Membangun kolam kura-kura air ternyata memiliki beberapa keuntungan dibanding memeliharanya di aquarium, lho. Di antara alasannya, ialah karena ukurannya yang bisa dibuat lebih besar, sehingga cocok untuk pemeliharaan jangka panjang.
Akan tetapi, jika kamu ingin memelihara kura-kura di kolam, maka ada beberapa hal yang mungkin perlu kamu perhatikan terlebih dahulu.
Kolam yang ditujukan untuk memelihara kura-kura, tentu tidak bisa disamakan dengan kolam ikan koi. Ada beberapa bagian yang perlu kamu siapkan, agar lebih cocok dengan karakteristik si reptil perenang satu ini.
Untuk mempersingkat waktu, yuk, langsung kita bahas!
Contents
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membuat Kolam Kura-Kura
Nah, di sini, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan saat memutuskan ingin merawat kura-kura air di dalam kolam.
#1. Menentukan Lokasi di Mana Kolam Akan Dibuat
Sudah punya rencana, di mana kolam akan dibuat? Eits, tunggu dulu. Sudah yakin belum, kalau lokasi yang kamu tentukan itu cocok dengan kura-kura? Kalau dirasa kurang tepat, lebih baik cari lokasi lain, deh.
Sejatinya, bukan soal apakah kolam diletakan di depan rumah atau halaman belakang. Namun faktor intensitas cahaya matahari, dampak perubahan cuaca, sampai faktor predator yang justru lebih perlu mendapat pertimbangan.
1.1. Cahaya Matahari
Ingat! Meski banyak menghabiskan waktu di dalam air, tapi kura-kura tetaplah reptil berdarah dingin yang membutuhkan paparan sinar matahari untuk menghangatkan diri. Jika sampai kurang asupan sinar matahari, bukan tidak mungkin berbagai masalah kesehatan datang silih berganti.
Pastikan kolam dibuat di lokasi yang mendapat sinar, ya. Tidak perlu 24 jam, kok. Cukup di rentang waktu tertentu saja. Misalnya di pagi hari saja, atau di sore hari saja. Kalau malam sih, jelas tidak mungkin, ya. Hehe.
Minimal, cahaya matahari tersebut bisa menyinari area daratan, di mana kura-kura yang kamu pelihara bisa berjemur. Ini tidak perlu dijelaskan lagi, ya. Kalau bukan buat berjemur, buat apa lagi cahaya mataharinya?
Lebih bagus lagi, kalau ada area yang teduh juga di kolamnya. Nggak mesti pohon besar, kok. Intinya, area teduh ini dibutuhkan untuk mencegah resiko dehidrasi, agar kura-kura dapat berteduh dari terik matahari di saat ia membutuhkannya.
1.2. Kemungkinan Dampak dari Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca perlu kamu perhitungkan saat membuat kolam di luar ruangan.
Sebab, penurunan suhu secara drastis dari panas siang hari ke cuaca badai, apalagi jika ditambah dengan angin dan hujan yang mengenainya secara langsung, maka hal ini dapat beresiko buruk bagi kesehatan kura-kura.
Memang sulit sih, untuk mengakalinya. Tapi paling tidak, kita mesti mau meminimalisirnya. Misalnya dengan cara:
- Membuat kolam dekat tembok, supaya angin tidak langsung mengenai kura-kura.
- Membangunnya di bawah atap, agar tidak terkena hujan secara langsung.
- Atau, membawa masuk kura-kura sementara ke dalam ruangan.
1.3. Bagaimana Jika Indoor?
Membuat kolam di dalam ruangan (indoor) boleh-boleh saja. Namun, berarti kamu masih punya satu PR lagi, yakni rutin menjemur kura-kura air peliharaan kamu, karena tidak ada matahari di dalam ruangan bukan?
Keunggulan membuat kolam indoor, di antaranya ialah kura-kura menjadi lebih aman dari dampak perubahan cuaca, karena tidak secara langsung terkena terpaan angin, cipratan air hujan, resiko penyakit, dan faktor alam lainnya.
