Categories
Ikan

Jenis Ikan Palmas, 9 Upper Jaw dan 4 Lower Jaw, Lengkap!

Tahukah kamu? Jenis ikan palmas sejatinya ada banyak, lho. Memang sih, yang paling sering dijumpai di pasaran hanya jenis yang itu-itu saja. Kalau bukan endlicheri, ya senegalus albino. Tapi nyatanya, jenis mereka lebih dari itu. 

Selain itu, di kalangan para penghobi, palmas juga kadang dibedakan berdasarkan asal-muasalnya (WC dan CB), serta berdasarkan bentuk rahangnya (upper jaw dan lower jaw). 

Nah, untuk menjawab rasa penasaran kamu akan perbedaan jenis-jenisnya, langsung saja yuk, kita bahas semua di bawah ini!

WC dan CB, Pengelompokan Palmas Berdasarkan Asalnya

www.aquariadise.com

Jika dikelompokan berdasarkan asal-muasalnya, maka ikan palmas bisa dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu palmas WC dan palmas CB.

Apa bedanya? Ikan palmas WC (wild caught) merupakan jenis palmas liar yang diperoleh langsung dari alam, sedangkan palmas CB (captive breed) merupakan palmas yang sudah berupa hasil ternakan lokal.

Definisi tersebut rasanya sudah cukup untuk membedakan keduanya. Tapi, di antara kita mungkin masih banyak yang bertanya-tanya soal perbedaannya secara lebih lanjut. Misalnya soal:

  • Apakah perbedaannya hanya sebatas tempat asalnya?
  • Secara fisik, corak, dan motif, lebih bagus mana?
  • Lebih mahal mana antara keduanya?
  • Dan lain-lain

Nah, untuk mengetahui perbedaan palmas WC dan CB secara lebih lanjut, kamu bisa langsung cek tabel di bawah ini:

WCCB
Bentuk KepalaCenderung lebih aerodinamisTidak se-aerodinamis WC
BadanLebih memanjangLebih bantet
Sirip PunggungRelatif lebih lancipUmumnya lebih tumpul
MataTidak menonjolAgak menonjol keluar
CorakLebih minim dan acakLebih penuh corak
Kelainan GenetikJarang terjadiBanyak menghasilkan albino, slayer, shortbody, dsb

Dalam tabel di atas, telah disebutkan berbagai perbedaan lanjutan antara CB dan WC secara fisiknya. Sayangnya perbedaan tersebut bersifat relatif dan tidak mutlak, seperti adanya palmas CB yang mirip WC, atau sebaliknya. Bagaimana pun juga, ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi.

Upper Jaw dan Lower Jaw, Jenis Ikan Palmas Berdasarkan Rahangnya

Selain berdasarkan asalnya, ikan palmas juga sering digolongkan berdasarkan bentuk rahangnya. Sehingga, muncullah istilah palmas upper jaw dengan palmas lower jaw. Lantas apa perbedaan antara keduanya?

Ikan palmas upper jaw, adalah jenis palmas yang memiliki bentuk rahang atas lebih maju dibandingkan rahang bawahnya.

Sedangkan ikan palmas lower jaw adalah kebalikannya, di mana palmas yang tergolong kelompok ini memiliki rahang bawah yang lebih maju dibanding rahang atasnya.

Sebagai catatan tambahan, secara umum, palmas lower jaw juga biasanya memiliki growth rate yang lebih cepat dan bisa tumbuh hingga ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan palmas yang tergolong upper jaw.

Jenis Ikan Palmas Upper Jaw

Setelah mengetahui perbedaan pengelompokan palmas berdasarkan asal dan rahangnya, sekarang kita akan membahas juga untuk setiap jenis palmas yang ada. Yup, berdasarkan spesiesnya. 

Kita mulai dari jenis ikan palmas upper jaw, ya!

#1. Polypterus Senegalus

Pertama, adalah jenis ikan palmas senegalus (Polypterus senegalus). Disebut juga dengan nama senegal bichir, gray bichir, hingga cuvier’s bichir.

Mereka merupakan salah satu jenis yang paling banyak dijumpai di pasaran, karena konon termasuk spesies yang mudah untuk diternakan. Oleh sebab itu jugalah harganya menjadi sangat terjangkau.

Varian albinonya lebih digemari. Kalau varian standarnya hanya berwarna abu-abu polos tanpa motif, yang albino justru tampil menor dengan warna kuning cerah yang merona. Selain itu, ada juga varian golden, leucistic, platinum, hingga slayer.

Karakternya juga sangat aktif untuk seukuran palmas. Mereka cenderung lebih banyak bergerak ke sana ke mari dibanding spesies-spesies lainnya. Cocok dipilih untuk meramaikan akuarium palmas yang notabene minim pergerakan.

#2. Polypterus Delhezi

Selanjutnya ada palmas delhezi (Polypterus delhezi). Juga punya beberapa nama lain, seperti barred bichir, armoured bichir, banded bichir, dan bandback bichir.

Jenis palmas cantik yang kadang suka bermutasi. Awalnya memiliki warna dasar abu-abu. Namun bagi yang beruntung, delhezi akan bermutasi ke warna hijau seolah ditumbuhi lumut, akibat pigmen hijau (emerald) yang dimilikinya.

Selain itu, palmas delhezi juga punya corak yang bervariasi, sehingga banyak istilah penyebutan untuk palmas jenis ini. Ada yang lessmark/patternless, ada yang royal tiger/royal stripe, ada yang royal spot, dan lain-lain.

#3. Polypterus Ornatipinnis

Adalah palmas orna (Polypterus ornatipinnis), salah satu spesies ikan palmas paling cantik yang pernah ada. Berwarna hitam dengan corak kuning berbintik. Sayang, warna cantik tersebut harus memudar seiring bertambahnya usia.

Palmas orna juga mempunyai sifat teritorial, khususnya ketika mereka telah beranjak dewasa. Ukurannya cukup besar dan punya pertumbuhan yang cukup cepat pula. Bahkan, meski termasuk seekor upper jaw, orna bisa mencapai ukuran 50 cm dalam pemeliharaan di akuarium, lho.

#4. Polypterus Mokelembembe

Polypterus mokelembembe. Disebut juga dengan nama Mokèlé-mbèmbé bichir dan berasal dari sungai Kongo. 

Merupakan spesies yang masih tergolong baru dideklarasikan. Keberadaannya di Indonesia pun masih bersifat WC, yang dalam kata lain berarti masih impor dan langsung diambil dari alam.

Mirip delhezi, palmas jenis ini juga memiliki pigmen emerald/hijau. Dengan begitu, menjadikan perawakannya dihiasi oleh corak cantik berwarna kuning kehijauan ala-ala tentara. Fisiknya mirip seperti P. retropinnis.

Karakternya cenderung pemalu dan hobi bersembunyi. Sedangkan pertumbuhannya lambat, dengan ukuran dewasa rata-rata hanya mencapai 30 cm saja. Ukuran terbesar dari spesies ini pernah ditemukan di angka 35 cm.

#5. Polypterus Palmas

Kemungkinan Polypterus palmas inilah yang menjadi asal-muasal penyebutan nama “palmas” di Indonesia untuk ikan-ikan dari keluarga Polypteridae

Alasan yang masuk akal, adalah karena penyebutan kata “palmas” dirasa lebih mudah ketimbang “polypterus” maupun “bichir” bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, nama palmaslah yang akhirnya dipilih untuk menyapa spesies ikan yang mirip naga ini. 

Nah, ada 2 sub spesies di bawah spesies P. palmas. Pertama ada shortfin atau marbled bichir (P. palmas palmas), serta yang kedua adalah golddust bichir (P. palmas buetikofferi).

Kedua sub spesies tadi awalnya merupakan spesies yang berbeda, lho. Namun entah mengapa, keduanya malah digabungkan menjadi 1 spesies. Padahal, banyak perbedaan mencolok antara keduanya.

#6. Polypterus Polli

Secara fisik mirip seperti kombinasi antara P. senegalus dengan P. palmas. Dengan base color abu-abu gelap, memiliki corak yang akan hilang seiring bertambahnya usia, serta bisa mempunyai pigmen hijau juga.

Pertumbuhan atau growth rate tergolong lambat. Ukuran terbesar yang pernah ditemukan hanya sampai 40 cm saja, sedangkan rata-rata di akuarium hanya berukuran 30 cm.

#7. Polypterus Retropinnis

Punya motif yang mirip dengan P. polli, namun berbeda di postur badannya. Polypterus retropinnis mempunyai badan yang cenderung lebih langsing, sedangkan bentuk kepala dan mulutnya relatif lebar.

Selain itu, palmas jenis ini juga sering salah nama, dianggap sebagai P. mokelembembe. Mungkin karena dalam catatan sejarah, pernah ada perubahan taksonomi, di mana P. mokelembembe dulunya merupakan spesies yang memegang nama ilmiah P. retropinnis ini.

#8. Polypterus Teugelsi

Spesies palmas yang baru diidentifikasi pada tahun 2004. Di luar sana dikenal juga dengan cross river bichir. Inilah Polypterus teugelsi yang punya corak unik dan berbeda. Menawarkan warna dasar cokelat kemerahan yang berpadu dengan warna kekuning-kuningan dan hitam sebagai coraknya.

Postur tubuhnya memanjang bagaikan ular, seolah masih tangkapan alam, padahal versi CB-nya sudah tersedia. Lain hal dengan palmas lainnya yang menggemuk di usia dewasa, palmas jenis ini justru akan tetap tumbuh memanjang.

Individu terpanjang dari spesies yang ini pernah ditemukan mencapai 61 cm. Sedangkan dalam perawatan di akuarium, biasanya hanya mencapai 40 cm saja. Meski begitu, pertumbuhannya termasuk yang relatif lambat.

#9. Polypterus Weeksii

Polypterus weeksii merupakan spesies palmas dengan mulut paling lebar dari semua spesies yang ada. Sedangkan ukurannya bisa lumayan besar, yaitu mencapai 50 cm dalam pemeliharaan di akuarium. 

Motifnya mirip seperti P. congicus, berupa motif strip tipis berwarna hitam gelap. Warna dasarnya abu-abu dengan kuning terang di bagian perut, membuatnya tampak kontras dengan corak yang ada.

Saat ini, keberadaan spesies ini di Indonesia masih bersifat impor (WC).

Jenis Ikan Palmas Lower Jaw

Selanjutnya dari golongan lower jaw. Berikut ada beberapa jenis ikan palmas yang masuk ke dalam kategori ini:

#1. Polypterus Endlicheri

Palmas endlicheri atau yang bernama latin Polypterus endlicheri, merupakan spesies ikan palmas lower jaw paling populer di kalangan penghobi, khususnya di Indonesia. 

Warna dasarnya abu-abu, dengan corak hitam yang bervariasi. Corak tersebut biasanya relatif tebal, meski ada juga yang lebih tipis dari kebanyakan.

Palmas endlicheri bisa tumbuh besar. Pertumbuhannya pun bahkan bisa berkali-kali lebih cepat dibanding sebagian jenis palmas lainnya. Selain itu, karakter mereka juga agresif, seolah merupakan preman di dalam lingkungan akuariumnya.

