Apa saja sih tankmate ikan palmas yang kira-kira cocok dan bisa hidup berdampingan? Mengingat karakternya yang termasuk ikan bawah, akuarium yang diisi ikan ini jadi terasa kosong-melompong.
Belum lagi ditambah dengan kebiasaannya yang relatif jarang bergerak. Seolah melihat batang kayu yang tenggelam di dasar. Yaa meskipun di beberapa individu ada juga sih yang sedikit lebih heboh dibanding sesamanya.
Intinya, tankmate mungkin diperlukan. Bertujuan untuk lebih menghidupkan suasana akuarium, agar tidak monoton, juga tidak membuat si aquarist bosan dengan ikan jenis ini.
Yuk, kita bahas apa saja tankmate yang cocok buat ikan palmas!
Daftar Tankmate Ikan Palmas
Ikan palmas itu merupakan ikan purba. Jadi, bakal asyik deh kalau konsep akuarium diramaikan dengan jenis ikan purba lainnya. Terkesan eksotis, bukan?
Meski begitu, ikan ini juga bisa kok, digabung dengan sebagian jenis ikan lainnya. Misal, dari anggota keluarga cichlid, sampai ikan yang hobi bersih-bersih.
Berikut ini daftarnya:
#1. Ikan Arwana, Sesama Ikan Purba dan Menghidupkan Bagian Atas
Kalau kamu tertarik dengan konsep akuarium berisi ikan purba seperti yang telah kami singgung tadi, maka arwana adalah salah satu ikan yang bisa kamu pilih.
Iya, ikan arwana juga termasuk salah satu jenis ikan purba, lho. Berdasarkan penemuan fosil dan genetiknya, para ahli meyakaini bahwa arwana setidaknya telah menghuni dunia ini sejak 220 juta tahun yang lalu.
Selain itu, ikan arwana juga merupakan perenang tipe atas dan hobi mondar-mandir. Wah, kalau begini sih, semakin klop saja dengan ikan palmas, ya. Akuarium jadi gak kelihatan sepi lagi, deh.
Soal cantik sudah pasti. Disarankan pilih arwana Asia, seperti jenis super red, golden red, RTG, CBG, dan sebagainya. Sebab, di samping (umumnya) punya warna cerah, ukurannya juga tidak terlalu besar (relatif seukuran dengan palmas).
#2. Tankmate Ikan Palmas Selanjutnya, Sebagian Jenis Gar
Masih dari kalangan ikan purba, sekarang jenis ikan gar atau yang akrab disapa ikan aligator. Mereka juga cenderung menghabiskan waktu di bagian atas, sehingga bisa menghilangkan kesan kosong di akuarium palmas.
Tapi, jangan sembarangan memilih jenisnya, ya. Salah-salah, keselamatan palmas yang bisa jadi taruhannya. Gigi ikan aligator itu tajam, rahangnya lebar, dan ada yang bisa mencapai ukuran luar biasa besar.
Jenis yang bisa kamu pilih sebagai tankmate palmas, sebaiknya adalah jenis gar yang tidak bisa tumbuh terlalu besar. Misalnya, florida gar atau longnose gar.
#3. Berasal dari Benua yang Sama, Cichlid Afrika Juga Bisa Jadi Opsi
Palmas dan cichlid afrika berasal dari benua yang sama. Maka dari itu, kalau kamu menginginkan sebuah konsep akuarium yang dihuni oleh jenis ikan dari asal yang sama, maka kedua jenis ikan ini bisa kamu gabungkan.
Ikan cichlid afrika juga umumnya penuh dengan warna dan memiliki ragam varian yang teramat melimpah. Bertolak belakang dengan palmas yang mayoritas identik dengan warna gelap saja. Dengan menggabungkan keduanya, akuarium kamu bakal jadi lebih hidup, deh.
Namun sebaiknya, disarankan untuk memilih ikan cichlid afrika yang bisa tumbuh cukup besar. Misalnya jenis frontosa. Sebab, kalau ukurannya sudah tidak seimbang lagi, bisa-bisa ikan palmas malah menjadikan temannya itu sebagai cemilan.