1.4. Jauh dari Predator
Satu lagi yang tak kalah penting, ialah memastikan bahwa kolam yang dibuat harus jauh dari predator. Tentu kita semua tidak mau, kalau kura-kura kesayangan kita terluka, atau bahkan mati karena serangan predator.
Tikus adalah salah satu hewan yang mengancam. Hewan ini terbukti sering melukai kura-kura, khususnya pada kura-kura bayi. Belum lagi tikus tergolong hewan yang kotor, sehingga berpotensi mengakibatkan luka mengalami infeksi.
Oleh karena itu, kamu mesti pintar-pintar membasmi predator yang mungkin ada di sekitar lokasi kolam, agar keselamatan hidup kura-kura lebih terjamin.
#2. Konsep Kolam Kura-Kura
Bagaimana konsep kolam yang akan dibangun harus dipikirkan matang-matang sejak awal. Karena pastinya bakal lebih repot lagi, kalau sampai ada perubahan rencana di tengah jalan nanti. Bongkar lagi, kerja lagi, biaya lagi.
2.1. Daratan dan Perairan
Setidaknya, kolam kura-kura harus dikonsep untuk mengandung 2 unsur alam, yang dalam hal ini ialah area daratan dan perairan. Ini penting, karena kebanyakan kura-kura air bersifat semi aquatic, yang notabene tidak sepenuhnya hidup di dalam air.
Bagian perairan mungkin sudah terbayang, nggak jauh-jauh dari kolam ikan kebanyakan. Tapi bagaimana dengan area daratan? Ini yang harus dipikirkan.
Untuk area daratan tersebut, kamu bisa mendesain kolam sedemikian rupa agar bisa diisi pasir atau tanah. Alternatif lainnya, kamu juga bisa gunakan kayu yang mengapung di tengah kolam sebagai daratannya, meski tidak dapat berfungsi sebagai lokasi breeding (bertelur).
Jangan lupa untuk memikirkan, agar area daratan tidak memungkinkan kura-kura bisa melarikan diri dari rumahnya itu. Entah itu membangunnya di tengah kolam, atau memberinya dinding penghalang.
2.2. Perlukah Melengkapinya dengan Sistem Filtrasi?
Ini masih tahapan konsep, karena di tahap ini kita masih merancang dan menetukan, apakah kolam kura-kura yang akan dibuat nanti akan dilengkapi dengan sistem filtrasi atau tidak.
Lantas apa diperlukan? Disarankan sih, iya. Walaupun banyak pemelihara kura-kura di kolam tidak menggunakan filter, tapi dengan memberinya sistem filtrasi, kita bisa lebih menghemat tenaga, waktu, serta air untuk perawatan ke depannya.
Semakin bagus filternya, maka semakin sehat dan bersih pula airnya. Kamu bisa mengikuti bagaimana sistem filtrasi pada kolam koi, membaginya menjadi beberapa chamber, lalu diisi dengan beberapa media.
Penggunaan filter tong juga mungkin bisa dipilih. Namun yang perlu diperhatikan, besaran filter sebaiknya disesuaikan juga dengan ukuran kolam itu sendiri. Baik itu pada pompanya, hingga tempat menyimpan media fitrasinya.
2.3. Menentukan Ukurannya
Ukuran kolam sebenarnya dipengaruhi dengan ukuran kura-kura dan jumlahnya. Tapi namanya kolam, secara umum sudah lebih besar daripada ukuran aquarium yang biasa digunakan.
Sebagai gambaran, kamu bisa membuat kolam berukuran 1×1 atau 2×2 meter, dengan kedalaman area perairan 50 cm. Kamu boleh menyesuaikannya lagi dengan kondisi yang kamu miliki. Yang penting tidak terlalu sempit dan tidak perlu terlalu dalam juga airnya.
