau

quora.com

Kura-kura CST adalah hewan yang bisa beradaptasi dengan berbagai jenis habitat air tawar, seperti danau, sungai, rawa, atau kanal. Namun, kura-kura CST juga bisa ditemukan di perairan payau, yaitu perairan yang memiliki kadar garam antara air tawar dan air laut.

Kura-kura CST bisa bertahan hidup di perairan payau, karena memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuhnya. Kura-kura CST juga bisa memanfaatkan perairan payau sebagai tempat mencari makanan, berlindung, atau bermigrasi.

#10. Hewan Nokturnal

dailyitem.com

Kura-kura CST adalah hewan yang aktif di malam hari, atau nokturnal. Kura-kura CST biasanya beristirahat di dasar air atau di bawah lumpur di siang hari, dan keluar untuk mencari makanan di malam hari.

#11. Lebih Banyak Menghabiskan Waktu di Dalam Air

threeriversparks.org

Meski tergolong kura-kura semia aquatic, kura-kura CST nyatanya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam air daripada di darat.

Tubuh mereka besar dan berat, sehingga membuatnya sulit bergerak di darat. Selain itu, kaki kura-kura CST juga pendek dan berselaput, yang lebih cocok untuk berenang di air.

Kura-kura CST hanya keluar dari air untuk beberapa alasan, seperti berjemur, bertelur, atau berpindah tempat.

Hal inilah yang membuat para pemeliharanya jarang menyediakan zona daratan di kandang CST mereka. Para pemelihara lebih senang menempatkan kura-kura CST di air yang dangkal tanpa menambahkan zona daratan.

#12. Jenis Kelamin Telur Dipengaruhi Suhu Inkubasi

foragerchef.com

Kura-kura CST adalah hewan yang jenis kelaminnya dipengaruhi oleh suhu inkubasi saat dalam telur, atau dikenal dengan istilah temperature-dependent sex determination (TSD).

Artinya, jenis kelamin anak kura-kura CST ditentukan oleh suhu lingkungan saat telur menetas, bukan oleh kromosom atau genetik.

  • Jika suhu inkubasi tinggi, maka telur akan menetas menjadi anak kura-kura CST betina.
  • Jika suhu inkubasi rendah, maka telur akan menetas menjadi anak kura-kura CST jantan.
  • Jika suhu inkubasi sedang, maka sebagian telur akan menetas menjadi jantan dan sebagian lainnya betina.

Suhu inkubasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti cuaca, musim, waktu, kedalaman, dan lokasi lubang telur.

Akhir Kata

Itulah beberapa fakta unik dan menarik seputar kura-kura CST. Dari sekian banyak fakta yang ada, mana sajakah yang sudah kamu ketahui?

Kesimpulannya, kura-kura CST adalah hewan dengan ciri-ciri fisik yang unik dan menarik, serta memiliki karakter yang kuat dan tangguh. Mereka adalah hewan yang bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, dan bisa bertahan hidup hingga sekarang. Mereka juga menjadi hewan yang populer dipelihara oleh banyak orang, terutama oleh para penghobi kura-kura.

Buat kamu yang ingin memelihara kura-kura CST, pastikan kamu bisa memenuhi kebutuhan dan perawatan kura-kura CST dengan baik, juga menghormati hak-hak kura-kura CST sebagai makhluk hidup.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua tentang kura-kura CST. Terima kasih telah membaca!

Categories
Reptil

Kura-Kura CST: Eksplorasi Ciri, Habitat, dan Karakteristiknya!

Kura-kura CST, atau yang berarti Common Snapping Turtle, adalah salah satu jenis kura-kura yang cukup populer dan unik.

Spesies ini adalah kura-kura air tawar ganas yang hidup di Amerika Utara. Nama latinnya Chelydra serpentina. Kura-kura CST termasuk dalam famili Chelydridae, yang merupakan famili kura-kura tertua di dunia.

Salah satu fakta menarik tentang kura-kura CST adalah perawakannya yang terlihat seperti hewan purba nan ganas.

Dalam artikel ini, mari kita sama-sama mengenal lebih jauh tentang kura-kura CST. Pasalnya, mungkin masih ada banyak hal yang belum kita ketahui tentangnya. Mari kita bahas selengkapnya, mulai dari taksonomi, ciri fisik, perilaku, hingga habitatnya. Selamat membaca!

Taksonomi Kura-Kura CST

crestwoodvethospital.com

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang ciri-ciri fisik, perilaku, dan habitatnya, ada baiknya kita mengenal lebih dulu tentang taksonomi atau klasifikasi ilmiahnya.

Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri dan hubungan kekerabatannya.