#2. Polypterus Ansorgii

Selanjutnya adalah palmas ansorgii (Polypterus ansorgii), atau disebut juga sebagai guinean bichir. Dicirikan dengan warna dasar hijau kehitaman, serta memiliki motif kotak-kotak yang terputus seperti bata. 

Palmas ansorgii adalah spesies palmas terbesar yang pernah ada dalam catatan sejarah. Meski awalnya palmas jenis ini sempat diduga hanya dapat tumbuh hingga 30 cm saja, tapi ternyata ada individunya yang tertangkap (WC) dalam kondisi jauh lebih besar dari itu.

Sayangnya, nyaris tidak mungkin untuk mendapatkan ansorgii yang benar-benar murni. Hampir 99% CB untuk palmas ini merupakan hybrid dengan endlicheri. Bahkan, ansorgii yang disebut-sebut murni pun umumnya adalah hasil silangan dari (ansorgii x endlicheri) x (ansorgii x endlicheri).

#3. PBB (Polypterus Bichir Bichir) dan PBL (Polypterus Bichir Lapradei)

Ada PBB (disebut juga sebagai nile bichir), juga PBL (disebut juga palmas lapra atau nigerian bichir). Awalnya dianggap sebagai 2 spesies berbeda, namun kini telah direvisi sehingga menjadi 2 sub spesies dari 1 spesies yang sama, yaitu Polypterus bichir.

Secara fisik, keduanya memang memiliki banyak sekali kesamaan. Mulai dari pola marking, warna, bentuknya secara umum, ukuran, hingga temperamen yang cenderung agresif saat kecil. Meski demikian, tetap saja ada beberapa perbedaan di antara kedua sub spesies Polypterus bichir ini. 

Di Indonesia sendiri, spesies P. bichir yang biasa beredar adalah dari sub spesies PBL alias lapra.

#4. Polypterus Congicus

Polypterus congicus. Nama lainnya ialah congo bichir, si palmas yang sempat dikira merupakan sub spesies dari endlicheri karena kemiripan fisiknya jika dilihat secara kasat mata. 

Namun, lagi-lagi taksonomi direvisi, karena setelah diteliti lebih lanjut ternyata memiliki DNA yang justru lebih dekat dengan Polypterus bichir.

Juga, congicus sempat dikira sebagai spesies terbesar dalam keluarga palmas. Sayangnya, rekor tersebut terpecahkan setelah palmas ansorgii raksasa ditemukan mengalahkan ukuran palmas congicus ini.

Akhir Kata

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai jenis-jenis palmas yang bisa kamu pelihara. Mulai dari perbedaan antara jenis ikan palmas WC dan CB, bedanya upper jaw dan lower jaw, 9 spesies palmas upper jaw, serta 4 spesies palmas lower jaw.

Nah, dari total 13 jenis ikan palmas yang dibahas di sini, mana nih di antaranya yang paling ingin kamu pelihara? Sebutkan di komentar, ya!

Semoga bermanfaat.

Categories
Reptil

Daftar Harga Kura-Kura Darat dan Air di Indonesia

Berapa sih harga kura-kura di Indonesia? Apa mahal?

Kura-kura adalah salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh para penhobi. Selain memiliki bentuk yang lucu dan unik, kura-kura juga dikenal sebagai hewan eksotis yang menarik dipelihara, perawatannya mudah, dan bisa hidup lama.

Namun, sebelum memutuskan untuk memelihara kura-kura, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui, salah satunya adalah soal harga.

Harga kura-kura tentu bervariasi, tergantung pada jenis, ukuran, usia, dan kualitasnya. Ada kura-kura yang harganya murah, ada juga yang harganya mahal. Harga kura-kura juga dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran di pasaran.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi tentang harga untuk beberapa jenis kura-kura di Indonesia, meliputi kura-kura darat maupun kura-kura air. Simak ulasan kami berikut ini!

#1. Harga Aldabra Tortoise

Kura-kura Aldabra adalah kura-kura darat terbesar kedua di dunia, setelah kura-kura Galapagos. Kura-kura Aldabra berasal dari Kepulauan Aldabra di Samudra Hindia.

Kura-kura Aldabra memiliki tempurung yang berwarna hitam atau abu-abu, dengan ukuran yang bisa mencapai 1,5 meter dan berat hingga 250 kg.

Kura-kura Aldabra adalah hewan yang dilindungi oleh CITES, sehingga perdagangannya harus mengikuti aturan yang ketat.

Harga kura-kura Aldabra di Indonesia sangat mahal, karena kura-kura ini langka dan sulit dibudidayakan. Harga kura-kura Aldabra yang masih bayi berkisar antara Rp 25-30 juta per ekor. Sedangkan harga kura-kura Aldabra yang sudah dewasa bisa mencapai ratusan juta rupiah.

#2. Harga Sulcata Tortoise

Kura-kura Sulcata adalah kura-kura darat terbesar ketiga di dunia, setelah kura-kura Galapagos dan Aldabra. Kura-kura Sulcata berasal dari daerah gurun di Afrika.

Kura-kura Sulcata memiliki tempurung yang berwarna kuning atau coklat, dengan ukuran yang bisa mencapai 80 cm dan berat hingga 100 kg.

Dibanding kura-kura Aldabra, harga kura-kura Sulcata di Indonesia masih lebih terjangkau. Harga kura-kura Sulcata yang masih bayi berkisar antara Rp 1-2 juta per ekor. Sedangkan harga kura-kura Sulcata yang sudah dewasa bisa mencapai puluhan juta rupiah.

#3. Harga Kura-Kura Pardalis

Kura-kura Pardalis adalah kura-kura darat yang juga berasal dari Afrika. Kura-kura Pardalis memiliki tempurung yang berwarna kuning kecokelatan, dengan bintik-bintik berwarna hitam. Ukuran kura-kura Pardalis bisa mencapai 40 cm dan berat hingga 13 kg.

Harga kura-kura Pardalis di Indonesia cukup bervariasi, tergantung pada corak dan ukurannya. Harga kura-kura Pardalis yang masih bayi berkisar antara 1 hingga 5 juta rupiah per ekor. Sedangkan harga kura-kura Pardalis yang sudah dewasa bisa mencapai puluhan juta rupiah per ekor.

#4. Harga Kura-Kura Indian Star

Kura-kura Indian Star adalah kura-kura darat yang berasal dari India dan Sri Lanka. Kura-kura Indian Star memiliki tempurung yang berwarna coklat dan hitam, dengan motif bintang-bintang yang khas. Ukuran kura-kura Indian Star bisa mencapai 25 cm.

Harga kura-kura Indian Star di Indonesia cukup mahal, karena kura-kura ini sudah semakin langka dan sulit didapatkan. Harga kura-kura Indian Star bisa mencapai puluhan juta rupiah per ekornya.

#5. Harga Alligator Snapping Turtle

Kura-kura AST adalah kura-kura air terbesar di dunia, yang berasal dari Amerika Utara. Kura-kura AST memiliki tempurung yang berduri dan mulut yang besar. Ukuran kura-kura AST bisa mencapai 80 cm dan berat hingga 100 kg. Kura-kura AST adalah hewan yang buas dan berbahaya.

Harga kura-kura AST di Indonesia cukup mahal, karena kura-kura stok yang langka dan permintaan yang tinggi. Kura-kura AST ukuran 10 cm adalah sekitar 1 juta rupiah per ekornya. Sedangkan harga kura-kura AST 20 cm adalah sekitar 3 jutaan.

#6. Harga Common Snapping Turtle

Kura-kura CST adalah kura-kura air yang berasal dari Amerika Utara dan Tengah. Kura-kura CST memiliki tempurung yang berwarna coklat atau hitam, dengan mulut yang besar dan tajam. Kura-kura CST juga merupakan hewan yang agresif dan seringkali melakukan penyerangan.

Harga kura-kura CST di Indonesia lebih terjangkau dibanding AST. Harga kura-kura CST yang masih bayi berkisar antara Rp 200-300 ribuan per ekor.

#7. Harga Kura-Kura Brazil

Kura-kura Brazil adalah kura-kura air yang berasal dari Amerika Selatan. Kura-kura Brazil memiliki tempurung yang berwarna hijau atau coklat, dengan kepala yang berwarna merah. Ukuran kura-kura Brazil bisa mencapai 30 cm dan berat hingga 3 kg.

Harga kura-kura Brazil di Indonesia cukup terjangkau, karena kura-kura ini banyak dan populer di pasaran. Harga kura-kura Brazil yang masih bayi berkisar antara Rp 20-50 ribu per eko². Sedangkan harga kura-kura Brazil yang sudah dewasa bisa mencapai Rp 100-300 ribu per ekor.

Akhir Kata

Demikianlah kurang lebih informasi yang bisa kami sampaikan tentang harga kura-kura di Indonesia, baik kura-kura darat maupun kura-kura air.

Ingat, harga yang tertera dalam artikel ini hanya bisa digunakan sebagai patokan, karena harga di pasaran dapat berbeda-beda, tergantung penjual, ukuran, kualitas, dan lain sebagainya. Selain itu, harga juga bisa berubah sewaktu-waktu.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memelihara kura-kura sebagai hewan peliharaan.

Categories
Reptil

Jangan Bingung, Ini Makanan Kura-Kura Berdasarkan Jenisnya

Makanan kura-kura tidak boleh diberikan secara asal-asalan. Kura-kura membutuhkan pakan yang sehat dan sesuai dengan jenisnya. Pakan yang baik untuk kura-kura juga harus mengandung gizi yang cukup dan seimbang.

Lain lagi jika pakan yang diberikan keliru, hal ini bisa menyebabkan kura-kura sakit, lemah, atau bahkan mati.

Lalu, apa saja makanan yang sehat dan cocok untuk kura-kura? Apakah semua jenis kura-kura bisa makan makanan yang sama? Bagaimana cara memberi makan kura-kura yang benar?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami telah merangkum makanan untuk 10 jenis kura-kura yang sehat dan cocok untuk jenis tersebut. Yuk, simak artikel ini sampai habis!

Makanan Kura-Kura

pinterest.com/johnjhubbard

Berikut ini adalah makanan apa saja yang cocok untuk 10 jenis kura-kura pilihan kami.

#1. Makanan Aldabra Tortoise

Aldabra tortoise adalah jenis kura-kura darat raksasa yang berasal dari pulau Aldabra di Samudra Hindia. Kura-kura ini bisa mencapai berat hingga 250 kg dan panjang hingga 120 cm.

Kura-kura aldabra termasuk herbivora, yang artinya hanya makan tumbuhan. Makanan favorit kura-kura ini adalah rumput, daun, bunga, dan buah-buahan. Kura-kura ini juga membutuhkan asupan kalsium yang tinggi untuk menjaga kesehatan cangkangnya.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya makanan yang mengandung banyak serat dan kalsium, seperti kaktus, daun kembang sepatu, daun sawi, daun kalian, wortel, labu, selada, kangkung, zucchini, dan jagung.

Kamu juga bisa memberinya buah-buahan seperti pir, apel, dan pisang, tapi jangan terlalu sering karena bisa menyebabkan diare. Pelet khusus kura-kura darat juga bisa diberikan, untuk menyeimbangkan kebutuhan gizinya.

#2. Makanan Sulcata Tortoise

Sulcata tortoise adalah jenis kura-kura darat terbesar ketiga di dunia, setelah aldabra tortoise. Kura-kura ini berasal dari Afrika, dan bisa mencapai berat hingga 100 kg dan panjang hingga 80 cm.