#4. Datz, Tankmate Ikan Palmas dengan Growth Rate yang Sama-Sama Lambat
Datz, datnoid, atau disebut juga tiger fish. Merupakan ikan tipe perenang tengah yang cocok untuk meramaikan akuarium. Warnanya yang juga cokelat bergaris hitam, membuatnya tampak senada dengan palmas.
Persamaan lainnya dengan palmas, ialah datz memiliki growth rate (tingkat pertumbuhan) yang juga lambat. Dalam kata lain, mereka seharusnya bisa hidup berdampingan dalam kurun waktu yang cukup lama, tanpa khawatir saling memakan.
#5. Kaviat dan Feifeing, Buat Bantu Bersih-Bersih, nih
Dari divisi bersih-bersih, ikan kaviat dan feifeng bisa jadi pilihan terbaik. Termasuk ikan tipe tengah, aktif bergerak, hemat pakan, bahkan mau membersihkan remeh sisa makanan palmas yang tidak habis.
Akhir Kata
Nah, itulah sebagian jenis ikan yang cocok dipilih sebagai tankmate ikan palmas. Kamu sih tertarik sama yang mana? Ceritakan pendapatmu di komentar, ya!
Makanan ikan palmas itu baiknya yang seperti apa, sih? Demi memenuhi kecukupan gizinya, pemberikan pakan tentu tidak bisa sembarangan. Salah-salah, bukannya sehat, palmas malah bisa jadi kenapa-kenapa.
Nah, sebagai pemeliharanya, kita tentu tidak menginginkan hal itu terjadi, bukan? Karena itu, penting sekali untuk mengetahui, makanan-makanan seperti apa sih, yang tepat untuk ikan palmas.
Untungnya, sekarang kamu sudah berada di tempat yang tepat, nih. Di sini, kita akan sama-sama membahas tentang makanan yang cocok untuk diberikan kepada ikan palmas peliharaan kita. Simak pembahasannya di bawah ini, ya!
Seputar Pola Makan Ikan Palmas
Tahukah kamu? Ikan palmas adalah spesies ikan predator karnivora. Artinya, mereka merupakan pemburu daging-dagingan. Di habitat aslinya, mereka kerap ditemukan memangsa hewan-hewan kecil, mulai dari bangsa vertebrata, krustasea, hingga serangga.
Meski terlihat banyak berdiam diri, nyatanya palmas merupakan pemburu yang handal, lho. Cara mereka berburu cenderung pasif. Mereka lebih memilih menunggu mangsa datang mendekat, lalu menyergapnya dengan cepat.
Selain itu, palmas juga memiliki kecenderungan nokturnal. Karena itu, mereka akan lebih aktif berburu di malam hari. Sedangkan dalam akuarium, mereka juga diketahui lebih bersemangat mengejar pakannya jika lampu akuarium sudah dipadamkan oleh sang majikan.
Seperti Apa Makanan Ikan Palmas yang Sebaiknya Diberikan?
Tidak ada jenis pakan yang paling sempurna. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan. Tapi untuk memperoleh hasil terbaik, maka pemberian pakan tentunya perlu diseleksi terlebih dahulu.
Lantas seperti apakah pakan yang sebaiknya diberikan untuk palmas? Berikut ulasannya:
#1. Hidup, Mati-Segar, atau Beku?
Sebagian aquarist mungkin lebih senang memberikannya pakan hidup, namun sebagian lainnya justru memilih untuk membekukan pakannya terlebih dahulu.