#3. Proses Pembuatan Kolam Kura-Kura
Kalau kamu tidak memiliki skill dalam hal ini, ada baiknya untuk meminta bantuan pada kuli bangunan atau jasa terkait dalam proses pembuatannya. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko terjadinya kesalahan pada kolam yang sudah didamba-dambakan.
Lain cerita kalau judulnya ingin bersenang-senang atau belajar. Kamu bisa pelajari tutorial detailnya lewat video YouTube misalnya. Tapi tentu dengan segala resiko yang mungkin bakal kamu dapati, ya.
#4. Pengeringan dan Sterilisasi Kolam Kura-Kura
Setelah kolam selesai dibuat, bukan berarti kolam langsung siap diisi air dan kura-kura. Bahan-bahan yang digunakan pada kolam, seperti semen dan cat, mungkin masih meninggalkan zat kimia berbahaya yang bisa mencemari air nantinya.
Karena itu, kolam tersebut perlu kamu sterilisasi terlebih dahulu selama beberapa waktu. Diamkan kolam selama 30 hari sampai semen mengering, keras, dan melekat dengan baik, kemudian baru lakukan tahap sterilisasi.
Para hobbyist biasa menggunakan pelepah pisang untuk mensterilkannya. Caranya kurang lebih sepert ini:
- Siapkan pelepah pisang. Banyaknya pelepah pisang yang dibutuhkan, kira-kira harus bisa digunakan untuk menutupi hampir seluruh permukaan kolam.
- Cacah pelepah pisang yang akan digunakan, agar getah dapat keluar.
- Isi kolam dengan air sampai penuh.
- Masukkan pelepah pisang yang telah dicacah tadi ke dalam kolam. Tebar sampai menutupi permukaan air pada kolam.
- Biarkan pelepah pisang direndam selama 3-7 hari.
- Jika sudah, kuras air rendaman pelepah, sembari menggosok dinding dan lantai kolam dengan pelepah yang sebelumnya digunakan untuk direndam.
- Bersihkan kolam, sikat sampai bersih.
- Kalau kamu menggunakan filter pada kolam, silakan isi lagi kolam dengan air, lalu biarkan filter berjalan selama 2 hari tanpa kura-kura di dalamnya.
- Sedangkan kalau tidak menggunakan filter, kamu bisa bilas kolam dengan air mengalir, agar sisa-sisa bahan kimia yang barang mengendap bisa ikut terbuang. Selanjutnya baru diisi dengan air yang akan digunakan.
#5. Memasukkan Kura-Kura ke Dalam Kolam
Setelah serangkaian proses pembuatan kolam dilakukan, akhirnya kolam siap untuk digunakan. Namun, supaya kita bisa lebih yakin, ada baiknya untuk menguji coba dulu soal keamanan kolam dari zat berbahaya.
Tipsnya, yakni dengan memasukkan dulu ikan-ikan kecil yang terjangkau harganya (ikan komet, molly, dan lain-lain) selama 1-2 hari. Jika ikan tersebut mampu bertahan, berarti kolam tersebut sudah siap dihuni oleh kura-kura peliharaan kita.
Silakan atur-atur dekorasi pada kolam sesuai selera, dengan catatan dekorasi tersebut tidak berbahaya bagi kura-kura. Kamu juga bisa memasukkan tanah, pasir, atau kayu sebagai daratan jika ini belum dilakukan.
Beres. Sekarang kura-kura siap menghuni rumah barunya. Sisanya, tinggal melakukan perawatan rutin saja, deh.
Akhir Kata
Begitulah kiranya pembahasan tentang tips dalam membangun kolam kura-kura.
Pahamilah, bahwa apa-apa yang disebutkan di atas tak lebih dari sekedar bahan masukkan dan pertimbangan dalam membuat kolam bagi kura-kura. Jika tidak memungkinkan karena satu atau dua hal, silakan dikondisikan.
Jangan terlalu kaku. Sesuaikan saja dengan situasi kondisi yang kamu miliki, namun dengan tetap minimalisir resiko jika kolam yang kamu buat belum bisa sempurna.
Semoga bermanfaat.