Berikut adalah taksonomi kura-kura CST:

  • Kingdom: Animalia (hewan)
  • Phylum: Chordata (hewan bertulang belakang)
  • Class: Reptilia (reptil)
  • Order: Testudines (kura-kura)
  • Family: Chelydridae (kura-kura snapping)
  • Genus: Chelydra
  • Species: Chelydra serpentina (Common Snapping Turtle)

Kingdom Animalia secara sederhana adalah kelompok binatang, yaitu makhluk hidup yang memiliki sel eukariotik, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak secara aktif.

Phylum Chordata adalah kelompok hewan yang memiliki notokorda, yaitu suatu struktur penopang yang terletak di sepanjang tubuhnya.

Class Reptilia adalah kelompok hewan yang memiliki sisik, bernapas dengan paru-paru, dan berkembang biak dengan bertelur.

Order Testudines adalah kelompok hewan yang memiliki tempurung, yaitu suatu struktur keras yang melindungi tubuhnya dari luar.

Family Chelydridae adalah kelompok kura-kura yang memiliki ciri-ciri berupa leher yang panjang, ekor yang bergerigi, dan kepala yang besar.

Genus Chelydra adalah kelompok kura-kura snapping yang memiliki ciri-ciri berupa karapas yang bergerigi, kaki yang berselaput, dan mulut yang tajam.

Species Chelydra serpentina adalah jenis kura-kura snapping yang memiliki ciri-ciri berupa warna coklat kehitaman, ukuran yang besar, dan habitat yang luas. Mari kenali lebih jauh ciri-cirinya di sub pembahasan berikutnya.

Ciri-Ciri Kura-Kura CST

inaturalist.org

Karapas

Karapas adalah tempurung bagian atas yang melindungi tubuh kura-kura.

Pada kura-kura CST, karapas ini berwarna coklat gelap atau hitam. Karapas tersebut memiliki bentuk yang bergerigi di usia muda, namun semakin rata seiring bertambahnya usia.

Karapas kura-kura CST juga memiliki tiga scute dorsal, yaitu sisik-sisik besar yang terletak di tengah karapas. Scute dorsal ini mirip dengan yang dimiliki oleh kerabatnya, kura-kura AST (Alligator Snapping Turtle), meskipun lebih kecil.

Kaki

Sebagai kura-kura air, kaki kura-kura CST tentunya berselaput. Hal ini memudahkannya untuk berenang di air.

Keempat kakinya dilengkapi dengan kuku yang panjang tajam, menyempurnakan amunisinya sebagai predator air.

Kulit kakinya kasar seperti berduri, sehingga melengkapi kesan purba yang dimilikinya.

Leher

Leher kura-kura CST sangat panjang dan fleksibel, yang memungkinkan kura-kura CST mampu mengulurkan kepalanya keluar dari karapasnya.

Sama seperti kakinya, leher kura-kura cst juga memiliki kulit kasar yang berkerut

Kepala

Kepala kura-kura CST berbentuk bulat dan besar, dengan mata yang terletak di sisi atas.

Kepala kura-kura CST juga dilengkapi dengan moncong yang keras dan tajam. Mereka menggunakannya untuk mencabik-cabik mangsanya. Meski tidak bergigi, moncong ini sangat tajam dan gigitannya pun sangat kuat.

Ekor

Ekor kura-kura cst juga sangat panjang dan bergerigi, yang menyerupai ekor buaya. Ekor ini berfungsi sebagai alat keseimbangan dan pertahanan. Selain itu, ekor kura-kura CST juga bisa digunakan untuk menyerang atau mengintimidasi predator yang mengancamnnya.

Habitat Kura-Kura CST

wikipedia.org

Setelah mengetahui ciri-ciri fisik kura-kura CST, kita akan membahas tentang habitat atau lingkungan hidupnya.

Habitat kura-kura CST sangat beragam dan luas, mencakup perairan tawar hingga payau di Amerika Utara.

Kura-kura CST menyukai perairan yang memiliki vegetasi dan dasar yang berlumpur, dimana hal ini merupakan indikasi kelengkapan sumber makanan dan tempat persembunyian baginya dari predator lain.

Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang habitat kura-kura CST:

Perairan Payau

Perairan payau adalah perairan yang memiliki kadar garam antara air tawar dan air laut, seperti muara, laguna, atau estuari. Kura-kura CST dapat hidup di perairan payau, karena memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan air dan garam di dalam tubuhnya. Kura-kura CST juga dapat menoleransi perubahan salinitas yang terjadi akibat pasang surut atau curah hujan.

Perairan Tawar

Perairan tawar adalah perairan yang memiliki kadar garam rendah, seperti sungai, danau, rawa, atau kolam. Dibanding perairan payau, kura-kura CST lebih banyak ditemukan di perairan air tawar seperti ini, karena lebih mudah mendapatkan makanan dan tempat berlindung.