Untuk itu, sekarang mari kita coba lihat bersama, apa saja kelebihan dan kekurangan dari beberapa kategori pakan tadi:
1.1. Pakan Hidup
Kelebihan:
Melatih insting dan kemampuan palmas sebagai ikan predator
Pakan masih dalam kondisi segar
Pemberian pakan menjadi momen yang seru bagi si aquarist
Kekurangan:
Pakan hidup beresiko membawa penyakit atau patogen yang berbahaya bagi palmas
Kebiasaan memberikan pakan hidup mulai ditentang oleh sebagian kalangan
Kalau ada tankmate ikan lain, palmas mungkin kalah cepat untuk menangkapnya
1.2. Pakan Mati Dalam Kondisi Segar
Kelebihan:
Pakan masih dalam kondisi segar
Lebih mudah untuk ditangkap palmas
Pakan tidak beresiko menyakiti/menyerang palmas
Kekurangan:
Masih beresiko membawa penyakit/patogen
Tidak melatih insting dan kemampuan berburu
Sulit untuk mempertahankan kesegarannya
Tidak instan, karena pakan mungkin harus disimpan dalam kondisi hidup, serta baru dimatikan dan diproses (dibersihkan, dipotong, difilet, dsb) saat akan diberikan
1.3. Pakan Beku yang Dicairkan
Kelebihan:
Bisa disimpan sebagai stok pakan dalam jangka waktu relatif lama
Instan dan mudah diberikan
Lebih bebas dari penyakit dan patogen karena proses pembekuan
Kekurangan:
Kondisi pakan mungkin sudah segar lagi, apalagi kalau sudah disimpan terlalu lama
Tidak melatih insting palmas untuk berburu
Nah, setelah dibandingkan seperti tadi, bisa disimpulkan bahwa semua kategori pakan di atas ternyata memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu, pilihan terbaik adalah menyesuaikan pakan dengan goal yang ingin dicapai oleh si aquarist.
Sebagai contoh:
Kalau kamu ingin palmas terlatih dalam berburu, beri pakan hidup
Sedangkan kalau ingin cara yang instan dan tersedia selalu, bisa pilih pakan beku atau pelet
Begitu pun seterusnya
#2. Tiaminase
Hal lain yang biasa mendapat pertimbangan dalam pemilihan pakan hewan peliharaan (dalam hal ini palmas) adalah kandungan tiaminase. Pakan yang baik bagi palmas, paling tidak harus minim, atau bahkan bebas dari kandungan tiaminase ini.
Pertanyaannya sekarang, apa itu tiaminase?
Sederhananya, tiaminase merupakan enzim yang mampu memecah atau menghancurkan vitamin B1 (tiamin). Akibatnya, B1 pun bisa berkurang, atau bahkan habis tak tersisa, akibat keberadaan enzim tiaminase ini.
Dalam kata lain, palmas bisa menjadi kekurangan B1 jika terlalu banyak mengonsumsi pakan-pakan yang mengandung enzim tiaminase.
Padahal, vitamin B1 sangat dibutuhkan oleh palmas kesayangan kita, lho. Di antara peranannya, ialah guna mengubah karbohidrat menjadi glukosa, serta berperan penting bagi pertumbuhan ikan palmas.
Sedangkan palmas yang kekurangan akan vitamin ini akibat terlalu banyak mengonsumsi pakan dengan kandungan tiaminase tinggi, bisa mengalami masalah pertumbuhan, rentan stres, dan berdampak pula pada usianya.
#3. Bervariasi
Selanjutnya adalah memvariasikan pakan yang diberikan. Jangan beri palmas hanya dengan satu jenis pakan yang sama saja. Itu membosankan. Belum lagi, asupan gizi yang diperoleh palmas mungkin kurang seimbang, karena hanya mendapat gizi dari pakan yang itu-itu saja.
Daftar Pilihan Makanan Ikan Palmas
Nah, karena tadi telah disebutkan pakan yang baik adalah yang minim akan kandungan tiaminase, maka kita akan coba buatkan daftarnya. Berikut ini beberapa jenis pakan yang baik untuk palmas dengan kandungan tiaminase nihil, atau paling tidak, kandungannya minim:
Ikan cere dan guppy
Ikan molly dan platy
Ikan nila dan mujair (salah satu pakan alami palmas di habitat aslinya)
Ikan selar
Belut
Cacing tanah
Makanan yang Sebaiknya Dihindari untuk Ikan Palmas
Sebaliknya, berikut ini adalah makanan-makanan yang sebaiknya dihindari, karena diketahui memiliki kandungan tiaminase tinggi:
Ikan mas dan sejenisnya
Ikan tuna dan makarel
Ikan teri
Rosy red minnow
Cumi-cumi
Kerang-kerangan
Udang
Akhir Kata
Nah, itulah sekilas pembahasan mengenai makanan ikan palmas.