Spesies kura-kura ini juga termasuk herbivora, dan makanan utamanya adalah rumput. Kura-kura ini bisa bertahan hidup di daerah kering dan panas, dan bisa menggali lubang untuk berlindung dari cuaca.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya makanan yang sama dengan aldabra tortoise, yaitu tumbuhan yang mengandung banyak serat dan kalsium. Kamu juga bisa memberinya buah-buahan, tapi jangan terlalu berlebihan.

#3. Makanan Kura-Kura Pardalis

Kura-kura pardalis adalah jenis kura-kura darat yang berasal dari Afrika. Spesies kura-kura ini memiliki cangkang yang berwarna cokelat dengan bintik-bintik hitam, sehingga tampak seperti kulit macan tutul. Kura-kura ini bisa mencapai berat hingga 40 kg dan panjang hingga 70 cm.

Sama seperti aldabra dan sulcata, kura-kura pardalis juga termasuk herbivora, yang artinya memakan tumbuh-tumbuhan.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya makanan yang bervariasi dan seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, bunga, dan kaktus. Pelet khusus kura-kura darat juga bisa diberikan untuk keseimbangan gizinya.

#4. Makanan Red-Footed Tortoise

Red-footed tortoise adalah jenis kura-kura darat yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.

Kura-kura ini memiliki cangkang yang berwarna hitam atau cokelat dengan bintik-bintik merah, kuning, atau oranye di kaki, leher, dan kepala. Jenis kura-kura ini bisa mencapai berat hingga 8 kg dan panjang hingga 40 cm.

Kura-kura Red Foot adalah omnivora, dan makanan utamanya adalah buah-buahan, sayuran, bunga, jamur, dan hewan kecil. Kura-kura ini bisa hidup di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan, sabana, hingga padang rumput.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya makanan nabati yang bervariasi dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, bunga, jamur, pelet, dan sedikit protein hewani seperti cacing, siput, atau serangga.

#5. Makanan Russian Tortoise

Russian tortoise adalah jenis kura-kura darat yang berasal dari Asia Tengah. Kura-kura ini memiliki cangkang yang berwarna kuning dengan garis-garis hitam, sehingga tampak seperti piramida. Kura-kura ini bisa mencapai berat hingga 1 kg dan panjang hingga 20 cm.

Russian tortoise adalah herbivora, dan makanan utamanya adalah rumput, dedaunan, bunga, dan sedikti buah. Kura-kura ini bisa bertahan hidup di daerah dingin dan kering, dan bisa menghibernasi di musim dingin.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya makanan yang mengandung banyak serat, seperti rumput, daun, dan bunga. Kamu juga bisa memberinya buah-buahan, tapi jangan terlalu sering karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

Kamu juga harus memperhatikan suhu dan kelembaban tempat tinggal kura-kura ini, karena terlalu panas atau terlalu lembab bisa menyebabkan stres atau penyakit.

#6. Makanan Kura-Kura Brazil

Kura-kura brazil adalah jenis kura-kura air populer yang berasal dari Amerika Selatan. Spesies kura-kura ini memiliki cangkang yang berwarna hijau kecokelatan dengan garis-garis kuning, dan memiliki kepala bercorak oranye.

Kura-kura brazil bisa mencapai berat hingga 1 kg dan panjang hingga 30 cm. Kura-kura ini adalah omnivora, dan makanan utamanya adalah ikan, daging, sayuran, dan buah-buahan.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya makanan yang bervariasi dan bergizi, seperti ikan, daging, sayuran, buah-buahan, pelet kura-kura, dan serangga.

#7. Makanan Painted Turtle

Painted turtle adalah jenis kura-kura air yang berasal dari Amerika Utara. Kura-kura ini memiliki cangkang yang berwarna hijau dengan garis-garis merah, kuning, dan hitam, dan memiliki kepala yang berwarna hitam dengan bintik-bintik kuning.

Painted turtle bisa mencapai berat hingga 500 gram dan panjang hingga 25 cm. Kura-kura ini adalah omnivora, dan makanan utamanya adalah tumbuhan air, ikan, daging, dan serangga. Kura-kura ini bisa bertahan hidup di daerah beriklim sedang, dan bisa menghibernasi di dasar air di musim dingin.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya makanan yang bervariasi dan bergizi, seperti tumbuhan air, ikan, daging, serangga, pelet, dan buah-buahan.

#8. Makanan Snapping Turtle

Snapping turtle adalah jenis kura-kura air buas yang berasal dari Amerika Utara. Kura-kura ini memiliki cangkang yang berwarna cokelat atau hitam, dan memiliki rahang yang kuat dan tajam. Kura-kura ini bisa mencapai berat hingga 16 kg dan panjang hingga 50 cm.

Sebagian jenis snapping turtle adalah karnivora, dan sebagian lainnya adalah omnivora namun tetap mendekati karnivora. Makanan utamanya adalah ikan, daging, tumbuhan, dan bangkai. Kura-kura ini dikenal sebagai kura-kura yang agresif dan berbahaya, dan bisa menggigit dengan kuat jika terganggu.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu harus berhati-hati dan tidak memegangnya dengan tangan. Kamu bisa memberinya makanan yang bervariasi dan bergizi, seperti ikan, daging, katak, serangga, dan pelet.

#9. Makanan Kura-Kura Ambon

Kura-kura ambon adalah jenis kura-kura air yang berasal dari Indonesia. Jenis ini memiliki cangkang yang berwarna kehitaman dengan sedikit motif kuning, dan memiliki leher yang panjang dan fleksibel. Beratnya bisa mencapai hingga 1 kg dan panjang hingga 30 cm.

Kura-kura ini adalah omnivora, dan makanan utamanya adalah tumbuhan air, ikan, daging, dan serangga. Kura-kura ini bisa hidup di air tawar maupun air payau, dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya makanan yang bervariasi dan bergizi, seperti tumbuhan air, ikan, daging, serangga, pelet, dan buah-buahan.

#10. Makanan Diamondback Terrapin

Diamondback terrapin adalah jenis kura-kura air yang berasal dari Amerika Utara. Kura-kura ini memiliki cangkang yang berwarna abu-abu atau cokelat dengan pola berlian, dan memiliki kepala yang berwarna hitam dengan bintik-bintik putih.

Diamondback terrapin bisa mencapai berat hingga 1,5 kg dan panjang hingga 25 cm. Kura-kura ini adalah omnivora, dan makanan utamanya adalah kerang, udang, ikan, dan tumbuhan. Kura-kura ini bisa hidup di air payau, dan bisa menahan kadar garam yang tinggi.

Jika kamu memiliki kura-kura ini sebagai hewan peliharaan, kamu bisa memberinya pakan yang bervariasi dan bergizi, seperti kerang, udang, ikan, tumbuhan, pelet, dan buah-buahan.

Akhir Kata

Demikianlah artikel kami tentang makanan untuk 10 jenis kura-kura yang sehat dan cocok untuk jenisnya. Kami harap artikel ini bisa membantu kamu dalam merawat kura-kura kesayangan kamu.

Ingat, setiap jenis kura-kura memiliki kebutuhan dan preferensi pakan yang berbeda, jadi kamu harus menyesuaikannya dengan jenis kura-kura yang kamu miliki.

Jangan lupa untuk selalu memberi makan kura-kura dengan porsi yang tepat, dan tidak memberi makanan yang bisa berbahaya untuk kura-kura, seperti cokelat, susu, keju, roti, atau makanan yang mengandung gula, garam, atau bumbu tambahan.

Selamat mencoba, dan semoga kura-kura kamu sehat dan bahagia!

Categories
Reptil

10 Reptil Peliharaan, Pencinta Hewan Eksotis Ayo Merapat!

Pencinta hewan eksotis, pastinya tertarik memiliki reptil peliharaan. Di antara alasannya, ialah karena reptil bukan merupakan hewan yang mainstream dipelihara, sehingga terkesan berbeda dan memiliki value tersendiri.

Reptil adalah kelompok hewan yang memiliki sisik, tidak berbulu, dan berdarah dingin. Reptil termasuk hewan yang eksotis dan menarik perhatian banyak orang. Beberapa reptil memang bisa dipelihara sebagai hewan kesayangan, asalkan kamu tahu cara merawatnya dengan baik.

Namun, tidak semua reptil cocok atau menarik untuk dijadikan hewan peliharaan. Ada beberapa faktor yang harus kamu pertimbangkan sebelum memilih reptil peliharaan, seperti penampilan fisik, ukuran, kebutuhan, perilaku, dan ketersediaan.

Kamu juga harus memastikan bahwa reptil yang kamu pilih tidak termasuk hewan yang dilindungi atau berbahaya.

Untuk membantu kamu menentukan reptil peliharaan yang sesuai dengan selera dan kemampuan kamu, kami telah merangkum 10 jenis reptil peliharaan yang populer dan menarik jadi pilihan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Jenis Reptil Peliharaan

#1. Kura-Kura Air, Alias Turtle

Kura-Kura Air Sebagai Reptil Peliharaan
tortoisesworld.com

Kura-kura air adalah salah satu reptil peliharaan yang paling diminati oleh banyak orang. Hewan satu ini memiliki bentuk yang lucu, warna yang bervariasi, serta karakter yang beragam.

Kura-kura air juga relatif mudah dirawat, asalkan kamu menyediakan kebutuhan yang tepat, seperti akuarium atau kolam yang cukup besar, bersih, tempat berjemur, serta lebih baik lagi jika dilengkapi dengan sistem filtrasi dan lampu penghangat.

Kura-kura air biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus kura-kura yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti sayuran, buah, cacing, dan ikan kecil.

Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan cangkang mereka kuat dan sehat.

Beberapa jenis kura-kura air yang populer sebagai hewan peliharaan adalah kura-kura brazil, painted turtle, kura-kura dada merah, kura-kura ambon, kura-kura leher ular, mata-mata, snapping turtle, map turtle, dan diamondback terrapin.

Jika kamu berencana memelihara kura-kura air, pilihlah kura-kura air sesuai kesanggupanmu dalam merawatnya, seperti ukuran yang sesuai dengan akuarium di rumahmu, keagresifan, serta soal harga dan perawatannya.

#2. Kura-Kura Darat, Alias Torto

www.kiezebrink.eu

Torto atau kura-kura darat adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang tenang dan tidak agresif.

Kura-kura darat memiliki cangkang yang keras dan kaki yang pendek. Kura-kura darat biasanya hidup di daerah kering dan beriklim hangat. Reptil ini juga memiliki umur yang panjang, bahkan ada yang bisa hidup lebih dari 100 tahun.

Kura-kura darat membutuhkan kandang yang luas, kering, dan aman. Kamu bisa membuat kandang di luar rumah, asalkan kamu memastikan bahwa tidak ada hewan lain yang bisa masuk atau mengganggu kura-kura darat kamu.

Lebih dari itu, kamu juga harus menyediakan tempat berjemur, tempat berlindung, dan tempat minum untuk kura-kura darat kamu.

Kura-kura darat kebanyakan bersifat herbivora, artinya mereka hanya memakan tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus kura-kura yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti rumput, kaktus, daun, bunga, dan buah.

Jangan memberi mereka makanan yang mengandung protein hewani, garam, gula, atau lemak, karena bisa merusak kesehatan mereka.