Parameter Air

Kura-kura CST dapat hidup di perairan yang dangkal atau dalam, memiliki arus yang lambat atau cepat, memiliki pH asam atau basa, dan suhu dingin maupun hangat. Mereka cukup baik dalam beradaptasi.

Vegetasi

Sederhananya, vegetasi merupakan area yang ditumbuhi oleh banyak tumbuh-tumbuhan.

Kura-kura CST sangat menyukai perairan yang memiliki vegetasi yang lebat, seperti rumput, lumut, alga, atau tanaman air.

Vegetasi memberikan kura-kura CST makanan, oksigen, dan tempat berlindung dari predator atau cuaca ekstrem. Kura-kura CST juga dapat menggunakan vegetasi untuk membuat sarang atau tempat bertelur.

Dasar Berlumpur

Kura-kura CST menyukai perairan dengan dasar yang berlumpur, sehingga mereka dapat menggali atau menyembunyikan diri di dalamnya.

Dasar perairan yang berlumpur juga bisa menjadi “surga makanan” bagi kura-kura CST, karena biasanya banyak mengandung organisme hidup, seperti ikan, udang, kepiting, cacing, atau siput.

Iklim dan Musim

Kura-kura CST dapat hidup di berbagai iklim dan musim, karena memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan suhu, kelembaban, dan cahaya.

Perilaku Kura-Kura CST

blancowateratlas.wordpress.com

Setelah kita mengetahui habitat kura-kura CST, kita akan membahas tentang perilakunya.

Perilaku kura-kura CST sangat beragam dan menarik, mencerminkan karakteristik dan kebiasaannya. Kura-kura CST dikenal sebagai kura-kura yang aktif, agresif, dan ganas.

Lantas seperti apakah perilaku kura-kura CST? Ini penjelasannya.

Mencari Makan

Kura-kura CST adalah kura-kura predator yang berburu untuk memakan daging-dagingan. Kura-kura CST dapat memakan berbagai jenis hewan, seperti ikan, udang, kepiting, cacing, siput, katak, ular, burung, tikus, dan bahkan kura-kura lain.

Tidak seperti kerabatnya, kura-kura AST yang berburu secara pasif menggunakan “lidah cacing” untuk memancing mangsa datang kepadanya. Kura-kura CST lebih suka berlaku aktif secara agresif, mengejar mangsanya untuk ditelannya.

Berkomunikasi

Meskipun tidak seperti anjing, kura-kura CST juga bisa dikatakan cukup komunikatif, dalam artian dapat berinteraksi dengan kura-kura lain atau makhluk hidup lainnya.

Kura-kura CST dapat mengeluarkan suara mendesis. Suara ini digunakan untuk mengekspresikan emosi, seperti marah atau takut.

Kura-kura CST juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan gerakan. Misalnya memasukkan tangan, kaki, dan kepalanya, dengan posisi mulut menganga terbuka sebagai bentuk pertahanan diri ketika mereka ketakutan.

Berkembang Biak

Kura-kura CST adalah hewan ovipar, yang artinya berkembang biak dengan cara bertelur.

Musim kawin kura-kura CST berlangsung dari bulan April hingga November, namun tergantung juga pada suhu dan iklim.

Kura-kura CST jantan akan menggigit atau mengejar kura-kura betina untuk menunjukkan minatnya. Jika kura-kura betina menerima, maka kura-kura CST jantan akan memegang karapas kura-kura betina dengan cakarnya, dan melakukan kopulasi di dalam air.

Kura-kura CST betina akan mencari tempat yang aman dan kering untuk membuat sarang, seperti di pinggir sungai.

Kura-kura CST betina akan menggali lubang di tanah dengan kaki belakangnya, dan meletakkan 20-40 butir telur yang berbentuk bulat. Dilanjut dengan menutup lubang tersebut dengan tanah, lalu meninggalkan telur-telurnya tanpa perawatan.

Telur-telur kura-kura CST akan menetas sekitar 80-90 hari setelah diletakkan.

Bertahan Hidup

Kura-kura CST adalah kura-kura yang tangguh. Mereka dapat bertahan hidup di berbagai kondisi. Mereka memiliki beberapa cara untuk bertahan hidup dari predator, cuaca, atau gangguan lainnya.

Kura-kura CST dapat bertahan hidup dari predator dengan menggunakan karapas dan kuat gigitannya.

Karapas kura-kura CST berfungsi sebagai perisai yang melindungi tubuhnya dari gigitan atau cakaran. Di samping itu, mereka juga menyerang musuh dengan gigitannya yang kuat.

Kura-kura CST dapat bertahan hidup dari cuaca dengan memanfaatkan dasar perairan yang berlumpur atau area vegetasi. Dasar yang berlumpur dapat dijadikannya sebagai tempat menyimpan panas atau dingin. Sedangkan vegetasi berfungsi sebagai tempat yang dapat memberikan oksigen atau kelembaban.