Sekarang, kamu mestinya sudah nggak bingung lagi, soal pakan apa yang sebaiknya diberikan untuk ikan palmas peliharaan kamu. Jadi, pakan apa nih yang menurutmu paling menarik untuk diberikan? Sebutkan di komentar, ya!
Tahukah kamu? Jenis ikan palmas sejatinya ada banyak, lho. Memang sih, yang paling sering dijumpai di pasaran hanya jenis yang itu-itu saja. Kalau bukan endlicheri, ya senegalus albino. Tapi nyatanya, jenis mereka lebih dari itu.
Selain itu, di kalangan para penghobi, palmas juga kadang dibedakan berdasarkan asal-muasalnya (WC dan CB), serta berdasarkan bentuk rahangnya (upper jaw dan lower jaw).
Nah, untuk menjawab rasa penasaran kamu akan perbedaan jenis-jenisnya, langsung saja yuk, kita bahas semua di bawah ini!
WC dan CB, Pengelompokan Palmas Berdasarkan Asalnya
Jika dikelompokan berdasarkan asal-muasalnya, maka ikan palmas bisa dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu palmas WC dan palmas CB.
Apa bedanya? Ikan palmas WC (wild caught) merupakan jenis palmas liar yang diperoleh langsung dari alam, sedangkan palmas CB (captive breed) merupakan palmas yang sudah berupa hasil ternakan lokal.
Definisi tersebut rasanya sudah cukup untuk membedakan keduanya. Tapi, di antara kita mungkin masih banyak yang bertanya-tanya soal perbedaannya secara lebih lanjut. Misalnya soal:
Apakah perbedaannya hanya sebatas tempat asalnya?
Secara fisik, corak, dan motif, lebih bagus mana?
Lebih mahal mana antara keduanya?
Dan lain-lain
Nah, untuk mengetahui perbedaan palmas WC dan CB secara lebih lanjut, kamu bisa langsung cek tabel di bawah ini:
WC
CB
Bentuk Kepala
Cenderung lebih aerodinamis
Tidak se-aerodinamis WC
Badan
Lebih memanjang
Lebih bantet
Sirip Punggung
Relatif lebih lancip
Umumnya lebih tumpul
Mata
Tidak menonjol
Agak menonjol keluar
Corak
Lebih minim dan acak
Lebih penuh corak
Kelainan Genetik
Jarang terjadi
Banyak menghasilkan albino, slayer, shortbody, dsb
Dalam tabel di atas, telah disebutkan berbagai perbedaan lanjutan antara CB dan WC secara fisiknya. Sayangnya perbedaan tersebut bersifat relatif dan tidak mutlak, seperti adanya palmas CB yang mirip WC, atau sebaliknya. Bagaimana pun juga, ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi.
Upper Jaw dan Lower Jaw, Jenis Ikan Palmas Berdasarkan Rahangnya
Selain berdasarkan asalnya, ikan palmas juga sering digolongkan berdasarkan bentuk rahangnya. Sehingga, muncullah istilah palmas upper jaw dengan palmas lower jaw. Lantas apa perbedaan antara keduanya?
Ikan palmas upper jaw, adalah jenis palmas yang memiliki bentuk rahang atas lebih maju dibandingkan rahang bawahnya.
Sedangkan ikan palmas lower jaw adalah kebalikannya, di mana palmas yang tergolong kelompok ini memiliki rahang bawah yang lebih maju dibanding rahang atasnya.
Sebagai catatan tambahan, secara umum, palmas lower jaw juga biasanya memiliki growth rate yang lebih cepat dan bisa tumbuh hingga ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan palmas yang tergolong upper jaw.
Jenis Ikan Palmas Upper Jaw
Setelah mengetahui perbedaan pengelompokan palmas berdasarkan asal dan rahangnya, sekarang kita akan membahas juga untuk setiap jenis palmas yang ada. Yup, berdasarkan spesiesnya.
Kita mulai dari jenis ikan palmas upper jaw, ya!
