Kura-kura CST, atau yang berarti Common Snapping Turtle, adalah salah satu jenis kura-kura yang cukup populer dan unik.
Spesies ini adalah kura-kura air tawar ganas yang hidup di Amerika Utara. Nama latinnya Chelydra serpentina. Kura-kura CST termasuk dalam famili Chelydridae, yang merupakan famili kura-kura tertua di dunia.
Salah satu fakta menarik tentang kura-kura CST adalah perawakannya yang terlihat seperti hewan purba nan ganas.
Dalam artikel ini, mari kita sama-sama mengenal lebih jauh tentang kura-kura CST. Pasalnya, mungkin masih ada banyak hal yang belum kita ketahui tentangnya. Mari kita bahas selengkapnya, mulai dari taksonomi, ciri fisik, perilaku, hingga habitatnya. Selamat membaca!
Contents
Taksonomi Kura-Kura CST
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang ciri-ciri fisik, perilaku, dan habitatnya, ada baiknya kita mengenal lebih dulu tentang taksonomi atau klasifikasi ilmiahnya.
Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri dan hubungan kekerabatannya.
Berikut adalah taksonomi kura-kura CST:
- Kingdom: Animalia (hewan)
- Phylum: Chordata (hewan bertulang belakang)
- Class: Reptilia (reptil)
- Order: Testudines (kura-kura)
- Family: Chelydridae (kura-kura snapping)
- Genus: Chelydra
- Species: Chelydra serpentina (Common Snapping Turtle)
Kingdom Animalia secara sederhana adalah kelompok binatang, yaitu makhluk hidup yang memiliki sel eukariotik, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak secara aktif.
Phylum Chordata adalah kelompok hewan yang memiliki notokorda, yaitu suatu struktur penopang yang terletak di sepanjang tubuhnya.
Class Reptilia adalah kelompok hewan yang memiliki sisik, bernapas dengan paru-paru, dan berkembang biak dengan bertelur.
Order Testudines adalah kelompok hewan yang memiliki tempurung, yaitu suatu struktur keras yang melindungi tubuhnya dari luar.
Family Chelydridae adalah kelompok kura-kura yang memiliki ciri-ciri berupa leher yang panjang, ekor yang bergerigi, dan kepala yang besar.
Genus Chelydra adalah kelompok kura-kura snapping yang memiliki ciri-ciri berupa karapas yang bergerigi, kaki yang berselaput, dan mulut yang tajam.
Species Chelydra serpentina adalah jenis kura-kura snapping yang memiliki ciri-ciri berupa warna coklat kehitaman, ukuran yang besar, dan habitat yang luas. Mari kenali lebih jauh ciri-cirinya di sub pembahasan berikutnya.
Ciri-Ciri Kura-Kura CST
Karapas
Karapas adalah tempurung bagian atas yang melindungi tubuh kura-kura.
Pada kura-kura CST, karapas ini berwarna coklat gelap atau hitam. Karapas tersebut memiliki bentuk yang bergerigi di usia muda, namun semakin rata seiring bertambahnya usia.
Karapas kura-kura CST juga memiliki tiga scute dorsal, yaitu sisik-sisik besar yang terletak di tengah karapas. Scute dorsal ini mirip dengan yang dimiliki oleh kerabatnya, kura-kura AST (Alligator Snapping Turtle), meskipun lebih kecil.
Kaki
Sebagai kura-kura air, kaki kura-kura CST tentunya berselaput. Hal ini memudahkannya untuk berenang di air.
Keempat kakinya dilengkapi dengan kuku yang panjang tajam, menyempurnakan amunisinya sebagai predator air.
Kulit kakinya kasar seperti berduri, sehingga melengkapi kesan purba yang dimilikinya.
Leher
Leher kura-kura CST sangat panjang dan fleksibel, yang memungkinkan kura-kura CST mampu mengulurkan kepalanya keluar dari karapasnya.
Sama seperti kakinya, leher kura-kura cst juga memiliki kulit kasar yang berkerut
Kepala
Kepala kura-kura CST berbentuk bulat dan besar, dengan mata yang terletak di sisi atas.
Kepala kura-kura CST juga dilengkapi dengan moncong yang keras dan tajam. Mereka menggunakannya untuk mencabik-cabik mangsanya. Meski tidak bergigi, moncong ini sangat tajam dan gigitannya pun sangat kuat.
Ekor
Ekor kura-kura cst juga sangat panjang dan bergerigi, yang menyerupai ekor buaya. Ekor ini berfungsi sebagai alat keseimbangan dan pertahanan. Selain itu, ekor kura-kura CST juga bisa digunakan untuk menyerang atau mengintimidasi predator yang mengancamnnya.
Habitat Kura-Kura CST
Setelah mengetahui ciri-ciri fisik kura-kura CST, kita akan membahas tentang habitat atau lingkungan hidupnya.
Habitat kura-kura CST sangat beragam dan luas, mencakup perairan tawar hingga payau di Amerika Utara.
Kura-kura CST menyukai perairan yang memiliki vegetasi dan dasar yang berlumpur, dimana hal ini merupakan indikasi kelengkapan sumber makanan dan tempat persembunyian baginya dari predator lain.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang habitat kura-kura CST:
Perairan Payau
Perairan payau adalah perairan yang memiliki kadar garam antara air tawar dan air laut, seperti muara, laguna, atau estuari. Kura-kura CST dapat hidup di perairan payau, karena memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan air dan garam di dalam tubuhnya. Kura-kura CST juga dapat menoleransi perubahan salinitas yang terjadi akibat pasang surut atau curah hujan.