Akhir Kata

Demikianlah pembahasan lengkap tentang pengenalan kura-kura CST.

Kura-kura CST memang merupakan salah satu jenis kura-kura yang unik dan menarik. Kami berharap artikel ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan kita semua tentang kura-kura CST.

Terima kasih telah membaca artikel ini sampai selesai. Kalau kamu memiliki pertanyaan, kritik, atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Dan jika kamu menyukai artikel ini, silakan bagikan ke teman-teman atau media sosial kamu.

Jangan lupa untuk mengikuti situs ini untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Categories
Reptil

Tips Setup Aquarium Kura-Kura CST Agar Makin Estetik

Kura-kura CST (Common Snapping Turtle) adalah salah satu jenis kura-kura air yang memiliki ukuran tubuh yang besar, cangkang yang tebal, dan kepala yang kuat. Kura-kura ini berasal dari Amerika Utara dan dapat hidup hingga 100 tahun. Kura-kura CST termasuk kura-kura yang agresif dan berbahaya, sehingga membutuhkan perawatan yang khusus dan hati-hati.

Salah satu hal yang penting dalam merawat kura-kura CST adalah setup aquariumnya. Aquarium kura-kura CST harus memenuhi beberapa kriteria.

Berikut tips setup aquarium kura-kura CST yang perlu kamu ketahui.

Setup Aquarium Kura-Kura CST

#1. Aquarium

trendir.com

Aquarium adalah tempat tinggal utama bagi kura-kura CST, sehingga harus dipilih dengan baik. Aquarium kura-kura CST harus memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

Kuat dan Tahan Lama

Kura-kura CST adalah kura-kura yang kuat dan berat, sehingga dapat merusak aquarium yang lemah atau tipis. Aquarium kura-kura CST harus terbuat dari kaca tebal atau akrilik, dengan bingkai yang kokoh dan rapat.

Bersih dan Higienis

Kura-kura CST adalah kura-kura yang kotor, sehingga dapat menyebabkan aquarium menjadi kotor dan bau. Aquarium kura-kura CST harus mudah dibersihkan dan didesinfeksi, dengan menggunakan alat-alat yang sesuai dan aman bagi kura-kura CST.

Aman dan Nyaman

Kura-kura CST adalah kura-kura yang agresif dan penasaran, sehingga dapat melukai dirinya sendiri atau penghuni lain di aquarium. Aquarium kura-kura CST harus aman dan nyaman bagi kura-kura CST, dengan menghindari benda-benda yang tajam, berkarat, berjamur, atau beracun di dalam aquarium.

#2. Volume Air

greenapplemechanical.com

Volume air adalah jumlah air yang ada di dalam aquarium, yang berpengaruh pada kesehatan dan kenyamanan kura-kura CST. Volume air yang sesuai untuk kura-kura CST adalah:

Sesuai dengan Ukuran Kura-Kura CST

Kura-kura CST dapat tumbuh hingga 50 cm panjangnya, sehingga membutuhkan volume air yang cukup untuk berenang dan menyelam. Sebagai acuan, volume air minimal untuk kura-kura CST dewasa adalah 300 liter.

Sesuai dengan Jumlah Kura-Kura CST

Kura-kura CST adalah kura-kura yang soliter dan teritorial, sehingga tidak disarankan untuk dipelihara bersama kura-kura lain. Namun, jika kamu ingin memelihara lebih dari satu kura-kura CST, kamu harus menambah volume air sesuai dengan jumlah kura-kura CST.

Sebagai acuan, volume air tambahan untuk setiap kura-kura CST adalah 100 liter.

#3. Membagi Zona (Drat dan Air)

pinterest.com

Zona adalah bagian-bagian yang ada di dalam aquarium, yang dibedakan berdasarkan fungsi dan kebutuhan kura-kura CST. Zona yang harus ada di aquarium kura-kura CST adalah:

Zona Air

Zona air adalah tempat kura-kura CST berenang, berburu, dan buang air. Zona air harus lebih luas dari zona darat, dengan perbandingan sekitar 80:20.

Kedalaman air di zona air harus setidaknya 30 cm, agar kura-kura CST dapat menyelam dengan nyaman. Air di zona air harus bersih dan jernih, dengan menggunakan sistem filtrasi yang baik.

Zona Darat

Zona darat adalah tempat kura-kura CST berjemur, beristirahat, dan bertelur. Zona darat harus lebih tinggi dari zona air, dengan menggunakan batu, kayu, atau akar sebagai media naik turun.

Luas zona darat harus setidaknya 20% dari luas aquarium, agar kura-kura CST dapat bergerak dengan bebas. Zona darat harus kering dan hangat, dengan menggunakan pencahayaan dan pemanasan yang sesuai.