Beberapa jenis kura-kura darat yang populer sebagai hewan peliharaan adalah kura-kura aldabra, kura-kura sulcata, kura-kura pardalis, kura-kura indian star, kura-kura rusia, dan kura-kura cherry head, kura-kura red foot, dan lain-lain.

Saat memutuskan memelihara kura-kura darat, pertimbangkanlah masalah ke depannya, karena sebagian kura-kura darat bisa tumbuh sangat besar dan berat.

#3. Gecko, Reptil Peliharaan Imut

Gecko Sebagai Reptil Peliharaan
www.swelluk.com

Gecko adalah kelompok hewan yang termasuk dalam ordo Squamata, yang juga mencakup kadal dan ular. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu memiliki mata yang besar, lidah yang panjang, dan kaki yang bercakar atau bercuping.

Gecko membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Ada beberapa jenis gecko yang hidup di daerah tropis dan lembab, dan ada juga yang hidup di daerah gurun dan kering. Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis gecko yang kamu pilih.

Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk gecko kamu.

Gecko biasanya bersifat karnivora atau insektivora, artinya mereka memakan daging atau serangga. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus gecko yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti jangkrik, ulat, cacing, dan buah. Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan gigi mereka kuat dan sehat.

Jenis gecko yang paling umum dipelihara adalah leopard gecko, yang mana jenis ini masih menaungi banyak sub jenis lagi hasil dari perkawinan silang.

Gecko lainnya yang juga biasa dipelihara adalah crested gecko, madagascar day gecko, dan golden gecko. Bahkan, tokay gecko alias tokek yang notabene merupakan hewan liar di Indonesia, ternyata populer sebagai reptil peliharaan di kalangan penghobi internasional.

#4. Bunglon yang Penuh Warna

www.reptiles.swelluk.com

Bunglon adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang unik dan menawan. Pasalnya, bunglon memiliki perawakan yang menarik dengan warna yang tidak membosankan.

Bunglon adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Iguania, yang juga mencakup iguana dan kadal agama. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu memiliki mata yang bisa bergerak secara independen, lidah yang bisa meluncur jauh, dan kulit yang bisa berubah warna.

Bunglon membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Kebanyakan bunglon hidup di daerah tropis dan lembab, dan membutuhkan kandang yang tinggi dan luas.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis bunglon yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan banyak tanaman, cabang, dan tempat minum untuk bunglon kamu.

Bunglon biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus bunglon yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti sayuran, buah, bunga, jangkrik, ulat, dan cacing.

Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Beberapa jenis bunglon yang populer sebagai hewan peliharaan adalah bunglon panther, bunglon veiled, bunglon jackson, bunglon carpet, dan bunglon pygmy.

#5. Ular Juga Bisa Jadi Reptil Peliharaan

Ular Sebagai Reptil Peliharaan
kinovareptiles.com

Ular adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang elegan dan menantang. Meski banyak spesiesnya yang dianggap berbisa dan berbahaya, nyatanya ada pula beberapa di antaranya yang justru menarik dan relatif aman untuk dipelihara.

Ular adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Serpentes yang terdiri atas banyak spesies. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu tidak memiliki kaki, memiliki sisik yang licin, dan memiliki rahang yang bisa meloloskan mangsa yang besar.

Ular membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Ada beberapa jenis ular yang hidup di daerah tropis dan lembab, dan ada juga yang hidup di daerah gurun dan kering.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis ular yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk ular kamu.

Ular biasanya bersifat karnivora, artinya mereka memakan daging. Kamu bisa memberi mereka makanan alami seperti tikus, ayam, katak, telur, dan ikan, sesuai spesies apa yang kamu pelihara.

Beberapa jenis ular yang populer sebagai hewan peliharaan adalah ball python, corn snake, milk snake, dan king snake. Kamu harus berhati-hati dalam memilih jenis ular, karena ada beberapa jenis yang sangat berbisa, melilit, atau sangat agresif.

#6. Iguana, Gagah dengan Spike

www.northmadisonanimalvet.com

Iguana adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang besar dan eksotis.

Sama seperti bunglon, iguana adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Iguania. Iguana memiliki ciri khas yaitu memiliki sisik yang kasar, spike di punggungnya, ekor yang panjang, dan jumbai yang menonjol.

Iguana membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Kebanyakan iguana hidup di daerah tropis dan lembab, dan membutuhkan kandang yang sangat besar dan tinggi.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis iguana yang kamu pilih.

Iguana biasanya bersifat herbivora, artinya mereka hanya memakan tumbuhan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus iguana yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti sayuran, buah, bunga, dan rumput.

Jangan memberi mereka makanan yang mengandung protein hewani, garam, gula, atau lemak, karena bisa merusak kesehatan mereka.

Beberapa jenis iguana yang populer sebagai hewan peliharaan adalah iguana hijau, iguana biru, iguana merah, dan iguana rhino.

#7. Bearded Dragon, Si Naga Berjanggut

en.wikipedia.org

Bearded dragon adalah reptil peliharaan yang cocok untuk kamu yang menyukai hewan yang ramah dan lucu.

Reptil satu ini merupakan kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Iguania, yang juga mencakup iguana dan bunglon. Mereka memiliki ciri khas yaitu memiliki jenggot yang bisa membengkak, ekor yang tebal, dan warna yang cerah.

Bearded dragon membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Mereka hidup di daerah gurun dan kering, dan membutuhkan kandang yang luas dan bersih.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis bearded dragon yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk bearded dragon kamu.

Bearded dragon biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus bearded dragon yang dijual di toko hewan, atau makanan alami seperti sayuran, buah, jangkrik, ulat, dan cacing. Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Bearded dragon adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang paling populer dan mudah dirawat. Bearded dragon juga memiliki kepribadian yang menyenangkan, mereka bisa bersosialisasi dengan manusia dan hewan lain, serta menunjukkan ekspresi yang lucu.

#8. “Buaya” Cuvier’s Dwarf Caiman

Cuvier's Dwarf Caiman Sebagai Reptil Peliharaan
www.idntimes.com

Buat kamu yang menyukai hewan liar dan berani, mungkin cuvier’s dwarf caiman cocok jadi reptil peliharaanmu.

Cuvier’s dwarf caiman adalah kelompok hewan yang termasuk dalam ordo Crocodilia. Kerabat dekat buaya ini memiliki ciri khas yaitu memiliki kulit yang bersisik, gigi yang tajam, dan ekor yang kuat.

Cuvier’s dwarf caiman membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Cuvier’s dwarf caiman hidup di daerah tropis dan subtropis, dan membutuhkan kandang yang sangat besar dan berisi air.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan habitat aslinya. Kamu juga harus menyediakan tempat berjemur, tempat berlindung, dan tempat minum untuk cuvier’s dwarf caiman kamu.

Cuvier’s dwarf caiman biasanya bersifat karnivora, artinya mereka memakan daging. Kamu bisa memberi mereka makanan alami seperti ikan, ayam, tikus, dan kelinci. Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Cuvier’s dwarf caiman adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang berbahaya. Hewan ini bisa tumbuh sangat besar dan kuat, serta memiliki insting predator yang tinggi. Kamu harus berhati-hati dalam merawatnya, karena mereka bisa melukai kamu hewan peliharaan lain.

#9. Tegu, Reptil Peliharan yang Cerdas

precisionpredator.com

Buat kamu yang menyukai hewan yang cerdas dan setia, mungkin kamu harus mempertimbangkan tegu sebagai reptil peliharaan.

Tegu adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Teiidae, yang juga mencakup whiptail dan racerunner. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu memiliki sisik yang halus, ekor yang panjang, dan lidah yang bercabang.

Tegu membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Tegu hidup di daerah tropis dan subtropis, dan membutuhkan kandang yang besar dan nyaman.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis tegu yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk tegu kamu.

Tegu biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan seperti sayuran, buah, telur, daging, dan serangga. Jangan lupa untuk memberi mereka vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Tegu adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang paling cerdas dan setia. Mereka bisa belajar nama, suara, dan perintah dari pemiliknya, serta menunjukkan kasih sayang dan loyalitas. Mereka juga bisa beradaptasi dengan lingkungan dan hewan lain, serta memiliki kepribadian yang unik.

#10. Blue-tongued Skink, Si Lidah Biru

Blue-tongued Skink Sebagai Reptil Peliharaan
www.avianexotichospital.com

Kalau kamu suka hewan yang imut dan mudah dijinakkan, maka Blue-tongued skink cocok jadi pilihanmu.

Blue-tongued skink adalah kelompok hewan yang termasuk dalam subordo Scincidae, yang juga mencakup skink lainnya. Reptil satu ini memiliki ciri khas yaitu memiliki lidah yang berwarna biru, tubuh yang gemuk, dan kaki yang pendek.

Blue-tongued skink membutuhkan kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka. Blue-tongued skink hidup di daerah beriklim sedang, dan membutuhkan kandang yang luas dan bersih.

Kamu harus menyesuaikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan substrat kandang dengan jenis blue-tongued skink yang kamu pilih. Kamu juga harus menyediakan tempat bersembunyi, tempat berjemur, dan tempat minum untuk blue-tongued skink kamu.

Blue-tongued skink biasanya bersifat omnivora, artinya mereka memakan tumbuhan dan hewan. Kamu bisa memberi mereka makanan khusus seperti sayuran, buah, telur, daging, dan serangga. Berikan juga vitamin dan kalsium agar tulang dan kulit mereka kuat dan sehat.

Reptil Peliharaan Manakah yang Paling Kamu Sukai?

Itulah 10 jenis reptil peliharaan yang unik dan menarik. Di antara 10 jenis tersebut, manakah yang paling ingin kamu adopsi? Silahkan pilih sesuai dengan selera dan kemampuanmu, ya.

Reptil peliharaan memang memiliki daya tarik tersendiri, namun kamu juga harus memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan mereka. Jangan lupa untuk selalu melakukan riset, konsultasi, dan perawatan yang tepat sebelum dan sesudah memelihara reptil peliharaan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberi kamu inspirasi untuk memelihara reptil peliharaan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Categories
Ikan

Cara Merawat Retic Puffer, Si Ikan Buntal Kelapa yang Cantik

Siapa di sini yang sudah mengenal Retic Puffer? Yup, mereka juga dikenal dengan nama ikan buntal kelapa.

Retic Puffer atau ikan buntal kelapa adalah salah satu jenis ikan buntal yang populer di kalangan penghobi akuarium. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang bulat dan berwarna cokelat dengan pola jala yang menarik.

Ikan buntal kelapa termasuk dalam spesies Arothron reticularis, yang berasal dari perairan Indo-Pasifik. Mereka dapat tumbuh hingga 30 cm dan hidup hingga 10 tahun.

Pada artikel kali ini, kami akan mengulas tentang jenis ikan buntal satu ini, mulai dari sedikit pengenalannya, hingga bagaimana cara merawatnya.

Retic Puffer a.k.a Ikan Buntal Kelapa

Retic Puffer memiliki nama ilmiah Arothron reticularis, yang berarti “berjala” dalam bahasa Latin. Nama ini mengacu pada pola jala yang terdapat pada kulit ikan ini. Ikan buntal ini juga memiliki nama lain, seperti ikan buntal kelapa, ikan buntal jala, ikan buntal jaring, atau ikan buntal retikulatus.