#1. Polypterus Senegalus
Pertama, adalah jenis ikan palmas senegalus (Polypterus senegalus). Disebut juga dengan nama senegal bichir, gray bichir, hingga cuvier’s bichir.
Mereka merupakan salah satu jenis yang paling banyak dijumpai di pasaran, karena konon termasuk spesies yang mudah untuk diternakan. Oleh sebab itu jugalah harganya menjadi sangat terjangkau.
Varian albinonya lebih digemari. Kalau varian standarnya hanya berwarna abu-abu polos tanpa motif, yang albino justru tampil menor dengan warna kuning cerah yang merona. Selain itu, ada juga varian golden, leucistic, platinum, hingga slayer.
Karakternya juga sangat aktif untuk seukuran palmas. Mereka cenderung lebih banyak bergerak ke sana ke mari dibanding spesies-spesies lainnya. Cocok dipilih untuk meramaikan akuarium palmas yang notabene minim pergerakan.
#2. Polypterus Delhezi
Selanjutnya ada palmas delhezi (Polypterus delhezi). Juga punya beberapa nama lain, seperti barred bichir, armoured bichir, banded bichir, dan bandback bichir.
Jenis palmas cantik yang kadang suka bermutasi. Awalnya memiliki warna dasar abu-abu. Namun bagi yang beruntung, delhezi akan bermutasi ke warna hijau seolah ditumbuhi lumut, akibat pigmen hijau (emerald) yang dimilikinya.
Selain itu, palmas delhezi juga punya corak yang bervariasi, sehingga banyak istilah penyebutan untuk palmas jenis ini. Ada yang lessmark/patternless, ada yang royal tiger/royal stripe, ada yang royal spot, dan lain-lain.
#3. Polypterus Ornatipinnis
Adalah palmas orna (Polypterus ornatipinnis), salah satu spesies ikan palmas paling cantik yang pernah ada. Berwarna hitam dengan corak kuning berbintik. Sayang, warna cantik tersebut harus memudar seiring bertambahnya usia.
Palmas orna juga mempunyai sifat teritorial, khususnya ketika mereka telah beranjak dewasa. Ukurannya cukup besar dan punya pertumbuhan yang cukup cepat pula. Bahkan, meski termasuk seekor upper jaw, orna bisa mencapai ukuran 50 cm dalam pemeliharaan di akuarium, lho.
#4. Polypterus Mokelembembe
Polypterus mokelembembe. Disebut juga dengan nama Mokèlé-mbèmbé bichir dan berasal dari sungai Kongo.
Merupakan spesies yang masih tergolong baru dideklarasikan. Keberadaannya di Indonesia pun masih bersifat WC, yang dalam kata lain berarti masih impor dan langsung diambil dari alam.
Mirip delhezi, palmas jenis ini juga memiliki pigmen emerald/hijau. Dengan begitu, menjadikan perawakannya dihiasi oleh corak cantik berwarna kuning kehijauan ala-ala tentara. Fisiknya mirip seperti P. retropinnis.
Karakternya cenderung pemalu dan hobi bersembunyi. Sedangkan pertumbuhannya lambat, dengan ukuran dewasa rata-rata hanya mencapai 30 cm saja. Ukuran terbesar dari spesies ini pernah ditemukan di angka 35 cm.
#5. Polypterus Palmas
Kemungkinan Polypterus palmas inilah yang menjadi asal-muasal penyebutan nama “palmas” di Indonesia untuk ikan-ikan dari keluarga Polypteridae.
Alasan yang masuk akal, adalah karena penyebutan kata “palmas” dirasa lebih mudah ketimbang “polypterus” maupun “bichir” bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, nama palmaslah yang akhirnya dipilih untuk menyapa spesies ikan yang mirip naga ini.
Nah, ada 2 sub spesies di bawah spesies P. palmas. Pertama ada shortfin atau marbled bichir (P. palmas palmas), serta yang kedua adalah golddust bichir (P. palmas buetikofferi).