#4. Sistem Filtrasi

pinterest.com

Sistem filtrasi adalah sistem yang digunakan untuk membersihkan dan menjernihkan air di dalam aquarium, yang berpengaruh pada kesehatan dan kenyamanan kura-kura CST. Sistem filtrasi yang sesuai untuk kura-kura CST adalah:

Power Head Bertenaga dan Efisien

Kura-kura CST adalah kura-kura yang kotor, sehingga membutuhkan sistem filtrasi yang bertenaga dan efisien untuk menghilangkan kotoran, sisa makanan, dan bau tidak sedap dari air.

Sistem filtrasi yang bertenaga dan efisien dapat menghasilkan arus air yang kuat dan stabil, yang dapat membantu sirkulasi oksigen di dalam aquarium.

Mekanis, Biologis, dan Kimia

Kura-kura CST adalah kura-kura yang membutuhkan air yang bersih dan sehat, sehingga membutuhkan sistem filtrasi yang mekanis, biologis, dan kimia untuk menjaga kualitas air di dalam aquarium.

  • Sistem filtrasi mekanis dapat menyaring partikel-partikel kasar dari air, seperti kotoran dan sisa makanan.
  • Sistem filtrasi biologis dapat menguraikan zat-zat organik dari air, seperti amonia dan nitrit.
  • Sistem filtrasi yang kimia dapat menyeimbangkan zat-zat anorganik dari air, seperti pH dan karbonat.

#5. Pencahayaan

pawtracks.com

Pencahayaan adalah cahaya yang diberikan ke dalam aquarium, yang berpengaruh pada kesehatan dan kenyamanan kura-kura CST. Pencahayaan yang sesuai untuk kura-kura CST adalah:

UVB dan Pemanas

Kura-kura CST adalah kura-kura yang membutuhkan sinar matahari untuk menjaga kesehatan kulit, cangkang, dan tulangnya.

Namun, karena kura-kura CST adalah kura-kura yang suka bersembunyi, maka sinar matahari langsung dapat membuatnya stres. Oleh karena itu, pencahayaan yang sesuai adalah lampu UVB, yang dapat memberikan sinar ultraviolet tanpa panas berlebih.

Lampu UVB harus diletakkan di atas zona darat, dengan jarak sekitar 30 cm dari permukaan aquarium.

Selain lampu UVB, kura-kura CST juga membutuhkan pemanasan untuk menjaga suhu tubuhnya. Pemanasan yang dapat digunakan adalah lampu pemanas, yang dapat memberikan panas dan cahaya putih.

Lampu pemanas harus diletakkan di sebelah lampu UVB, dengan jarak sekitar 20 cm dari permukaan aquarium. Suhu di zona darat harus sekitar 28-32°C, sedangkan suhu di zona air harus sekitar 24-26°C.

Siklus dan Durasi

Kura-kura CST adalah kura-kura yang membutuhkan siklus dan durasi pencahayaan yang sesuai dengan ritme sirkadian mereka. Ritme sirkadian adalah pola aktivitas harian yang dipengaruhi oleh cahaya dan gelap.

Kura-kura CST adalah kura-kura yang aktif di siang hari (diurnal), sehingga membutuhkan siklus dan durasi pencahayaan yang meniru siang dan malam. Siklus dan durasi pencahayaan yang sesuai adalah 12 jam cahaya dan 12 jam gelap, yang dapat diatur dengan menggunakan timer atau saklar.

#6. Dekorasi

aquariumcoop.com

Dekorasi adalah benda-benda yang diletakkan di dalam aquarium, yang berfungsi untuk mempercantik dan mempernyaman aquarium kura-kura CST. Dekorasi yang sesuai untuk kura-kura CST adalah:

Tanaman

Dekorasi tanaman dapat memberikan kesan alami dan tempat bersembunyi bagi kura-kura CST.

Tanaman dapat berupa tanaman hidup atau buatan, yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tanaman hidup dapat membantu menghasilkan oksigen dan menyerap zat-zat berbahaya di dalam air, tetapi juga membutuhkan perawatan dan pemupukan yang rutin.

Tanaman buatan dapat tahan lama dan mudah dibersihkan, tetapi juga dapat mengandung zat-zat beracun atau berbahaya bagi kura-kura CST.

Tanaman yang dipilih harus tahan air dan tidak beracun, seperti anubias, java fern, atau water lettuce. Tanaman harus diletakkan di zona air, dengan cara menancapkan di kerikil atau mengikatkan di batu, kayu, atau akar.

Batu, Kayu, atau Akar

Batu, kayu, atau akar bisa menjadi pilihan dekorasi yang dapat memberikan tempat berjemur dan beristirahat bagi kura-kura CST. Batu, kayu, atau akar juga dapat memberikan tekstur dan variasi di dalam aquarium, yang dapat merangsang kura-kura CST untuk bergerak dan bermain.