Perairan Tawar
Perairan tawar adalah perairan yang memiliki kadar garam rendah, seperti sungai, danau, rawa, atau kolam. Dibanding perairan payau, kura-kura CST lebih banyak ditemukan di perairan air tawar seperti ini, karena lebih mudah mendapatkan makanan dan tempat berlindung.
Parameter Air
Kura-kura CST dapat hidup di perairan yang dangkal atau dalam, memiliki arus yang lambat atau cepat, memiliki pH asam atau basa, dan suhu dingin maupun hangat. Mereka cukup baik dalam beradaptasi.
Vegetasi
Sederhananya, vegetasi merupakan area yang ditumbuhi oleh banyak tumbuh-tumbuhan.
Kura-kura CST sangat menyukai perairan yang memiliki vegetasi yang lebat, seperti rumput, lumut, alga, atau tanaman air.
Vegetasi memberikan kura-kura CST makanan, oksigen, dan tempat berlindung dari predator atau cuaca ekstrem. Kura-kura CST juga dapat menggunakan vegetasi untuk membuat sarang atau tempat bertelur.
Dasar Berlumpur
Kura-kura CST menyukai perairan dengan dasar yang berlumpur, sehingga mereka dapat menggali atau menyembunyikan diri di dalamnya.
Dasar perairan yang berlumpur juga bisa menjadi “surga makanan” bagi kura-kura CST, karena biasanya banyak mengandung organisme hidup, seperti ikan, udang, kepiting, cacing, atau siput.
Iklim dan Musim
Kura-kura CST dapat hidup di berbagai iklim dan musim, karena memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan suhu, kelembaban, dan cahaya.
Perilaku Kura-Kura CST
Setelah kita mengetahui habitat kura-kura CST, kita akan membahas tentang perilakunya.
Perilaku kura-kura CST sangat beragam dan menarik, mencerminkan karakteristik dan kebiasaannya. Kura-kura CST dikenal sebagai kura-kura yang aktif, agresif, dan ganas.
Lantas seperti apakah perilaku kura-kura CST? Ini penjelasannya.
Mencari Makan
Kura-kura CST adalah kura-kura predator yang berburu untuk memakan daging-dagingan. Kura-kura CST dapat memakan berbagai jenis hewan, seperti ikan, udang, kepiting, cacing, siput, katak, ular, burung, tikus, dan bahkan kura-kura lain.
Tidak seperti kerabatnya, kura-kura AST yang berburu secara pasif menggunakan “lidah cacing” untuk memancing mangsa datang kepadanya. Kura-kura CST lebih suka berlaku aktif secara agresif, mengejar mangsanya untuk ditelannya.
Berkomunikasi
Meskipun tidak seperti anjing, kura-kura CST juga bisa dikatakan cukup komunikatif, dalam artian dapat berinteraksi dengan kura-kura lain atau makhluk hidup lainnya.
Kura-kura CST dapat mengeluarkan suara mendesis. Suara ini digunakan untuk mengekspresikan emosi, seperti marah atau takut.
Kura-kura CST juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan gerakan. Misalnya memasukkan tangan, kaki, dan kepalanya, dengan posisi mulut menganga terbuka sebagai bentuk pertahanan diri ketika mereka ketakutan.
Berkembang Biak
Kura-kura CST adalah hewan ovipar, yang artinya berkembang biak dengan cara bertelur.
Musim kawin kura-kura CST berlangsung dari bulan April hingga November, namun tergantung juga pada suhu dan iklim.
Kura-kura CST jantan akan menggigit atau mengejar kura-kura betina untuk menunjukkan minatnya. Jika kura-kura betina menerima, maka kura-kura CST jantan akan memegang karapas kura-kura betina dengan cakarnya, dan melakukan kopulasi di dalam air.
Kura-kura CST betina akan mencari tempat yang aman dan kering untuk membuat sarang, seperti di pinggir sungai.
Kura-kura CST betina akan menggali lubang di tanah dengan kaki belakangnya, dan meletakkan 20-40 butir telur yang berbentuk bulat. Dilanjut dengan menutup lubang tersebut dengan tanah, lalu meninggalkan telur-telurnya tanpa perawatan.
Telur-telur kura-kura CST akan menetas sekitar 80-90 hari setelah diletakkan.
Bertahan Hidup
Kura-kura CST adalah kura-kura yang tangguh. Mereka dapat bertahan hidup di berbagai kondisi. Mereka memiliki beberapa cara untuk bertahan hidup dari predator, cuaca, atau gangguan lainnya.
Kura-kura CST dapat bertahan hidup dari predator dengan menggunakan karapas dan kuat gigitannya.
Karapas kura-kura CST berfungsi sebagai perisai yang melindungi tubuhnya dari gigitan atau cakaran. Di samping itu, mereka juga menyerang musuh dengan gigitannya yang kuat.
Kura-kura CST dapat bertahan hidup dari cuaca dengan memanfaatkan dasar perairan yang berlumpur atau area vegetasi. Dasar yang berlumpur dapat dijadikannya sebagai tempat menyimpan panas atau dingin. Sedangkan vegetasi berfungsi sebagai tempat yang dapat memberikan oksigen atau kelembaban.
Akhir Kata
Demikianlah pembahasan lengkap tentang pengenalan kura-kura CST.
Kura-kura CST memang merupakan salah satu jenis kura-kura yang unik dan menarik. Kami berharap artikel ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan kita semua tentang kura-kura CST.
Terima kasih telah membaca artikel ini sampai selesai. Kalau kamu memiliki pertanyaan, kritik, atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Dan jika kamu menyukai artikel ini, silakan bagikan ke teman-teman atau media sosial kamu.
Jangan lupa untuk mengikuti situs ini untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!