Kedua sub spesies tadi awalnya merupakan spesies yang berbeda, lho. Namun entah mengapa, keduanya malah digabungkan menjadi 1 spesies. Padahal, banyak perbedaan mencolok antara keduanya.
#6. Polypterus Polli
Secara fisik mirip seperti kombinasi antara P. senegalus dengan P. palmas. Dengan base color abu-abu gelap, memiliki corak yang akan hilang seiring bertambahnya usia, serta bisa mempunyai pigmen hijau juga.
Pertumbuhan atau growth rate tergolong lambat. Ukuran terbesar yang pernah ditemukan hanya sampai 40 cm saja, sedangkan rata-rata di akuarium hanya berukuran 30 cm.
#7. Polypterus Retropinnis
Punya motif yang mirip dengan P. polli, namun berbeda di postur badannya. Polypterus retropinnis mempunyai badan yang cenderung lebih langsing, sedangkan bentuk kepala dan mulutnya relatif lebar.
Selain itu, palmas jenis ini juga sering salah nama, dianggap sebagai P. mokelembembe. Mungkin karena dalam catatan sejarah, pernah ada perubahan taksonomi, di mana P. mokelembembe dulunya merupakan spesies yang memegang nama ilmiah P. retropinnis ini.
#8. Polypterus Teugelsi
Spesies palmas yang baru diidentifikasi pada tahun 2004. Di luar sana dikenal juga dengan cross river bichir. Inilah Polypterus teugelsi yang punya corak unik dan berbeda. Menawarkan warna dasar cokelat kemerahan yang berpadu dengan warna kekuning-kuningan dan hitam sebagai coraknya.
Postur tubuhnya memanjang bagaikan ular, seolah masih tangkapan alam, padahal versi CB-nya sudah tersedia. Lain hal dengan palmas lainnya yang menggemuk di usia dewasa, palmas jenis ini justru akan tetap tumbuh memanjang.
Individu terpanjang dari spesies yang ini pernah ditemukan mencapai 61 cm. Sedangkan dalam perawatan di akuarium, biasanya hanya mencapai 40 cm saja. Meski begitu, pertumbuhannya termasuk yang relatif lambat.
#9. Polypterus Weeksii
Polypterus weeksii merupakan spesies palmas dengan mulut paling lebar dari semua spesies yang ada. Sedangkan ukurannya bisa lumayan besar, yaitu mencapai 50 cm dalam pemeliharaan di akuarium.
Motifnya mirip seperti P. congicus, berupa motif strip tipis berwarna hitam gelap. Warna dasarnya abu-abu dengan kuning terang di bagian perut, membuatnya tampak kontras dengan corak yang ada.
Saat ini, keberadaan spesies ini di Indonesia masih bersifat impor (WC).
Jenis Ikan Palmas Lower Jaw
Selanjutnya dari golongan lower jaw. Berikut ada beberapa jenis ikan palmas yang masuk ke dalam kategori ini:
#1. Polypterus Endlicheri
Palmas endlicheri atau yang bernama latin Polypterus endlicheri, merupakan spesies ikan palmas lower jaw paling populer di kalangan penghobi, khususnya di Indonesia.
Warna dasarnya abu-abu, dengan corak hitam yang bervariasi. Corak tersebut biasanya relatif tebal, meski ada juga yang lebih tipis dari kebanyakan.
Palmas endlicheri bisa tumbuh besar. Pertumbuhannya pun bahkan bisa berkali-kali lebih cepat dibanding sebagian jenis palmas lainnya. Selain itu, karakter mereka juga agresif, seolah merupakan preman di dalam lingkungan akuariumnya.
#2. Polypterus Ansorgii
Selanjutnya adalah palmas ansorgii (Polypterus ansorgii), atau disebut juga sebagai guinean bichir. Dicirikan dengan warna dasar hijau kehitaman, serta memiliki motif kotak-kotak yang terputus seperti bata.
Palmas ansorgii adalah spesies palmas terbesar yang pernah ada dalam catatan sejarah. Meski awalnya palmas jenis ini sempat diduga hanya dapat tumbuh hingga 30 cm saja, tapi ternyata ada individunya yang tertangkap (WC) dalam kondisi jauh lebih besar dari itu.