Batu, kayu, atau akar yang dipilih harus tidak tajam, tidak berkarat, dan tidak berjamur. Batu, kayu, atau akar harus diletakkan di zona darat, dengan sudut yang memudahkan kura-kura CST naik dan turun.

Tempat Bersembunyi

Tempat bersembunyi adalah dekorasi yang dapat memberikan tempat berlindung dan bersarang bagi kura-kura CST, misalnya gua buatan.

Dekorasi ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi kura-kura CST, yang dapat mengurangi stres dan agresivitasnya.

Saat memilih tempat bersembunyi, pilihlah yang cukup besar untuk kura-kura CST masuk dan keluar, tetapi tidak terlalu besar untuk menghindari ketidaknyamanan.

Dekorasi ini bisa diletakkan di zona darat, dengan lubang yang menghadap ke zona air.

Akhir Kata

Itulah beberapa kriteria dan contoh setup aquarium kura-kura CST (common snapping turtle). Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang ingin merawat kura-kura CST. Selamat mencoba!

Categories
Reptil

Pilihan Makanan Kura-Kura CST yang Sehat dan Penuh Gizi

Apa makanan kura-kura CST yang biasa kamu berikan sehari-hari?

Kura-kura CST (Common Snapping Turtle) adalah salah satu jenis kura-kura air tawar yang memiliki penampilan menyeramkan dan ganas. Reptil satu ini memiliki nama latin Chelydra serpentina dan habitat aslinya berada di Amerika Utara.

Kura-kura CST termasuk kura-kura predator yang sangat rakus dan dapat memakan berbagai macam daging-dagingan. Namun, tidak semua makanan cocok untuk kura-kura CST. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan, infeksi, atau kerusakan tempurung.

Lalu, apa saja pakan yang baik untuk kura-kura CST? Berikut ini adalah beberapa pilihan pakan yang sehat dan bergizi untuk kura-kura CST.

Makanan Kura-Kura CST

#1. Udang, Bikin Kura-Kura CST Cerah

Udang Adalah Salah Satu Makanan Terbaik Kura-Kura CST
yummy.ph

Tahukah kamu? Udang adalah salah satu makanan favorit kura-kura CST.

Udang memiliki aroma amis yang kuat dan rasa yang lezat yang dapat memancing selera makan kura-kura. Di dalamnya terkandung protein, lemak, kalsium, dan karoten yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan kura-kura.

Kamu bisa memberikan udang segar, beku, atau kering kepada kura-kura CST. Namun, sebelum memberikan udang, sebaiknya kamu membuang bagian kepala, ekor, dan kulitnya karena dapat menyebabkan tersedak atau luka pada mulut kura-kura.

Selain udang, kamu juga bisa memberikan beberapa jenis seafood lainnya, seperti cumi, kerang, atau kepiting.

#2. Ajari Berburu dengan Pakan Ikan Kecil

aquariumcoop.com

Ikan kecil adalah salah satu pakan alami kura-kura CST di habitatnya. Kura-kura CST dapat memburu dan melahap ikan kecil dengan cepat dan mudah. Banyak ikan kecil mengandung protein, lemak, dan vitamin yang penting untuk kura-kura CST.

Kamu dapat memberikan ikan kecil yang hidup atau mati kepada kura-kura CST. Jika kamu memberikan ikan mati, sebaiknya kamu memilih ikan yang segar dan tidak berbau busuk. Kamu juga sebaiknya membuang bagian duri dan kepala ikan karena dapat menyebabkan luka atau infeksi pada kura-kura.

Beberapa jenis ikan kecil yang bisa dipilih, antara lain seperti guppy, molly, atau goldfish.

#3. Makanan Kura-Kura CST: Cacing-cacingan

reconnectwithnature.org

Cacing-cacingan adalah makanan yang mudah didapatkan dan murah untuk kura-kura CST. Tekturnya lembut dan mudah dicerna oleh kura-kura. Cacing-cacingan juga mengandung protein, lemak, dan mineral yang baik untuk kura-kura CST.

Kamu bisa memberikan cacing-cacingan yang hidup atau mati kepada kura-kura CST. Kalau kamu memberikan cacing-cacingan mati, sebaiknya kamu memilih cacing-cacingan yang beku atau kering.

Di samping itu, kamu juga harus mencuci cacing-cacingan sebelum memberikannya kepada kura-kura untuk menghilangkan kotoran atau bakteri yang mungkin ada.

Jjenis cacing-cacingan yang bisa diberikan kepada kura-kura CST kesayangan kamu, termasuk cacing tanah, cacing sutra, atau cacing beku.