Retic Puffer termasuk dalam keluarga Tetraodontidae, yang merupakan keluarga ikan buntal terbesar. Mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan tubuhnya menjadi bola ketika merasa terancam.

Ikan ini juga memiliki kelenjar racun yang dapat menyebabkan keracunan jika dimakan. Oleh karena itu, Retic Puffer tidak boleh dikonsumsi oleh manusia.

Retic Puffer atau ikan buntal kelapa tergolong hewan omnivora, yang berarti ia memakan berbagai jenis makanan, baik hewan maupun tumbuhan. Ikan ini menyukai makanan yang keras, seperti kerang, siput, atau udang. Ikan ini juga membutuhkan makanan yang mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan gigi dan tulangnya.

Cara Merawat Retic Puffer (Ikan Buntal Kelapa)

www.biolib.cz

Ikan buntal kelapa atau Retic Puffer bisa menjadi ikan yang cukup mudah dirawat, asalkan kamu memenuhi beberapa syarat kebutuhannya. Apa sajakah itu? Mari kita simak pembahasannya berikut ini.

#1. Akuarium Ikan Buntal Kelapa

Ikan buntal kelapa adalah ikan yang aktif dan suka bergerak, sehingga membutuhkan akuarium yang luas dan nyaman. Ukuran akuarium yang disarankan untuk Retic Puffer adalah minimal 200 liter, dengan panjang minimal 120 cm. Akuarium yang terlalu sempit akan membuat ikan ini stres dan mudah sakit.

Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa akuarium memiliki filter yang baik, karena Retic Puffer adalah ikan yang kotor dan memproduksi banyak limbah. Filter yang baik akan membantu menjaga kualitas air dan mengurangi risiko penyakit.

#2. Dekorasi Akuarium

Ikan buntal kelapa adalah ikan yang cerdas dan penasaran, sehingga membutuhkan dekorasi yang menarik dan bervariasi di dalam akuarium. Kamu bisa menambahkan tanaman, batu, kayu, atau ornamen lain yang aman dan tidak tajam.

Dekorasi akan memberikan tempat bersembunyi, bermain, dan mengeksplorasi bagi ikan ini. Namun, kamu juga harus berhati-hati dalam memilih dekorasi, karena Retic Puffer memiliki kebiasaan menggigit dan mengunyah apa saja yang ada di sekitarnya.

Kamu harus menghindari dekorasi yang berbahan plastik, logam, atau berwarna, karena bisa berbahaya jika tertelan oleh Retic Puffer. Di samping itu, kamu juga harus memastikan bahwa dekorasi tidak memiliki celah atau lubang yang bisa membuat ikan buntal kelapa terjebak atau terluka.

#3. Gunakan Air Payau

Ikan buntal kelapa adalah ikan yang berasal dari perairan payau, yaitu perairan yang memiliki kadar garam antara air tawar dan air laut. Oleh karena itu, kamu harus menyesuaikan kondisi air akuarium dengan habitat asli ikan ini.

Kamu bisa menggunakan air payau yang sudah tersedia di toko ikan, atau membuatnya sendiri dengan mencampurkan air tawar dan garam laut. Kadar garam yang ideal untuk Retic Puffer adalah sekitar 1.005-1.015, yang bisa kamu ukur dengan menggunakan alat khusus seperti hidrometer atau refraktometer.

Selain kadar garam, kamu juga harus memperhatikan parameter air lainnya, seperti pH, suhu, amonia, nitrit, dan nitrat. Berikut ini adalah rentang parameter air yang disarankan untuk ikan buntal kelapa:

  • pH: 7.5-8.5
  • Suhu: 24-28°C
  • Amonia: 0 ppm
  • Nitrit: 0 ppm
  • Nitrat: <20 ppm

Kamu harus rutin memeriksa dan menyesuaikan parameter air, karena perubahan yang drastis bisa menyebabkan stres dan penyakit pada Retic Puffer.

#4. Berikan Makanan yang Sesuai

Ikan buntal kelapa adalah ikan omnivora, yaitu ikan yang memakan tumbuhan dan hewan. Ikan ini memiliki gigi yang kuat dan tajam, yang digunakan untuk menghancurkan makanannya.

Mereka juga memiliki pertumbuhan gigi yang terus menerus, sehingga membutuhkan makanan yang keras dan berserat untuk mengasah giginya. Jika tidak, gigi Retic Puffer bisa terlalu panjang dan mengganggu makan dan kesehariannya.

Makanan yang cocok untuk Retic Puffer adalah makanan hidup, seperti udang, kerang, siput, cacing, atau ikan kecil. Kamu juga bisa memberikan makanan beku, seperti bloodworm, mysis, atau krill. Kamu juga bisa memberikan makanan kering, seperti pelet untuk ikan buntal.

Pastikan makanan yang kamu pilih berkualitas dan tidak mengandung bahan pengawet atau pewarna.

Kamu juga harus memperhatikan jumlah dan frekuensi pemberian makanan, karena Retic Puffer sangat rakus dan mudah kegemukan. Kamu bisa memberikan makanan sebanyak 2-3% dari berat badannya, sebanyak 1-2 kali sehari.

#5. Perawatan Kebersihan

Ikan buntal kelapa adalah ikan yang sensitif dan rentan terhadap penyakit, terutama penyakit kulit dan insang. Oleh karena itu, kamu harus menjaga kebersihan akuarium dan ikan ini.

Kamu harus rutin membersihkan akuarium, filter, dan dekorasi dari kotoran, sisa makanan, atau lumut. Kamu juga harus rutin mengganti sebagian air akuarium setiap minggu, sekitar 20-30% dari volume total.

Lebih dari itu, kamu juga harus memeriksa kondisi Retic Puffer secara berkala, dan mencari tanda-tanda penyakit, seperti luka, bengkak, bintik, lendir, atau perubahan warna.

Jika kamu menemukan gejala penyakit, kamu harus segera mengisolasi ikan Retic Puffer yang sakit, dan memberikan pengobatan yang sesuai. Kamu bisa menggunakan obat-obatan yang tersedia di toko ikan, atau berkonsultasi dengan dokter hewan.

Selain itu, kamu juga harus menghindari stres pada Retic Puffer, karena bisa memperburuk kondisi ikan. Kamu bisa mengurangi stres dengan memberikan tempat bersembunyi, menjaga suhu dan cahaya yang stabil, dan menghindari gangguan yang berlebihan.

Akhir Kata

Ikan buntal kelapa atau Retic Puffer adalah ikan yang cantik dan unik, yang dapat menjadi hewan peliharaan menarik di akuarium kamu.

Namun, ikan ini juga membutuhkan perawatan yang tepat, agar dapat hidup sehat dan bahagia. Kamu harus memperhatikan ukuran akuarium, kualitas air, dekorasi, tanaman, dan makanan yang kamu berikan untuknya.

Dengan begitu, kamu bisa menikmati keindahan dan keunikan Retic Puffer di rumah kamu.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang ingin memelihara Retic Puffer. Jika kamu memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Categories
Ikan

Cara Merawat Ikan Buntal Kerdil yang Menggemaskan

Ikan buntal kerdil atau dwarf pufferfish (Carinotetraodon travancoricus) adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang menarik perhatian banyak penghobi.

Meski berukuran kecil, ikan ini tetap memiliki ciri khas ikan buntal, yakni bentuk tubuh yang bulat dan bisa mengembang seperti balon ketika merasa terancam.

Ikan buntal kerdil juga memiliki warna yang cantik dan pola yang unik di tubuhnya. Selain itu, mereka memiliki kepribadian yang aktif, cerdas, dan penasaran. Tidak heran jika ikan ini menjadi salah satu ikan favorit bagi para penghobi.

Namun, merawat ikan ini tidak semudah yang dibayangkan. Mereka membutuhkan perhatian dan perawatan khusus agar bisa hidup sehat dan bahagia di dalam akuarium. Mereka juga memiliki beberapa kebiasaan dan kebutuhan yang berbeda dengan ikan hias lainnya.

Oleh karena itu, kamu harus mengetahui cara merawatnya dengan benar sebelum memutuskan untuk memeliharanya.

Ikan Buntal Kerdil

Ikan buntal kerdil adalah ikan endemik yang berasal dari India, terutama dari daerah Kerala dan Tamil Nadu. Mereka hidup di perairan yang hangat, asam, dan lunak, seperti sungai, rawa, dan danau.

Sebagai omnivora, mereka dapat memakan berbagai jenis makanan, mulai dari siput, cacing, serangga, hingga tumbuhan air, yang kiranya dapat mereka telan.

Sesuai namanya, ikan ini memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu sekitar 2,5 cm hingga 3,5 cm saja. Mereka juga memiliki umur yang relatif pendek, yaitu sekitar 4 tahun.

Ikan ini juga memiliki warna dasar yang kuning, hijau, atau coklat, dengan bintik-bintik hitam yang tersebar di seluruh tubuhnya. Jantan biasanya memiliki warna yang lebih cerah dan bintik-bintik yang lebih besar daripada betina. Ikan jantan juga memiliki garis hitam di perutnya yang disebut dengan “belly stripe“.

Giginya yang sangat tajam dan kuat disebut dengan “beak“. Gigi ini digunakan untuk menghancurkan makanan yang keras, seperti siput-siputan.

Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengembang seperti balon ketika merasa terancam atau stres. Hal ini dilakukan dengan menelan udara atau air ke dalam perutnya.

Ikan ini juga memiliki racun yang disebut dengan “tetrodotoxin” yang terdapat di kulit, organ dalam, dan telurnya. Racun ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian bagi manusia dan hewan lain yang memakannya.

Cara Merawat Ikan Buntal Kerdil

www.practicalfishkeeping.co.uk

Merawat ikan buntal jenis ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Kamu harus memperhatikan beberapa hal penting, seperti ukuran dan kondisi akuarium, kualitas air, suhu, filtrasi, pencahayaan, dekorasi, makanan, dan perilaku ikan.

Berikut adalah beberapa tips dan cara yang bisa kamu ikuti untuk merawatnya dengan baik.

#1. Ukuran dan Kondisi Akuarium

Sebagai gambaran, ukuran akuarium yang ideal untuk ikan buntal kerdil adalah sekitar 40 liter untuk satu ekor ikan, atau 60 liter untuk dua ekor ikan. Jika kamu ingin memelihara lebih dari dua ekor ikan, kamu bisa menambahkan 20 liter untuk setiap ekor ikan tambahan.

Kamu juga harus memastikan bahwa akuarium memiliki tutup yang rapat, karena dikhawatirkan melompat keluar dari air.

Bersihkanlah akuarium secara rutin, setidaknya sekali dalam seminggu, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ikan. Kamu bisa mengganti sekitar 25% hingga 50% air akuarium dengan air baru yang sudah disesuaikan dengan suhu dan pH-nya.

#2. Kualitas Air

Ikan buntal kerdil sangat sensitif terhadap kualitas air.

Kamu harus memastikan bahwa air akuarium memiliki pH yang asam, yaitu sekitar 6,5 hingga 7,5. Pastikan juga bahwa air akuarium memiliki kekerasan yang rendah, yaitu sekitar 5 hingga 15 dGH.

Kamu bisa menggunakan alat pengukur pH dan kekerasan air untuk memeriksa kondisi air secara berkala.

Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa air akuarium memiliki kadar nitrat dan amonia yang rendah, yaitu kurang dari 20 ppm dan 0,25 ppm. Kadar nitrat dan amonia yang tinggi bisa menyebabkan stres dan penyakit pada ikan.

Kamu bisa menggunakan alat pengukur nitrat dan amonia untuk memeriksa kadar zat-zat tersebut secara berkala.

#3. Suhu

Ikan buntal kerdil membutuhkan suhu air yang hangat, yaitu sekitar 24°C hingga 28°C. Kamu bisa menggunakan pemanas air untuk menjaga suhu air tetap stabil. Kamu juga harus memeriksa suhu air secara berkala dengan menggunakan termometer.

Jangan biarkan suhu air berubah secara drastis, karena hal ini bisa menyebabkan stres dan penyakit pada ikan.

#4. Filtrasi

Ikan buntal kerdil membutuhkan filtrasi yang baik untuk menjaga kualitas air tetap bersih dan sehat. Kamu bisa menggunakan filter biologis, kimia, atau mekanis untuk membersihkan air dari kotoran, sisa makanan, dan zat berbahaya.

Pilihlah filter yang memiliki aliran air yang lembut, karena mereka tidak menyukai aliran air yang terlalu kencang. Kamu juga harus membersihkan filter secara rutin, setidaknya sekali dalam sebulan, untuk menjaga kinerjanya.

#5. Pencahayaan

Selain sebagai dekorasi, ikan ini juga memang membutuhkan pencahayaan yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatannya. Kamu bisa menggunakan lampu LED atau neon untuk memberikan pencahayaan pada akuarium.

Kamu juga harus mengatur durasi pencahayaan, yaitu sekitar 8 hingga 10 jam per hari. Jangan biarkan akuarium terlalu gelap atau terlalu terang, karena hal ini bisa menyebabkan stres dan gangguan pada ikan.

#6. Dekorasi

Ikan buntal kerdil membutuhkan dekorasi yang bisa memberikan tempat bersembunyi, bermain, dan bersantai.

Kamu bisa menggunakan tanaman air, batu, kayu, atau ornamen lainnya untuk menghias akuarium. Pilihlah dekorasi yang tidak tajam atau berbahaya, karena mereka bisa terluka atau terjebak.

Kamu juga harus membersihkan dekorasi secara rutin, setidaknya sekali dalam sebulan, untuk menghindari pertumbuhan lumut atau jamur.

#7. Makanan Ikan Buntal Kerdil

Ikan buntal kerdil membutuhkan makanan yang bervariasi dan bergizi untuk menjaga kesehatan dan keceriaannya. Kamu bisa memberikan makanan hidup, beku, atau kering yang sesuai dengan ukuran dan selera ikan.

Beberapa contoh makanan yang disukai adalah siput, cacing, udang, kutu air, bloodworm, daphnia, artemia, dan pelet. Kamu juga bisa memberikan sayuran, seperti zucchini, mentimun, atau kangkung sebagai makanan tambahan.

Kamu harus memberikan makanan secukupnya, yaitu sekitar dua kali sehari. Jangan memberikan makanan terlalu banyak, karena hal ini bisa menyebabkan polusi air dan obesitas pada ikan.

#8. Perawatan Gigi Ikan Buntal Kerdil

Makanan bertekstur keras perlu diberikan untuk menjaga ukuran giginya. Hal ini dikarenakan, gigi ikan ini dapat terus tumbuh. Jika terlalu besar bisa mengancam nyawanya sendiri.

Jika giginya sudah tumbuh terlalu panjang, maka kamu harus memotong gigi tersebut. Kamu bisa memotong gigi ikan dengan menggunakan gunting kuku yang steril dan hati-hati.

Jika kamu tidak berani atau tidak bisa memotong gigi ikan, kamu bisa membawa ikan ke dokter hewan yang sanggup mengatasi kesehatan ikan.

#9. Perilaku Ikan

Ikan buntal kerdil memiliki perilaku yang unik dan menarik. Ikan ini sangat aktif, cerdas, dan penasaran. Bahkan, mereka bisa mengenali pemiliknya dan bereaksi terhadap rangsangan dari luar.

Namun, mereka juga bisa menjadi agresif dan teritorial, terutama pejantannya. Mereka bisa menyerang ikan lain yang dianggap sebagai pesaing atau ancaman. Mereka juga bisa menyerang ikan lain yang memiliki warna atau bentuk yang mirip dengan dirinya.

Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam memilih tankmate untuk ikan hias satu ini. Kamu bisa memilih ikan yang memiliki ukuran, warna, dan bentuk yang berbeda. Kamu juga harus memastikan bahwa tankmate memiliki kebutuhan dan perilaku yang serupa dengan ikan buntal kerdil.

Beberapa contoh tankmate yang cocok untuk ikan buntal kerdil adalah ikan otocinclus, ikan rasbora, ikan tetra, ikan guppy, ikan platy, ikan molly, dan ikan kardinal.

Di samping itu, kamu juga harus memperhatikan jumlah dan jenis kelamin ikan buntal kerdil yang kamu pelihara. Jika kamu ingin memelihara lebih dari satu ekor, kamu harus memastikan bahwa rasio jantan dan betina adalah 1:2 atau 1:3.

Jika kamu ingin memelihara satu ekor saja, kamu bisa memilih ikan betina, karena ikan betina cenderung lebih tenang dan tidak seagresif jantan.

Akhir Kata

Ikan buntal kerdil adalah ikan hias air tawar yang lucu dan menggemaskan. Ikan ini memiliki bentuk, warna, dan pola yang cantik, serta kepribadian yang aktif, cerdas, dan penasaran. Mereka bisa menjadi pilihan yang menarik untuk dipelihara.

Namun, mereka juga membutuhkan perawatan khusus yang tidak bisa diabaikan. Kamu harus memperhatikan ukuran dan kondisi akuarium, kualitas air, suhu, filtrasi, pencahayaan, dekorasi, makanan, dan perilaku ikan.

Dengan begitu, kamu bisa merawat ikan buntal kerdil dengan baik dan membuatnya hidup sehat dan bahagia di dalam akuarium.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memelihara ikan buntal kerdil atau yang sudah memeliharanya.

Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang ikan buntal kerdil, kamu bisa menulisnya di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini dan selamat mencoba!

Categories
Ikan

Cara Merawat Ikan Buntal Bintik Hijau, Katanya Gampang Mati?

Bagaimana sih cara merawat ikan buntal bintik hijau yang baik dan benar? Konon katanya, ikan ini gampang mati. Apa iya? Atau jangan-jangan, perawatan yang kita lakukan selama ini justru yang keliru?

Ikan buntal bintik hijau adalah salah satu jenis ikan buntal yang populer di kalangan penghobi ikan hias. Nama ilmiahnya Dichotomyctere nigroviridis dan berasal dari Asia Tenggara dan Selatan.

Ikan ini memiliki tubuh bulat berwarna hijau dengan bintik-bintik hitam yang menarik. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan tubuhnya menjadi tiga kali lipat jika merasa terancam. Selain itu, ikan ini juga mengandung racun yang sangat berbahaya, sehingga harus dijauhi oleh pemangsa.

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas tentang perawatan ikan hias satu ini. Yuk, pelajari!

Mengenal Ikan Buntal Bintik Hijau

Ikan buntal bintik hijau termasuk dalam keluarga Tetraodontidae, yang merupakan keluarga ikan yang memiliki empat gigi yang menyatu seperti paruh.

Ikan ini dapat tumbuh hingga panjang 17 cm, tetapi biasanya hanya sekitar 15 cm. Mereka hidup di perairan payau hingga asin, seperti sungai, muara, dan hutan bakau.

Spesies ini termasuk omnivora yang suka memakan siput, kerang, udang, cacing, dan tumbuhan air. Ikan ini juga dapat memakan ikan lain yang lebih kecil, sehingga harus dipisahkan dari ikan lain di akuarium.

Cara Merawat Ikan Buntal Bintik Hijau

aquascapebatang.blogspot.com

#1. Akuarium Ikan Buntal Bintik Hijau

Ikan buntal bintik hijau membutuhkan akuarium yang luas, minimal 30 galon untuk satu ekor.

Akuarium harus dilengkapi dengan kelengkapannya, seperti filter, aerator, pemanas, termometer, dan pencahayaan yang cukup. Selain itu, akuarium juga harus memiliki banyak tanaman, batu, akar, dan tempat bersembunyi untuk ikan.

Akuarium harus dibersihkan secara rutin dan airnya harus diganti sebagian setiap minggu.

#2. Sesuaikan Parameter Air

Di antara alasan mengapa spesies ini seolah-olah cepat mati adalah karena kesalahan penghobi yang memeliharanya di air tawar. Padahal, seperti yang sudah kami jelaskan di pengenalan tadi, mereka termasuk jenis ikan yang hidup di perairan payau hingga asin.

Oleh karena itu, kalau kamu berencana merawat ikan ini, pastikan kamu bisa memberikan parameter air yang sesuai dengan kondisi di habitat alaminya.

Air di akuarium harus memiliki pH antara 7,5 hingga 8,5, suhu antara 23 hingga 28 derajat Celcius, dan kadar garam antara 1,005 hingga 1,020. Kadar garam dapat diukur dengan menggunakan hidrometer atau refraktometer.

Kadar garam harus ditingkatkan secara bertahap seiring dengan pertumbuhan ikan, karena ikan muda lebih cocok dengan air payau, sedangkan ikan dewasa lebih cocok dengan air asin.

#3. Berikan Makanan yang Bergizi dan Variatif

Ikan buntal bintik hijau adalah ikan yang suka memakan makanan hidup, terutama siput.

Siput adalah makanan yang baik untuk ikan ini, karena dapat membantu mengasah giginya yang terus tumbuh. Jika gigi ikan ini tidak diasah, maka dapat mengganggu kemampuan makannya. Selain siput, ikan ini juga dapat diberi makanan lain, seperti kerang, udang, cacing, dan pelet khusus ikan buntal.

Makanan harus diberikan dua kali sehari, dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran mulut ikan. Hindari memberikan makanan berlebihan, karena dapat menyebabkan obesitas dan penyakit.

#4. Jaga Kesehatan dan Kebersihan Ikan

Ternyata spesies ini relatif rentan terkena penyakit, terutama jika kondisi air tidak baik. Beberapa penyakit yang umum menyerang ikan ini adalah ich, gigi yang terlalu panjang, dan parasit internal.

Untuk mencegah dan mengobati penyakit, perhatikan gejala yang muncul pada ikan, seperti nafsu makan menurun, warna tubuh memudar, bercak putih, luka, atau perut bengkak.

Jika ikan sakit, segera pisahkan dari ikan lain dan berikan obat yang sesuai dengan penyakitnya. Selalu gunakan alat yang bersih dan steril saat menangani ikan.

#5. Hindari Stres dan Gangguan

Ikan buntal bintik hijau juga termasuk jenis ikan yang mudah stres, terutama jika merasa terancam atau terganggu. Stres dapat menyebabkan ikan mengembangkan tubuhnya, yang dapat berbahaya bagi kesehatannya.

Untuk menghindari stres, jangan menggoyang atau memukul akuarium, jangan memegang atau mengangkat ikan, jangan memasukkan tangan atau benda asing ke dalam akuarium, dan jangan mengubah kondisi air secara drastis.