Sayangnya, nyaris tidak mungkin untuk mendapatkan ansorgii yang benar-benar murni. Hampir 99% CB untuk palmas ini merupakan hybrid dengan endlicheri. Bahkan, ansorgii yang disebut-sebut murni pun umumnya adalah hasil silangan dari (ansorgii x endlicheri) x (ansorgii x endlicheri).
#3. PBB (Polypterus Bichir Bichir) dan PBL (Polypterus Bichir Lapradei)
Ada PBB (disebut juga sebagai nile bichir), juga PBL (disebut juga palmas lapra atau nigerian bichir). Awalnya dianggap sebagai 2 spesies berbeda, namun kini telah direvisi sehingga menjadi 2 sub spesies dari 1 spesies yang sama, yaitu Polypterus bichir.
Secara fisik, keduanya memang memiliki banyak sekali kesamaan. Mulai dari pola marking, warna, bentuknya secara umum, ukuran, hingga temperamen yang cenderung agresif saat kecil. Meski demikian, tetap saja ada beberapa perbedaan di antara kedua sub spesies Polypterus bichir ini.
Di Indonesia sendiri, spesies P. bichir yang biasa beredar adalah dari sub spesies PBL alias lapra.
#4. Polypterus Congicus
Polypterus congicus. Nama lainnya ialah congo bichir, si palmas yang sempat dikira merupakan sub spesies dari endlicheri karena kemiripan fisiknya jika dilihat secara kasat mata.
Namun, lagi-lagi taksonomi direvisi, karena setelah diteliti lebih lanjut ternyata memiliki DNA yang justru lebih dekat dengan Polypterus bichir.
Juga, congicus sempat dikira sebagai spesies terbesar dalam keluarga palmas. Sayangnya, rekor tersebut terpecahkan setelah palmas ansorgii raksasa ditemukan mengalahkan ukuran palmas congicus ini.
Akhir Kata
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai jenis-jenis palmas yang bisa kamu pelihara. Mulai dari perbedaan antara jenis ikan palmas WC dan CB, bedanya upper jaw dan lower jaw, 9 spesies palmas upper jaw, serta 4 spesies palmas lower jaw.
Nah, dari total 13 jenis ikan palmas yang dibahas di sini, mana nih di antaranya yang paling ingin kamu pelihara? Sebutkan di komentar, ya!
Cara merawat ikan buntal Fahaka? Sebetulnya mudah, kok. Yang terpenting itu, kita paham apa saja yang menjadi kebutuhannya.
Iya, ikan buntal Fahaka ada salah satu jenis ikan buntal air tawar yang sempat populer karena ketangguhan gigitannya. Giginya yang besar dan tajam dapat dengan mudah menghancurkan apa pun, sekali pun itu hewan bercangkang keras seperti siput dan kepiting.
Salah satu tantangan dalam merawatnya adalah menjaga pertumbuhan giginya agar tidak terlalu besar dan menjadi boomerang baginya.
Nah, dalam artikel ini akan kami tentang bagaimana cara yang tepat merawat ikan buntal Fahaka. Mulai dari pemilihan aquarium, perawatan giginya, hingga perawatan rutin yang harus dilakukan.
Ikan Buntal Fahaka
Sebelum memelihara ikan buntal Fahaka, sebaiknya kamu mengenal terlebih dahulu karakteristik dan kebutuhan ikan ini.
Ikan buntal Fahaka memiliki nama ilmiah Tetraodon lineatus dan termasuk dalam keluarga Tetraodontidae. Mereka bisa tumbuh hingga 43 cm dan berumur hingga 10 tahun.
Fahaka termasuk jenis ikan beracun yang memiliki kandungan neurotoksin di kulit, daging, dan organ dalamnya. Jadi, kamu harus berhati-hati saat menangani ikan ini dan jangan sekali-kali berniat untuk memasaknya.
Omnivora yang rakus, itulah julukan yang cocok untuknya. Mereka bisa memakan segala macam makanan, mulai dari tumbuhan, serangga, cacing, siput, kerang, kepiting, udang, hingga ikan kecil. Giginya yang kuat dan tajam sangat mendukung karakternya tersebut.