#4. Ulat-Ulatan Juga Bisa Jadi Pakan Kura-Kura CST

digitani.ipb.ac.id

Ulat-ulatan adalah pakan yang menarik dan bervariasi untuk kura-kura CST. Pakan ini memiliki bentuk dan warna yang beragam yang dapat merangsang insting berburu kura-kura. Pakan ini juga mengandung protein, lemak, dan kalsium yang baik untuk kura-kura CST.

Kamu dapat memberikan ulat-ulatan yang hidup atau mati kepada kura-kura cst. Jika Anda memberikan ulat-ulatan mati, sebaiknya kamu memilih ulat-ulatan yang sudah dikeringkan.

Kamu juga harus selektif dalam memilih ulat-ulatan sebelum memberikannya kepada kura-kura untuk memastikan tidak ada ulat-ulatan yang sakit atau beracun.

Kamu bisa memberikan jenis ulat-ulatan seperti maggot, ulat hongkong, atau ulat jerman.

#5. Pelet, Makanan Praktis Kura-Kura CST

Pelet Adalah Makanan Kura-Kura CST yang Paling Praktis
piscespros.com

Pelet adalah makanan yang praktis dan bergizi lengkap untuk kura-kura CST. Pakan ini memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai dengan mulut kura-kura dan mudah disimpan. Pakan ini juga mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang seimbang untuk kura-kura CST.

Kamu bisa memberikan pelet khusus untuk kura-kura CST yang tersedia di toko-toko hewan peliharaan. Namun, sebaiknya kamu memperhatikan tanggal kadaluarsa dan komposisi pelet sebelum membelinya.

Tips tambahan, kamu juga bisa merendam pelet dalam air hangat sebelum memberikannya kepada kura-kura untuk menghindari dehidrasi atau sembelit pada kura-kura.

Akhir Kata

Itulah beberapa pilihan makanan yang sehat dan bergizi untuk kura-kura CST.

Kamu dapat memberikan makanan tersebut secara bergantian atau dicampur untuk memberikan variasi kepada kura-kura. Kamu juga harus menyesuaikan jumlah dan frekuensi pemberian makanan dengan usia, ukuran, dan aktivitas kura-kura.

Dengan memberikan pakan yang tepat, kamu dapat menjaga kesehatan dan kebahagiaan kura-kura CST kesayangan kamu. Semoga artikel ini bermanfaat.

Categories
Reptil

Yuk, Intip Perbedaan Kura-Kura CST dan Kura-Kura AST!

Kura-kura adalah salah satu binatang yang paling unik di dunia. Mereka memiliki cangkang keras yang melindungi tubuh mereka dari predator dan cuaca. Kura-kura juga bisa hidup di berbagai habitat, mulai dari darat, air tawar, hingga laut. Ada banyak jenis kura-kura yang berbeda-beda bentuk, ukuran, warna, dan perilakunya.

Salah satu kelompok kura-kura yang paling menarik adalah kura-kura snapping. Kura-kura snapping adalah kura-kura yang memiliki rahang kuat dan tajam yang bisa menggigit dengan keras. Mereka juga memiliki penampilan yang sangar dan menyeramkan, seperti monster atau binatang purba. Kura-kura snapping biasanya hidup di perairan yang berlumpur dan gelap, dan berburu mangsa dengan cara yang unik.

Dua jenis kura-kura snapping yang paling terkenal adalah kura-kura CST (Common Snapping Turtle) dan kura-kura AST (Alligator Snapping Turtle). Kedua kura-kura ini memiliki banyak kesamaan, tetapi juga banyak perbedaan. Apa saja perbedaan antara kura-kura CST dan kura-kura AST? Mari kita simak bersama!

Perbedaan Kura-Kura CST dan Kura-Kura AST

#1. Perbedaan Kura-Kura CST dan AST: Taksonomi

wildark.org

Kura-kura CST dan kura-kura AST termasuk dalam famili Chelydridae, yang berisi kura-kura snapping. Namun, mereka memiliki genus yang berbeda.

Kura-kura CST memiliki nama ilmiah Chelydra serpentina, sedangkan kura-kura AST memiliki nama ilmiah Macrochelys temminckii.

Terdapat tiga tiga subspesies kura-kura CST, yaitu Chelydra s. serpentina, Chelydra s. osceola, dan Chelydra s. rossignoni. Kura-kura AST hanya memiliki satu subspesies, yaitu Macrochelys t. temminckii.

#2. Perbedaan Kura-Kura CST dan AST: Bentuk Karapas

thevlm.org

Karapas adalah cangkang bagian atas yang menutupi punggung kura-kura. Kura-kura CST dan kura-kura AST memiliki karapas yang berbeda bentuk dan teksturnya.

Kura-kura CST memiliki karapas yang berbentuk oval dan rata, dengan tepi yang bergerigi. Karapas kura-kura CST juga lebih licin dan halus, dengan lebih minim tonjolan atau benjolan.