Jika ikan mengembangkan tubuhnya, biarkan saja sampai kembali normal, dan jangan mencoba memecahkannya.

Akhir Kata

Itulah artikel tentang cara merawat ikan buntal bintik hijau yang unik dan menarik.

Setelah membaca artikel ini, kita jadi tahu, kalau sebetulnya bukan ikannya yang gampang mati, melainkan sering kali hal itu terjadi akibat kekeliruan penghobi yang merawatnya di parameter air yang salah.

Ikan ini adalah ikan yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri, tetapi juga memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Jika kamu ingin memelihara ikan ini, pastikan kamu sudah memahami dan memenuhi kebutuhan dan perilakunya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Categories
Ikan

Cara Merawat Mbu Puffer, Si Ikan Buntal Raksasa

Ikan buntal mbu, dikenal juga sebagai giant puffer atau yang berarti ikan buntal raksasa, adalah salah satu jenis ikan buntal air tawar yang paling populer di kalangan penghobi akuarium. Pasalnya, ikan ini memiliki bentuk tubuh unik yang bulat dan berduri, serta warna yang cerah dan menarik.

Namun masalahnya, ikan buntal mbu termasuk ikan yang sulit dipelihara, karena membutuhkan perhatian khusus dan sifat yang agresif.

Nah, lantas bagaimanakah cara merawat ikan buntal mbu yang baik dan benar? Simak ulasan kami berikut ini.

Mengenal Si Ikan Buntal Raksasa

Ikan buntal mbu (Tetraodon mbu) adalah ikan air tawar yang berasal dari Afrika Tengah, terutama dari Sungai Kongo dan Danau Tanganyika.

Ikan ini memiliki nama lain seperti giant puffer, giant freshwater puffer, atau giant green puffer, yang hampir semua nama tersebut mengarah pada juluikan “ikan buntal raksasa”. Nama mbu sendiri berasal dari bahasa Swahili yang berarti “puff” atau “mengembang”.

Sesuai julukannya, ikan buntal mbu memang memiliki ukuran yang sangat besar, bisa mencapai 60 cm atau lebih. Ini merupakan ukuran yang sangat besar untuk seekor ikan buntal.

Meski berukuran besar, ikan ini ternyata memiliki warna yang indah, yaitu hijau kekuningan dengan bintik-bintik hitam di seluruh tubuhnya.

Lebih dari itu, ikan buntal mbu memiliki mata yang besar dan ekspresif, serta mulut yang bisa membentuk bibir seperti manusia. Mereka juga bisa mengembangkan tubuhnya menjadi dua kali lipat saat merasa terancam atau marah.

Ikan buntal mbu adalah ikan yang cerdas dan penasaran, bisa mengenali pemiliknya dan bahkan meminta makanan dengan cara menggigit kaca akuarium.

Namun, ikan buntal mbu juga memiliki sifat yang agresif dan teritorial, tidak bisa hidup berdampingan dengan ikan lain. Mereka juga bisa mengeluarkan racun yang sangat berbahaya, yaitu tetrodotoxin, yang bisa membunuh manusia atau hewan lain dalam waktu singkat.

Cara Memelihara Ikan Buntal Raksasa

Cara Merawat Ikan Buntal Mbu Raksasa
tnaqua.org

Ikan buntal mbu adalah ikan yang membutuhkan perawatan khusus dan tidak cocok untuk pemula. Apalagi harganya terbilang mahal, sehingga akan sangat disayangkan jika sampai mati hanya karena kurangnya pengetahuan dalam merawatnya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu.

#1. Pilih Akuarium yang Sesuai

Sekali lagi, ikan buntal mbu adalah ikan buntal raksasa. Mereka juga berkarakter aktif. Sehingga, dibutuhkan akuarium yang luas dan nyaman untuk merawatnya.

Ukuran minimal akuarium untuk ikan buntal mbu adalah 500 liter, tetapi semakin besar semakin baik dan bisa disesuaikan dengan ukurannya.

Akuarium yang digunakan harus memiliki filter yang kuat dan efisien, serta pemanas dan termometer untuk menjaga suhu air yang ideal, yaitu antara 24-28°C.

Akuarium juga harus memiliki dekorasi yang cukup, seperti batu, kayu, tanaman, atau gua, untuk memberikan tempat bersembunyi dan bermain bagi ikan buntal mbu. Namun, dekorasi tidak boleh terlalu banyak atau tajam, karena bisa melukai ikan buntal mbu saat ia mengembangkan tubuhnya.

Pastikan akuarium memiliki penutup yang rapat, karena ikan buntal mbu bisa melompat keluar dari air.

#2. Beri Makanan yang Berkualitas

Ikan buntal mbu adalah ikan yang rakus dan omnivora, bisa memakan hampir semua jenis makanan. Namun, ikan buntal mbu juga membutuhkan makanan yang berkualitas dan seimbang, untuk menjaga kesehatan dan warnanya.

Makanan yang cocok untuk ikan buntal mbu adalah makanan hidup, seperti udang, cacing, siput, atau ikan kecil. Makanan bertekstur keras juga bisa membantu mengasah gigi ikan buntal mbu, yang terus tumbuh sepanjang hidupnya.

Selain makanan hidup, ikan buntal mbu juga bisa diberi makanan beku, seperti bloodworm, mysis, atau krill. Makanan beku harus dicairkan terlebih dahulu sebelum diberikan. Makanan kering, seperti pelet, juga bisa diberikan sebagai variasi, tetapi tidak boleh terlalu sering atau terlalu banyak, karena bisa menyebabkan masalah pencernaan atau kembung pada ikan buntal mbu.

Ikan buntal mbu harus diberi makan dua kali sehari, dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran dan nafsu makannya. Jangan memberi makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena bisa menyebabkan obesitas atau kelaparan. Juga, jangan memberi makan ikan buntal mbu saat ia sedang mengembang, karena bisa menyebabkan stres atau cedera.

#3. Jaga Kualitas Air

Ikan buntal mbu adalah ikan yang sensitif terhadap kualitas air, sehingga membutuhkan air yang bersih dan sehat.

Air harus memiliki pH yang netral atau sedikit basa, yaitu antara 7-8, serta kadar nitrat dan amonia yang rendah. Air juga harus memiliki kadar oksigen yang cukup, sehingga ikan buntal mbu bisa bernapas dengan nyaman.

Untuk menjaga kualitas air, akuarium harus rutin dibersihkan dan diganti airnya.

Penggantian air harus dilakukan setiap minggu, sebanyak 25-50% dari volume akuarium. Penggantian air harus dilakukan dengan hati-hati, agar tidak mengganggu ikan buntal mbu atau merusak siklus nitrogen.

Air yang digunakan harus disesuaikan dengan suhu, pH, dan kandungan mineral air yang ada di akuarium.

#4. Hindari Stres dan Gangguan

Ikan buntal mbu adalah ikan yang mudah stres dan marah, sehingga harus dihindari dari hal-hal yang bisa membuatnya tidak nyaman atau terancam. Beberapa hal yang bisa menyebabkan stres atau gangguan pada ikan buntal mbu adalah:

4.1 Kehadiran Ikan Lain

Ikan buntal mbu adalah ikan yang soliter dan teritorial, tidak bisa hidup bersama ikan lain. Ikan lain bisa dianggap sebagai pesaing atau mangsa oleh ikan buntal mbu, sehingga bisa menimbulkan pertempuran atau pemangsaan.

Jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu, kamu harus menyediakan akuarium khusus untuknya, tanpa ikan lain.

4.2 Cahaya yang Tidak Sesuai

Ikan buntal mbu adalah ikan yang aktif di siang hari, sehingga membutuhkan cahaya yang cukup untuk melihat dan beraktivitas.

Namun, cahaya yang terlalu terang atau gelap bisa membuat ikan buntal mbu tidak nyaman atau bingung.

Cahaya yang ideal untuk ikan buntal mbu adalah cahaya alami atau buatan yang tidak terlalu kuat atau redup, serta memiliki siklus yang teratur, yaitu 12 jam terang dan 12 jam gelap.

4.3 Sesuatu yang Mengejutkan

Ikan buntal mbu adalah ikan yang mudah terkejut, sehingga sensitif terhadap aktivitas yang ada di lingkungan sekitarnya.

Misalnya, suara yang terlalu keras atau tiba-tiba bisa membuat ikan buntal mbu kaget atau takut, sehingga bisa mengembangkan tubuhnya atau berenang kasar ke sana ke mari secara kasar.

Jadi, jangan sesekali membuat gerakan atau suara yang membuatnya terkejut.

4.4 Sentuhan Kasar yang Tidak Diinginkan

Ikan buntal mbu adalah ikan yang bisa merasakan dan bereaksi terhadap sentuhan, sehingga tidak suka disentuh atau diganggu.

Sentuhan yang kasar atau tidak diinginkan bisa membuat ikan buntal mbu sakit atau marah, sehingga bisa menggigit atau mengembangkan tubuhnya.

Saat perlu berinteraksi langsung dengannya, seperti ketika membersihkan akuarium atau harus memindahkannya ke akuarium lain, sebisa mungkin lakukan secara hati-hati.

Tertarik Memelihara Ikan Buntal Raksasa?

Ikan buntal mbu atau ikan buntal raksasa memanglah ikan yang unik dan menarik, tetapi juga membutuhkan perawatan khusus dan tidak cocok untuk pemula.

Jika kamu ingin memelihara ikan buntal mbu, kamu harus mempersiapkan akuarium yang sesuai, memberi makanan yang berkualitas, menjaga kualitas air, dan menghindari stres dan gangguan. Dengan begitu, kamu bisa menikmati keindahan dan kepribadian ikan buntal mbu yang luar biasa.

Demikian artikel kami tentang cara merawat ikan buntal mbu. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang kamu butuhkan.

Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau pengalaman tentang ikan buntal mbu, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel kami. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Categories
Ikan

Cara Merawat Ikan Buntal Fahaka, Si Penghancur Cangkang!

Cara merawat ikan buntal Fahaka? Sebetulnya mudah, kok. Yang terpenting itu, kita paham apa saja yang menjadi kebutuhannya.

Iya, ikan buntal Fahaka ada salah satu jenis ikan buntal air tawar yang sempat populer karena ketangguhan gigitannya. Giginya yang besar dan tajam dapat dengan mudah menghancurkan apa pun, sekali pun itu hewan bercangkang keras seperti siput dan kepiting.

Salah satu tantangan dalam merawatnya adalah menjaga pertumbuhan giginya agar tidak terlalu besar dan menjadi boomerang baginya.

Nah, dalam artikel ini akan kami tentang bagaimana cara yang tepat merawat ikan buntal Fahaka. Mulai dari pemilihan aquarium, perawatan giginya, hingga perawatan rutin yang harus dilakukan.

Ikan Buntal Fahaka

Sebelum memelihara ikan buntal Fahaka, sebaiknya kamu mengenal terlebih dahulu karakteristik dan kebutuhan ikan ini.

Ikan buntal Fahaka memiliki nama ilmiah Tetraodon lineatus dan termasuk dalam keluarga Tetraodontidae. Mereka bisa tumbuh hingga 43 cm dan berumur hingga 10 tahun.