Ikan buntal Fahaka memiliki kebiasaan mengubur diri di dasar aquarium untuk bersembunyi atau menunggu mangsa. Ikan ini juga sangat teritorial dan akan menyerang ikan lain yang masuk ke wilayahnya.
Cara Merawat Ikan Buntal Fahaka
Jika kamu sudah memutuskan untuk memelihara ikan buntal Fahaka, kamu harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam merawat ikan buntal Fahaka.
#1. Pemilihan Aquarium
Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang besar dan aktif, jadi kamu harus menyediakan aquarium yang luas dan nyaman untuk ikan ini. Ukuran aquarium yang disarankan adalah minimal 200 liter untuk satu ekor ikan buntal Fahaka.
Aquarium juga harus dilengkapi dengan filter untuk menjaga kualitas dan parameter air. Suhu air yang ideal untuk ikan buntal fahaka adalah 24-28°C, sedangkan pH air yang cocok untuk ikan ini adalah 7-8 dengan kekerasan air 5-12 dH.
#2. Substrat untuk Mengubur Diri
Ikan buntal Fahaka suka mengubur diri di dasar aquarium, jadi kamu harus menyediakan substrat yang lembut dan halus untuk ikan ini.
Substrat yang bisa kamu gunakan adalah pasir halus, seperti pasir bali. Substrat tersebut juga harus bersih dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Untuk mempercantik tampilan dan memberikan nuansa alami, kamu juga bisa menambahkan beberapa tanaman air, akar, atau batu untuk memberikan tempat bersembunyi dan dekorasi untuk ikan ini.
#3. Tanpa Tankmate
Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang sangat agresif dan tidak bisa berdampingan dengan ikan lain. Ikan ini akan menyerang dan memangsa ikan lain yang ada di aquarium. Jadi, kamu harus memelihara ikan buntal Fahaka sendiri tanpa tankmate.
Jika kamu ingin memelihara lebih dari satu ekor ikan buntal Fahaka, kamu harus menyediakan aquarium yang lebih besar dan memisahkan ikan-ikan tersebut dengan pembatas.
Memaksakan memelihara ikan buntal Fahaka dengan Fahaka atau jenis ikan lainnya hanya akan menjadi bencana. Kerusakan ekor dan sirip, mulut yang sobek, bahkan kematian dapat terjadi akibat perkelahian.
#4. Makanan Keras untuk Merawat Gigi Ikan Buntal Fahaka
Ikan buntal Fahaka memiliki gigi yang tajam dan terus tumbuh sepanjang hidupnya. Jika gigi ikan ini tidak terasah, ikan ini bisa kesulitan makan dan akhirnya mati.
Oleh karena itu, kamu harus memberikan makanan yang keras untuk ikan ini. Makanan keras yang bisa kamu berikan adalah siput, kerang, udang, lobster, atau kepiting. Sebagai selingan, kamu juga bisa memberinya pelet, ikan kecil, atau makanan tak bercangkang lainnya.
Pastikan kamu memberikan makanan secukupnya dan tidak berlebihan untuk ikan ini. Frekuensi pemberian makanan maksimal dua kali sehari.
#5. Penggantian Air
Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang sensitif terhadap kualitas air, jadi kamu harus rutin mengganti air aquarium untuk ikan ini.
Kamu harus mengganti sekitar 25-30% air aquarium setiap minggunya dengan air yang bersih dan sesuai dengan parameter ikan ini. Kamu juga harus membersihkan filter, substrat, dan dekorasi aquarium dari kotoran dan sisa makanan ikan ini.
Di samping itu, kamu juga harus menghindari penggunaan obat-obatan atau bahan kimia lain yang bisa merusak keseimbangan biologis aquarium.
Akhir Kata
Itulah beberapa tips cara merawat ikan buntal Fahaka agar sehat dan baik pertumbuhannya.
Ikan ini memang membutuhkan perawatan khusus dan mungkin tidak cocok untuk pemula. Namun, jika kamu bisa merawat ikan ini dengan baik, kamu akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.