Kura-kura AST memiliki karapas dengan scute berbentuk segitiga dan menonjol keluar, dengan tepi yang juga bergerigi. Karapas kura-kura AST juga kasar dan berkulit, dengan banyak tonjolan dan benjolan yang menyerupai sisik buaya.

#3. Perbedaan Kura-Kura CST dan AST: Warna

thegreatprojects.com

Kura-kura CST dan kura-kura AST memiliki warna yang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan habitatnya.

Tubuh kura-kura CST biasanya berwarna coklat, abu-abu, atau hitam yang lebih terang. Kura-kura AST biasanya berwarna hijau, coklat, atau hitam yang lebih gelap.

#4. Perbedaan Kura-Kura CST dan AST: Ukuran dan Pertumbuhan

sharon.audubon.org

Kura-kura CST dan kura-kura AST memiliki ukuran dan pertumbuhan yang berbeda-beda. Kura-kura CST biasanya lebih kecil dan lebih ringan daripada kura-kura AST.

Saat dewasa, kura-kura CST bisa memiliki panjang karapas antara 15-40 cm, dengan berat antara 4,5-16 kg. Sedangkan kura-kura AST dewasa memiliki panjang karapas antara 35-80 cm, dengan berat antara 8-80 kg.

Kura-kura AST juga lebih lama mencapai kematangan seksual daripada kura-kura CST. Kura-kura AST betina baru bisa bertelur setelah berusia 11-13 tahun, sedangkan kura-kura CST betina bisa bertelur setelah berusia 4-5 tahun.

#5. Perbedaan Kura-Kura CST dan AST: Asal dan Habitat

radarsolo.jawapos.com

Kedua kura-kura berperawakan sangar ini memiliki asal dan habitat yang berbeda.

Kura-kura CST berasal dari Amerika Utara, dan hidup di berbagai jenis perairan tawar, seperti sungai, danau, rawa, kolam, atau saluran irigasi. Spesies ini juga bisa hidup di daerah beriklim dingin atau panas, dan bisa berhibernasi di dasar air selama musim dingin.

Kura-kura AST berasal dari Amerika Serikat bagian tenggara, dan hidup di sungai-sungai besar yang dalam dan berarus lambat. Kura-kura AST lebih menyukai daerah beriklim hangat, dan tidak bisa berhibernasi.

#6. Perbedaan Kura-Kura CST dan AST: Cara Berburu

petfinder.com

Perbedaan berikutnya terletak pada bagaimana teknik mereka saat berburu mangsa.

Kura-kura CST adalah kura-kura yang aktif dan agresif, yang sering mengejar dan menggigit mangsanya. Mereka bisa memakan berbagai jenis hewan, seperti ikan, katak, ular, burung, tikus, atau bahkan kura-kura lain.

Lain lagi dengan kura-kura AST. Mereka adalah kura-kura yang pasif dan diam, yang menunggu mangsa datang ke mulutnya. Kura-kura AST memiliki lidah yang berbentuk seperti cacing, yang bisa digerakkan untuk menarik perhatian mangsa. Kura-kura AST biasanya memakan ikan, udang, kepiting, atau siput.

#7. Perbedaan Kura-Kura CST dan AST: Harga

thefisheriesblog.com

Kura-kura CST dan kura-kura AST memiliki harga yang berbeda-beda, tergantung pada ukuran, usia, dan ketersediaannya. Di samping itu, kura-kura CST juga biasanya lebih murah dan lebih mudah didapatkan daripada kura-kura AST.

Kura-kura CST ukuran kecil bisa dibeli dengan harga 200 ribu sampai 500 ribu rupiah, sedangkan kura-kura AST ukuran kecil bisa mencapai lebih dari 1 juta rupiah.

Begitu pula untuk ukuran dewasa atau indukan. Kura-kura CST ukuran besar bisa dibeli dengan harga sekitar 2-3 juta rupiah, sedangkan kura-kura AST ukuran besar bisa mencapai 10-15 juta rupiah.

Harga kura-kura AST juga lebih fluktuatif, karena kura-kura ini termasuk dalam spesies yang terancam punah.

Akhir Kata

Itulah beberapa perbedaan antara kura-kura CST dan kura-kura AST yang bisa kamu ketahui. Kedua kura-kura ini memang memiliki banyak kesamaan, tetapi bukan berarti tidak bisa dibedakan.

Kura-kura CST dan kura-kura AST adalah kura-kura yang unik dan menarik, tetapi juga membutuhkan perawatan yang khusus dan hati-hati.

Kalau kamu ingin memelihara kura-kura ini, pastikan kamu sudah memiliki pengetahuan dan fasilitas yang cukup untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua tentang kura-kura. Terima kasih telah membaca!