Kura-kura CST albino, inilah versi sultan dari Common Snapping Turtle. Pencinta hewan eksotis sudah pasti kepincut sama jenis yang satu ini.
Kura-kura memang merupakan hewan peliharaan eksotis yang banyak diminati oleh orang-orang. Selain karena keunikan dan kecantikannya, kura-kura hadir dengan banyak pilihan jenis, sehingga bisa menarik minat dari berbagai kalangan dengan selera yang berbeda-beda.
Nah, kura-kura CST albino salah satunya. Sebagai Common Snapping Turtle, keagresifan dan kesangaran fisik menjadi daya tariknya. Lebih dari itu, kelainan albinisme menjadi nilai tambah yang semakin menarik perhatian.
Kamu tertarik dengan jenis kura-kura satu ini? Yuk, kita bahas lebih lanjut tentangnya dalam artikel ini!
Kura-Kura CST Albino
Mengenal Lebih Dekat
Kura-kura CST albino pada dasarnya masih merupakan spesies Chelydra serpentina, hanya saja mereka memiliki kelainan genetik berupa albinisme.
Albinisme sendiri adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi pigmen melanin yang berfungsi memberi warna pada kulit, rambut, mata, dan bulu. Akibatnya, kura-kura ini memiliki warna tubuh putih atau krem, dengan mata yang merah.
Kura-kura CST albino pada dasarnya merupakan jenis yang sama dengan Common Snapping Turtle pada umumnya, di mana merupakan salah satu jenis Snapping Turtle. Artinya, mereka bukan sub spesies atau hasil kawin silang dengan spesies lain. Murni kelainan genetik.
Mereka memiliki rahang yang kuat dan tajam, serta tubuh bergerigi bagaikan seekor hewan purba. Spesies kura-kura ini berasal dari Amerika Utara dan normalnya berwarna hitam, coklat, atau abu-abu.
Ciri Khas
Kura-kura CST albino memiliki ciri khas yang memberikannya nilai lebih serta membedakannya dari jenis yang normal. Berikut adalah beberapa ciri khasnya:
- Warna karapas putih atau krem, tergantung pada tingkat albinisme yang dimiliki.
- Kulit juga berwarna putih atau krem
- Mata merah, karena tidak ada pigmen yang melindungi retina dari cahaya.
Meski cantik, namun kesehatan kura-kura CST relatif lebih rentan dibandingkan CST normal. Hal ini dikarenakan sistem imunnya yang lemah dan sensitif terhadap sinar UV. Kamu yang tertarik mengadopsinya harus mempertimbangkan hal ini.
Harga Kura-Kura CST Albino
Di alam liar, keberadaan kura-kura CST albino sangat langka dan jarang ditemukan. Kura-kura ini juga lebih sulit untuk dikembang biakkan, karena albinisme adalah mutasi genetik yang tidak menurun. Ditambah lagi dengan faktor eksklusivitas dan kecantikan yang ditawarkannya.
Oleh karena itu, tidak heran kalau harga jualnya di pasaran bisa dibanderol sangat mahal hingga bisa mencapai angka puluhan juta rupiah per ekornya.
Banderolan harga juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti ukuran, kesehatan, dan kualitas tempurung. Semakin besar, sehat, dan cerah tempurungnya, semakin tinggi harganya.
Selain itu, harga jenis ini juga tergantung pada penjual, permintaan pasar, kelangkaan stok.
Kenapa Harga Kura-Kura CST Albino Lebih Mahal?
Harga kura-kura CST albino lebih mahal daripada jenis normalnya karena beberapa alasan, antara lain:
- Unik dan eksotis, sehingga banyak diminati oleh para kolektor dan pecinta binatang.
- Langka dan sulit diperoleh, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
- Membutuhkan perawatan khusus, sehingga memerlukan biaya yang lebih besar.
- Memiliki daya tarik estetika, sehingga bisa menjadi hiasan yang menarik di rumah.
- Lebih langka dan lebih sulit dikembang biakkan, sehingga keberadaannya lebih diperebutkan.
Perawatan Ekstra
Seperti yang sudah disinggung sedikit sebelumnya, kura-kura CST albino membutuhkan perawatan khusus, karena memiliki kondisi fisik tertentu.
Berikut ini adalah beberapa perawatan ekstra yang harus lebih ditekankan:
- Memberinya makanan yang bergizi dan seimbang, seperti udang, ikan, daging, dan lain sebagainya. Makanan yang mengandung spirulina juga baik untuk mencerahkan warna tubuh kura-kura.
- Menyediakan kandang yang luas, bersih, dan nyaman, dengan air yang selalu diganti dan disaring. Kandang yang berwarna putih juga bisa membantu mencerahkan warna tubuh kura-kura.
- Memberikan tempat berjemur yang cukup, dengan menggunakan lampu UVB yang sesuai. Lampu UVB bisa membantu kura-kura memproduksi vitamin D3 yang penting untuk kesehatan tulang dan tempurung.
- Berhati-hati saat menjemur, karena jenis ini lebih sensitif terhadap cahaya matahari. Hindari menjemurnya saat siang hari di kala matahari sedang terik-teriknya.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama untuk mata, kulit, dan tempurung kura-kura. Mereka lebih rentan terhadap infeksi, luka, dan penyakit, sehingga harus selalu diawasi dan diobati.
Akhir Kata
Kura-kura CST albino adalah hewan peliharaan yang unik dan eksotis, namun juga membutuhkan perawatan ekstra yang tidak mudah.
Jika kamu tertarik untuk merawatnya, maka kamu harus siap untuk mengeluarkan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup. Kamu juga harus bertanggung jawab dan peduli terhadap kesejahteraan reptil cantik yang kamu pelihara ini.
Kura-kura CST albino adalah hewan yang cantik dan menawan, namun juga rapuh dan sensitif. Kamu harus mencintai dan memandangnya sebagai makhluk hidup, bukan sebagai barang koleksi atau hiasan semata.
Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif untuk kamu. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.