Fahaka termasuk jenis ikan beracun yang memiliki kandungan neurotoksin di kulit, daging, dan organ dalamnya. Jadi, kamu harus berhati-hati saat menangani ikan ini dan jangan sekali-kali berniat untuk memasaknya.

Omnivora yang rakus, itulah julukan yang cocok untuknya. Mereka bisa memakan segala macam makanan, mulai dari tumbuhan, serangga, cacing, siput, kerang, kepiting, udang, hingga ikan kecil. Giginya yang kuat dan tajam sangat mendukung karakternya tersebut.

Ikan buntal Fahaka memiliki kebiasaan mengubur diri di dasar aquarium untuk bersembunyi atau menunggu mangsa. Ikan ini juga sangat teritorial dan akan menyerang ikan lain yang masuk ke wilayahnya.

Cara Merawat Ikan Buntal Fahaka

www.fishlaboratory.com

Jika kamu sudah memutuskan untuk memelihara ikan buntal Fahaka, kamu harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam merawat ikan buntal Fahaka.

#1. Pemilihan Aquarium

Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang besar dan aktif, jadi kamu harus menyediakan aquarium yang luas dan nyaman untuk ikan ini. Ukuran aquarium yang disarankan adalah minimal 200 liter untuk satu ekor ikan buntal Fahaka.

Aquarium juga harus dilengkapi dengan filter untuk menjaga kualitas dan parameter air. Suhu air yang ideal untuk ikan buntal fahaka adalah 24-28°C, sedangkan pH air yang cocok untuk ikan ini adalah 7-8 dengan kekerasan air 5-12 dH.

#2. Substrat untuk Mengubur Diri

Ikan buntal Fahaka suka mengubur diri di dasar aquarium, jadi kamu harus menyediakan substrat yang lembut dan halus untuk ikan ini.

Substrat yang bisa kamu gunakan adalah pasir halus, seperti pasir bali. Substrat tersebut juga harus bersih dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Untuk mempercantik tampilan dan memberikan nuansa alami, kamu juga bisa menambahkan beberapa tanaman air, akar, atau batu untuk memberikan tempat bersembunyi dan dekorasi untuk ikan ini.

#3. Tanpa Tankmate

Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang sangat agresif dan tidak bisa berdampingan dengan ikan lain. Ikan ini akan menyerang dan memangsa ikan lain yang ada di aquarium. Jadi, kamu harus memelihara ikan buntal Fahaka sendiri tanpa tankmate.

Jika kamu ingin memelihara lebih dari satu ekor ikan buntal Fahaka, kamu harus menyediakan aquarium yang lebih besar dan memisahkan ikan-ikan tersebut dengan pembatas.

Memaksakan memelihara ikan buntal Fahaka dengan Fahaka atau jenis ikan lainnya hanya akan menjadi bencana. Kerusakan ekor dan sirip, mulut yang sobek, bahkan kematian dapat terjadi akibat perkelahian.

#4. Makanan Keras untuk Merawat Gigi Ikan Buntal Fahaka

Ikan buntal Fahaka memiliki gigi yang tajam dan terus tumbuh sepanjang hidupnya. Jika gigi ikan ini tidak terasah, ikan ini bisa kesulitan makan dan akhirnya mati.

Oleh karena itu, kamu harus memberikan makanan yang keras untuk ikan ini. Makanan keras yang bisa kamu berikan adalah siput, kerang, udang, lobster, atau kepiting. Sebagai selingan, kamu juga bisa memberinya pelet, ikan kecil, atau makanan tak bercangkang lainnya.

Pastikan kamu memberikan makanan secukupnya dan tidak berlebihan untuk ikan ini. Frekuensi pemberian makanan maksimal dua kali sehari.

#5. Penggantian Air

Ikan buntal Fahaka adalah ikan yang sensitif terhadap kualitas air, jadi kamu harus rutin mengganti air aquarium untuk ikan ini.

Kamu harus mengganti sekitar 25-30% air aquarium setiap minggunya dengan air yang bersih dan sesuai dengan parameter ikan ini. Kamu juga harus membersihkan filter, substrat, dan dekorasi aquarium dari kotoran dan sisa makanan ikan ini.

Di samping itu, kamu juga harus menghindari penggunaan obat-obatan atau bahan kimia lain yang bisa merusak keseimbangan biologis aquarium.

Akhir Kata

Itulah beberapa tips cara merawat ikan buntal Fahaka agar sehat dan baik pertumbuhannya.

Ikan ini memang membutuhkan perawatan khusus dan mungkin tidak cocok untuk pemula. Namun, jika kamu bisa merawat ikan ini dengan baik, kamu akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Categories
Reptil

5 Kura-Kura Paling Berbahaya Ini Populer Diadopsi!

Apa kura-kura paling berbahaya di dunia? Jawabannya adalah kura-kura AST. Dengan cengkeraman gigitan yang paling kuat, kura-kura ini dinobatkan sebagai spesies kura-kura yang paling berbahaya di dunia.

Menariknya, meski disebut paling berbahaya, kura-kura AST justru populer dipelihara. Harganya pun terbilang tinggi, yang di antara faktor pengaruhnya adalah tingginya permintaan pasar.

Ternyata bukan hanya kura-kura AST, beberapa kura-kura berbahaya lainnya juga banyak yang diincar oleh para penghobi, lho.

Nah, pada artikel ini, kami akan membahas tentang beberapa jenis kura-kura paling berbahaya di dunia, tapi populer diadopsi. Apa sajakah itu? Simak artikel ini sampai habis!

Kura-Kura Paling Berbahaya, Tapi Populer Diadopsi

www.inaturalist.org

#1. Kura-Kura AST, Spesies Paling Berbahaya

Di urutan pertama, tentu tidak lain tidak bukan ialah kura-kura AST, alias Alligator Snapping Turtle.

Alligator Snapping Turtle (Macrochelys temminckii) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Utara.

Kura-kura ini memiliki nama alligator karena bentuk cangkangnya yang mirip dengan buaya. Mereka juga memiliki ukuran yang sangat besar, bisa mencapai 80 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 100 kg.

Alligator Snapping Turtle memiliki rahang yang sangat kuat, dan menurut salah satu referensi yang kami dapatkan bisa menghasilkan tekanan sebesar 1.004 psi. Mereka memiliki taring yang tajam dan bisa dengan mudah memotong jari tangan manusia.

Kura-kura ini biasanya bersembunyi di dasar sungai atau danau dan menunggu mangsanya. Mereka menggunakan lidahnya yang berbentuk seperti cacing untuk memancing ikan atau hewan lain.

Jika kamu ingin mengadopsi kura-kura ini, sebaiknya kamu sudah memiliki ilmu yang cukup untuk menanganinya dan mempertimbangkan faktor resikonya.

#2. Kura-Kura CST

Selain kura-kura AST, kerabatnya kura-kura CST atau Common Snapping Turtle juga tentunya masuk dalam nominasi ini.

Common Snapping Turtle (Chelydra serpentina) adalah jenis kura-kura air tawar yang juga berasal dari Amerika Utara. Kura-kura ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari Alligator Snapping Turtle, tetapi masih cukup besar, bisa mencapai 50 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 20 kg.

Common Snapping Turtle juga memiliki rahang yang kuat dan taring yang tajam, meski tidak sekuat Alligator Snapping Turtle.

Di sisi lain, meski tidak sekuat AST, kura-kura ini justru lebih agresif dan mudah tersinggung, terutama jika merasa terancam atau terganggu. Mereka bisa menyerang dengan cepat dan menggigit dengan keras.

Dalam habitatnya, Common Snapping Turtle biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau kolam yang berlumpur.

Kura-kura ini kadang didapati berjemur di atas batuan atau kayu. Namun jika terganggu, mereka akan langsung masuk ke dalam air dan menghilang begitu saja.

#3. Kura-Kura Mata-Mata

Kura-Kura Mata-Mata (Chelus fimbriatus) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Amerika Selatan.

Mata-mata merupakan spesies kura-kura yang sangat unik, khususnya dari segi penampilan mereka. Dengan cangkang yang berlekuk-lekuk, kulit yang berlipat-lipat, leher yang panjang dan pipih, serta kepala segitiga.

Kura-kura ini tergolong berukuran sedang, bisa mencapai 45 cm panjangnya dan beratnya sekitar 15 kg.

Pada dasarnya, kura-kura mata-mata adalah kura-kura yang sangat pemalu dan jarang keluar dari air. Kura-kura ini biasanya berdiam di dasar sungai atau danau yang berair keruh dan banyak tanaman. Kura-kura ini menggunakan lehernya yang panjang untuk menangkap mangsanya, seperti ikan, katak, atau udang.

Karena pemalu, kura-kura mata-mata jarang menyerang manusia. Meski begitu, mereka bisa menggigit dengan kuat dan melukai, khususnya ketika merasa terancam.

#4. Kura-Kura Leher Ular

Kura-Kura leher ular (Chelodina longicollis) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Australia. Dinamakan leher ular karena lehernya yang sangat panjang dan bisa melipat ke belakang.

Kura-kura leher ular berukuran kecil, hanya sekitar 25 cm panjangnya dan beratnya sekitar 1 kg. Mereka merupakan kura-kura yang aktif dan lincah, bisa bergerak dengan cepat di air maupun di darat.

Kura-kura ini biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau genangan air yang dangkal. Mereka menggunakan lehernya yang panjang untuk mengejutkan dan menangkap mangsanya, seperti ikan, katak, atau serangga.

Kura-kura ini juga bisa menggigit dengan kuat, tetapi sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Masalahnya, leher kura-kura ini sangat panjang, sehingga jangkauan gigitannya cukup luas ke segala arah.

#5. Labi-Labi

Labi-Labi (Trionyx sinensis) adalah jenis kura-kura air tawar yang berasal dari Asia, terutama China. Mereka memiliki ciri-ciri yang berbeda dari kura-kura lain, yaitu cangkangnya yang lunak, sehingga kadang disebut sebagai kura-kura cangkang lunak.

Labi-labi memiliki ukuran yang bervariasi, bisa mencapai 100 cm panjangnya dan beratnya bisa lebih dari 50 kg.

Labi-labi adalah kura-kura yang sangat rakus dan pemangsa, bisa memakan apa saja yang bisa dimasukkan ke mulutnya, seperti ikan, katak, burung, tikus, atau bahkan ular. Mereka memiliki rahang yang kuat dan gigitan yang tajam, sehingga bisa melukai manusia dengan mudah.

Labi-labi biasanya hidup di sungai, danau, rawa, atau kolam yang berair jernih dan banyak oksigen. Mereka kadang ditemukan berjemur di atas tanah, tetapi akan langsung masuk ke air dan menyelam ketika terancam.

Tertarik Mengadopsi Kura-Kura Paling Berbahaya?

Itulah lima jenis kura-kura paling berbahaya di dunia yang populer diadopsi.

Meskipun kura-kura adalah hewan yang menarik dan eksotis, tetapi beberapa di antaranya terbilang berbahaya untuk diadopsi. Bahkan, beberapa kura-kura bisa menjadi sangat berbahaya dan membahayakan keselamatan kamu.

Jadi, jika kamu berencana mengadopsi salah satu kura-kura tersebut, jangan lupa pertimbangkan faktor resiko yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Bagaimana? Tertarik mengadopsi?

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang kura-kura. Terima kasih telah membaca!